3.
M3-METODE 1. MAKP Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan. 2. Sudah ada model MAKP yang digunakan metode TIM. 3. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan yang lain. 4. Ada dokumentasi SOR 5. Mempunyai Standar Asuhan Kebidanan 6. Kepala ruangan melakukan supervisi setiap bulan 7. 100% bidan mau menerapkan TIM 8. Adanya kepuasan pasien dan kepuasan kinerja perawat 9. Pendokumentasian keperawatan sudah optimal
0,2
3
0,6
0,2
2
0,4
0,1
3
0,3
0,05 0,1
3 3
0,15 0,3
0,1
3
0,3
0,1
3
0,3
0,05
2
0,1
0,1
3
0,3
1
2,75
TOTAL WEAKNESS 1. Pelaksanaan model MAKP Tim dilaksanakan belum optimal. 2. Tidak terdapat protap/sap setiap tindakan 3. Sentralisasi obat belum dilaksanakan dengan optimal 4. Ronde keperawatan belum pernah dilakukan 5. Proses Timbang terima tidak selalu di supervisi oleh kepala ruangan 6. SOP san SAK yang digunakan lama dan belum diperbaruhi TOTAL
0,3
3
0,9
0,2
2
0,4
0,2
3
0,6
0,2
4
0,8
0,1
1
0,1
0,1
1
0,1
1
2
2,8
S–W 2,75– 2,8= -0.05
Ekternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan RS terhadap profesionalisasi kebidanan. 2. Adanya mahasiswa S1 keperawatan melaksanakan praktek manajemen di Ruang rawat inap nifas. 3. Ada kerjasama antara institusi pendidikan dengan RS. Muhammadiyah Surabaya. 4. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan dengan bidan ruangan. TOTAL
0,4 0,2
4
0,3
3
O-T= 3,1-3,2= -0,1 0,9
0,9 0,3
3
0,2
3
0,9
3,1 1
3
1,6 THREATENED 1. Persaingan antar RS swasta yang semakin ketat. 2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan kebidanan yang lebih profesional 3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. TOTAL 2. Dokumentasi Keperawatan Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. Pendokumentasian asuhan keperawatan model SOR (Sources Oriented Record). 2. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pendokumentasian (format timbang terima dan sentralisasi obat, SAK sudah menggunakan sistem komputerisasi). 3. Sistem pendokumentasian laporan harian untuk evaluasi menggunakan sistem SOAP.
0,4
2 0,4
0,2
2
1,2 0,4
3 3,2
1
0,3
4
1,2
0,2
4
0,8
0,2
3
0,6
0,3
3
0,9
S–W 2,8 – 2,2= 0,6
4. Adanya kemauan perawat untuk melaksanakan 1 pendokumentasian. TOTAL 0,2 WEAKNESS 1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak optimal: nama, tanda tangan belum dicantumkan, respon pasien pasca tindakan belum 0,3 dipantau 2. SAK belum dilaksanakan secara optimal karena isinya yang kurang sesuai dengan intervensi 0,3 yang dibutuhkan. 3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian kurang dilaksanakan secara 0,2 optimal. 4. Sebanyak 0(0%) perawat mengatakan dokementasi yang ada tidak sesuai dengan 1 perkembangan pasien TOTAL Ekternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya program pelatihan yang dapat membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian yang benar. 2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM). 3. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan 4. Kerjasama yang baik antara perawat dengan mahasiswa. TOTAL
0,15
2,8
3
0,6
2
0,6
2
0,6
2
0,4
2,2
3
O-T= 2,35-3=
0,2
3
0,6
0,4
2
0,8
0,25
2
0,5
1
1
2,35
3
TREATHENED Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dari pasien tentang tanggung 1 jawab dan tanggung gugat. TOTAL
0,5 3. Ronde Keperawatan
0,45
3
3
3
1,5
-0,65
Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. Kepala ruangan telah memahami ronde keperawatan. 2. Bidang keperawatan mendukung adanya ronde. 3. Banyaknya kasus-kasus post SC yang perlu mendapatkan perhatian khusus 4. Terdapat SDM antar multidisiplin yang memahami kasus-kasus kebidanan. TOTAL
0,3
WEAKNESS 1. SOP ronde keperawatan tidak tersedia. 2. Belum diadakan informed concent ronde keperawatan. 3. Ronde keperawatan belum terjadwal sebagai kegiatan rutin di ruangan. 4. Belum adanya bidan yang mengikuti pelatihan tentang ronde keperawatan. 5. Sebanayak 5 bidan (62,5%) mengatakan ronde keperawatan tidak dilakukan TOTAL
0,2
0,3
S-W= 2,2-1=-1,2
0,1
0,1
2
2
1
0,1
0,3
0,2
0,2
0,3
0,2
0,5
0,2
0,2
2,2
1 1 1
1
1
0,1 0,2 0,3
0,2
0,2
1
1
Ekternal Faktor (EFAS) 0,5 OPPORTUNITY 1. Adanya kesempatan dari Karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada bidan dan mahasiswa praktek. 0,5 2. Adanya pelatihan dan seminar tentang managemen keperawatan 1 TOTAL TREATHENED 1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional. 2. Persaingan antara RS semakin kuat dalam pemberian pelayanan.
