Skripsi Lissa Desyarini.pdf

  • Uploaded by: juha
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skripsi Lissa Desyarini.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 14,760
  • Pages: 110
TINJAUAN KONDISI FISIK ATLET BOLABASKET OCEAN GENARATION CLUB KOTA PADANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Kepelatihan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

LISSA DESYARINI NIM. 1303359

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018

i

i

i

i

Assalamu’alaikum warohmatullaohi wabarokatuh Bissmillahirrahmanirrahim, seaga puji bagi Allah SWT Rab semesta Alam, berkat rahmat dan kasih sayngang-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam selalu tercurahakan kepada tauladan sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, Sahabat dan pengikutnya yanf senantiasa istiqomah dalam sunnahnya hingga akhir jaman. Terimaksih yang tak terhingga atas Doa, Semangat, Kasih sayang dan Pengorbanan,papa (Nofrizal) tercinta dan alamarhummah mama (Nurdesma) yang terkasih (ALWAYS IN MY HEART), semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhonya-Nya,untuk mama cica yakin mama selalu ada abadi dan setia dihati semoga diberikan tempat terbaik disisi-Nya,sebuah tempat yang penuh keindah taman taman surga. Aminnnnnn, Tak lupa buat saudaraku tercinta my brother one and only Deddy Nofrizal, kakros yang sering marah but love love lah Yessy Erika, S.Pd, dan kakakku Poppy Fitria, SE “kawan bacakak”, abang ipar Ilham Mutaqim Bay, ST , dan kakak ipar Ayunilaras, S.Pd, kedua keponakan teci Mashell Qaila Shafana , Arshaquell RamazanSyham Bay ,serta adikku Fetry Khaidir (segera nyusul wisuda ya puk) terimaksih atas segala do’a dan semangat serta dorongan yang telah diberikan,selalu mampu menjadi tempat beristirhat ternyaman dan melepeas penat yang luar biasa. sahabat terbaikku dr. Pangesti Wulan Ningrum, Necia Aggela, S.Gz, dan Bulan ayu sari, SH , terimaksih saran dan masukan selalu setia dalam mendengarkan keluh kesah,yang tak pernah bosan memberikan nasehat dukungan dan semangat, terspesial buat Bundadari yang selalau sabar menghadapi kita kita yang selalu MANJAjok.an terimaksih banyak atas bahu kokohnya buat selalu ada dalam situasi apapaun Ayu Dwi Cahaya, S.Pd, serta anak geng Kost Enjoy cafe , adek perajukku SI Juni Herlina, Maharani, Eno, Anita,Juha,Tami Pelakor,Rama Ibuk kost,Ayu Lidah, Jihan gembul, Weni,serta abang Foto copy Sebelah kost, kalian sangat berarti istimewa dihati wkwkwkwkwkk, Buat geng Kepel 2013 “TELOR DADAR SQUAD” Rifda Wahyuni, S.Pd , Zul Martina, S.Pd, Syarifah Indah, S.Pd, Puput Alfian Jaya (Menuju S.Pd) cica sayang kalian karena ALLAH , semoga kita dapat berkumpul kembali di suatu hari yang cerah dan indah unchhhhhhhhh :*, wanita wanita berDURI Ayu Purnama Wenli,S.Pd, Puti hassanah , S.Pd, dan adek manjah piaman punya Merry Puspita Djambak, S.Pd , dan Bolo Bolo Squad , Dilut, anti,sesa,yayuk,monica Luvia, we are not number one,but we want to be the best, kan itu pulo :D

