Sosial.docx

  • Uploaded by: Aldino Pratama
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sosial.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 666
  • Pages: 3
13.00 -selesai ( anak subjek menangis ) Interviewee : kalo tidur ngompol jengkel sendiri saya Interviewer : oow jengkel sendiri ya bu ya Interviewee : iya jengkel sendiri Biasanya kan pake pempres tadi ga mau pake Interviewer : oo (anak subjek masih menangis) Interviewer : adek devinya pinter ya Interviewee : kalo pagi sudah nyuci piring, bantu nyuci piring kalo piring kan repot banget nyapu sana ya sini ya ke taman Interviewer : Paham ya bu maksudnya ga nakal gitu Interviewee : ngga Interviewer : sekarang bapak sudah ngga kerja di sana lagi ya bu. Di? Interviewee : di Samarinda Interviewer : sekarang sudah ngga disana lagi ? Interviewee : sekarang udah ngga disana lagi ga seneng. Kemarin itu janjinya 2,5 jt sampai disana gajinya Cuma 1,3 jt ya potong ini potong itu katanya sembako itu gratis eh ternyata bayar Interviewer : oh gitu . bisa sampai sana itu gimana sih bu ceritanya Interviewee : ditawari kerja. Janjinya manis-manis gitu Interviewer : berapa bulan bu disananya ? Interviewee : 7 bulan disanannya. Interviewer : gajinya dipotong terus bu? Interviewee : iya dipotog terus. Kan yang kerja Cuma bapaknya gaji 1, 3 jt hidup disana itu kurang cukup Interviewer : di kalimantan ya bu. Apalagi disana biaya hidupnya di sana mahal ya bu Interviewee : iya mahal banget Interviewer : beda sama yang disini Kalo sekarang disini ya bu Interviewee : iya. Disini saja ikut pelatihan. Siapa tahu nanti bisa usaha sendiri Interviewer : Sekarang ikut pelatihan apa sih bu ? Interviewee : suami saya di pertanian

Interviewer : kalo ibu di batik ya Interviewee : iya Interviewer : kalo yang masak-masak gitu peminatan juga atau Cuma kegiatan rutin aja to bu? Interviewee : masak- masak itu ya kegiatan juga sih Interviewer : bukan peminatan khusus kayak batik gitu Interviewee : iya. Kadang kan kalo tata boga ribet kadang ini nangis jadi ga bisa konsen apa namanya jadi ga inget apa bahannya gimana langkahnya Interviewer : oh gitu Pindah kesini kapan sih bu? Interviewee : kemarin. Karena di sana, aduh, itu apa pohon kelengkeng itu kan daunnya jatuh terus jadi kayak rumah ga keurus padahal disapu terus , ga ada bersihnya ( tertawa ) Interviewer : terus pindah kesini ya bu Interviewee : iya Interviewer : kalo kakaknya ibu, kan ibu punya kakak ya, itu pendidikan terakhirnya apa? Interviewee : SD Interviewer : sekarang kerjanya dimana bu? Interviewee : di kebun karet. Deres karet gitu Interviewer : dimana bu? Interviewee : di Palembang Interviewer : Kalo suami kakaknya ibu? Interviewee : sama di situ juga Interviewer : sekarang hubungannya gimana bu sama kakak? Interviewee : sudah terputus. Sudah lama Jadi saya punya saudara tapi kaya gak punya saudara Interviewer : kalo saudara lainnya gimana bu? Interviewee : dari bapak dari ibuk itu ngga ada Interviewer : tapi ibu tau ga sih saudara-saudarany itu dimana? Interviewee : ibunya ndak pernah cerita ada saudara disini sini ga pernah cerita Interviewer : suami ibuk bisa baca tulis bu? Interviewee : bisa

Interviewer : lancar bu ya Interviewee : iya Interviewer : dari penglihatan gitu terkendala ngga bu minus atau apa gitu? Interviewee : sudah sedikit kabur dari jamannya meicya kecil itu Interviewer : kalo sekarang kaburnya gimana bu? Interviewee : ya mata kalo liat sini masih bisa tapi kalo sini sampai sana udah kaya ketutup plastik kek gitu Interviewer : kalo suami ibu keahliannya apa sih bu? Interviewee : suami saya itu pernah buka bengkel pernah di jogja sana tapi bengkelnya kebakaran Interviewer : bengkel apa bu Interviewee : bengkel itu, motor. Tapi sekarang dia berkeinginan jualan es tebu Interviewer : kalo kabar kakak pertama gimana bu? Interviewee : iya sehat. Seneng dia disana Interviewer : itu telpon-telponan gitu Interviewee : iya telpon-telponan gitu. Setiap hari sabtu dia pulang, minggu sore dia pulang kesana lagi Interviewer : kalo pulang kesini gitu dianterin atau? Interviewee : ngga. Sendiri Interviewer : o sendiri. Naik apa bu itu? Interviewee : naik bis dari sana Interviewer : berani ya bu Interviewee : iya berani

More Documents from "Aldino Pratama"