Suara Merdeka Edisi Cetak_19feb09_b_i_chikungunya Jangkiti 71 Orang

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Suara Merdeka Edisi Cetak_19feb09_b_i_chikungunya Jangkiti 71 Orang as PDF for free.

More details

  • Words: 316
  • Pages: 1
Suara Merdeka Edisi Cetak

1 of 1

http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detail...

LINTAS KEDU-BANYUMAS 19 Februari 2009

Chikungunya Jangkiti 71 Orang Dua Desa Ditetapkan KLB

BANJARNEGARA-Wabah chikungunya kini merambah Banjarnegara. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan (Dinkes), terdeteksi sebanyak 71 orang terjangkit penyakit yang disebarkan nyamuk itu. Warga yang menderita penyakit tersebut tersebar pada dua desa, yakni Desa Petir dan Desa Kalitengah, Kecamatan Purwonegoro. Kondisi tersebut, oleh Dinkes ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), sehingga mendapat perhatian serius untuk segera diatasi secara tuntas. ‘’Dari jumlah itu, sebanyak 21 penderita berada di Desa Kalitengah dan sebanyak 50 orang di Desa Petir,’’ kata M Yusrie Husein, Kepala Dinkes Banjarnegara saat ditemui wartawan, kemarin. Awalnya, lanjut dia, kasus tersebut tak terdeteksi lantaran warga yang terjangkit tak memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Sebab mereka juga belum tahu kalau menderita chikungunya. Kemungkinan gejala itu dinilai sebagai penyakit biasa. Gejalanya di antaranya demam mendadak, nyeri sendi, ruam (biduran), nyeri otot, nyeri kepala, mual dan gatal-gatal. ‘’Warga yang sakit, sebelumnya bekerja di Karangbolong, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Mereka bekerja sebagai pelangsir kayu setelah ditebang. Lingkungan kerjanya sepanjang hari berada di kebun, sehingga mudah digigit nyamuk,’’ ungkapnya. Impor Sebelum pulang kebanyakan mereka merasa badan tak enak atau sakit. Namun, sesampai di kampung bukannya berobat, tetapi hanya istirahat saja. Di Desa Petir, kasus itu baru diketahui ketika ada warga yang berobat di Puskesmas Purwonegoro II di Desa Merden. Setelah diketahui positif chikungunya, puskesmas segera melapor ke Dinkes. Diperkirakan mereka telah terjangkit pada Desember 2008 atau awal Januari 2009. ‘’Kami segera melakukan cek lapangan dan penyisiran terhadap warga. Sebab kasus itu bawaan atau impor dari daerah tetangga. Setelah dicek lapangan, ternyata terdapat 50 orang terjangkit di Petir,’’ paparnya. Kasus di Kalitengah juga tak jauh beda. Chikungannya di desa itu diketahui Januari lalu setelah ada yang memeriksakan diri ke Puskesmas Mandiraja. Setelah pihak puskesmas melapor, Dinkes langsung mengecek di lapangan dan ditemukan 21 orang terjangkit.(H25-33)

2/20/2009 11:53 AM

Related Documents