AUTOMATIC STOP ORDER No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
SPO FARMASI-48
01
1/2
Ditetapkan di : Denpasar Tanggal Terbit
SPO
Direktur RSU Kasih Ibu,
1 Desember 2016 dr. I Gusti Ngurah Rai, M.M.
Pengertian
Automatic stop order adalah prosedur penghentian pemberian obat secara otomatis setelah mencapai rentang batas waktu pemberian sesuai standard
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melayani pesanan obat kategori automatic stop order.
Kebijakan
Prosedur
1. Obat-obatan berikut dihentikan secara otomatis setelah rentang waktu pemberian yang disepakati sesuai standart yang berlaku. 2. Obat tersebut dievaluasi atau direview oleh dokter penulis E-resep bila akan melanjutkan penggunaan obat tersebut. 3. Pemberian atau pengobatan lanjutan hanya atas permintaan resep ulang dari dokter. 4. Daftar obat yang termasuk dalam obat automatic stop order terlampir.
Unit Terkait
Farmasi, Dokter, Rawat inap, ICU/ICCU, Kamar operasi, NICU, Ruang bayi, Rawat Jalan, Ruang bersalin, Hemodialisa
AUTOMATIC STOP ORDER No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
SPO FARMASI-48
01
2/2
Ditetapkan di : Denpasar Tanggal Terbit
SPO
Direktur RSU Kasih Ibu,
1 Desember 2016 dr. I Gusti Ngurah Rai, M.M.
No. 1
Vasokontriksi (Ophtalmic, Nasal).
Lama Pemberian 3 hari
2
NSAID dan COX-II Inhibitor.
10 hari
3
- Antiinfeksi (topikal/mata/telinga) - Antifungi oral, topical
10 hari
4
Ketorolak (oral dan parenteral)
5 hari
5
Pethidin
2 hari
6
Antikoagulan (low weight heparin, fondaparinux) Warfarin
7
Kelas Terapi
14 hari
Antiinfeksi: 7 hari - oral dan parenteral, kecuali antituberkulosis - antiviral
9
Obat-obat penyakit kronik (DM, HT, Jantung, Psikiatri, dll) Narkotika
11
IV: Maksimal 120 mg/hari Untuk mencegah adverse effect pada ginjal dan saluran gastrointestinal Untuk mencegah akumulasi hasil metabolisme yang toksik.
molecular 7 hari heparin,
8
10
Keterangan
30 hari 10 hari
- Kortikosteroid topical 10 hari - Kortikosteroid ophthalmic dan 7 hari oral
- Pemberian antiinfeksi menyesuaikan dengan PPAB, jika pemberian antiinfeksi melebihi batas waktu pada PPAB maka pemberian lanjutan diberikan bila tersedia hasil kultur, respon klinis yang baik, atau ada persetujuan dari Tim PPRA. - Bila respon klinik membaik, hendaknya dilakukan assessment untuk switch dari parenteral ke oral
AUTOMATIC STOP ORDER No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
SPO FARMASI-48
01
3/2
Ditetapkan di : Denpasar Tanggal Terbit
SPO
Direktur RSU Kasih Ibu,
1 Desember 2016 dr. I Gusti Ngurah Rai, M.M.