http://pr4s.wordpress.com/2007/09/19/struktur-bumi/
Struktur Bumi
Struktur Bumi seperti yang terlihat pada gambar diatas. Secara keseluruhan, bumi terbagi menjadi empat aspek yaitu; atmosphere (udara), hydrosphere (air), lithosphere (batuan solid) dan biosphere (kehidupan organik). Disini saya hanya akan menjabarkan sedikit tentang lithosphere saja, karena berhubungan dengan batuan. Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti; 1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat (CaCO3). 2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja (Contohnya; Salt) atau terdiri dari berbagai mineral (Contohnya; sandstone). 3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas dan hydrocarbon. Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100 km, dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA) dan silik-aluminium (SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific Gravity (SG) 2.7 sampai 3. Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak dan gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan crust bervariasi mulai dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan mineral berbagai tipe. Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal usul terbentuknya terdiri dari tiga macam batuan, yaitu; 1. Igneous Rock (Batuan Beku), terkristalisasi dari bekuan magma. 2. Sedimentary (Batuan Sediment), endapan dari hasil pengikisan batuan permukaan. Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 1
5/17/2009
3. Metamorphic (Batuan Ubahan), hasil dari alterasi batuan dan mineral lain. Crust, selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa magma (batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik tertentu (biasanya pada mid-ocean) magma membentuk celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.
Dari gambar disamping, dapat dilihat bahwa pergerakan konveksi dari magma menyebabkan terjadinya mid-ocean ridge pada lempeng samudra dan rift valley pada lempeng benua. Kedua lempeng ini bergerak saling mendekat dan bertubrukan (subduction zone). Karena massa dari lempeng samudra lebih kecil dari massa lempeng benua, pada subduction zone ini lempeng samudra akan menyusup kebawah dan meleleh (melting). Siklus ini akan terus berulang. Disamping adalah gambar dari lempeng-lempeng yang mengapung bergerak saling menjauh dan mendekat saat ini dibumi kita tercinta ini.
Mantel, Dibawah lithosphere penelitian semakin sulit dilakukan. Lapisan ini dikenal juga sebagai lapisan Pyrosphere, ketebalannya diperkirakan 2900 km. Terdiri dari besi dan mineral Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 2
5/17/2009
SIMA. Density sekitar 3.5 SG, dan suhu rata-rata sekitar 2000 deg Celcius. Tekanan dari lapisan diatasnya membuat lapisan ini selalu dalam kondisi solid, tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle paling luar sekitar 200 km dinamai dengan asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan dan suhu berada pada kondisi berimbang sehingga lapisan ini bersifat plastis. Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan seismik (gempa). Core, inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan paling luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam bersifat solid atau padat, dengan density sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih dari 5000 deg celcius. Menurut teori, perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber dari medan magnet yang menyelimuti bumi. General Data • •
•
Average Density sekitar 5.5 SG Suhu bumi meningkat seiring dengan kedalaman bumi, rata-rata 1 deg celcius per 30 m pada batuan sedimen. Ini disebut sebagai Geothermal Gradient. Pada daerah vulkanik gradiennya sekitar 1 deg celcius per 10 m. Pada daerah granite tua (basement rock) gradiennya sekitar 1 deg celcius per 80 m. Perkiraan usia bumi sekitar 4.600.000.000 tahun (menggunakan metoda dating radioaktif).
SIAL AND SIMA Beautiful and Precious Minerals on Earth » Batuan dan Mineral Baiklah, untuk melengkapi post sy tentang SIAL-SIMA dan Struktur Bumi, saya akan membahas sedikit apa itu batuan dan mineral. Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia. Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi dan berupa siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan.
