Hotel Butik.docx

  • Uploaded by: Rio Fahrizal
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hotel Butik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,072
  • Pages: 16
Hotel butik dari Wikipedia, ensiklopedia gratis Lompat ke navigasi Lompat ke pencarian Untuk hotel yang dikenal sebagai " hotel butik " Sebuah hotel butik adalah hotel kecil yang biasanya memiliki antara 10 dan 100 kamar [1] dalam pengaturan unik dengan akomodasi kelas atas dan Individual Unique Selling Points (USPs).

Sejarah Hotel butik mulai muncul pada tahun 1980 di kota-kota besar seperti Paris, London , New York , dan San Francisco . Istilah ini diciptakan oleh Steve Rubell pada tahun 1984 ketika ia membandingkan Morgans Hotel , hotel pertama yang ia dan Ian Schrager miliki, ke sebuah butik. [2] Tren yang diamati baru-baru ini adalah untuk jaringan hotel internasional untuk membangun butik mewah sub-merek untuk memanfaatkan pertumbuhan segmen ini. [3]

Deskripsi Banyak hotel butik dilengkapi dengan cara bertema, penuh gaya dan / atau aspiratif . [4] Popularitas konsep butik telah mendorong beberapa perusahaan hotel multi-nasional untuk mencoba merebut pangsa pasar. [4] Di Amerika Serikat , New York City tetap menjadi pusat penting bagi hotel butik yang mengelompokan Manhattan. [5] Beberapa anggota industri perhotelan mengikuti tren konsumen "tanpa embel-embel" secara umum, dengan hotel butik terjangkau atau anggaran yang dibuat di seluruh dunia. [6] Hotel butik ditemukan di London, New York City, Miami , dan Los Angeles . Mereka juga ditemukan di tujuan wisata dengan fasilitas eksotis seperti kelas elektronik, spa, yoga dan / atau lukisan. [7]

Terdapat 4 Persyaratan Dasar yang wajib dipenuhi pengusaha Hotel Sebelum Penggolongan Hotel Melalui Sertifikasi Usaha LSU Pariwisata | Klasifikasi Hotel Melalui Sertifikasi Usaha Hotel -Penting bagi pengusaha Hotel untuk mengetahui persyaratan dasar yang harus dipenuhi sebelum melakukan sertifikasi usaha hotel untuk mendapatkan penggolongan hotel. Dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 Pasal 7 dinyatakan bahwa persyaratan dasar yang harus dimiliki oleh pengusaha hotel dalam rangka sertifikasi usaha hotel meliputi : 

Tanda Daftar Usaha Pariwisata Bidang Usaha Penyediaan Akomodasi Jenis Usaha Hotel



Kelaikan fungsi bangunan gedung



Keterangan Laik Sehat



Keterangan Kualitas Air

Secara umum yang dimaksud persyaratan dasar merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh suatu usaha hotel baik yang berupa sertifikat kelaikan yang dikeluarkan oleh instansi teknis pemerintah serta tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) bidang usaha penyediaan akomodasi jenis usaha hotel. Bagi usaha hotel Penilaian penggolongan kelas Hotel Bintang dan penetapan Hotel Nonbintang akan dilakukan setelah seluruh Persyaratan Dasar dapat terpenuhi. Untuk informasi mengenai persyaratan dasar dan serta klasifikasi hotel atau penggolongan hotel (Non Bintang, Syariah, Bintang 1-5) melalui sertifikasi usaha dapat menghubungi 0274-7409042, 3158087

Pengertian Boutique Hotel 2.3.2 Boutique Hotel Adapun defenisi maupun pengertian dari boutique hotel, dan karakteristik dari boutique hotel. 2.3.2.1 Pengertian Boutique Hotel