i

ABSTRAK

Lissa Desyarini (1303359): Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang Masalah dalam penelitian yaitu : menurunya prestasi atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tinngkat kondisi fisik atlet bolabasket Ocean Generation Clun Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 orang atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang, yang terdiri dari 10 orang atlet putra dan 10 orang atlet putri. Tekni analisis data menggunakan statistik deskriptif dari penggolahana data yang telah dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, analisis komponen-komponen kondisi fisik atlet bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota padang sebagai berikut : (1) Kemampua daya atahan aerobik pada Klasifikasi “Sedang” dengan rata rata skor 50,02; (2)kemempuan daya tahan ototo lengan pada klasifikasi “Kurang” denagnrata rata skor 35,20; (3) kemempuan kecepatan berada pada klasifikasi “Sedang” dengan rata rata 4,57; (4) kemempuan daya ledak otot tungkai berada pada klasifikasi “ Kurang” dengan rata rata skor 41,10; (5) kemampuan kelincahan berda apada klasifikasi “Sedang” dengan rata rata skor 10,37sedangkan analisisi komponen- komponen kondisi fisik atlet bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang sebagi berikut : (1) Kemampua daya atahan aerobik pada Klasifikasi “Sedang” dengan rata rata skor 43,09; (2)kemempuan daya tahan ototo lengan pada klasifikasi “Kurang” denagnrata rata skor 24,60; (3) kemempuan kecepatan berada pada klasifikasi “Sedang” dengan rata rata 5,07; (4) kemempuan daya ledak otot tungkai berada pada klasifikasi “ Kurang” dengan rata rata skor 31,00; (5) kemampuan kelincahan berda apada klasifikasi “Sedang” dengan rata rata skor 14,16. Deangan demikian dapat disimpulkan tingkat kondisi atlet bolabasket putra ocean generation club kota padang berada pada klasifikasi “ Sedang “ dengan rata rata skor 250,08, sedangkan tingkat mondisi fisik atlet bolabasket putrid ocean generation clunb kota padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata rata skor 250,27. Kata kunci : Kondisi Fisik, Bolabasket

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan

menyelesaikan

Rahmat

dan

proposal penelitian

Karunia-Nya

sehingga

penulis

dapat

tentang “Tinjauan Kondisi Fisik Atlet

Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang “ Dalam menyelesaikan

proposal penelitian

ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan serta kemudahan dari berbagai pihak, di antaranya adalah: 1. Bapak Dr. Umar, MS, AIFO dan Bapak Drs. Hermanzoni, M,Pd selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Kepelatihan 2. Bapak Dr Umar, MS, AIFO.. selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Ronni Yenes,S.Pd, M,Pd selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk membimbing peneliti selama dalam menyelesaikan Skripsi ini. 3. Bapak Dr. Roma Irawan, S.Pd, M.Pd, Dr.Donie, S.Pd, M.Pd, Irfan Oktavianus, S.Pd, M.Pd, selaku tim penguji yang telah memberikan nasehat, saran, arahan dan koreksi. 4. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Nofrizal dan Ibunda Nurdesma yang senantiasa memberikan dorongan dan doa kepada peneliti sehingga peneliti berhasil menyelesaikan skripsi ini. 5. Terimaksih untuk Club Baket Ocean Generation Club Kota Padang dan atlet yang telah bersedia menjadi sarmpel dalam penelitian ini . ii

6. Rekan-rekan seperjuangan yang turut memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini. Semoga bantuan, bimbingan dan arahan serta dorongan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini nantinya bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih..

Padang, Februari 2018

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL...........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................

6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................

7

D. Rumusan Masalah ..........................................................................

7

E. Manfaat Penelitian .........................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ...................................................................................

10

1. Permainan Bolabasket ..............................................................

10

2. Teknik Dalam Permainan Bola Basket ....................................

12

3. Kondisi Fisik ............................................................................

16

B. Kerangka Konseptual .....................................................................

28

C. Pertanyaan Penelitian .....................................................................

31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................

32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................

32

C. Populasi dan Sampel ......................................................................

32

iv

D. Jenis dan Sumber Data ...................................................................

33

E. Defenisi Operasional ......................................................................

34

F. Instrumen Penelitian.......................................................................

35

G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

35

H. Prosedur Penelitian.........................................................................

41

I. Teknik Analisis Data ......................................................................

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................................

44

B. Pembahasan ....................................................................................

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................

65

B. Saran...............................................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

68

LAMPIRAN ....................................................................................................

70

v

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................

32

2. Norma Standarisasi Daya Tahan Aerobik (VO₂Max) ................................

36

3. Norma Standarisasi Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan ..........................

38

4. Norma Standarisasi Kecepatan ..................................................................

39

5. Norma Standarisasi Vertical Jump .............................................................

40

6. Norma Standarisasi Kelincahan .................................................................

41

7. Daftar Nama Panitia Pelaksana Tes ...........................................................

42

8. Tingkat Kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ....................................................................

45

9. Tingkat Kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ....................................................................

46

10. Tingkat Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ....................................................................

48

11. Tingkat Daya Tahan Otot Lengan AtletBolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ....................................................................

49

12. Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................................................................

51

13. Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................................................................

52

14. Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................

54

15. Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................

55

16. Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................................................................

57

17. Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................................................................

vi

58

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Kerangka Konseptual .................................................................................

31

2. Lintasan Bleep Tes .....................................................................................

36

3. Pelaksanaan push up ..................................................................................

37

4. Lintasan Lari Sprint 30 meter ....................................................................

38

5. Pelaksanaan Test Vertical Jump .................................................................

40

6. Lintasan Shuttle Run ..................................................................................

41

7. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan AerobikAtlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ...............................................