1
1
0,5
O-T= 1-2,5=-1,5
1
0,5
1
2
0,6
2
0,4
3
1,5
3. Perkembangan jenis penyakit baru.
1
2,5
TOTAL
4. Pemberian Obat Terintegrasi Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan obat terintegrasi (format sentralisasi) 2. Kepala ruangan mendukung kegiatan pengelolaan obat terintegrasi 3. Sebagian dilaksanakan kegiatan pengelolaan obat di ruang nifas, obat oral dilakukan pengelolaan obat tetapi belum ada buku inventarisasi obat. 4. 100% bidan mengatakan bahwa pernah berwenang mengurusi pengelolaan obat terintegritas TOTAL WEAKNESS 1. Ada lembar serah terima obat kepada pasien tentang pengelolaan obat, dilakukan namun belum optimal 2. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di Depo farmasi 3. Tidak ada supervisi terhadap kegiatan pengelolaan obat 4. Tidak ada ruangan atau tempat khusus untuk pengelolaan obat 5. 100% bidan mengatakan bahwa pengelolaan obat dilakukan sebagian hanya obat oral tetapi belum ada buku inventarisasi obat. TOTAL Ekternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY
0,3
3
0,6
S-W= 3-2,4=0,6
0,2
3
0,6
0,3
3
0,9
0,2
3
0,6
1
3
0,3
3
0,9
0,2
2
0,4
0,1
1
0,1
0,2
3
0,6
0,2
2
0,4
1
0,3
2,4
2
0,6
O-T=
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang dapat membantu pelaksanaan sentralisasi obat 0,2 2. Kerjasama yang baik antara bidan dan mahasiswa 0,5 3. Adanya kemauan pasien yang menyetujui dilakukannya pengelolaan obat 1 TOTAL
TREATHENED 1. Adanya tuntunan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 2. Pasien kadang tidak percaya tentang pengelolaan obat yang dilakukan TOTAL 5. Supervisi Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. RS Muhammadiyah Surabaya adalah rumah sakit pendidikan yang terakreditasi C 2. Supervisi keperawatan sudah dilakukan di Ruang nifas dari bidang keperawatan kepada kepala ruangan 3. Kepala ruangan mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan 4. Kegiatan supervisi di ruangan dilakukan 3x secara rutin dalam sebulan. TOTAL
2,32,0=0,3 1
0,2
3
1,5
2,3
0,5
2
1,0
0,5
2
1,0
1
2,0
0,15
2
0,3
0,2
1
0,2
0,4
3
1,2
0,25
1
0,25
1
0,3 WEAKNESS 1. Belum ada program yang terjadwal tentang supervise dari 0,2 kepala ruangan kepada bidant 2. Kurangnya program pelatihan 0,3 dan sosialisasi tentang supervisi. 3. Belum adanya dokumentasi 0,2 supervisi yang jelas. 1
1,95
4
0.12
4
0.8
4
0.12
4
0.8 1
S–W 1,95 – 4.0= -2,05
4. 0 (0%) bidan mengatakan supervisi dilakukan tetapi tidak terstruktur. 0,5 TOTAL
2 1
Eksternal Faktor (EFAS) 0,5 OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik manajemen keperawatan. 2. Adanya teguran dari kepala 1 ruangan bagi bidan yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. TOTAL 0,5
2
THREATENED 1. Tuntutan pasien sebagai 0,5 konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu. 1 2. Persaingan antar RS akan kualitas pelayanan keperawatan. TOTAl 0,2 6. Timbang terima Internal factor (IFAS) 0,2 STRENGTH 1. Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift 2. Tahap – tahap proses timbang terima sudah 0,1 dijalankan secara lengkap yaitu pre dan validasi ke pasien 0,2 3. Kepala ruangan atau ketua tim memimpin kegiatan timbang terima 0,1 4. Format timbang terima sudah sesuai dengan standart 5. Diikuti oleh semua perawat 0,1 yang telah dan akan dinas 6. Selalu ada interaksi dengan pasien selama timbang 0,1 terima 7. Ada buku khusus tentang 1 pelaporan timbang terima
3
O–T 2 – 2,5= -0,5
1
2
2 1
1,5
2,5
3 0,6 3 0,6
2 0,2 3 0,6 2 0,2 3 0,3 2 0,2 2,7
S-W 2,7 – 1,8 = 0,9
1 TOTAL WEAKNESS 1. Sebanyak 0(0%) perawat mengatakan timbang terima dilakukan berfokus dengan masalah medis dan 12(100%) perawat mengatakan timbang terima dilakukan berfokus dengan masalah keperawatan 2. Tehnik timbang terima masih belum optimal 3. Penulisan timbang terima masih belum terdokumentasikan secara optimal 4. Masih banyak timbang terima tentang masalah medis TOTAL