Boutique hotel memiliki beberapa pengertian menurut sumber-sumber yang diperoleh, antara lain : 1. Pengertian Boutique hotel menurut Lucienne Anhar dalam artikel berjudul “The Defenition of Boutique hotels in Recent Years” 14 a. Kecil : memiliki kapasitas 50 kamar di daerah pinggiran atau 150 kamar di daerah perkotaan. Dari jumlah kamar yang dibawah 200 tersebut dapat meningkatkan hubungan antara tamu yang menetap dengan anggota staf adalah b. Orisinalitas : kebanyakan butik hotel memiliki konsep yang jauh berbeda dari hotel-hotel bintang lima, sehingga sebuah butik hotel memiliki identitas yang kuat, misalnya hotel tersebut mempunyai dekorasi layaknya galeri, barang antik bahkan ada juga yang mendekorasi layaknya tempat-tempat tinggal di perkampungan yang sangat sederhana c. Karya arsitektur yang sustainable : material yang digunakan bervariasi dan kebanyakan konsep dasarnya selaras dengan alam dan perkembangan budaya disekitar site. Juga memperhatikan manajemen pembuangan atau sisa dan keefisienan penggunaan energi d. Mewah : sebuah butik hotel mempunyai pedoman utama yang berbunyi “kualitas, berapapun harganya” namum hal ini tidak diterapkan dalam pemilihan material , akantetapi dalam segi pelayanan dan keramahan yaitu menempatkan keinginan individu di atas segalanya

e. Low profile : butik hotel tidak mengiklankan diri, mereka berkeyakinan bahwa para turis yang akan mencari keberadaan mereka, 2. Pengertian boutique hotel : 15 a. Boutique hotel bukanlah sebuah hotel berskala besar. 14 http:www.hospitalitynet.orgnews4010409.search?query=lucienne+anhar+boutique+hotel 15 1, Rob MITCHELL 8 - Aug - 2005 Hotel Brands Break the Chain www.brandchannel.com 2, Harry NOBLES December - 2001 What is a boutique hotel? www.hotel-online.comnews 3, Lucienne ANHAR 10 - Oct - 2005 The definition of Boutique Hotels http: montreal.boutiquehotelsonline.comdefine.html Universitas Sumatera Utara 23 b. Boutique hotel bukanlah bagian dari hotel lainnya. Tidak peduli di hotel besar mana yang dikunjungi, logo, lobi dan keseluruhan ruangannya memiliki tampilan yang sama, tetapi boutique hotel didesain dengan penekanan pada tema yang unik, tidak biasa dan suasana yang special. c. Boutique hotel tidak terkesan kuno. Hotel tradisional lebih mengambil pendekatan pada buku bacaan mengenai branding , akan tetapi butik hotel memilki definisi yang berbeda. Modernism dan interpretasi dari abad ke 21 banyak dijumpai pada boutique hotel yang terdapat di kota. Dalam boutique hotel, konsep hiburan tidak hanya terbatas pada acara-acara seperti pertunjukkan live musik, konsep dari hiburan pada boutique hotel lebih kepada hotel tersebut, dengan penggunaan tema yang tidak umum dan dekorasi yang berbeda. d. Boutique hotel terkesan stylish. Gaya, perbedaan, kehangatan dan keintiman merupakan kunci utama dari boutique hotels, dimana menarik tamu hotel yang mencari keunikan dan perbedaan dari segi arsitekturalnya. e. Lokasi dari boutique hotel yang dipilih berperan penting Apabila berada di area perkotaan,

lokasi menjadi prioritas utama yang dipertimbangkan oleh tamu hotel. f. Boutique hotel menawarkan suasana kosmopolitan dengan sentuhan lokal. Suasana merupakan faktor penting dalam mendesain sebuah boutique hotel. g. Boutique hotel memiliki staf lulusan akademi pendidikan pelayanan h. Boutique hotel adalah hotel untuk kalangan menengah ke atas Pada saat ini, wisatawan lebih mencari penginapan yang tidak hanya sekedar menawarkan kenyamanan dan kemudahan. Dengan seriing bertambahnya jumlah wisatawan, mereka menyukai kejutan, tampilan dan suasana. Banyak boutique hotel yang telah membuat karakteristik sendiri untuk setiap ruangnya. Berbagai pandangan mengenai boutique hotel yaitu : 1. Menurut Bhuvan G M, boutique hotel merupakan sebuah hotel yang memiliki 150 hingga 200 kamar, yang istimewa dan didekorasi menarik 2. Boutique hotel merupakan hotel yang tidak melayani lebih dari 150 kamar dan didesain dengan tema masa kini, di mana setiap ruang hotel memiliki konsep yang konsisten. Universitas Sumatera Utara 24 3. Kata kunci dari boutique hotel adalah kecil small dan disenangi fashionable. Kecil bukan ukurannya, tetapi jumlah kamarnya yang sedikit tetapi unik istimewa dan nyaman luxury. Terdapat bermacam-macam definisi dari boutique hotel, tetapi telah disepakati bahwa boutique hotel memiliki komponen-komponen sebagai berikut 16 1. Arsitektural dan Desain : Tema, keunikan dan keramahan serta keakraban merupakan peran utama di dalam mendesian suatu boutique hotel, yang mana pada akhirnya dapat menarik perhatian turis wisman maupun wisnus yang berkunjung ke suatu daerah. Selain itu, pihak hotel cenderung lebih akrab dengan tamu-tamu hotelnya, dan berusaha memenuhi kebutuhan individu dari tamu hotelnya. Boutique hotel tidak memiliki standar tertentu. Konsep dan tema yang digunakan diterapkan pada keseluruhan bangunan, hal inilah yang membuat tamu tertarik untuk datang. 2. Pelayanan

