STEVY OLGA MAHAGANTI P07148401208025
Menurut definisi jantung dari WHO, penyakit jantung adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit jantung, salah satu nya yaitu aritmia.
Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik
yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.
Gejala penyakit jantung aritmia adalah : Detak jantung lambat: detak jantung di bawah 60 detak per menit dalam kasus bradycardia Detak jantung cepat: detak jantung di atas 100 detak per menit Debaran di dada Nyeri dada Sesak napas Pusing Berkeringat Pingsan (syncope) atau hampir pingsan Palpitasi (detak jantung seperti terlewat, berdebar) Hentakan pada dada Sesak napas Nyeri atau sesak dada Kelemahan atau kelelahan
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, di antaranya : Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah Penggunaan narkoba Efek samping obat-obatan Terlalu banyak mengonsumsi alkohol Terlalu banyak mengonsumsi kafein maupun nikotin (merokok) Gangguan kelenjar tiroid Diabetes Hipertensi atau tekanan darah tinggi Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi jantung
Antiaritmia Obat ini menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Aritmia juga kadang disebut dengan disritmia (gangguan listrik jantung sehingga bisa menyebabkan denyut jantung yang tidak normal atau tidak teratur). Obat antiaritmia ini digolongkan menjadi 5 golongan yaitu, gol 1 (penghambat kanal Na+), gol 2 (penghambat Adrenoreseptor-B), gol 3 (penghambat kanal K+), gol 4 (penghambat Kanal Ca+), dan gol 5 yaitu antiaritmia lain seperti digoxin dan adenosine.
Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaitu efek langsung dan tidak langsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPase dan peningkatan arus masuk ion kalsium ke intra sel. Efek tidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.
Digoxin adalah glikosida jantung serupa digitoksin, yang digunakan untuk tata laksana gagal jantung, aritmia supraventrikuler dan mengontrol laju ventrikel pada fibrilasi atrial kronis. Indikasinya yaitu payah jantung, pada penderita lansia dengan atau tanpa payah ginjal, aritmia supraventrikular (terutama atrial fibrasi). Tablet. Dosis awal berkisar dari 500 sampai 750 mcg biasanya menunjukkan efek dalam kurun waktu0.5-2 jam dengan efek maksimal dalam 2-6 jam. Dosis tambahan 125-375 mcg dapat diberikan dalam interval waktu sekitar 6-8 jam. Kapsul. Dosis awal berkisar 400-600 mcg biasanya menunjukkan efek dalam 0.5-2 jam dengan efek maksimal dalam 2-6 jam. Dosis tambahan 100-300 mcg dapat diberikan dengan hati-hati dengan interval waktu sekitar 6-8 jam. Suntik. Dosis awal: 400-600 mcg biasanya menunjukkan efek dalam 5-30 menit dengan efek maksimal dalam 1-4 jam. Dosis tambahan 100-300 mcg dapat diberikan dengan hati-hati dengan interval 6-8 jam.
Helmanu K, et al. 2014. STOP! Gejala Penyakit Jantung Koroner, Kolesterol Tinggi, Diabetes Melitus, Hipertensi. Yogyakarta: Istana Media; Aaronson, Phillip I., and Ward, Jeremy PT., 2010, At a Glance Sistem Kardiovaskular 3th ed, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kasron 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung Pencegahan serta Pengobatannya. yogyakarta: Nuha Medika;