45

8. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan AerobikAtlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ................................................

47

9. Histogram TingkatDaya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................

48

10. Histogram Tingkat Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ........................................................

50

11. Histogram Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ......................................................................................

51

12. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang .............................

53

13. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ............................

54

14. Histogram Tingkat Kemampuan Daya LedakOtot Tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang .............................

56

15. Histogram Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang ......................................................................................

57

16. Histogram Tingkat Kelicahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang ......................................................................................

vii

59

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Hasil Tes Kemampuan Daya Tahan Aerobik .......................................................

70

2. Norma Perhitungan Bleep Test...................................................................

72

3. Hasil Tes Kemampuan Dayatahan Kekuatan Otot Lengan........................

75

4. Hasil Tes Kemampuan Kecepatan .......................................................................

77

5. Hasil Tes Kemampuan Dayaledak Otot Tungkai .................................................

79

6. Hasil Tes Kelincahan ...........................................................................................

81

7. Hasil Rekapitulasi Tingkat Kondisi Fisik ............................................................

83

8. Dokumentasi Penelitian .............................................................................

89

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas sehari-hari yang sering manusia lakukan yang berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.Sampai saat ini olahraga telah memberikan kontribusi yang positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan masyarakat.Selain itu, olahraga juga memiliki peran dalam peningkatan kemampuan bangsa dalam melaksanakan sistem pembangunan yang berkelanjutan. Saat ini olahraga telah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan adanya suatu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan pada Bab 1 Pasal 1 ayat 3 dijelaskan:“Sistem

keolahragaan

nasional

adalah

keseluruhan

aspek

keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis terpadu dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional”. Di Indonesia, olahraga di masyarakat tidak hanya untuk kepentingan kependidikan, rekreasi dan kesegaran jasmani, tetapi juga sebagai ajang prestasi.Dalam perkembangannya, olahraga telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk menjaga serta meningkatkan kondisi fisik agar tetap bersemangat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta memiliki kemampuan untuk berprestasi.

1

2

Olahraga prestasi yang berkembang saat ini beragam mulai dari olahraga yang bersifat perorangan maupun olahraga yang bersifat kelompok atau olahraga tim. Salah satu olahraga prestasi yang berkembang dilingkungan sekolah atau pelajar adalah olahraga bolabasket.Tujuan orang melakukan permainan bolabasket pada dasarnya adalah yaitu untuk mendapatkan kesenangan, mendapatkan kesegaran jasmani dan untuk mencapai prestasi yang optimal.Pencapaian prestasi atlet ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Syafruddin (2012 : 57) faktor tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut: “Faktor yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam, yaitu dari diri atlet itu sendiri dengan segala potensi yang dimilikinya.Keberhasilan prestasi yang ditunjukkan/ditampilkan seorang atlet dalam suatu kompetisi terutama ditentukan dan dipengaruhi oleh kemampuan atau potensi atlet itu sendiri secara terpadu, baik kemampuan fisik, teknik, taktik, dan kemampuan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi atlet yang berasal dari luar diri atlet seperti faktor pelatih, Pembina, iklim dan cuaca, gizi, sarana dan prasarana, organisasi, penonton,wasit, hakim garis, keluarga dan lain sebagainya”. Sesuai dengan pendapat Syafruddin tersebut di atas, maka untuk mendapatkan prestasi tinggi pada olahraga bolabasket juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal dan eksternal harus sejalan dalam olahraga bolabasket, karena seorang atlet selain harus memiliki teknik, taktik dan mental yang baik juga harus memiliki kondisi fisik yang bagus. Dalam permainan bolabasketteknik sangat diperlukan. Teknik dasar permainan bolabasket terdiri dari beberapa macam cara diantaranya cara

