Suara Merdeka Edisi Cetak_19feb09_b_i_relokasi Belum Jalan

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Suara Merdeka Edisi Cetak_19feb09_b_i_relokasi Belum Jalan as PDF for free.

More details

  • Words: 388
  • Pages: 1
Suara Merdeka Edisi Cetak

1 of 1

http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detail...

LINTAS SOLO 19 Februari 2009

Relokasi Belum Jalan SEJUMLAH warga mempertanyakan Pemkot Surakarta yang dinilai lamban dalam melakukan relokasi terhadap korban banjir. Padahal dana hibah dari pemerintah pusat untuk relokasi senilai Rp 31 miliar sudah turun sejak Juli 2008 silam. Demikian juga dana pendamping senilai Rp 8 miliar, juga sudah ditetapkan di perubahan APBD 2008. Secara simbolis Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menyerahkan bantuan relokasi itu pada awal Januari 2009. ‘’Sejak banjir akhir Desember 2007, hingga sekarang ini, sudah tiga kali rumah kami terendam. Setiap kali banjir, hampir seluruh rumah warga nyaris tenggelam,’’ kata Sudiro, warga Kedung Belang Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres ketika ditemui di tenda darurat di atas tanggul, Rabu (18/2). Ia mengatakan, seluruh warga Kedung Belang di bantaran sungai bersedia direlokasi. Mereka yang sudah didata juga sudah menandatangani pernyataan kesediaan pindah dan menempati lokasi baru. Namun hingga kini relokasi itu belum bisa dilaksanakan. Menurut Sudiro, kompleksnya permasalahan menjadi penyebab tersendatnya rencana relokasi. Apalagi relokasi sepenuhnya diserahkan ke warga, yang satu sama lain punya keinginan dan kepentingan berbeda. Lahan Pengganti Sebenarnya, kata dia, pokja atau kelompok kerja kelurahan yang menangangi sudah mendapatkan lahan di Kedung Tungkal, Mojosongo, Kecamatan Jabres untuk relokasi. Namun karena lahan yang didapat itu tidak rata dan belum ada akses jalan untuk masuk maka tidak semua warga bersedia, termasuk dirinya. ‘’Kalau tidak ada akses jalan menuju lahan untuk relokasi bagaimana kami bisa membawa material untuk membangun rumah?’’ kata Sudiro yang mengaku dijanjikan relokasi tahap kedua. Latif, warga Kedung Belang lainnya mengatakan, relokasi warga tinggal menunggu waktu saja, sebab panitia atau pokja sudah mendapatkan lahan. Namun dia tidak bisa memastikan, kapan pembangunan rumah di tempat yang baru itu bisa dilaksanakan. Pihaknya masih menunggu instruksi dari kelurahan untuk pembangunan rumah baru itu. ‘’Kalau rumah di tempat yang baru belum dibangun, ya terpaksa tinggal di tenda kalau rumah kebanjiran seperti ini,’’ ujar dia yang tengah mendirikan tenda darurat bersama warga lainnya. Dalam program relokasi, warga korban banjir mendapatkan bantuan Rp 20,5 juta. Rinciannya, Rp 12,5 juta untuk membeli lahan dan Rp 8 juta untuk membangun rumah. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPMP3A dan KB) Widdi Srihanto, relokasi sepenuhnya diserahkan pada warga. ‘’Pemerintah hanya sebatas memfasilitasi. Siapa yang siap, mereka yang akan lebih dulu direlokasi,’’ tegasnya. (Langgeng Widodo-50)

2/20/2009 11:49 AM

Related Documents