Service Perbedaan mendasar antara boutique hotel dengan hotel standard adalah tamu-tamu hotel yang memiliki hubungan baik dengan anggota staff hotel. Para staff boutique hotel, mengenal dengan baik tamu yang pernah menginap. Kebanyakan boutique hotel memiliki kamar yang relatif sedikit. Hal ini disepakati, agar pelayanan yang diberikan oleh para staf hotel dapat maksimal. 3. Target pemasaran Target konsumen boutique hotel umumnya adalah konsumen yang berpenghasilan menengah ke atas. Keberhasilan boutique hotel didasari oleh pemilihan lokasi. Kualitas yang diberikan, permintaan pasar, pendekatan pemasaran, dan penanganan distribusi dan reservasi yang efektif. Berdasarkan lokasi, boutique hotel dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Boutique hotel yang berada di tengah kota Boutique hotel yang berlokasi pada daerah ini menjadi tujuan wisatawan. Lokasi sangat mempengaruhi keberhasilan hotel ini, karena lingkungan sekitarnya harus dapat mendukung keberadaan hotel ini. Kawasan kota yang dipilih diusahakan adalah kawasan yang unik memiliki ciri-ciri khusus. Selain itu, teknologi juga sangat mempengaruhi, baik teknologi yang meningkatkan ambisi maupun emosional tamu, dapat berupa pencahayaan, fasilitas hiburan, akses internet, dll yang membuat tamu-tamu nyaman. Interior hotel yang menerapkan konsep tertentu juga menjadi keunikkan boutique hotel. 16 Menurut Lucienne Anhar Universitas Sumatera Utara 25 2. Boutique hotel resort Boutique hotel resort lebih bersifat eksotis, kecil dan pribadi. Boutique Hotel ini memberikan kesempatan bagi tamu-tamu untuk menjelajahi perasaan lokal tanpa meninggalkan kemewahan yang ada. Kriteria lokasi hotel ini terkesan bersembunyi, jauh di sudut-sudut pulau atau gunung. Lokasi berperan penting untuk hotel ini, karena setiap ruang harus memiliki view yang bagus. Keberhasilan boutique hotel resort ini terletak pada perpaduan antara alam dengan buatan sehingga mempertimbangkan faktor kenyamanan

dan kemewahan tanpa menghilangkan kepribadian komunitas setempat. Prinsip boutique hotel antara lain : 1. Penggunaan elemen-elemen perancangan yang tidak biasa, seperti garis, warna, bentuk, tekstur, pola, ruang dan cahaya. 2. Langgam arsitektur yang berbeda dari lingkungan disekitarnya. 3. Hotel berskala kecil yang memilik style dan ciri khas tersendiri 4. Fokus terhadap style yang eksotis, keramahan dan keakraban serta pelayanan yang memuaskan. Hal umum yang biasanya ditemui pada boutique hotel yang berhasil terletak pada penataan lingkungan hotel yang berbeda yang ditekankan pada desain arsitektur dan interior. Para tamu yang masuk ke boutique hotel akan disambut dengan sapaan atas nama mereka, jika mereka sudah pernah menginap di sana, bahkan akan menanyakan kabar pasangannya maupun anak-anaknya. Boutique hotel selalu berusaha untuk menyenangkan tamu yang menginap di hotelnya. Boutique hotel merupakan suatu konsep hotel yang berbeda, sehingga menarik minat para wisatawan maupun para pebisnis yang menginap dan umumnya para tamu ini biasanya betah, sehingga mencatat angka rata-rata yang tinggi pada kunjungan berulang oleh tamu yang sama. Dari data yang diperoleh bahwa belum adanya suatu definisi tetap mengenai boutique hotel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa boutique hotel adalah sebuah gaya hotel yang dapat diterapkan pada hotel kelas melati maupun hotel berbintang yang mana memiliki konsep perancangan arsitektur yang memiliki suatu tema tertentu. Yang menjadikan suatu boutique hotel berbeda dengan hotel pada umumnya, tidak hanya terletak pada perangkat luarnya saja desain, tetapi juga pada segi konsep dan servis yang di tawarkan dari boutique hotel kepada para tamu yang menginap.

