SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 2
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 2/26/2009, H
+DODPDQ8WDPD
Banjir rendam Solo Solo (Espos) Banjir lagi-lagi menghantam Kota Solo. Hujan deras, Rabu (25/2) sore hingga malam, mengakibat banjir merendam ratusan rumah sedikitnya di delapan kelurahan. Ratusan warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dilaporka pula dua warga Kampung Sruni dan Kampung Plelen, Kadipiro, tewas, akibat kesetrum listrik. Berdasarkan pantauan Espos, hingga Kamis (26/2) dini hari, banjir pada Rabu malam, sebagian besar menghantam wilayah Solo utara. Cakupan banjir meliputi Kadipiro, Banyuanyar, Sumber, Nusukan dan Gilingan yang masuk wilayah Banjarsari. Kelurahan Mojosongo, Jebres juga tak lup dari terjangan banjir. Sementara di Sewu dan Joyotakan, air hanya menggenangi kawasan permukiman dan jalan-jalan di wilayah itu. Hingga Kamis dini hari, air belum surut bahkan semakin tinggi dengan arus yang deras. Banjir di wilayah Solo utara, disebabkan luapan air dari anak sungai Kali Pepe dari arah Boyolali. mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 18.30 WIB. Di Kelurahan Banyuanyar, air menggenangi delapan RW yang berada di sisi barat Jembatan Komplang hingga di kawasan RW IV dan RW V di belakang Mesjid Mujahidin, Banyuanyar. Termasuk juga di perumahan sepanjang Jl Tarumanegara hingga Jl Bone. Sedangkan di Kadipiro, air menggenangi RW I, V, XX, XXI, dan RW XXVI Kadipiro. Selain di dua kelurahan tersebut, banjir juga melanda Sumber utara yang berdekatan dengan Jembatan Kompla dan di RW IX Nusukan, sebelah utara Kali Anyar. Banjir juga menyebabkan ruas Jl Mangunsarkoro tergenang, sehingga arus lalu lintas melambat. Di Kadipiro, banjir menyebabkan dua warga Kadipiro tewas lantaran tersengat aliran listrik melalui kabel listrik salah satu mesin yang berada dalam genangan air di gudang pembuatan timbangan Kampung Plelen. Dua korban tewas adalah warga Kampung Sruni, RT 5/RW V Kadipiro, Saidi Sudiarso, 55 dan wa Kampung Sruni, RT 2/RW XX Kadipiro, Slamet Sudaryono, 22. Aliran listrik di sebagian wilayah di empat kelurahan tersebut padam. Isolasi Pengurus LPMK Kadipiro, Muhammad Baehaqi mengatakan air mulai menggenangi rumah warga selepas Magrib. Banjir terparah hingga setinggi leher orang dewasa atau hampir dua meter, terjad RW V, RW XX dan RW XXI Kadipiro. Tinggi air menyebabkan sejumlah warga di RW V terisolasi. ”Warga membutuhkan perahu karet dan tali tambang untuk mengevakuasi mereka yang terjebak banjir,” kata Baehaqi. Terkait tewasnya dua warga, menurut informasi yang diterima pihaknya, dua korban tewas saat itu berniat menyelamatkan mesin pembuat timbangan ukuran besar. Diduga, kabel mesin yang masih tersambung dengan arus listrik terjulur ke genangan air. Ayah korban Slamet, Lamiyono, 45, mengatakan anaknya tewas saat hendak menolong korban lain, Saidi. ”Saya minta mematikan me ke belakang, lalu terdengar teriakan minta tolong. Anak saya (Slamet-red) datang berusaha menolong, tapi malah anak saya ikut tersengat listrik. Keduanya tenggelam dalam keadaan kaku, saya coba tarik,” ungkap Lamiyono. Warga RW XXI, penghuni Kampung Seniman Ngipang, Agus Paminto, menyebut hujan deras terj sejak Rabu siang dan menyebabkan permukaan air Kali Pepe yang melintas di dekat kampung tersebut meluap hingga setinggi 2 meter. Mulai pukul 19.00 WIB, warga sudah menyelamatkan barang-barang mereka dan pergi mengungsi. Sebagian warga kampung tersebut mengungsi di rumah warga RW VI yang terhindar dari banjir. Sementara itu di Banyuanyar, Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Banyuanyar, Edi Purwanto, ditemui di lokasi, Rabu malam, mengatakan air mulai naik sekitar pukul 18.30 WIB atau setelah Magrib. Air terus naik hingga menggenangi delapan RW. Sekitar pukul 20.00 WIB, aliran
