PEMASANGAN AKDR No Dokumen SOP No Revisi
440/
:
/Pusk
: 00
Tanggal Terbit
:
Februari 2017
Halaman
: 1/2
UPT Puskesmas
Dr,Novita Ridha Amelia
Citapen
NIP. 197811112007012008
1. Pengertian
Prosedur
pemasangan
AKDR
merupakan
teknik
pemasangan
alat
kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) 2. Tujuan
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR
3. Kebijakan
Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR
4. Referensi
-
5. Prosedur
A. Persiapan Pasien dan Lingkungan 1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan 2. Siapkan lingkungan yang mendukung pelaksanaan tindakan, atur penerangan yang cukup, jaga privasi klien
B. Persiapan Alat 1. Bivalve speculum (kecil,, sedang, atau besar) 2. Bengkok 3. IUD steril 4. Forsep/korentang 5. Mangkok untuk larutan antiseptic 6. Kain kasa atau kapas 7. Bak instrument 8. Sarung tangan steril 2 pasang 9. Tampon tang 10. Tenakulum 11. Sonde uterus 12. Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks
C. Prosedur Pelaksanaan 1. Jelaskan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien mengajukan perntanyaan 2. Sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit pada
beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut, pastikan klien telah mengosongkan kending kencingnya 3. Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan speculum, lakukan pemeriksaan panggul 4. Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi 5. Masukkan lengan AKDR cooper T 380 A di dalam kemasan sterilnya 6. Masukkan speculum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 7. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks 8. Masukkan sonde uterus 9. Pasang AKDR Cooper T380 A a. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan metode uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam satu garis lurus, masukkan dengan pelanpelan dan hati-hati tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis dengan mempertahankan posisi kevum uteri, pastikan leher biru tetap dalam posisi horizontal b. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong c. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter, setelah pendorong keluar dari tabung inserter, dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus 6. Bagan Alir 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait
KIA
9. Dokumen terkait 10. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai Diberlakukan