3

melompat dan menangkap,cara memantulkan bola atau dribbling, cara memasukkan bola atau menembak (shooting), cara berputar (pivot), olah kaki atau gerakan kaki ( footwork) dan juga gerakan tipu (fakes and faints). Tanpa menguasai teknik tersebut seorang atlet bolabasket akan sulit mencapai prestasi yang diinginkan.Selain teknik, taktik juga mempengaruhi dalam permainan bolabasket.Teknik merupakan suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan.Taktik diterapkan dengan tujuan menghadapi lawan dalam rangka memperoleh kemenangan secara sportif.Maka dari itu penguasaan taktik sangat diperlukan dalam diri seorang atlit. Bukan hanya itu, mental juga mempengaruhi atlit dalam permainan bolabasket mental merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang atlet untuk pencapaian prestasinya.Meskipun seseorang atlet sudah memiliki teknik dan taktik yang bagus namun tidak memiki mental yang kuat hal tersebut menjadi sia-sia.Selanjutnya kondisi fisik sangat berpengaruh penting dalam permainan bolabasket. Peningkatan prestasi dalam bolabasket hanya akan berhasil jika didukung oleh kemampuan kondisi fisik yang baik, kondisi ini harus dilatih berulang kali. Menurut Madri (2012 : 2) Kondisi fisik merupakan syarat untuk mencapai prestasi, bahkan menjadi kebutuhan yang harus dipenuh. Oleh karena itu setiap program latihan yang dilakukan adalah mengembangkan komponen kondisi yang terkait baik secara umum maupun spesifik.

4

Komponen kondisi fisik yang di perlukan atlet dalam permainan bolabasket meliputi: daya tahan aerobik merupakan kesanggupan melakukan kerja terus menerus selama mungkin dalam kondisi aerobik dan otot yang bekerja bersifat umum.Daya tahan kekuatan otot lengan merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan, karna kekuatan merupakan daya pengerak dari setiap aktifitas fisik.Kelincahan (agility) merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian bagian nya secara cepat dan tepat.Daya ledak otot tungkai merupakan kualitas yang memungkinkan otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosive dan intensitas kontraksi otot tergantung pengarahan sebanyak mungkin motor unit terhadap volume otot.Kecepatan (speed) merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh flexsibilitas tubuh, proses system persyarafan dan kemampuan otot. Untuk mengetahui kemajuan latihan kondisi fisik perlu dilakukan tes dan pengukuran sebagai suatu parameter atau kemampuan fisik, kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan pada semua aktivitas yang

membutuhkan

kecepatan

perubahan

posisi

tubuh

dan

bagian

bagiannnya.Hal ini nantinya dapat mengakibatkan penurunan prestasi atlet. Dari penjelasan di atas hal - hal yang mempengaruhi prestasi atlet bolabasket adalah teknik, taktik, mental, kondisi fisik, Tetapi faktor yang lebih mempengaruhi adalah kondisi fisik.Begitu juga halnya dengan atlet bolabasket Ocean Generation ClubKota Padang.

5

Ocean Generation Clubmerupakan salah satu pembinaan olahraga bolabasket yang ada di Kota Padang.Prestasi atlet bolabasket Ocean Generation Clubcukup membanggakan. Hal ini terlihat dari peningkatan prestasi pada tahun 2012 - 2014 yang mana Ocean Generation Club selalu memenangkan kejuaraan yang ada di Kota Padang, tidak hanya di Kota Padang Ocean Generation Clubjuga meraih prestasi di luar provinsi di Sumatera Barat seperti pertandingan yang diadakan oleh PERBASI di Kabupaten Muko Muko dan Kota Bangkinang. Hal ini juga dibuktikan pada Porprov 2012 yang mana banyak atlet Ocean Generation Clubyang terpilih dalam seleksi untuk pemain Porprov Kota Padang. Namun 2 tahun ini Ocean Generation Clubmengalami penurunan prestasi yang mana pada Porprov 2014 Ocean Generation Clubtidak mampu bersaing lagidi Kota Padang tetapi atlet Ocean Generation Clubditurunkan di Kabupaten Kota diantaaranya di Dharmasraya, Padang Pariaman, dan Bukittinggi. Penurunan prestasi ini dipengaruhi oleh kondisi fisik atlet. Terlihat pada saat pertandingan atlet pada saat kuarter 1 dan 2 kondisi fisiknya bagus namun pada kuarter 3 dan 4 terjadi penurunan daya tahan atlet, tidak hanya itu kurang cepat atlet dalam melakukakan dribble, mengakibatkan bola dengan mudah di ambil oleh team lawan.Pada saat shooting sering terjadi kegagalan karna kurangnya daya tahan kekuatan otot lengan dan ketika melakukan reboundatlet Ocean Generation Clubkurang tinggi dalam melompat sehingga bola dengan mudah diambil oleh team lawan hal ini dikarenakan oleh kurangnya daya ledak otot tungkai.

6

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas maka peneliti menduga kondisi fisik yang dimiliki oleh atlet Ocean Generation Club Kota Padang belum sesuai yang diharapkan.Oleh sebab itu, perlu dikaji secara ilmiah melalui sebuah penelitian dengan judul “Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah ditulis pada latar belakang masalah di atas,maka ada beberapa permasalahan yang dapat diindentifikasi dalam penelitianini antara lain: 1.