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=262532
3/2/2009
SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 2 of 2
listrik di kawasan Banyuanyar padam. Di RW IV dan RW V Banyuanyar air mencapai setinggi leher orang dewasa. Warga RW IV Banyuanyar, Yuni menyebut air naik dengan cepat, sehingga dia tidak sempat mengamankan barang. Bersama sejumlah anggota keluarga, Yuni berlindung di tepi Jl Adisumarmo bersama pengungsi lain. Di Kelurahan Nusukan, genangan setinggi hingga 50 sentimeter memaksa warga mengungsi di te jalan raya. Menurut warga RW IX Nusukan, Dolly, air hujan tidak dapat mengalir lantaran permuka air Kali Anyar penuh. Sementara itu, di Kelurahan Joyotakan, Serengan, air mulai masuk kawasan pemukiman di sekita Balai RW VI, yang berdekatan dengan talut Kali Wingko yang retak-retak. Namun, air belum memasuki rumah warga. Di Semanggi, dilaporkan permukaan Sungai Bengawan Solo terus mengalami peningkatan, tapi hingga pukul 23.30 WIB, air belum memasuki rumah warga. Di Mojosongo, Wakil Ketua LPMK setempat, Winarto mengatakan air menggenangi rumah di wilay RW VIII, XXIX, XXXV. ”Ada lebih dari 56 rumah. Ada beberapa warga yang mengungsi ke gereja. Bahkan Keretek Biru di tempat kami sudah mengkhawatirkan.” Sementara itu, Kamto warga RT 3/RW IX Gilingan mengatakan banjir menyerang wilayah RW V, X XVII, XXI. Koordinator Penanggulangan Bencana Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan telah menerjunka timnya dan mengerahkan pera karet ke lokasi-lokasi banjir. Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta I, Suwartono, dihubungi Espos, tadi malam menyatakan, pintu air WGM ditutup. Data banjir di Kota Solo Lokasi: Kelurahan Kadipiro, Banyuanyar, Sumber, Nusukan, Mojosongo, Gilingan, ketinggian air hingga s hingga dua meter atau setinggi dada orang dewasa. Ratusan rumah di kawasan itu tergenang ban Listrik yang mengaliri ribuan rumah di kawasan itu dipadamkan. Untuk daerah lokasi langganan ban di kelurahan sepanjang Bengawan Solo, air menggenangi jalan-jalan di kawasan itu. Data banjir di Karanganyar Lokasi : Kecamatan Kebakkramat, meliputi Grompol, Pulosari, Teken (Kaliwuluh) dan Waru. Ratusan rumah warga terendam, arus lalu lintas Solo-Sragen macet 4 km dan sebagian kendaraan besar dialihkan ke jalur alternatif. Tidak ada korban jiwa. Kecamatan Jaten, meliputi Perumahan Jongkang dan Perumahan Kuniran Permai. Rumah milik 16 KK terendam luapan saluran air di kawasan setempat. Sumber : Wawancara Data banjir di Boyolali Lokasi: Kecamatan Ngemplak meliputi, dukuh Ledok, Mojoasri, Padokan, dan Sadon yang berada di Desa Sawahan. Sedangkan di Kismoyoso meliputi Dukuh Ngampu. Ketinggian air di Ledok dan Padoka mencapai 1,5 meter Pasar Gagan lama terendam selutut orang dewasa - Tika SA, Rini Y, Burhan A
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=262532
3/2/2009