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 3
5/17/2009
1. Igneous Rock (Batuan Beku), terbentuk oleh pembekuan magma dan dibagi menjadi batuan plutonic dan batuan volcanic. Plutonik atau intrusive terbentuk ketika magma mendingin dan terkristalisasi perlahan didalam crust (contohnya granite). Sedangkan volcanic atau extrusive membeku dan terbentuk pada saat magma keluar kepermukaan sebagai lava atau fragment bekuan (contohnya batu apung dan basalt). 2. Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan dari hasil erosi materialmaterial batuan, organic, kimia dan terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di permukaan bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone); 20%-25% Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan dolostone). 3. Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain. Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik mineral antara lain berdasarkan: 1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop. 2. Kekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs scale (1-10) ; a. Talc Mg3Si4O10(OH)2 b. Gypsum CaSO4·2H2O c. Calcite CaCO3 d. Fluorite CaF2 e. Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F) f. Orthoclase KAlSi3O8 g. Quartz SiO2 h. Topaz Al2SiO4(OH,F)2 i. Corundum Al2O3 j. Diamond C (pure carbon) 3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya. 4. Warna (Colour), tampak oleh mata. 5. Streak 6. Cleavage 7. Fracture 8. Specific gravity 9. Lain-lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll). Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup anion. Berikut klasifikasinya menurut Dana : 1. Silicate Class, merupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar batuan adalah >95% silicates), yang terdiri dari silicon dan oxygen, dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium, iron, dan calcium. Contoh lain seperti feldspars, quartz, olivines, pyroxenes, amphiboles, garnets, dan micas.
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 4
5/17/2009
2. Carbonate Class, merupakan mineral yang terdiri dari anion (CO3)2- dan termasuk calcite dan aragonite (keduanya merupakan calcium carbonate), dolomite (magnesium/calcium carbonate) dan siderite (iron carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonate juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua/caves, stalactites dan stalagmites.Carbonate class juga termasuk mineral-mineral nitrate dan borate. 3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfate dan halides berinteraksi. Contoh sulfate; anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral tungstate. 4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam alami (salts) dan termasuk fluorite (calcium fluoride), halite (sodium chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal ammoniac (ammonium chloride). Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah evaporitic settings seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead Sea dan Great Salt Lake. The halide class termasuk juga fluoride, chloride, dan mineral-mineral iodide. 5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub Magnetic Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku crust dan mantle. Contoh mineral Oxides; hematite (iron oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide), spinel (magnesium aluminium oxide – mineral pembentuk mantle), ilmenite (iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide. 6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu ‘fools’ gold), chalcopyrite (copper iron sulfide), pentlandite (nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan sulfosalts. 7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A dapat berupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate. 8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semimetal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite, sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides. 9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates, citrates, cyanates, acetates, formates, hydrocarbons and other miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite, mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 5
5/17/2009
Batuan dan Mineral Beautiful and Precious Minerals on Earth Melengkapi post sy terdahulu yang berjudul Batuan dan Mineral, saya akan bercerita sedikit tentang mineral-mineral ini. Ternyata diantara mineral tersebut, banyak yang indah dan menarik disetiap kelasnya (Silicatae, Sulfate, Halide, Oxide, Sulfide, Phospate dan Element). Karena keindahannya mineral-mineral ini dikenal sebagai batu permata (gemstone). Manusia sejak zaman dahulu sudah mengenal keindahan batu permata ini, karena adanya mitos bahwa setiap orang yang mengenakan batu permata akan dipandang cantik. Bagi sebagian orang, memiliki batu permata sama dengan tingkat sosial yang tinggi. Ada juga yang beranggapan dengan memiliki batu permata maka bisa mendatangkan keberuntungan, keselamatan, dan kebahagiaan. Lalu muncul pertanyaan; mengapa mineral-mineral itu indah dan menarik sehingga menjadi sangat berharga untuk dimiliki? Alasan