Teknik yang dimiliki atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

2.

Taktik dan strategi permainan team bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

3.

Mental atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

4.

Tingkat kondisi fisik atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

5.

Daya tahan aerobik atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

6.

Daya tahan kekuatan otot lengan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

7.

Kecepatan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

8.

Daya ledak otot tungkai atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

9.

Kelincahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang.

7

10. Daya ledak otot lengan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. C. Pembatasan Masalah Mengingatmasalah yang diteliti cakupannya cukup luas maka masalah penelitian dibatasi pada komponen kondisi fisik : 1. Daya tahan Aerobic 2. Daya tahan kekuatan otot lengan 3. Kecepatan 4. Daya ledak otot tungkai 5. Kelincahan D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan dapat dirumuskan perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan daya tahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 2. Bagaimana kemampuan data tahan kekuatan otot lengan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 3. Bagaimana kemampuan kecepatan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 4. Bagaimana kemampuan daya ledak otot tungkai atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 5. Bagaimana kemampuan kelincahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang?

8

E. Tujuan Penelitian Peneltian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tingkat daya tahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. 2. Mengetahui tingkat daya tahan otot lengan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. 3. Mengetahui tingkat kecepatan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. 4. Mengetahui tingkat daya ledak otot tungkai atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. 5. Mengetahui tingkat kelincahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat bagi penulis guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. 2. Penelitian selanjutnya sebagai referensi dan bahan masukan dalam meneliti kajian yang sama secara lebih mendalam. 3. Sebagai bahan bacaan di perpustakaan Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Padang. 4. Bagi pelatih untuk mengetahui sejauh mana tingkat kondisi fisik atlet dan sebagai perbandingan untuk pencapaian prestasi kedepan.

9

5. Bagi mahasiswa, sebagai pengembangan ilmu, wawasan dan pengalaman dalam penelitian khususnya pada cabang bolabasket. 6. Pihak club sebagai bahan masukan dalam meningkatkan prestasi yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Permainan Bolabasket Ide permainan bolabasket dicetuskan oleh Dr. James A. Naismith tahun 1891 di perkumpulan Young Men’s Christian Association (YMCA) di Springfield,

Massachusetts,

Amerika

Serikat.

Olahraga

bolabasket

merupakan olahraga permainan yang menuntut permainan yang cepat, tepat, akurat dan kerjasama tim dalam 4 quarter (4 x 10 menit) Oliver (2009 : 6). Tujuan dari permainan bolabasket yaitu mencetak point sebanyakbanyaknya dan mampu mempertahankan ring dan mengagalkan serangan lawan.Oliver (2009 : 6) menyatakan bahwa keterampilan-keterampilan perseorangan seperti tembakan, umpan, dribble, rebound, serta kerja sama tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini. Sedangkan menurut Witarsyah (2005 : 71) “menyatakan bahwa permainan bolabasket suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu, putra atau putri masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain dengan menggunakan lapangan bentuk persegi panjang dengan ukuran 28 cm x 15 cm dan bola terbuat dari karet yang berlapis sejenis kulit dengan keliling 75-78 dengan berat 600-650 gram”. “bolabasket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka. Pertandingan dikontrol

10

11

oleh wasit (Officials), petugas meja (Table officials), dan seorang pengawas pertandingan (commissioner), jika hadir. Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa permainan bolabasket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu, setelah mengalami perubahan maka setiap regu hanya boleh bermain lima orang dalam setiap permainan dengan menggunakan teknik-teknik khusus. Peraturan permainan bolabasket dalam PERBASI(2012: 1), yaitu: a) Tiap tim akan terdiri dari: (1) Tidak lebih dari 12 anggota tim yang berhak untuk bermain, termasuk seorang kapten. (2) Seorang pelatih dan jika tim menghendaki seorang asisten pelatih. (3) Maksimal 5 pengikut tim (team follower) yang boleh duduk di bangku dan mempunyai tanggung jawab khusus, seperti manager, dokter, physiotherapist, pencatat statistic, penerjemah, dan lainlain. (4) 5 pemain dari masing-masing tim akan berada di lapangan permainan selama waktu permainan dan boleh diganti. b) Seorang pemain pengganti akan menjadi pemain dan seorang pemain akan menjadi pemain pengganti ketika: (1) Wasit memberi isyarat pemain pengganti untuk memasuki lapangan permainan. (2) Selama time-out atau jeda permainan, seorang pemain cadangan meminta pergantian pemain kepada pencatat angka, (PERBASI, 2012: 7-8). c) Pertandingan akan terdiri dari 4 periode dengan masing-masing peroide 10 menit. Akan ada jeda permainan selama 20 menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk dimulai. Akan ada jeda permainan selama 2 menit diantara periode pertama dan kedua (babak pertama), diantara peroide ketiga dan keempat (babak kedua) dan sebelum tiap periode tambahan. Akan ada jeda permainan paruh waktu selama 15 menit(PERBASI, 2012: 12). Menurut peter dalam Syafruddin (2004: 12) faktor-faktor yang mempengaruhi setiap prestasi olahraga yang diartikan sebagai bentuk pengaruh langsung yaitu”kondisi fisik, teknik dan taktik yang saling berkaitan”. Untuk mendapatkan prestasi yang maksimal dalam permainan

