Nama : Aria Agustina Achsia NIM
: 1613206003
Tn. EF, umur 42 tahun, berat 65 kg datang ke klinik diabetes untuk periksa perkembangan penyakitnya. Tn EF menderita DM selama 14 tahun yang merupakan keturunan dari orang tuanya. Pada awalnya, Tn EF kurang mengontrol kadar gula darahnya, akhir-akhir ini lebih memperhatikan perkembangan penyakitnya ternyata menurut dokter yang memeriksa didapatkan proteinuria dan tekanan darahnya 165/95 mmHg. Riwayat pengobatan menggunakan Glucovance 2 kali sehari 1 tablet. Vital Sign Tekanan darah : 165/94; RR: 20, Suhu : 37,5 oC Data Laboratorium : Na
: 127 mEq/L
BUN
: 20 mg/dL
K
: 5,0 mEq/L
SCr
: 1,4 mg/dL
Cl
: 100 mEq/L
Guladarahacak: 364 mg/dL
CO2
: 22 mEq/L
HbA1c
Kolesterol total
: 275 mg/dL
HDL
: 28 mg/dL
LDL
: 160 mg/dL
Trigliserida
: 300 mg/dL
: 8,8 %
Diagnosa Diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, nephropathy
Tugas : 1. Termasuk DM tipe berapa pasien tersebut? 2. Apakah masalah klinik pada kasus tersebut? 3. Apakah masalah DRP pada kasus tersebut? 4. Bagaimana rekomendasi Saudara terhadap DRP yang ada? 5. Bagaimana standar penanganan DM dengan masalah klinis sebagaimana kasus tersebut berdasarkan guideline evidence based yang ada?
SOAP 1. Subjective (S) Nama
: Tn. EF
Umur
: 42 tahun
2. Objective (O) Berat badan
: 65 kg
Tekanan darah : 165/94 mmHg
Normal
: 130/80 mmHg
Sehingga pasien tersebut termasuk ke dalam HTN stage 2. RR
: 20
Normal
:
Suhu
: 37,5 oC
Normal
:
Tn EF menderita DM selama 14 tahun yang merupakan keturunan dari orang tuanya. Data Laboratorium : Na
: 127 mEq/L
Normal
:
BUN
: 20 mg/dL
Normal
:
K
: 5,0 mEq/L
Normal
:
SCr
: 1,4 mg/dL
Normal
: > 1,5 mg/dL (Pria)
Cl
: 100 mEq/L
Normal
:
Guladarahacak : 364 mg/dL
Normal
: < 180 mg/dL
CO2
: 22 mEq/L
Normal
:
HbA1c
: 8,8 %
Normal
: <7%
Berdasarkan nilai GDA dan HbA1c pasien tersebut mengalami Hiperglikemia. Kolesterol total : 275 mg/dL
Normal
: <175 mg/dL
Dipiro HDL
: 28 mg/dL
Normal
: >40 mg/dl (pria)
LDL
: 160 mg/dL
Normal
: <100 mg/dl
Trigliserida
: 300 mg/dL
Normal
: <150 mg/dl
Berdasarkan nilai tersebut di atas pasien mengalami Hiperlipidemia.
Dipiro Riwayat pengobatan : Glucovance 2 kali sehari 1 tablet.
3. Assessment (A) No 1.
Kriteria Tekanan
Hasil Lab
Normal
165/94 mmHg
130/80 mmHg
Diagnosa HTN Stage 2.
Pengobatan -
Darah 2.
RR
20
12-20
Normal
-
3.
Suhu
37,5 oC
37,2 oC
Demam
-
4.
Natrium
127 mEq/L
135-145
Rendah.
-
mEq/L 5.
BUN
20 mg/dL
7-20 mg/dL
Normal
-
6.
SCr
1,4 mg/dL
> 1,5 mg/dL (Pria)
Rendah
-
7.
K
5,0 mEq/L
3,5-5 mEq/L
Normal
-
8.
Cl
100 mEq/L
98-109 mEq/L
Normal
-
9.