Tema dan gaya sebuah hotel menjadi aspek yang membedakan hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. Tema merupakan titik berangkat proses perancangan yang dijadikan acuan dasar para arsitek dan desainer agar dapat menemukan pemecahan desain yang lebih kreatif. Sedangkan gaya dari suatu rancangan merupakan ekspresi arsitektural. Dengan tumbuh dan

berkembangnya hotel-hotel barn di Indonesia, trend telah berkembang ke arah hotel-hotel kecil yang yang terdiri dari rumah-rumah villa atau cottage, biasanya berjumlah kurang dari 40 unit. Hotel kecil ini biasanya terletak di pinggir kota atau di luar kota (suburban) yang jauh dari kebisingan dan lebih menyatu dengan alam dan budaya daerah setempat. Trend seperti diatas lebih dikenal sebagai boutique hotel. Persaingan pasar industri usaha perhotelan menyebabkan terjadinya diferensiasi produk dan segmentasi pasar yang mengakibatkan gaya dan jenis hotel terus berkembang.

Dalam penelitian ini dilakukan studi lapangan melalui pengamatan visual ruang arsitektur dan desain interior yang dibandingkan dengan data literatur. Metoda penelitian dilakukan dengan penelitian deskriptif analisis. Penelitian awal menunjukkan bahwa ada korelasi antara tema dan elemen-elemen ekspresi gaya desainnya. Untuk mengetahui apakah nilai-nilai yang berkaitan dengan gaya memiliki relevansi dalam rangka menjawab tuntutan tema hotel, maka penelitian dilakukan tinjauan umum desain hotel dalam perkembangan sejarahnya secara deskriptif, serta secara khusus akan diteliti beberapa kasus hotel dikota Bandung dan sekitarnya. Hotel yang dijadikan studi kasus adalah Hotel Geulis dan Hotel Malya di Bandung serta Hotel Sampireun di Garut.

Menterjemahkan tema kedalam karya arsitektur dan desain interior hotel, gaya dapat secara tidak sadar (unconscious) atau secara tidak sengaja dihadirkan dalam karya desain dan arsitektumya, dimana bentuk akhir merupakan wakil dari hakikat perancangan itu sendiri, karyanya-lah yang dinilai pengamat sebagai memiliki gaya desain (post factum). Namun fenomena mutakhir memperlihatkan bahwa gaya desain dijadikan sebagai tujuan dalam menyikapi tema, sehingga secara sadar (self-consciousness) dihadirkan mengikuti, mengulang, mengambil dan mencampur gaya-gaya yang sudah baku. Dalam pengertian ini gaya (style) bersifat artifisial, atau dikenal sebagai pengertian `rhetorical'. Dengan kata lain gaya desain dimanfaatkan sebagai wahana untuk menciptakan diferensiasi dalam persaingan pasar industri perhotelan.

Boutique Hotel - konsep desain

Foto: JBoutiquehotel.com Sebuah Butik Hotel di Bali astudioarchitect.com Boutique hotel atau bila mungkin dibahasa Indonesia-kan adalah Butik Hotel, merupakan jenis hotel yang spesial, lebih dari jenis hotel biasa karena lebih menitik beratkan pada 'lifestyle hotel' yang bertema, punya gaya atau style, dan sangat aspiratif. Artikel ini akan memberikan sedikit pengetahuan yang barangkali bisa memberi inspirasi bagi Anda yang tertarik ataupun calon klien yang ingin membangun butik hotel. Biasanya desain hotel seperti ini cukup kecil dan diperuntukkan bagi kalangan yang terbatas. Butik hotel selalu dibuat dengan standarisasi pelayanan lebih baik dari hotel biasa dengan suasana yang nyaman, intim dan 'welcoming'. Meskipun tidak sebesar hotel yang biasanya, apalagi hotel jenis mainstream, hotel jenis butik hotel menawarkan atmosfer yang lebih kental dengan suasana nyaman dan tidak berpusat pada fasilitas yang besar.