12

bolabasket juga tergantung dari unsur-unsur tersebut di atas yaitu unsure kondisi fisik, teknik dan taktik. Seorang atlet yang memiliki teknik yang bagus dalam permainan dan memiliki taktik yang bagus dalam permainan tidak dapat direalisasikan dengan baik dalam permainan apabila tidak memiliki tingkat kondisi fisik yang baik.Oleh karena itu dalam permainan bolabasket unsur kondisi fisik sangat menentukan keberhasilan dalam pertandingan.Untuk pertandingan yang dilaksanakan dalam waktu 4 x 10 menit daya tahan seorang atlet sangat dibutuhkan.Untuk melakukan serangan dan pertahanan dibutuhkan kecepatan yang baik. Untuk melakukan shooting dan passing yang baik dibutuhkankekuatan otot tangan juga sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket, oleh karena itu kondisi fisik sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket supaya teknik dan taktik yang dimiliki dapat direalisasikan dengan baik pada saat pertandingan guna mencapai prestasi optimal. 2. Teknik Dalam Permainan Bola Basket a. Teknik Melempar (Passing) dan Menangkap (Catching) Menurut Kosasih, (2008: 26-35) menyatakan passing dan catching adalah fundamental bolabasket yang sering terabaikan untuk dilatih, sangat penting bagi seorang pemain untuk mengembangkan skill passing demi kesuksesan timnya.Salah satu poin yang harus ditekankan pada pemain bahwa passing merupakan skill yang tercepat dan terbaik untuk mengubah arah serangan. Oleh karena itu kegiatan ini dapat berlangsung silih berganti, maka selalu dilakukan berteman biasanya disebut juga

13

operan melempar bola, sedangkan bila ia dalam posisi tidak memegang bola, ia bersiap-siap untuk menerima atau menangkap bola. Operan merupakan teknik dasar dalam permainan bolabasket karena dengan operan inilah pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring dan seterusnya dapat melakukan tembakan. Istilah mengoper selalu berhubungan dengan menangkap atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 tangan bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya.Adapun macam-macam teknik melempar yang baik yaitu; 1) Operan Tolakan Dada (The Two Handed Chest Pass) Menurut Arifin (2004: 52) “operan tolakan adalah menolakan bola dari dada kepada teman juga diusahakan setinggi dadanya”. Sedangkan menurut Ahmadi (2007:13) “ operan bola setinggi dada adalah operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bolabasket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Berdasarkan kutipan di atas bahwa operan tolakan dada adalah mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter”. 2) Operan Dari Atas Kepala (The Over Head Pass) Operan ini dilakukan dengan dua tangan dan biasanya dilakukan diatas kepala agak belakang.Menurut Arifin (2004:54) “Overhead passadalah operan yang dilakukan dari atas kepala

dan biasanya

dilakukan dengan dua tangan”. Sedangkan menurut Madri (2012 : 53)

14

“Overhead pass adalah operan yang dilakukan dari atas kepala kearah atas kepala penangkap bola, operan ini efektif dilakukan apabila lawan menggunakan pertahanan daerah”. Berdasarkan kutipan di atas

