NAMA: SELSA DENA MAULIDA NIM : 4003160055
STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN Pertemuan : ke-1 ( satu) A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien klien tenang koperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang di ajukan. 2. Diagnosa Keperawatan Perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus a. pasien dapat mengidentifikasi pk b. pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda pk c. pasien dapat menyebutkan jenis pk yang pernah dilakukannya d. pasien dapat menyebutkan akibat dari pk yang dilakukanya e. pasien dapat menyebutkan cara mencegah pknya 4. Tindakan Keperawatan SP I : membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda dan gejala yang di rasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara latihan nafas dalam.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. FASE ORIENTASI : “ Assalamualaikum, selamat pagi ibu,perkenalkan nama saya selsa dena maulida, biasa di panggil eca, saya mahasiswa dari stikes dharma husada bandung yang sedang dinas di sini selama 1 minggu. saya disini dinas pagi dari jam7 sampai jam 10 pagi, jadi selama 1 minggu kedepan saya yang akan merawat ibu. Nama ibu siapa? dan senangnya di panggil apa ? “Bagaimana perasaan ibu saat ini?” Masih ada perasaan marah atau jengkel? baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah yang suka ibu rasakan berapa lama ibu mau kita berbincang- bincang? bagaimana kalau 10 menit “ dimana kita akan mengobrol? bagaimana kalau kita mengobrol duduk di kursi tengah? 2. FASE KERJA : “ apa yang menyebabkan ibu marah? apakah sebelumnya ibu pernah marah? apa penyebabnya ? samakah dengan yang sekarang? pada saat , penyebab marah itu ada, seperti karena saya merasa semua yang saya mau tidak di belikan oleh suami saya , apa yang ibu rasakan ? apakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar,tatapan tajam, dan suara keras ? apa yang ibu lakukan selanjutnya “ apakah dengan ibu marah-marah, kejadian ini lebih baik? “ menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah? maukah ibu belajar menimbulkan kerugian?
mengungkapkan marah dengan baik tanpa
“ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu cara dulu, begini bu , kalau tanda marah itu sudah ibu rasakan, ibu berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, cobalagi bu lakukan sebanyak 5 kali. bagus sekali ibu sudah dapat melakukanya “ nah sebaiknya latihan ini ibu lakukan seacara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul, ibu sudah terbiasa melakukanya” 3. FASE TERMINASI “Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan ibu? coba ibu sebutkan penyebab ibu marah dan apa yang ibu rasakan dan apa yang ibu lakukan sertaakibatnya. baik, sekarang kita latihan nanti kita masukan ke jadwal harian yah bu” berapa kali sekali bu melakukan tarik nafas dalam? bagus.., nanti tolong ibu tulis M bila ibu melakukannya sendiri, dan tulis B bila di bantu, dan T bila ibu tidak melakukannya baik bu, bagaimana kalau besok, kita latihan cara lain untuk mencegah dan mengendalikan marah ibu? dimana kita akan latihanya” bagaimana kalau tempatnya di sini saja yah bu?” berapa lama kita akan melakukanny, Bagaimana kalau kita sekitar 10 menitan saja” “saya pamit dulu yah bu.. assalamualaikum wrb”
NAMA: SELSA DENA MAULIDA NIM : 4003160055
STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN Pertemuan : ke-2 ( dua) A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien klien tenang koperatif,ada kontak mata saat berbicara 2. Diagnosa Keperawatan Perilaku kekerasan 3. Tujuan Khusus a. melatih cara mengontrol perilaku kekerasan b. mengevaluasi latihan nafas dalam c. melatih cara fisik yang kedua: pukul kasur dan bantal d. menyusun jadwal kegiatan harian 4. TINDAKAN KEPERAWATAN SP 2: Membantu klien latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara
mengevaluasi latihan tarik nafas dalam, latihan dengan cara fisik yang kedua pukul bantal dan kasur, menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua B. FASE ORIENTASI assalamualaikum,ibu masih ingat dengan saya ? bagus ibu.., iya nama saya selsa”
sesuai dengan janji saya kemarin, seakarang saya datang lagi, bagaimana perasaan ibu saat ini?, adakah hal yang menyebabkan ibu marah?” “baik seakarang kita akan belajar cara mengendalikan persaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua mau berapa lama? bagaimana kalau 10 menit?” di mana kita mengobrol?” bagaimana kalau duduk di kursi tengah saja yah bu” C. FASE KERJA Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, selain tarik nafas dalam ibu dapat memukul kasur dan bantal sekarang mari kita mari kia latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibu? jadi nanti kalau ibu kesal, ibu langsung ke kamar dan lampiaskan marah ibu tersebut ke bantal dan kasur, nah coba ibu lakukan memukul bantal dan kasur, yah bagus sekali bu melakukanya.., nah cara ini pun dapat melakukanya dengan cara yang rutin, jika aa perasaan marah, kemudian jangan lupa rapikan kembali tempat tidurnya yah bu.. D. FASE TERMINASI Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi? coba ibu sebutkan ada berapa ara yang telah kita latih ? baguus!!! mari kita masukan kedalam jadwal sehari-hari ibu, pukul berapa ibu mempraktikannya, bangaimana kalau setiap bangun tidur? baik jadi jam 5 pagi dan 4 sore, lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi yah bu, sekarang ibu istirahat, besok kita ketemu lagi yah bu, assalamualaikum wrb.
NAMA: SELSA DENA MAULIDA NIM : 4003160055
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI Pertemuan : ke-1( satu) A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien a.
Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
b.
Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
c. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya tidak jelas B. Diagnosa Keperawatan Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar C. Tujuan Khusus a.
Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
b.
Pasien dapat mengontrol halusinasinya
c.
Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
D. TINDAKAN KEPERAWATAN SP 1: Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama: menghardik halusinasi
ORIENTASI: ”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan stikes dharma husada yang akan merawat bapak Nama Saya selsa dena maulida , senang dipanggil eca . Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa” ”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini” ”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tengah? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA: ”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?” ” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?” ” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?” ”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suarasuara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? ” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.” ”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”. ”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulangulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa”
TERMINASI: ”Bagaimana perasaan setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa ?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya” ”Baiklah, sampai jumpa.”