Tahapan Gastrulasi Pada Amfibi.docx

  • Uploaded by: febriyanti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tahapan Gastrulasi Pada Amfibi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 701
  • Pages: 1
Tahapan Gastrulasi pada Amfibi. Mula-mula sel mikromer dan makromer akan terus membelah. Tetapi sel mikromer lebih cepat membelah sehingga terjadilah gerakan epiboli. Sel mikromer terus membelah lebih cepat dari makromer, akibat dari perbedaan kecepatan itulah, terjadi indentasi, yaitu perobekan pada daerah bulan sabit. Perobekan ini menyebabkan sel-sel mikromer bermigrasi konvergen, memusat ke dalam robekan tersebut. Lalu sel-sel tersebut akanm melakukan gerakan melentik involusi dan invaginasi, arahnya membelok kearah dalam. Selanjutnya sel-sel akan bermigrasi divergen, menyebar sehingga mendesak yolk dan blastocoelnya pun menjadi kecil. Fase akhir gastrulasi yaitu akan terbentuk rongga baru yang disebut gastrocoel atau archenteron. Rongga ini terbentuk dari mesoderm. sebagian mesoderm tersebut ada yang akan berkembang menjadi notocord. Karena yolk terdesak, sebagian dari yolk akan muncul keluar, evaginasi yolk plug. A.

Tahapan Gastrulasi pada Mamalia

Pada saat pembelahan embrio (clevage) rampung, embrio telah memiliki sel kurang lebih 100 sel terseusun mengelilingi sebuah ruang kosong dan mulai menuju uterus. Tahapan tersebut disebut blastosis (blastula versi mamalia). Pada salah satu ujung dari ruang kosong blastosis, bergerombol sekelompok sel yang disebut massa sel dalam atau inner cell mass. Sedangkan bagian sel yang lebih tipis disebut tropoblas. Massa sel dalam (MSD) selanjutnya akan berkembang lebih lanjut menjadi bagian-bagian penting embrio maupun membran ekstraembrio. MSD juga merupakan bagian paling blastosis yang akan berkembang menjadi galur sel punca (stem cell). Tropoblas, adalah lapisan epitelium terluar dari blastosis tidak berkontribusi pada perkembangan embrio. Namun, bertanggung jawab pada perkembangan jaringan yang akan menyokong pertumbuhan embrio. Pertama, tropoblas menginisiasi implantasi dengan menghasilkan enzim yang mendegradasi endometrium dan memungkinkan blastosis menempel pada bagian endometrium. Kemudian, tropoblas membelah dan menebal. Pada tahap ini, sebuah struktur mirip jemari akan menembus jaringan uterus maternal yang banyak mengandung pembuluh darah. Aktivitas tropoblas tersebut mengakibatkan kapiler endometrium mengalami erosi dan darah keluar mengaliri daerah tropoblas. Pada waktu implantasi, MSD membentuk dua lempeng sel, epiblas dan hipoblas. Perkembangan selanjutnya dari embrio mamalia berkembang dari sel-sel epiblas (Sugiyanto, 1996). Setelah implantasi selesai, gastrulasi dimulai dengan ingresi sel epiblas melalui primitive streak dan membentuk mesoderm serta endoderm. Pada saat yang sama, membran ekstraembrio terbentuk. Tropoblas melanjutkan perluasan jaringan ke endometrium. Bagian tropoblas, jaringan mesodermal epiblas dan bagian uterus disekitar area implantasi berperan terhadap pembentukan plasenta. Plasenta berperan pada pertukaran nutrisi, gas dan sisa metabolisme dari embrio ke maternal. Plasenta juga menghasilkan hormon dan sistem imun bagi perkembangan embrio. Pada akhir glastrulasi, lapisan sel embrio (embrionic germ layers) telah terbentuk. Tiga lapisan embrio tersebut dikelilingi oleh jaringan mesoderm ekstraembrio dan empat membran ekstraembrio Bentuk blastula mammalia seperti gelembung (blastocyst) terdiri dari masa sel dalam (inner cell mass), ectoderm Tahapan Gastrulasi pada Aves Blastula ayam termasuk pipih seperti cakram (discoblastula) yang mempunyai bagian : periblast, hipoblast dan sentroblast. Gastrulasi ayam merupakan proses pembentukan Stria primitiva yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis di lenia mediana. Stria primitiva terbentuk sempurna pada pengeraman telur fertil selama 18 jam inkubasi. Gerakan morfogenesis yang pertama adalah konvergensi sel-sel dari kanan-kiri lenia mediana menuju garis tengah. Sel-sel itu terdapat pada area pellucida (daerah bening pada blastoderm). Pertemuan dari kanankiri menyebabkan sel terpelanting masuk ke dalam gastrula (involusi) di garis tengah. Sel dari kiri masuk dan bergerak menyusup di bawah permukaan kembali ke arah kiri. Sel dari kanan mengalami involusi di garis tengah, menyusup di bawah permukaan kembali ke arah kanan. Sel-sel tersebut sebagai mesoderm dan meluas ke arah latero-anterior (Sugiyanto, 1996). Struktur yang terbentuk pada akhir gastrula adalah Stria primitiva terdiri dari alur dan pematang primitif. Di ujung anterior alur terjadi sumuran kecil (primitif pit) yang identik dengan blastophorus pada gastrula katak. Di sebelah anterior terjadi penebalan meso-ectoderm sebagai nodus Hensen, identik dengan labium dorsale pada gastrula katak. Transplantasi nodus Hensen ke dalam rongga coelom ekstra embrio juga dapat menginduksi pembentukan embrio yang ke 2 pada host

Otak manusia terbentuk dari adanya proses peleburan inti sel telur dan inti sel sperma. Dari adanya peleburan tersebut, kemudian akan menghasilkan yang namanya zigot. Selama 30 jam, zigot yang telah terbentuk akan membelah dari 2 sel, 4 sel hingga 12 sel dan ini juga dapat terjadi hingga lebih dari 12 pembelahan sel. Berdasarkan proses pembelahan hingga pada akhirnya menjadi 16 sel, ini akan disebutkan sebagai tahap morula. Kemudian, zigot akan mengelilingi atau berputar untuk mencapai rahim dan masuk kedalamnya dengan tujuan melanjutkan proses membelah diri.

Related Documents


More Documents from "Fitri Muttaqin"