Suara Merdeka Edisi Cetak
1 of 1
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detail...
YOGYAKARTA 19 Februari 2009 Longsor Girimulyo
Delapan Keluarga Menginap di Pengungsian KULONPROGO - Khawatir rumah terkena longsor dan tanah ambles, puluhan jiwa dari delapan kepala keluarga menginap di posko pengungsian Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Mereka menyatakan siap pindah lokasi agar lebih aman dan nyaman. Seperti pernah diberitakan beberapa waktu lalu, 8 kepala keluarga di Desa Puwosari, Girimulyo, Kulonprogo minta agar direlokasi. Rumah mereka berada di perbukitan rawan longsor. Selama musim hujan, mereka waswas dan sering tidak tidur di rumah saat hujan deras datang. Sebagian menginap di rumah tetangga dan lainnya berada di rumah kerabat. ’’Sebenarnya sudah sejak 2000, tanah rawan sekali, selain longsor juga sering ambles bahkan sudah berkali-kali diperbaiki dengan menambah tanah dan pasir tapi tetap ambles juga tiap musim hujan,’’ ungkap salah seorang warga, Mukiran, kemarin. Kabulkan Relokasi Dia dan tujuh kepala keluarga lain berharap pemerintah mengabulkan permintaan relokasi. Bertahun-tahun mereka hidup dalam perasaan khawatir, takut. Selama beberapa hari ini kedelapan kepala keluarga, istri dan anak-anak menginap di posko pengungsian. Kecamatan memberikan bantuan logistik berupa makanan pokok dan lauk. Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kulonprogo, Arif Sudarmanto menjelaskan total ada 40 jiwa yang terancam longsor dan ambles. Pihaknya sudah melakukan pengecekan tanah ambles, begitu pula tim khusus yang meneliti lokasi tersebut. Hasil pengecekan dan penelitian kelak menjadi dasar pengambilan kebijakan, relokasi atau transmigrasi. Kabarnya, desa juga sudah menyediakan lahan kalau memang nanti delapan kepala keluarga jadi direlokasi. ’’Kami sudah minta tim ahli melakukan penelitian san soal hasilnya tunggu saja setelah semua selesai. Yang jelas Pemkab juga telah membicarakan sejumlah solusi untuk mengatasinya,’’ ungkap dia. (D19- 72)
2/20/2009 12:00 PM