Foto: JBoutiquehotel.com Sebuah Butik Hotel di Bali

Staf hotel yang siap selama 24 jam memberi kemudahan seperti halnya bed and breakfast, namun dengan tingkatan desain dan kenyamanan lebih tinggi. Hal ini karena sentuhan pemilik lebih terasa pada jenis hotel butik karena biasanya dimiliki oleh individu, keluarga atau perusahaan kecil.

Jenis fasilitas yang ditawarkan antara lain ruangan dengan telepon, fasilitas internet, AC, juga cable TV, meskipun kadangkala juga tidak terdapat salah satu atau beberapa fasilitas tersebut karena ingin mengutamakan suasana. Tema ruang dan desain arsitekturnya biasanya berpusat pada satu tema, misalnya tema klasik, kolonial, mediterania, atau etnik.

kiri: Hotel St. Regis di New York Photo by Motn, Wikimedia Commons

Hotel ini mengutamakan desain arsitektur neo klasik dengan ciri khas desain arsitektur yang berciri khas sehingga bisa mengangkat citra butik hotel tersebut. Dengan cara yang sama, kita juga bisa membuat desain hotel dengan ciri khusus seperti hotel butik dengan desain etnik berciri khas arsitektur setempat, arsitektur kolonial, dan sebagainya.

Kayumanis Jimbaran, Bali

By KN HOTELS Management Di sepanjang tahun 2008-2009,banyak sekali hotel-hotel baru di Indonesia yang mulai beroperasi. dari sekian banyak hotel-hotel tersebut, tidak sedikit yang mengusung konsep dan merek dagang dengan nama Boutique Hotel. Pada tahun-tahun sebelumnya,jika kita mendengar kata boutiqe,pikiran kita langsung membayangkan sebuah toko pakaian kelas atas di lokasi pusat perbelanjaan yang elite dengan harga barang yang sangat mahal, dan memang demikian adanya bahwa kata boutique sebelumnya lebih banyak digunakan oleh toko pakaian yg exclusive atau toko barang antique.

Lalu apa itu Boutique Hotel?apakah ini berarti hotel boutique adalah hotel yang juga berfungsi sebagai toko pakaian atau barang antik yang sangat mahal?ternyata tidak demikian. Bahwa yang dimaksud dengan hotel boutique adalah hotel yang memiliki design bangunan dan interior yang sangat unik,up to date dan bergaya modern life style sehingga hotel boutiqe juga dinamakan Design Hotel atau Life Style Hotel. Hotel Boutiqe harus memiliki suatu keunikan design bangunan dan interior yang sangat berbeda dengan bangunan hotel pada umumnya,dia juga harus didukung dengan konsep pelayanan yang sangat unik,serta kesepadanan dengan gaya hidup masyarakat dilokasi tempat hotel itu berdiri sehingga tidaklah mengherankan jika hotel boutique berlokasi dikawasan yang sangat elite di sebuah pusat kota besar seperti Jakarta. Lalu siapakah pasar dari hotel boutique ini?apakah pasarnya memang ada atau pasarnya diciptakan oleh keberadaan hotel boutique itu sendiri? Berbicara tentang pasar dari hotel boutique sama halnya dengan membicarakan mobil ferrari atau BMW atau Mercedez Benz dengan dua pintu.mobil-mobil tersebut di design dan diproduksi untuk pasar tertentu yang mana pasarnya ada tapi tidaklah banyak.begitu juga dengan hotel boutique,memiliki pasar tersendiri dari suatu masyarakat yang memiliki gaya hidup ultra modern dan unik. Lalu bagaimana dengan banyaknya hotel boutique yang bermunculan saat ini?apakah mereka benar-benar hotel boutique atau sekedar nama? memang ada dari hotel-hotel tersebut yang benarbenar hotel dengan konsep dan design boutique hotel,namun tidak sedikit pula yang hanya sekedar nama tanpa konsep dan design yang hotel boutique yang sesungguhnya. Yang saat ini menjadi tantangan bagi para pengelola maupun pemilik dari hotel boutique adalah edukasi pasar tentang keberadaan hotel boutique itu sendiri serta benar-benar menerapkan konsep hotel boutique yang sesungguhnya baik dari design,pelayanan,serta kesepadanan dengan gaya hidup ultra modern masyarakat sekitar.

