SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 1
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 2/14/2009, Ha
6XNRKDUMR
Ribuan ayam diawasi khusus Sukoharjo (Espos) Sedikitnya 4.000 ekor ayam kampung yang tidak dikandangkan di wilayah Gapanan, Palur, Mojolaban mendapat pengawasan ketat petugas menyusul temuan dua ekor unggas di wilayah itu yang positif AI. Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Giyarti, saat dijumpai Espos di Gedung DPRD setempat, Jumat (13/2) menuturkan, berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan UPTD Puskeswa Dispertan Sukoharjo, dari sebanyak tiga ekor ayam yang diperiksa, dua di antaranya positif mengi virus H5N1. Sementara ayam lainnya, tak terbukti terkena virus Avian influenza (AI). ”Tim sudah terjun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan maupun rapid test. Dari hasil rapid t yang kami lakukan terhadap tiga ekor ayam yang mati mendadak, dua ekor positif terserang virus ujar Giyarti. Kendati hasil rapid test atas dua ekor ayam milik warga Gapanan itu sudah positif AI, sambungnya Dispertan masih membutuhkan data akurat dari hasil pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu, hasil rapid test dikirimkan ke laboratorium di Semarang. Dalam waktu sepekan ke depan diharapkan sudah ada hasil pasti mengenai serangan virus AI pa ayam-ayam tersebut. Menurutnya, Kamis (12/2) siang pihaknya langsung melakukan penyemprotan terhadap unggasunggas yang ada di seluruh Desa Palur. Begitu juga dengan kandang-kandang ayam yang dimilik warga di desa itu juga disemprot desinfektan. Diantisipasi ”Kandang ayam yang kami semprot adalah kandang ayam Buras (bukan ras-red) liar. Semua aya berikut kandangnya kami semprot. Tim kami langsung menyemprot ayam dan kandang ayam di semua dukuh di Desa Palur. Sedangkan untuk peternakan ayam sudah disemprot sendiri oleh par pemilik,” tukas dia. Giyarti mengatakan, Kamis malam pihaknya pun langsung mengadakan penyuluhan mengenai AI dan gejala-gejalanya kepada warga di Desa Palur. Langkah itu dilakukan agar pencegahan atas serangan AI bisa diantisipasi. Ditanya mengenai adanya kematian unggas secara mendadak di desa lain di Kabupaten Sukohar dia mengaku ada meskipun jumlahnya tidak banyak. Namun, kematian unggas secara mendadak tidak disebabkan lantaran serangan virus AI. Sebelumnya, anggota Dewan Sukoharjo, Dwi Jatmoko, meminta Pemkab terus mewaspadai penyebaran virus AI yang meluas di wilayah Kota Makmur. ”Pemkab harus ketat melakukan pengawasan ke setiap wilayah.” - Mastris Radyamas
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=260835
2/17/2009