Step 1 - Step 5 Tic Igd Bhayangkara.docx

  • Uploaded by: UwhaDestura
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Step 1 - Step 5 Tic Igd Bhayangkara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 675
  • Pages: 5
A. STEP 1: (Kata-kata sulit) Clarify The Problems Tidak ada

B. STEP 2: Define The Problems 1. Apa yang dimaksud dengan close fracture mid clavicula sinistra? Fraktur adalah hilangnya kontuinitas tulang, tulang rawan sendi dan tulang rawan epifise yang bersifat total maupun parsial. Fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama tekanan membengkok, memutar dan tarikan. Definisi fraktur klavikula adalah patah tulang pada tulang klavikula atau tulang selangka, dimana tulang ini merupakan tulang yang menghubungkan antara sternum dan bahu. Kondisi fraktur klavikula ini sering disebabkan akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik (outstrechedhead), posisi jatuh bertumpu ke bahu atau pukulan langsung ke klavikula. Sedangkan close fracture mid clavicula sinistra merupakan suatu kondisi dimana terjadi patah tulang di bagian mid atau tengah tulang klavikula sebelah kiri. 2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya close fracture mid clavicula sinistra? Penyebab utama/primer dari fraktur adalah trauma, bisa karena kecelakaan kendaran bermotor, olahraga, malnutrisi. Trauma ini bisa langsung/tidak langsung (kontraksi otot, fleksi berlebihan). Fraktur clavicula (close fracture

mid clavicula sinistra) dapat terjadi sebagai akibat dari jatuh pada tangan yang tertarik berlebihan, jatuh pada bahu atau injury secara langsung. 3. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk kasus diatas? a. CT Scan Sebuah mesin khusus yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar dari klavikula. b. Magnetic resonance imaging (MRI) MRI menggunakan gelombang magnetik untuk mengambil gambar tulang selangka /klavikula, tulang dada, dan daerah bahu. c. X-ray X-ray digunakan untuk memeriksa patah tulang atau masalah lain. X-ray dari kedua clavicula yang terluka dapat diambil. 4. Apa penatalaksanaan yang tepat untuk kasus diatas Pada prinsipnya penangan patah tulang klavikula adalah untuk mencapai penyembuhan tulang dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan sisa kelainan bentuk. Kebanyakan patah tulang klavikula telah berhasil ditangani dengan metode tanpa operasi. Perawatan non operative dengan cara mengurangi gerakan di daerah patah tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila

dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur1/3 distal klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligament coracoclavicular atau acromioclavicular dapat ditangani dengan sling dan pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya ligamen coracoclavicular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna. Selama imobilisasi pasien diperkenankan melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat. Tindak lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga 2 minggu setelah cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3 minggu sampai pasien tanpa gejala klinis. Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 (pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan tulang). Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembali normal. Tindakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut: Fraktur terbuka 

Terdapat cedera neurovaskuler



Fraktur komunitif



Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih



Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion)



Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion). Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi

rasa nyeri. Obat-obat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik anti inflamasi sepertia cetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen. 5. Apa diagnosa keperawatan yang aktual pada kasus diatas? Diagnosa keperawatan yang aktual pada kasus diatas adalah nyeri akut b/d agen cidera (fisik).

C. STEP 3: Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation Berdasarkan hasil diskusi kelompok, maka diagnosa yang diangkat pada kasus ini adalah post KLL dengan Close Fracture Mid Clavicula Sinistra.

D. STEP 4: Skema

Etiologi

KLL dengan Close Fracture Mid Clavicula Sinistra.

Patofisiologi

Pemeriksaan Penunjang

E. STEP 5: Learning Objective 1. Definisi 2. Etiologi 3. Patofisiologi 4. Manifestasi klinis 5. Pemeriksaan Diagnostik 6. Penatalaksanaan 7. Komplikasi

Manifestasi Klinis

Penatalaksanaan

Related Documents

Step 1 Step 1
June 2020 9
5 S Step By Step
November 2019 10
Step 5
June 2020 5
Step
June 2020 11

More Documents from ""