Mengenal Lebih Jauh Apa itu Boutique Hotel July 3, 2017 ~ handwashblog Sejak awal abad ke-21, industri penginapan telah menjadi sesuatu yang sangat dipertimbangkan dalam kancah bisnis multinasional. Semakin hari semakin terjadi monopoli besar untuk brand hotel. Sebuah brand, terutama yang berbasis di kawasan Amerika, berhasil menjual konsistensi seluruh bangsa dan, untuk beberapa, di seluruh dunia. Fasilitas penginapan ini memperkenalkan arti “hotel” melalui definisi yang benar-benar tradisional: akomodasi penginapan untuk wisatawan.

Namun demikian, wisatawan saat ini mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekadar kenyamanan dan kemudahan. Peningkatan jumlah wisatawan lebih memilih untuk meraih sesuatu yang membuat takjub. Ketika merencanakan perjalanan, mereka mencari properti yang terasa berbeda dalam tampilan dan nuansa dari hotel branded. Meskipun banyak wisatawan mengaku mencari fasilitas penginapan yang bertepatan dengan konsep hotel konvensional, boutique hotel menjadi

lebih dan lebih dari manipulasi sosial: mereka yang tidak tinggal di boutique hotel dikategorikan sebagai orang yang ketinggalan zaman. Definisi sebuah boutique hotel bervariasi, terutama antara pemain utama industri hotel. Namun, sebagian besar operator boutique hotel, pencipta, dan pemilik semua hotel bisa sepakat dengan fitur utama boutique hotel sebagai berikut: Arsitektur dan Desain Model, perbedaan, kehangatan, dan keintiman adalah kata-kata kunci dalam arsitektur dan desain boutique hotel, yang tampaknya menarik ceruk pelanggan untuk mencari properti khusus, dibedakan demi memenuhi kebutuhan masing-masing. Boutique hotel tidak dikemas menjadi standar; definisi dan ekspresi tema adalah jalan penting untuk menuju kesuksesan. Banyak boutique hotel memperkenalkan tema yang berbeda di setiap kamar, membuat setiap satu hunian tinggal yang unik, bahkan untuk tamu mereka yang datang berulang kali. Misalnya, Library Hotel di New York City menawarkan tema yang berbeda (dari roman musik) di setiap kamar tamu. Banyak pemilik hotel revitalisasi hotel tua, reposisi mereka sebagai properti boutique hotel. Sementara itu, modernisasi benar dan desain yang baru lahir umumnya menjadi “hip” dalam waktu singkat, biasanya properti-properti yang berhasil menggabungkan rincian bersejarah dengan keanggunan elok yang bertahan lebih lama dari mode. Pelayanan Pertanyaan yang mengaburkan makna dari boutique hotel adalah, “Apakah sebuah ukuran itu penting?” Kebanyakan boutique hotel adalah properti yang tidak melebihi 150 kamar. Orang percaya bahwa apa yang membedakan boutique hotel dari hotel-hotel standar yang lain adalah koneksi bahwa tamu hotel merasakan pengalaman dengan anggota staf hotel. Sebagian besar hotel ini memberlakukan pengakuan nama tamu oleh semua anggota staf hotel, sebuah pengalaman yang jelas sulit dicapai dalam hotel. Namun, dalam skala besar, Ian Schrager, pendiri dan presiden Ian Schrager Hotel, yang saat ini terdapat sekitar 3.000 kamar di sembilan properti, adalah di antara mereka yang tidak percaya

dalam segi umum dapat diterima sebagai boutique hotel yang khas. Dengan orang-orang kreatif sebagai target pasar, ia mendefinisikan ” boutique hotel ” sebagai pendekatan dan sikap, dengan tidak memperhatikan ukuran hotel. Pelayanan pribadi tidak tampak penting pada sifat Schrager, terutama dalam hal “paling besar,” seperti Paramount Hotel (594 kamar) dan Henry Hudson Hotel (821 kamar). Sebaliknya, di Schrager, menempatkan penekanan pada kesan menghibur tamu mereka dengan menciptakan suasana teater yang menarik semua indra: melalui arsitektur, desain, warna, pencahayaan, seni, dan musik.

Related Documents

Hotel
November 2019 51
Hotel
October 2019 59
Hotel
June 2020 36
Hotel
August 2019 52
Hotel
August 2019 49
Hotel
June 2020 21

More Documents from ""

Hotel Butik.docx
October 2019 24
Studio Perancangan 6.docx
October 2019 24
Contoh Kak Ku.docx
August 2019 63
Proposal Ptk.docx
October 2019 52
Surat Pernyataan.docx
August 2019 54
Ukm November 2018
August 2019 51