utama mengapa batu permatan sangat berharga adalah karena indah, langka dan tahan (durable; resistant terhadap abrasion, fracturing dan terhadap reaksi kimia). Beberapa mineral terlihat indah, tapi rapuh sehingga mudah hancur (contohnya fluorite). Kalau diperhatikan, Fluorite sangat indah dengan warnanya, mempunyai empat arah belahan (cleavage) yang sempurna tapi sayang kekerasannya Cuma 4 (Skala Mohs). Sedangkan mineral lain ada yang indah dan terlalu banyak dijumpai sehingga menjadi semiprecious gemstone. Oh ya, batu permata ini dibagi dua precious seperti Diamond, ruby, Sapphire, emerald dan lain-lain. Dan Semiprecious seperti agate. Sebagian besar batu permata memiliki kekerasan yang baik (diatas 5) dan Refraction Index (semakin tinggi nilainya, semakin indah kilaunya). Batu permata paling banyak berasal dari kelas silicate yang merupakan mineral keras dan sangat stabil. Sedikit yang berasal dari kelas Oxide, kemudian Diamond yang khusus terdiri dari satu macam unsur, yaitu Carbon. Diamond mempunyai empat belahan sempurna, kekerasan 10 dan Index refraction 2.4. Kemudian ada beberapa batu permata yang bukan merupakan mineral yang sebenarnya, disebut sebagai mineraloids, contohnya: opal, amber, dan moldavite. Di antara berbagai jenis batu permata, Diamond memang yang paling mahal dan paling tinggi nilainya. Batu permata ini merupakan batu yang paling keras dan memiliki cahaya paling terang di antara batu permata yang lain karena mempunyai susunan kristal kubus. Terdapat sembilan unsur kristal yang dimiliki oleh Diamond. Hal inilah yang menyebabkan pantulanpantulan sinar yang masuk ke dalam ruang Diamond tidak dibiaskan ke satu arah, akan tetapi ke sembilan bangun kristal ruang dan membuat kilauan indah Diamond tersebut. Dengan keindahan dan mitos keberuntungan yang melingkupinya, pesona batu permata tidak akan luntur oleh perubahan zaman dan kecanggihan teknologi. Batu ruby diyakini memberikan kebahagiaan dan menambah wibawa pemakainya. Batu ini tergolong batu yang sangat digemari karena warna merahnya dapat bersinar di tempat gelap dan dapat berpijar jika diterangi sinar ultraviolet. Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 6
5/17/2009
Batu Emerald beda lagi. Batu ini dipercaya dapat membawa keberuntungan, selain itu batu Emerald tahan panas dan tidak mudah berubah warna, meski tergolong rapuh. Topaz merupakan batu yang cukup unik. Batu ini jika digosok dengan keras dapat mengeluarkan api atau daya listrik yang dapat menarik potongan kertas kecil. Topaz dipercaya sebagai batu yang dapat menolak bahaya. Batu permata sejak zaman dahulu hingga sekarang masih dipercaya sebagai lambang zodiak. Meski kepercayaan ini sudah berkurang, namun batu yang berhubungan dengan bintang kelahiran masih ada yang memakainya. Selain jenisnya yang bervariasi, warna batu permata juga sangat beragam, mulai dari merah, kuning, hijau, biru, atau putih. Kalau dahulu batu permata hanya terkenal karena digunakan untuk cincin, kini aneka perhiasan seperti gelang, kalung, anting, bros, pin atau tasbih juga dibuat dari batu permata. Untuk menambah keindahannya, batu permata tersebut didesain dan digabungkan dengan berlian, emas, dan emas putih. Dari yang berharga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah. Lambang zodiak pada batu Aquarius = Amethyst Pisces = Turquoise Aries = Diamond Taurus = Emerald Gemini = Alexandrite Cancer = Ruby Leo = Sardonix Virgo = Sapphire Libra = Opal Scorpio = Topaz Sagitarius = Turquoise Capricorn = Agate
SIAL AND SIMA
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 7
5/17/2009
Dari beberapa komentar pada tulisan saya yang berjudul Struktur Bumi, ada yang bertanya mengenai SIAL dan SIMA. Jika berbicara tentang kedua hal ini, maka saya harus membahas juga mengenai crust dan tectonic lempang. Sepertinya penjelasan ini akan panjang. Walaupun saya tidak secanggih para ahli geologi senior, saya akan berusaha memberi penjelasan sedikit. Ya sebenarnya sih Cuma menterjemahkan saja dari beberapa sumber, seperti wikipedia (powerfull ensiklopedia). Baiklah saya akan mulai dengan pengertiannya, SIAL; adalah lapisan batuan yang berada di bawah continent, terdiri dari granitic dibagian atas dan gabbroic dilapisan bawah. Ketbalannya bervariasi antara 30 km sampai 35 km. Nama sial berasal dari nama unsure utama yang terkandung didalamnya, yaitu silica dan alumina. Mempunyai nilai specific gravity sekitar 2.7. Sedangkan pengertian secara petrology, sial merupakan nama dari bagian atas crust yang terdiri dari batuan kaya akan silica dan alumina, sumber dari granitic magma. Merupakan cirri continental crust bagian atas. SIMA; adalah lapisan batuan yang berada dibawah samudera terdiri dari lapisan basaltic. Mempunyai nilai specific gravity sekitar 3.0. Ada yang beranggapan bahwa sima bersifat peridotitic dan memiliki specific gravity sekitar 3.3. Sedangkan pengertian secara petrology, sima merupakan lapisan bawah dari crust terdiri dari batuan yang kaya akan unsure silica dan magnesia. Sima sama dengan oceanic crust dan merupakan bagian bawah dari continental crust.
