ANESTESI LOKAL INFILTRASI
SOP
No. Dokumen : /SOP/KCH/ /2018 No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :
dr Endang Dwi Esti Juliandari
KLINIK CITRA HUSADA 1. Pengertian
Obat yang mampu menghambat konduksi syaraf (terutama nyeri) secara reversible pada bagian tubuh tertentu.
2. Tujuan
Menghilangkan rasa sakit pada sebagian dari gigi yang akan dicabut tanpa hilang kesadaran.
3. Kebijakan
SK Direktur Klinik Citra Husada Tentang Jenis-jenis Pelayanan, Jadwal dan Tarif No
/SK/KCH/
/2017
4. Referensi
a. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran b. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas, 2007
5. Prosedur/
1. Petugas memberitahu pasien tentang hal-hal yang akan
Langkah-langkah
dilakukan 2. Petugas mencuci tangan 3. Petugas memakai sarung tangan dan masker 4. Petugas mempersilakan pasien duduk dikursi gigi 5. Petugas mengatur kursi gigi sesuai kebutuhan tindakan 6. Petugas menuliskan keluhan utama pada kolom anamnesa sesuai SOAP yang meliputi keluhan pada saat pasien datang beserta riwayat penyakitnya dari hasil wawancara, keadaan umum pasien dan pemeriksaan fisik. 7. Petugas memeriksa dengan diagnostic set serta menuliskan hasil perkusi, hasil palpasi, hasil sondasi, hasil pengetesan dengan Chlor Ethyl (CE), pada gigi yang dikeluhkan. 8. Petugas menuliskan hasil perabaan lymponodi dan hasil pemeriksaan ekstra oral bila ada kelainan. 9. Petugas menulis diagnosis dan menetapkan tindakan pelayanan pencabutan
10. Petugas mengolesi daerah yang akan dianastesi dengan povidine iodine 10 %.
11. Penyuntikan dapat menggunakan jarum konvensional maupun citoject. 12. Arahkan jarum suntik dengan bevel menghadap kearah tulang. 13. Angkat bibir lalu insersikan jarum parallel dengan sumbu panjang gigi pada lipatan mucobucal vertical pada gigi target. 14. Insersikan jarum lebih dalam hingga bevel mencapai region apical dalam gigi target. 15. Untuk RA anastesi diinfiltarasi 1,5 cc pada daerah muccobucal fold, lakukan aspirasi juga suntikan 0,5 cc pada bagian palatal. 16. Untuk RB anastesi diinfiltarasi 1,5 cc pada daerah muccobucal fold, lakukan aspirasi juga suntikan 0,5 cc pada bagian lingual. 17. Petugas mengobservasi pasca infiltrasi. Apabila sudah tidak terasa sakit lakukan pencabutan. 18. Mencatat tindakan anastesi ke rekam medis pasien.
19. Bagan Alir Tindakan Anastesi Lokal
Asepsis gigi dengan povidine iodine
RB
RA
Infiltrasi cairan anastetikum bukal 1,5 cc dan bagian palatinal 0,5 cc
Infiltras icairan anastetikum bukal 1,5 cc dan bagian lingual 0,5 cc
Observasi tanda anastesi muncul baru lakukan tindakan dental
20. Hal-hal yang perlu diperhatikan 21. Unit terkait 22. Dokumen terkait 23. Rekaman historis perubahan
Observasi pasien s.d 5 menit apabila ada reaksi alergi obat-obatan anastesi yang telah disuntikkan. Poli Gigi a. Rekam Medis b. SOP Pencabutan Gigi Tetap No
Yang diubah
Isi perubahan
Tanggal mulai diberlakukan