bahwa operan dari atas kepala

adalah sebagai suatu operan yang dilakukan dari atas kepala dan biasanya dilaksanakan dengan dua tangan. 3) Operan pantulan (The Bounce Pass) Menurut Madri (2012 : 53) “Operan pantulan adalah gerakan operan yang dilakukan agar penerima dapat menangkap bola dari pantulan ke daerah pinggul penangkap bola”. Sedangkan menurut Kosasih (2008 : 29) “Operan pantulan adalah gerakan yang dilakukan hamper sama dengan chest pass, hanya saja arah bola dipantulkan ke lantai 2/3 dari jarak penerima bola. Passer perlu memperkirakan agar nantinya bola memantulkan kearah pinggul penerima. Berdasarkan kutipan diatas bahwa operan pantulan adalah suatu operan bola yang dilakukan dengan memantulkan bola kelantai terlebih dahulu sebelum diterima oleh teman.Operan ini sangat efektif digunakan untuk melawan regu yang memiliki postur tubuh yang tinggi, atau untuk menyusupkan bola ke pemain pivot dalam upaya menembus penjagaan di daerah pertahanan lawan”. b. Teknik Mengiring Bola (Dribbling) Oliver (2007: 49) berpendapat bahwa “untuk menjadi seorang pendribel yang berbakat harus bisa mendribel bola dengan tangan kanan

15

maupun kiri dengan berbagai kelincahan dan ke berbagai arah tanpa melihat bola”. Menurut kosasih, (2008: 38-44) Dribbling pada dasarnya adalah gerakan mengarah pada ring. Dribbling yang diperbolehkan adalah selama posisi tangan tidak berada dibawah bola dan bola harus meninggalkan tangan sebelum kaki tumpuan. Berdasarkan kutipan di atas bahwa menggiring bola merupakan suatu usaha mengamankan bola dari lawan, karena seorang atlet yang mahir dalam menggiring bola maka akan dengan muda dapat lolos dari lawan dan dapat membawa bola maju kedepan mendekati ring. c. Teknik Menembak Menembak atau shooting merupakan skill dasar bolabasket yang paling terkenal dan digemari, karena setiap orang mempunyai naluri untuk menyerangdan ingin memasukan bola dalam ring.Kosasih (2008: 46-52). Sedangkan menurut Madri (2012 : 68) menembak merupakan keterampilan dasar bolabasket yang paling dikenal dan digemari. Menurut Madri (2012 : 36) jenis - jenis menembak adalah : (1) Tembakan dengan dorongan satu tangan (one hand set shoot); (2)Tembakan dengan satu tangan sambil melompat (jump shot); (3) Tembakan yang dilakukan karena mendapatkan pelanggaran saat mau memasukkan bola kearah ring dengan nilai dalam satu kali tembakan adalah satu (free throw).(4) Tembakan yang mempunyai nilai tiga, tembakan yang bisa menjadi senjata untuk membalikkan keadaan (three point shott). (5) Tembakan kaitan dengan arah tembakan menyamping dan mengarahkan bola kearah ring (hock shoot).(6) Tembakan dengan melayang (lay up). (7) Berdasarkan kutipan di atas bahwa menembak adalah cara atau usaha memasukan bola kedalam keranjang atau ring lawan “Dengan demikian, kemenangan regu dalam suatu pertandingan ditentukan oleh banyaknya nilai tembakan yang masuk ke ring lawan”.

16

3. Kondisi Fisik Persiapan fisik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam latihan untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi.Irawadi (2011: 1) juga berpendapat “kondisi fisik adalah kesanggupan fisik seseorang dalam bekerja atauberolahraga”.Seperti yang dijelaskan oleh para ahli tersebut kondisi fisik merupakan faktor yang sangat mempengaruhi sekali dalam permainan bolabasket.Hal ini dapat terlihat dalam intensitas permainan yang sangat tinggi pada saat kompetisi berlangsung.Para pemain dituntut memiliki kondisi fisik yang optimal sehingga memungkinkan bagi pemain untuk bermain dengan baik. Kondisi yang prima merupakan tolak ukur seorang pelatih untuk mengikutsertakan pemainnya dalam sebuah tim dalam bermain.Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (2012: 64) Mengatakan “kondisi fisik meliputi keadaan fisik dan psikis serta kesiapan seorang atlet terhadap tuntutantuntutan khusus suatu cabang olahraga”. Bafirman (2008: 6) berpendapat bahwa “kondisi fisik merupakan dasar utama bagi seseorang baik untuk kesegaran jasmani dan apalagi bagi atlet untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya”. Arsil (2010: 1) berpendapat bahwa “ kondisi fisik merupakan dasar persiapan untuk meningkatkan kemampuan fisiologi”. Irawadi (2011 : 1) berpendapat bahwa “kondisi fisik merupakan kesanggupan fisik seseorang dalam bekerja atau berolahraga”. Madri (2012 : 2) berpendapat bahwa “kondisi fisik merupakan