0,3
0,3
2 0,3
0,6 1
0,2
0,2
4 0,2
0,8
1
1,8
2 External Faktor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa S1 Keparawatan praktik manejemen keperawatan. 2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik dengan perawat ruangan 3. Sarana dan prasarana penunjang cukup tersedia TOTAL
0,3
0,6 3
0,3
0,9
1 0,4
0,4
1
1,9 3
0,2
THREATENED 1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk 0,5 memberikan sarana dan prasarana yang memadai 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi 0,3 asuhan keperawatan 3. Persaingan antar ruangan yang semakin kuat dalam 1 pemberian pelayanan TOTAL
0,6
1 0,5
4 1,2
2,3
O-T=1,92,3= -0,4
7. Discharge planning Internal factor (IFAS) STRENGTH 1. Di ruang nifas sudah dilakukan discharge planning 2. Tersedia format discharge planning diruang rawat inap 3. Tersedia resume yang ditetapkan oleh RS untuk discharge planning 4. Tersedia dokumentasi Discharge planning 5. Adanya kemauan bidan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien /keluarga 6. Memberikan penkes kepada pasien/keluarga selama di rawat atau pulang secara lisan. Total WEAKNES 1. Tidak tersedianya leaflet/brosur saat pasien pulang 2. Discharge planning tidak sesuai tahapan. 3. Pemberian pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan pasien jarang dilakukan secara lisan pada setiap pasien/keluarga Total Eksternal Factor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa S1 yang praktik managemen keperawatan 2. Adanya kerja sama yang baik antara mahaasiswa dengan bidan ruang nifas. 3. Pasien dan keluarga sebagian besar berpendidikan tinggi sehingga memudahkan
2 0,2
0,6 2
0,2
0,4 3
0,3
0,9
S-W=2,82,3=0,5
3 0,1
0,3 3
0,1
0,3
3 0,1
0,3
1
2,8
0,4
2
0,8
0,3
3
0,9
0,3
2
0,6
1
2,3
0,3
3
0,6
0,3
3
0,9
0,1
2
0,2
O-T 1,9 – 3,2 = -1,3
penerimaan penkes yang disampaikan perawat. 4. Kemajuan pasien / keluarga terhadap masukan dari tenaga kesehatan (bidan)
0,2
1
1
0,2 1,9
Total THREATENED 1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional. 2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 3. Persaingan antar Rumah Sakit negeri yang makin ketat. 4. Makin tingginya keingintahuan pasien/keluarga/masyarakat tentang penyakit dan mutu pelayanan RS. Total 8. Penerimaan Pasien Baru a. Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. Di ruang rawat inap sudah dilakukan penerimaan pasien baru 2. Adanya serah terima pasien oleh perawat yang mengantar dengan perawat yang jaga 3. Tersedianya format lembar serah terima pasien dari ruang lain, Ok atau IGD, adanya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar pengkajian pasien, lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien dan lembar inform consent sentralisasi obat. TOTAL
0,3
4
1,2
0,2
3
0,6
0,2
4
0,8
0,3
4
0,6
3,2
1
3 0,3
0,9 S-W=
4 0,2
0,8 4
0,5
2
1
3,7
2 0,4 WEAKNESS 1. Perawat tidak melakukan pengkajian pasien baru 0,3
0,8 2 0,6 2
3,7-2=1,7
2. Perawat tidak menjelaskan segala 0,3 sesuatu tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru 3. Perawat tidak meminta inform 1 consent sentralisasi kepada keluarga pasien TOTAL 0,6 b. Ekternal Faktor (EFAS) 0,4 OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan 2. Kerjasama antara mahasiswa keperawatan dengan perawat 1 ruangan TOTAL 0,5 TREATHENED 1. Adanya tuntutan lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang 0,5 profesional 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat 1 perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan TOTAL
0,6
2
1 0,6 1 0,4 O-T=13,5=-2,5 1 4 2 3 1,5
3,5