Granitic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang mempunyai sifat granite. Granite adalah batuan beku plutonic (plutonic igneous rock) yang terdiri dari mineral felsic yaitu quartz (10%-50%) dan mineral alkali yaitu feldspar (65%-90%).
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 8
5/17/2009
Gabbroic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang mempunyai sifat gabbro. Gabbro adalah batuan beku intrusive (intrusive igneous rock) yang terdiri dari mineral plagioclase (biasanya labradorite atau bytownite) dan clinopyroxene (augite); dengan atau tanpa olivine dan orthopyroxene; dan juga semua mineral dalam grupnya.
Basaltic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang mempunyai sifat basalt. Basalt adalah batuan beku extrusive yang berwarna gelap (mafic extrusive igneous rock), tapi juga terkadang intrusive (seperti dikes). Terdiri dari calcic plagioclase dan clinopyroxene. Terkadang hadir juga nepheline, olivine, orthopyroxene dan quartz. Nah mumet ya? Sama. Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian diatas, sederhananya seperti ini: SIMA ; silica + magnesia = Basaltic ==> Oceanic Crust SIAL ; silica + Alumina = Granitic ==> Continental Crust
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 9
5/17/2009
DICTIONARY GEOLOGY BUKA DI http://www.maden.hacettepe.edu.tr/dmmrt/ http://merapi.vsi.esdm.go.id/?static/gempabumi/pengenalan.htm Pengenalan Gempabumi BUMI
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 10
5/17/2009
BENTUK DAN UKURAN
Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. jari-jari Khatulistiwa = 6.378 km, jarijari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi diliputi oleh lautan.
STRUKTUR DALAM BUMI
Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku. Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itubersifat seperti fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer. Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer. Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 11
5/17/2009
TEORI TEKTONIK LEMPENG Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair.
Panah pada peta menunjukkan arah pergerakan lempeng saat ini. BATAS - BATAS LEMPENG Daerah tempat lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita dapat mengetahui cara bergerak lempeng-lempeng itu. Lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling menggeser ke samping.
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 12
5/17/2009
PENYEBAB GERAKAN LEMPENG
Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair atau gas. Gambar poci kopi menunjukkan dua arus konveksi dalam zat cair. Perhatikan, air yang dekat dengan api akan naik, saat dingin di permukaan air kembali turun. Para ilmuwan menduga arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di selubung bisa mengalir seperti cairan yang tipis. Lempenglempeng itu bergerak seperti ban berjalan berukuran besar.
GEMPABUMI APAKAH GEMPABUMI ITU Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi , patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif. PROSES GEMPABUMI Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zonazona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempabumi.
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 13
5/17/2009
DIMANAKAH KITA TINGGAL ? Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempabumi.
Peta kepulauan Indonesia pada pertemuan 3 lempeng Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yaitu: Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat - Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur. INTENSITAS DAN KEKUATAN GEMPABUMI Intensitas gempabumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala ini disebut MMI (Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang terjadi pada daerah tertentu, akibat goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang digunakan adalah Skala Richter. Skala ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter tahun 1934. Sebagai contoh, gempabumi dengan kekuatan 8 Skala Richter setara kekuatan bahan peledak TNT seberat 1 gigaton atau 1 milyar ton. AKIBAT GEMPABUMI Akibat utama gempabumi adalah hancurnya bangunan-bangunan karena goncangan tanah. Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapi Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 14
5/17/2009
juga
mencapai
beberapa
km
ke
daratan.
Korban jiwa terbesar akibat gempabumi Indonesia terjadi di Nias pada bulan Maret 2005 sebanyak 300 jiwa. Sementara korban jiwa gempabumi yang kemudian membangkitkan tsunami terbesar memakan korban jiwa terjadi di Aceh dan Sumut pada Desember 2004, sebanyak 250.000 jiwa.
Wangsa jaya/OSN Kebumian
Page 15
5/17/2009