GDA
364 mg/dL
< 180 mg/dL
Hiperglikemia
Glucovance
10. CO2
22 mEq/L
11. HbA1c
8,8 %
12. Kolesterol
275 mg/dL
13. HDL
<7%
DM
-
<175 mg/dL
Hiperlipidemia
-
28 mg/dL
>40 mg/dl (pria)
Hiperlipidemia
-
14. LDL
160 mg/dL
<100 mg/dl
Hiperlipidemia
-
15. Trigliserida
300 mg/dL
<150 mg/dl
Hiperlipidemia
-
total
Masalah klinis yang dihadapi oleh pasien: 1. Hiperglikemi 2. Hipertensi 3. Hiperlipidemia 4. Demam
5. Nefropati 6. Aterosklerosis 7. Proteinuria
4. Planning (P) a. DM komplikasi HTN
Penyakit DM yang komplikasi dengan HTN dapat dimulai dengan diberi obat golongan ACEI atau ARB untuk mendapatkan target TD 130/80mmHg. Meskipun dapat digunakan ARB sebagai terapi lini pertama, tetapi lebih baik digunakan ACEI karena lebih murah. Obat golongan ACEI: 1. Benazepril (5mg, 10mg)
7. Moeksipril (7,5mg, 15mg)
2. Fosinopril (10mg, 20mg)
8. Perindopril (2mg, 4mg)
3. Imidapril (2,5mg, 5mg, 10mg)
9. Ramipril (1,25mg, 2,5mg, 5mg,
4. Captopril (12,5mg, 25mg, 50mg)
10mg)
5. Kuinapril (5mg, 10mg, 20mg)
10. Silazapril (1mg, 2,5mg)
6. Lisinopril (5mg, 10mg, 20mg)
11. Trandolapril (0,5mg, 2mg)
(IONI, 2008) b. DM komplikasi Nefropati
Penyakit DM yang komplikasi dengan Nefropati dapat diberikan pengobatan terapi lini pertama dari HTN yaitu ACEI atau ARB. c. DM komplikasi Hiperlipidemia
(Koda Kimble) Penyakit DM yang komplikasi dengan Hiperlipidemia dapat diberikan obat golonga statin, yaitu Rosuvastati, atorvastatin, dan simvastatin, dimana Rosuvastatin merupakan golongan statin yang paling baik dalam menurunkan kadar trigliserida. d. Demam Untuk mengatasi demam dapat diberikan obat Paracetamol. Paracetamol bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh (antipiretik). Bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri ringan-sedang. (Basic Pharmacology and Drug Notes) Tugas : 1. Termasuk DM tipe berapa pasien tersebut? 2. Apakah masalah klinik pada kasus tersebut? 3. Apakah masalah DRP pada kasus tersebut? 4. Bagaimana rekomendasi Saudara terhadap DRP yang ada? 5. Bagaimana standar penanganan DM dengan masalah klinis sebagaimana kasus tersebut berdasarkan guideline evidence based yang ada? Jawab : 1. Berdasarkan kasus tersebut yang telah diketahui bahwa DM pada pasien merupakan farktor dari keturunan dan pada pasien tidak menggunakan insulin karena tubuh masih dapat memproduksi insulin sendiri jadi termasuk ke dalam DM tipe 2 atau NIDDM yang berarti tidak tergantung pada insulin.
2. Masalah klinis berdasarkan data laboratorium pada kasus tersebut yaitu: a. Hiperglikemi b. Nefropati c. Hipertensi d. Hiperlipidemia e. Demam f. Proteinuria g. Aterosklerosis
3. Analisis DRP 3.1 Indikasi tanpa obat Indikasi yang belum diobati yaitu: a. Hipertensi b. Hiperlipidemia c. Demam 3.2 Obat tanpa Indikasi Pada kasus ini tidak terdapat obat yang digunakan tanpa indikasi. 3.3 Dosis Kurang Dosis terapi awal
: Anjuran dosis awal 1,25/250 mg 1-2 kali sehari.
