PENDAHULUAN
Gambar 01. Sumber Foto Pribadi
Terminal Pasar Minggu diresmikan tahun 1988 berlokasi di Jalan Pasar Minggu Raya Jakarta Selatan pada masa pemerintahan Gubenur Wiyoga Atmodarminto. Terminal ini merupakan terminal Tipe B yang berbatasan dengan permukiman dan jalan yang ada di sekitarnya yaitu bagian utara berbatasan dengan permukiman, sebelah barat berbatasan dengan pasar dan permukiman, sebelah selatan berbatasan dengan Pasar Jaya, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Jalan Pasar Minggu Raya, dan rencana jaringan bus priority / busway. Lingkungan sekitar terminal Pasar Minggu terdapat Mal Borobudur, Mal Ramayana, Mal Robinson, Ranch Market, permukiman, Sekolah, dan Stasiun Kereta Api. Terminal Pasar Minggu dari ukuran luas totalnya (8.060 m2) dan konfigurasi dengan orientasi yang dihubungkan oleh jalan umum terletak di samping Jalan Pasar Minggu Raya. Terminal ini berbatasan dengan permukiman
dan jalan yang ada di sekitarnya yaitu bagian utara berbatasan dengan permukiman, dan Pasar Jaya, bisa sebagai Pusat Belanja Community sesuai pendapat. Rute Pelayanan Terminal Pasar Minggu No
Nama Kendaraan
No Rute
Jurusan
1
KWK
S 05
2
KWK
S 05A
3
KWK
S 11
Pasar Minngu – Lebak Bulus, Fatmawati
4
KWK
S 15
Pasar Minngu – Cijantung, Pasar Rebo
5
Mikerolet
M 16
Pasar Minngu – Kampung Melayu, Otista
6
Mikerolet
M 17
Pasar Minngu – Desa Putra, Jati Padang
7
Mikerolet
M 20
Pasar Minngu – Ciganjur, Cilandak Raya
8
Mikerolet
M 36
Pasar Minngu – Jagakarsa, Ampera Raya
9
Koasi
K 54
Pasar Minngu – Pdk Gede, Kp. Rambutan
10
KAB
D 61
Pasar Minngu – Desa Limo, Cinere
11
Angkot
D 129
Pasar Minngu – Mekarsari, UI
12
Metro Mini
S 62
Pasar Minngu – Manggarai, Pancoran
13
Metro Mini
S 64
Pasar Minngu – Cililitan, Kali Bata, UKI
14
Metro Mini
S 75
Pasar Minngu – Blok M, Mampang
15
Metro Mini
S 640
Pasar Minngu – Tosari, Sudirman
16
KOPAJA
S 606
Pasar Minngu – Srengseng Sawah
17
KOPAJA
S 614
Pasar Minngu – Cipulir, Alteri, Blok M
18
DAMRI
BANDARA
19
MINIARTA
M 04
Pasar Minngu – Depok 1, UI
20
MINIARTA
M12
Pasar Minngu – Depok, UI, Lenteng Agung
21
MINIARTA
M03
Pasar Minngu – Depok
22
SUKMAJAYA
DEPOK
Pasar Minngu – Depok, UI, Lenteng Agung
23
SUKMAJAYA
BOGOR
Pasar Minngu – Bogor, UI, Lenteng Agung
24
TRANS JAKARTA
9D
Pasar Minggu – Rw Bambu AUP Pasar Minngu – Rawa Jati, Siaga Raya
Pasar Minngu – Bandara Soekaro - Hatta
Pasar Minggu – Tanah Abang
LOKASI TAPAK
Gambar 02. Sumber Google Map
Terminal ini berada di Jl. Raya pasar Minggu, Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 01 Tahun 2014 Tetang RDTR Terimal ini masuk kedalam Zona Pelayanan Umum dan Sosial, dengan perincian sebagai berikut :
Gambar 03. Sumber Peta RDTR Tahun 2014
Dalam Peta RDTR Terminal Pasar Minggu memiliki ID Subblok 01.041.S.7 dengan intensitas pemanfaatan ruang sebagai berikut :
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 45 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 2.5 Ketinggian Bangunan (KB) :8 Koefisien Dasar Hijau (KDH) : 35 Koefisien Tapak Besmen (KTB) : 50 Akses pencapaian kedalam tapak dengan kendaraan pada saat ini dapat di
lalui seperti gambar di bawah ini: Gambar 04. Sumber Google Map
PERMASALAHAN
Gambar 05. Sumber Foto Pribadi
Area parkir pada tapak kurang memadai dan tidak tertata dengan rapi, sehingga sebagian kendaraan angkutan ada yang parkir di tepi jalan, akses jalan keluar. kurangnya lahan parkir juga menjadi penyebab kesemrawutan di dalam terminal seperti pada foto di atas area parkir pribadi dan sepeda motor. Gambar 06. Sumber Foto Pribadi
Terbatasnya tempat untuk para pedagang di dalam area terminal mengakibatkan banyak dari pedagang yang berjualan di beberapa sisi tapak di dalam Kawasan terimal itu sendiri. terminal.
