Suara Merdeka Edisi Cetak
1 of 1
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detail...
LINTAS SOLO 19 Februari 2009
Kelas Tergenang, Murid Dipulangkan SOLO - Sejumlah sekolah di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo, Rabu (18/2) terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara waktu. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir di sekolah menyusul meluapnya Bengawan Solo mulai Rabu dini hari (sekitar pukul 02.00). Luapan tersebut merupakan kiriman dari beberapa anak sungai yang menampung curah hujan deras sejak sore hingga malam. Seperti yang terjadi di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. KBM di sekolah tersebut dihentikan pada jam kedua atau sekitar pukul 08.00 karena air mulai merambat naik. “Genangan air sudah masuk halaman setinggi mata kaki dan terus naik. Air di luar halaman sudah mencapai bawah lutut orang dewasa. Jadi kami putuskan untuk memulangkan anak-anak agar belajar di rumah masingmasing,” ungkap Kepala Sekolah Dra Nurnida Setyaningsih. Langkah tersebut segera diambil agar siswa tak terjebak di dalam sekolah dan bisa segera pulang. Sementara, para guru dan karyawan masih tetap tinggal untuk menyelamatkan mesin, berkas, dan alat peraga lainnya. Namun, sekitar pukul 11.00, genangan air berangsur surut. “Besok (hari ini-red) sudah bisa KBM lagi. Kasihan siswa kelas XII yang harus mulai menyiapkan ujian,” jelasnya. Dijemput Kondisi serupa juga dialami SDN Plalan 1. KBM dihentikan karena sebagian besar siswanya sudah dijemput orang tua masing-masing. “Sebenarnya kalau kondisi sekolah masih dalam batas aman, saya pun tak akan meliburkan sekolah. Air masuk ke halaman tapi hanya sampai mata kaki, tetapi di bagian belakang memang lebih tinggi. Sementara di permukiman kondisinya lebih parah. Orang tua yang khawatir kondisi anak-anaknya langsung menjemput dan mengajak pulang,” jelas Kepala SDN Plalan 1, Suwarsi. Pihaknya memastikan KBM sudah bisa berjalan normal hari ini. Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Surakarta Drs Amsori SH MPd memaklumi langkah sekolah untuk menghentikan KBM sementara. “Itu masih wajar, karena sebagai langkah penyelamatan. Yang jelas harus segera mengamankan siswa dan berkas penting. Saya kira sekolah sudah tahu betul bagaimana mengantisipasi datangnya banjir,” jelasnya. (J6-50)
2/20/2009 11:50 AM