Terapi lini kedua
: Anjuran dosis awal 5mg/500mg atau 2,5mg/500mg 2 kali
sehari, sampai dosis maksimal harian 20 mg Glibenklamide/ 2000 mg Metformin. (MIMS Edisi 2018) Pada kasus ini pasien diberikan obat Glucovance dengan aturan minum 2 kali sehari yang sudah sesuai dengan dosis yang seharusnya diberikan, sehingga tidak terjadi kurang dosis. 3.4 Dosis Lebih Pada kasus ini pasien diberikan obat Glucovance dengan aturan minum 2 kali sehari yang sudah sesuai dengan dosis yang seharusnya diberikan, sehingga tidak terjadi kelebihan dosis atau overdose. 3.5 Pemilihan Obat yang kurang tepat
Indikasi obat Glucovance yaitu terapi awal, sebagai tambahan terhadap diet dan olahraga, untuk memperbaiki kontrol gula darah pada pasien diabetes tipe 2 dengan HbA1c >8% dengan hiperglikemi yang tidak dapat diatasi dengan diet dan olahraga saja. Terapi lini kedua dimana diet, olahraga, dan terapi awal dengan sulfonilurea atau metformin tidak menghasilkan kontrol gula darah yang adekuat pada pasien diabetes tipe 2. (MIMS Edisi 2018) Obat yang diberikan sudah sesusai dengan diagnosa pasien. 3.6 Interaksi Obat Pada kasus ini tidak terdapat interaksi obat karena obat yang digunakan satu macam. 3.7 Gagal dalam mendapatkan pengobatan Pada kasus ini banyak indikasi yang belum diberikan obat yang sesuai. 3.8 Ada reaksi efek samping Efek samping penggunaan Glucovance yaitu infeksi saluran napas atas, reaksi pada GI seperti diare, mual/muntah, nyeri perut, sakit kepala, pusing, dan hipoglikemi. (MIMS Edisi 2018) Pada kasus ini tidak ada keluhan pasien seperti di atas jadi tidak ada reaksi efek samping obat.
4. Berdasarkan DRP yang ada saya merekomendasikan penambahan obat untuk indikasi yang belum terobati. a. Hiperglikemi
: Sulfonylurea diganti dengan basal insulin
b. Hipertensi
: Captopril tablet
c. Hiperlipidemia
: Rosuvastatin
d. Demam
: Paracetamol
e. Nefropati
: Captopril tablet
f. Proteinuria
: Meningkatkan Lifestyle yang baik dan sehat
g. Aterosklerosis
: Dapat terobati dengan kepatuhan pasien dalam mengontrol TD
dan kadar lipid
5. Standar penanganan DM
Penanganan DM berdasarkan Algoritma tersebut yang paling penting adalah Lifestyle, bagaimana pasien menjaga pola makan dan pola hidup untuk mengontrol kadar glukosanya. Pada terapi sebelumnya pasien diberikan pengobatan Glucovance yang merupakan kombinasi Metformin dan sulfonylurea. Berdasarkan algoritma tersebut pemberian Glucovance termasuk ke dalam Step 2, karena kadar glukosanya yang tidak terkontrol dan mengalami hiperglikemi maka pengobatan DM diganti dengan Metformin dan basal insulin. Untuk mengatasi komplikasi HTN, nefropati, dan aterosklerosisnya diberikan pengobatan lini pertama HTN yaitu Captopril, untuk mengatasi komplikasi hiperlipidemianya ditambahkan obat golongan statin yaitu Rosuvastatin, dan untuk mengatasi demam diberikan obat Paracetamol. Dosis yang diberikan: 1. Basal insulin 2. Metformin Dosis harian
: 500-3000mg/hari. Diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.
Dosis yang diberikan : 2x sehari 1 tablet 500 mg 3. Captopril Dosis awal
: 2x 12,5mg/hari. Dosis maksimal 150mg/hari.
4. Rosuvastatin Dosis awal
: 1x 10mg/hari. Dosis maksimal 40mg/hari.
5. Paracetamol Dosis umum dewasa : 500-1000mg/hari, diberikan tiap 4-6 jam. Maksimum 4g/hari. Dosis yang diberikan : Bila panas 3x sehari 1 tablet 500 mg. (Basic Pharmacology and Drug Notes)