SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 2
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 2/27/2009, H
+DODPDQ8WDPD
Korban banjir capai 10.226 KK Solo (Espos) Korban banjir di Solo, Rabu-Kamis (25-26/2), mencapai 10.226 kepala keluarga (KK). Ribuan korb banjir mengeluhkan minimnya bantuan makanan dan obat-obatan. Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, di kawasan banjir, Kamis, air mulai s sekitar pukul 02.00 WIB. Pemerintah Kecamatan Banjarsari mencatat sedikitnya 10.226 keluarga menjadi korban banjir. Dibanding banjir Rabu (18/2) lalu, jumlah korban banjir Rabu (25/2) ini lebih banyak. Korban banjir Rabu sepekan lalu, sebanyak 1.140 keluarga. Berdasarkan pantauan Espos, dari delapan kelurahan yang terkena banjir, lima kelurahan di antaranya berada di Kecamatan Banjarsari. Banjir antara lain menerjang Kelurahan Banyuanyar (2.400 keluarga), Kadipiro (2.366 keluarga), d orang di kelurahan ini juga meninggal dunia. Di Nusukan (2.907 keluarga), Kelurahan Sumber kor banjir tercatat 2.553 keluarga. Sebanyak dua rumah di Nusukan juga dilaporkan hanyut. Sementara fasilitas umum yang mengalami kerusakan meliputi tiga gedung sekolah dan Puskesm Kantor Kelurahan Banyuanyar dan Kantor Kecamatan Banjarsari juga ikut terendam air. Terendamnya dua kantor pelayanan masyarakat tersebut mengakibatkan sejumlah dokumen mengalami kerusakan. ”Ada ratusan lembar blangko kartu keluarga (KK) dan KTP rusak karena a banjir. Sekitar 30 lembar KK yang sudah jadi juga ikut rusak,” jelas Camat Banjarsari, Hasta Gunawan, saat ditemui wartawan di Balaikota, Kamis. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Mamiek Miftachulhadi, menyebu ada 858 lembar blangko KK, 2.374 lembar blangko KTP, 30 lembar blangko akta dan lima buah bu register akta. ”Untuk sementara sampai menunggu kantor kecamatan berfungsi maksimal, pelayan dokumen kependudukan dialihkan ke Kantor Dispendukcapil,” kata Mamiek. Pada bagian lain, sejumlah fasilitas umum dilaporkan rusak akibat banjir. Tembok setebal setengah ukuran bata di bagian belakang SMP N 23 Solo ambruk diterjang banjir. Kepala SMP N 23 Solo, J Setyo Budi Wibowo menyebut banjir yang terjadi kemarin membuat tembok pembatas sekolah, sepanjang 40 meter rusak parah. Kerusakan, menurutnya, terjadi karena tembok tidak dapat menahan arus air yang terlalu kuat. Banjir juga merobohkan pagar selatan Lapangan Banyuanyar sepanjang sekitar 15 meter. Selain itu, dua Puskesmas di kawasan Banyuanyar dan Krembyongan, Kelurahan Kadipiro, juga terendam banjir sehingga menyebabkan sejumlah berkas-berkas penting rusak. Salah satu karyawan UPTD Puskesmas Banyuanyar, Sumini menyebut banjir setinggi 1,25 meter merendam kompleks ruangan rawat inap dan Puskesmas. ”Sebagian besar berkas-berkas rawat inap, rawat jalan dan laporan, yang berada di lantai satu terendam banjir,” ujar Sumini. Di Kampung Sidomulyo RT 4/RW V Banyuanyar, setidaknya dua rumah milik Heriyatmoko dan Darmo, rusak lantaran sebagian bangunan terbawa air. Situasi yang sama terjadi di Kampung Kle RT 4/RW I Kadipiro. Di lokasi tersebut rumah milik Lanjar Wahyuningsih dan Sri Rejeki rusak parah Sebuah warung makan juga rusak diterjang banjir. Selain merusak bangunan, banjir juga membaw tanah bantaran sepanjang dua hingga tiga meter di kanan dan kiri sungai. Lanjar mengatakan banjir setinggi 1,5 meter membuat sebagian bangunan rumahnya seluas 24 m hanyut. Talut di Taman Sekartaji sepanjang 100-an meter yang baru diresmikan Walikota Solo Jok Widodo, Jumat (20/2) lalu, juga longsor setelah diterjang luapan Kali Anyar. Salah