Gambar 07. Sumber Foto Pribadi
Pada bangunan eksisting terminal, bangunan yang ada terlihat sudah lama dan jarang perawatan, sehingga terlihat kumuh dan tidak rapih. Minimnya luasan bangunan mengakibatkan area tunggu dan loket pejualan tiket bercampur menjadi satu yang mengakibatkan kurang nyamannya penguna terminal.
Gambar 08. Sumber Foto Pribadi
Akses keluar dan masuk terminal yang tidak tertata dan masih banyaknya parkir liar serta pedagang kaki lima yang berjualan di sembarang tempat. Serta akses penghubung ke stasiun yang belum di perbaiki.
Gambar 09. Sumber Foto pribadi
Pedestrian di sekitar area terminal yang jarangnya dilewati pejalan kaki yang mengunakan akses ini untuk menuju atau dari terminal sehingga pemanfaatannya kurang maksimal dan tampak tidak terawat. salah satu penyebabnya adalah banyaknya angkutan yang lebih memilih untuk menaik dan turunkan penumpang di luar area terminal.
Gambar 10. Sumber Foto pribadi
Pada malam hari area terminal terminal beralih fungsi mejadi pasar kaget imbas dari tidak tertapungnya para pedagang sayuran di area pasar dan sekitar lokasi terminal.
PRESEDEN Bus Station In Los Lagos / TNG Arquitectos
Gambar 11. Sumber Archdaily
Arsitek Lokasi Perencana Kolaborator Insinyur Struktural Luas bangunan Area situs Tahun Proyek Fotografi
: Arsitek TNG : Los Lagos, Los Lagos, Los Rios Region, Chili : Rodrigo Gil Camps, José Manuel Navarrete : Diego Olguín, Daniel Henriquez : Insinyur Santolaya - Carlos Sepúlveda : 504,0 m2 : 2270,0 m2 : 2011 : Arsitek TNG
Gambar 11.
Sumber
Archdaily
Terminal ini di bangun karena perkembangan jalan dan moda transportasi bus di bagian kota di Chile Selatan yang mengerus moda kereta api karena tidak
pernah terbarui dan banyaknya stasiun yang rusak. Gambar 12. Sumber Archdaily
Terminal sebelumnya merupakan stasiun yang direnovasi dengan mengunakan material yang menghubungkan dengan bangunan rumah-rumah kayu kecil yang mengelilinginya. Gambar 13. Tampak Utara, Sumber Archdaily.
Gambar 14. Tampak Barat, Sumber Archdaily.
Jendela-jendela di sisi bagian utara bangunan di buat tinggi agar membiarkan matahari menghangatkan interior di musim dingin. Sementara di sisi barat akses bukaan di perluas untuk mengisi keseluruhan tampak sebagai penanda tempat untuk pergi dan masuk ke dalam kota.
