Syekh Sirri Saqoti Ra Pecinta Kesalehan Sosial

Syekh Sirri Saqoti ra Pecinta Kesalehan SosialOleh admin Senin, 19-Oktober-2009, 19:28:40 21 klik Di jamannya, ia di kenal ulama besar dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang sulit di cari bandingannya. Ia menguasai ilmu hadits, ilmu fiqh, ilmu sejarah, ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat. Beliau bukan sekedar ahli ilmu tetapi ahli amal yang menghabiskan waktunya ... Syekh Sirri Saqoti ra Pecinta Kesalehan Sosial Oleh : Mulia Fiddin Di jamannya, ia di kenal ulama besar dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang sulit di cari bandingannya. Ia menguasai ilmu hadits, ilmu fiqh, ilmu sejarah, ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat. Beliau bukan sekedar ahli ilmu tetapi ahli amal yang menghabiskan waktunya semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Setidak-tidaknya di akui keponakan sekaligus murid yang di kemudian hari menjadi penggantinya, yakni Syekh Junaedi al-Bagdadi ra. Aku tidak pernah melihat orang yang ahli ibadah melebihi Syekh Sirri Saqoti ra, selam 98 tahun ia tidak pernah tidur terlentang kecuali kecuali ketika sakit menjelang wafatnya. Wajar saja kalau tetangga dan murid-muridnya memanggil dia dengan julukan alMughilis, mengingat beliau tidak pernah keluar rumah kecuali hanya untuk melakukan kegiatan amaliah ibadah. Abul Hasan Sirri Saqoti al-Mugilis demikian nama lengkap beliau yang wafat pada tahun 253 H/867 M. Sosok guru bijak bagi ratusan murid-muridnya, merupakan orang yang sangat peduli akan kesejahteraan sesama, beliau tidak pernah makan, kecuali bersamasama dengan fakir dan miskin, beliau tidak pernah meminta tetapi tidak pernah menolak jika di beri oleh siapapun, beliau senantiasa mudah bergaul dengan kalangan apa pun, dekat dengat rakyat di segani pejabat, yang istimewa beliau tidak pernah memanpaatkan kedekatannya dengan pejabat untuk kepentingan duniawi tetapi senantiasa memberi nasihat. Sebut saja Ahmad Yazid seorang raja ketika itu, berubah akhlak menjadi raja yang mencintai kesalehan sosial setelah mendengarkan khutbahnya Syekh Sirri Saqoti ra. Diantara khutbahnya yang menyadarkan banyak orang adalah. Seorang manusia harus dapat hidup ditengah keramaian dan mengkhusukan diri kepada Allah SWT, sehingga tidak pernah lupa kepadanya walau sesaat pun. Diantara kedelapan belas ribu dunia itu, tidak ada yang lebih lama daripada manusia, dan diantara makhluk ciptaan Allah SWT tidak ada yang paling mengingkari daripada manusia. Jika ia baik maka ia terlampau baik, sehingga malaikat-malaikat iri kepadanya. Jika ia jahat maka terlampau jahat sehingga syaitan-syaitan pun malu bersahabat dengannya, alangkah mengherankan, manusia yang sedemikian lemah itu, masih mengingkari Allah yang sangat perkasa. Syekh Sirri Saqoti ra sufi dan ekonom yang sangat jujur di masanya, ia pengusaha sukses sehingga memiliki komplek pertokoan sendiri untuk mencari nafkah bagi kelangsungan hidupnya. Suatu ketika beliau membeli buah badam sejenis anggur seharga 60 dinar setiap kilonya, selang beberapa hari harga buah badam naik tajam 90 dinar setiap kilonya. Datanglah pembeli ke tokonya Syekh Sirri bermaksud ingin membeli buah badam. Berapa harga buah badam satu kilonya, syekh menjawab 60 dinar, pembeli balik bertanya pakah tuan tidak takut rugi buah badan sekarang harganya 90 dinar, Syekh menjawab. Saya tidak akan mengambil untuk lebih dari 5 %. Karena buah yang kubeli harga waktu

murah yah kujual juga murah. Seandainya di negeri yang kita cintai ini ada pengusaha bermental seperti Syekh Sirri Saqoti ra, pasti tidak akan ada kasus-kasus penimbunan barang yang dapat merugikan orang banyak dan masyarakat akan senantiasa tenteram. Kepedulian Syekh Sirri Saqoti ra, sangat sulit di cari bandingannya. Bayangkan beliau bertaubat meminta ampunan Allah SWT selama 30 tahun di sebabkan mengucapkan kalimat al-Hamdulillah, padahal menurut kita ucapan itu sangat mulia, tidak bagi beliau. Suatu ketika pasar Bagdad hangus terbakar hebat sehingga nyaris tidak ada yang tersisa di lahap si jago merah. Datanglah murid Syekh Sirri sambil mengabarkan bahwa pasar Bagdad habis terbakar, yng selamat kecuali toko milik tuan. Sepontan Syekh Sirri mengucapkan Al-Hamdulillah karena kegirangan. Sejak saat itu sampai 30 tahun berikutnya beliau senantiasa menangis memohon ampunan Allah SWT. Aku merasa berdosa karena ucapan al-Hamdulillahku sementara aku tidak meperdulikan orang lain yang terbakar aku hanya bahagia dengan keadaan ku, sementara orang menderita. Akhirnya beliau keluarkan harta bendanya yang ada dan di bagikan kepada masyarakat yang terkena musibah, terutam yatimdan fakir miskin. Adakah di negeri kita yang kepeduliannya terhadap sesama menyamai Syekh Sirri Saqoti ra, jika tidak ada ada baiknya kita menjadikan sikap beliau sebagai suri tauladan. Wahai Syekh Junaidi al-Bagdadi ra sesungguhnya aku mengetahui jalan pintas agar masuk ke dalam surga, al-Junaidi bertanya bagaimana caranya tuan. Syekh Sirri kemudian menjelaskan, cara pintas agar kita mudah masuk kedalam surga, pertama, jhangan meminta sesuatu apa pun dari seseorang. Kedua, jangan mengharapka sesuatu apa pun dari seseorang. Dan ketiga, jangan menahan sesuatu apa pun yang akan di berikan kepada orang lain. Potret kesaleham sosial nyata dalam akhlak Syekh sirri Saqoti ra, beliau peduli orang miskin dan yatim tetapi beliau tidak pernah meminta sesuatu apa pun dari pejabat yang mendekatinya, beliau tetap istiqomah dengan kesederhanaan. Apa pun yang di milikinya ketika di butuhkan orang lain, beliau tak sungkan memberikannya, ia pandai dalam memberi nasihat, ia ahli pengamal tasawuf yang kaya raya namun meniliki tangan terbuka dengan kedermawanannya, apa yang dimilikinya diperuntukkan untuk umat. Dzikir amaliah kegemarannya yang tidak pernah di lupakannya. Sponsor http://www.loker4uang.com www.ilmuseksislam.com/?id=nunu www.tiarajeparamebel.com