satu warga, Sri Marwo mengatakan, luapan Kali Anyar, Rabu lalu, termasuk besar dibandin sebelumnya. ”Lantai kios saya bolong karena tanah fondasinya longsor,” paparnya. Luapan Kali Anyar juga menyapu 35 unit rumah penduduk di Tegal Kuniran, Jebres. Akibatnya, rumah warga terendam lumpur dan warga mengungsi ke rumah saudaranya yang bebas banjir. Di RT 04/ RW XXI Kelurahan Jebres, puluhan permukiman penduduk juga terendam banjir. Selain itu, puluhan lapak kios PKL di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) juga tak lepas dari rendaman ban
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=262665
3/3/2009
SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 2 of 2
Akibatnya, para pedagang tak bisa membuka dagangannya karena lokasinya yang tak memungkinkan. Meski demikian, rendaman banjir tak sampai naik ke kandang satwa TSTJ. Tak cukup Ketua RT 03/ RW XXVI Tegal Kuniran, Jebres, Sukamdi menjelaskan, sebanyak 35 keluarga di wilayahnya terendam banjir. ”Banjir merendam perabotan warga. Meski tak ada yang hanyut, nam kena lumpur semua.” Warga RT 04/ RW XXI Jebres, Sarjuni menjelaskan, luapan Kali Anyar menerjang wilayahnya dan merendam permukiman warga yang berada di bantaran Kali Anyar. Sementara, ribuan korban banjir di Banjarsari mengeluhkan minimnya bantuan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. Bantuan yang mereka terima kemarin, tidak mencukupi untuk meng-cov semua korban banjir. Lanjar Wahyuningsih, warga Kampung Kleco, RT 4/RW I Kadipiro, yang rumahnya rusak parah menyebut hingga Kamis tengah hari, belum menerima bantuan. ”Belum ada bantuan, padahal kam sangat membutuhkan Sembako, pakaian dan selimut. Saya tidak bisa ngungsi jauh-jauh karena rumah saya blak-blakan, pintu rusak terbawa banjir,” ungkap Lanjar. Warga di RT 4/RW V Banyuanyar, Budiono menuturkan warga di sepanjang tepi anak sungai Kali Pepe kehilangan sejumlah besar pakaian dan perabotan. Pihaknya berharap pemerintah setempa segera menyalurkan bantuan makanan, obat-obatan dan pakaian khususnya di 21 keluarga yang tinggal persis di tepi sungai. Tak hanya soal bantuan makanan, warga juga kesulitan membersihka rumah dari lumpur. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Solo Budi Suharto, menegaskan, setiap kecamatan dan lurah diminta menghidupkan Posko yang standb selama 24 jam sehari. ”Jangan ada talang menalangi dana seperti sebelumnya,” tandas Budi. Menurut anggota tim penanggulangan bencana, Prawoto, di Posko Induk, hingga Kamis malam, bantuan yang sudah disalurkan sebanyak 3,75 ton beras, 20 dus mi instan, 2.000-an nasi bungku Sementara Komandan Operasi Tanggap Banjir Satuan Siaga Penanggulangan Bencana PMI Solo Titis Wahyuono, mengatakan dapur umum yang didirikan PMI hanya mampu menyediakan 500 bungkus nasi setiap jam makan. ”Bantuan itu sangat jauh dari cukup. Tetap dibutuhkan bantuan d pihak lain untuk korban banjir.” Korban banjir Kota Solo Kelurahan jumlah RT jumlah RW jumlah warga infrastruktur/fasilitas umum Banyuanyar 47 12 2.400 3 sekolah, 1 Puskesmas, kantor kelurahan dan kecamatan, dokumen (85 lembar blangko KK, 2.374 lembar blangko KTP, 30 lembar blangko akta, 5 buku register akta, 1 un komputer, kabel-kabel konektor) terendam atau rusak, Kadipiro 8 8 2.366 (2 orang tewas) 2 rumah, 1 warung, 1 Puskesmas Pembantu terendam atau ru Nusukan 44 9 2.907 2 rumah hanyut Sumber 23 6 2.553 Gilingan 0 0 0 Jumlah 122 35 10.226 Sumber: Wawancara dengan Camat Banjarsari, pantauan di lapangan - Tika Sekar A, Suharsih Aries S
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=262665
3/3/2009