Gambar 15. Sumber Archdaily
Intercity Bus Terminal / José Luis Rodríguez Gil
Gambar 16. Sumber Archdaily
Arsitek Lokasi Arsitek Teknis Area Proyek Tahun Proyek Fotografi Kolaborator Struktur Fasilitas Klien
: José Luis Rodríguez Gil , Jorge G. Molinero Sánchez : Porcuna, Jaén, Spanyol : Enrique A. Gómez Mata : 745,0 m2 : 2009 : Fernando Alda : Luis García Cuadri, Álvaro Torres Márquez : SYTEC SL : Vargas Engineering : EPSA
Gambar 16. Sumber Archdaily
Bangunan terminal digunakan sebagai filter pemisah antara sirkulasi untuk pejalan kaki dan bus. Fasade bangunan yang mengunakan platform dan bukaan yang besar sehingga cahaya dapat secara maksimal masuk ke dalam ineterior bangunan. Bukaan sendiri diantaranya adalah pelat polikarboant tembus dan galvanis berlubang lembaran baja berlubang di semua sisi. Gambar 17. Sumber Archdaily
Perancangan berusaha mengedepankan dampak proyek ke lingkungan dengan gambar yang sederhana, fungsional, luas, ekonomis dan ekologis. Pengunaan bahan dan elemen konstruksi yang terbuka seperti galvanis memiliki fungsi: mampu memberikan efek lapang pada bangunan, kemanan, perlindungan
terhadap sinar matahari serta ekonomis dalam konstruksi, pemeliharaan dan daur ulang di masa mendatang. Gambar 18. Sumber Archdaily
Lüleburgaz Bus Station / Collective Architects & Rasa Studio
Gambar 19. Sumber Archdaily
Arsitek Lokasi Daerah Tahun Foto-foto
: Arsitek Kolektif & Studio Rasa : Luleburgaz, Kirklareli, Turki : 1200,0 sqm : 2016 : Engin Gerçek , Ahmet Kazu
Terminal seharusnya tidak hanya memiliki nilai simbolis tetapi juga dapat di ingat dan unik serta memiliki nilai fungsional dan sosial karena sifatnya sebagai bangunan penerimaan.
Gambar 20. Sumber Archdaily Gambar 21. Sumber Archdaily
Akses masuk dan keluar kedalam tapak di buat satu pintu setelah masuk ke dalam tapak sirkulasi kendaraan akan di pisahkan antara dalam kota dan luar kota. Gambar 22. Sumber Archdaily
Desain dalam interior di buat terbuka atau tanpa sekat pemisah antara area
keberangkatan dan kedatangan, jadi ruang penjualan tiket dan toko ditempatkan di antara ruang tunggu dan di taruh di bangunan yang berada di tengah tapak. Sedang fasilitas penunjan seperti restoran, kafe dan duang komersial di buat lebih kedepan dekat dengan jalan yang tidak hanya bias di gunakan oleh pengunjung terminal tetapi juga pengguna umum yang melitas di are tapak. Tujuannya adalah
agar terintergrasikannya antara area tunggu dan area publik dari luar ke dalam tapak itu sendiri. Gambar 23. Sumber Archdaily Gambar 24. Interior ruang tunggu dan pembelian tiket
Sumber Archdaily Gambar 24. Penghubung antara ruang publik dan ruang pelayanan Sumber Archdaily
PERMASALAHAN 1.
Alih fungsi lahan pada malam hari, dari terminal menjadi area bongkar muat
2. 3. 4.
pasar dan jual beli. Fasilitas yang kurang memadai sebagai terminal. Kurangnya area hijau dalam kawasan terminal. Kurangnya fasilitas pendukung seperti lahan parkir baik untuk penguna
5. 6. 7.
ataupun pengelola terminal. Tempat penampungan sampah yang masih kurang memadai. Sirkulasi dalam area terminal yang tidak beraturan. Akses untuk pejalan kaki baik untuk menuju atau keluar tapak tidak
8.
memadai. Tidak memiliki halte khusus untuk transjakarta dan bus bandara.
9. Akses penghubung antar moda transportasi terminal dan stasiun tidak ada. 10. Banyaknya terminal bayangan di sekitar area terminal.