17

syarat untuk mencapai prestasi, bahkan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Kondisi

fisik

dalam

bolabasket

sangatlah

penting

karena

membutuhkan daya tahan kekuatan otot lengan, daya tahan aerobik, kecepatan, dan daya ledak otot tungkai, jika unsur ini tidak ada maka permainan lawan tidak akan terbimbing. Pertahanan kita akan mudah ditembus lawan, penjagaan terhadap lawan tidak dapat diimbangi karna kondisi fisik tim lawan lebih baik. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket dengan kecepatan yang kita miliki tim lawan akan susah melakukan penjagaan terhadap tim kita. Daya tahan kekuatan otot lengan sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket shooting yang akan kita lakukan jika otot lengan kita tidak kuat maka shooting yang kita lakukan tidak akan sampai ke ring. Daya tahan aerobic dalam permainan bolabasket ada 4 babak masing-masing babak waktunya 10 menit, jika daya tahan aerobic kita tidak lemah maka permainan lawan tidak dapat kita imbangi, pertahanan tim akan mudah dimasuki tim lawan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dikemukakan bahwa kondisi fisik merupakan semua kemampuan jasmani yang menentukan prestasi

yang realisasinya

dilakukan melalui

kemampuan

pribadi.

Kemampuan awal dalam kondisi fisik merupakan ukuran / pedoman untuk membuat perencanaan latihan.Suatu analisa keadaan awal secara umum terhadap

hasil-hasil

pertandingan

yang

lalu

mengembangkan prestasi dalam masa-masa kompetisi.

diperlukan

untuk

18

Selanjutnya menurut Syafruddin (2012 : 64) mengatakan bahwa “latihan kondisi fisik umum berarti latihan-latihan yang beraneka ragam untuk mengembangkan kemampuan kondisi fisik khusus”. Sedangkan kemampuan kondisi fisik khusus merupakan yang langsung dikaitkan dengan kebutuhan masing-masing cabang olahraga.Sedangkan menurut Syafruddin (2012:64) mengatakan bahwa” bila kondisi dihubungkan dengan kemampuan prestasi dalam suatu cabang olahraga tertentu, maka kondisi disini disebut kondisi fisik khusus”. a) Kondisi Fisik Umum Syafruddin (2012:101) mengatakan bahwa “kondisi fisik umum merupakan kemampuan seseorang mengatasi kelelahan akibat gerakangerakan seluruh tubuh seperti pada lari jarak jauh dalam atletik, berenang dan bersepeda jarak jauh, yang terdiri dari komponen kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan”. Dari kutipan di atas dimaksudkan kondisi fisik umum berarti latihan-latihan yang beraneka ragam untuk mengembangkan kemampuan pestasi tubuh dan merupakan dasar untuk meningkatkan kemampuan kondisi fisik khusus. Kemampuan tersebut meliputi kekuatan umum, kecepatan umum, daya tahan umum, dan kelentukan umum. Pasurney (2001:3) menjelaskan :“latihan fisik umum terdiri dari latihan dasar yang beragam, dengan kata lain pelatihan yang mencakup seluruh aspek fisik yang bertujuan pelatihan yang harmonis dan meningkatkan sisitem kardio pulmalis (jantung, peredaran darah), kekuatan otot dan ruang gerak sendi yang merupakan dasar, hampir semua cabang olahraga”.

19

Bentuk latihan merupakan suatu fundamen fisik dalam setiap cabang olahraga.Ini berarti bahwa latihan kondisi fisik umum diperlukan untuk semua cabang olahraga. b) Kondisi Fisik Khusus Syafruddin (2012:102) “ kondisi fisik khusus merupakan kemampuan sekelompok kecil otot mengatasi kelelahan akibat pembebanan atau kerja ototyang relatif agak lama seperti kerja otot lengan pada tinju , pada latihan push-up secara berulang, latihan fleksi otot lengan atas bagian depan (otot biceps) dan latihan otot lengan bagian belakang (otot triceps)”. Dari pendapat di atas bahwa kemampuan kondisi fisik khusus menunjukan kekhususan suatu cabang olahraga, karena kebutuhan terhadap kemampuan ini akan berbeda antara satu cabang olahraga dengan cabang olahraga yang lain. Dengan kata lain, setiap cabang olahraga atau disiplin tertentu membutuhkan kemampuan kondisi fisik khusus sendiri dan spesifik. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mencapai prestasi olahraga sebenarnya banyak faktor yang saling mempengaruhi didalamnya.Faktor kemampuan kondisi fisik merupakan salah satu yang sangat penting, untuk itu perlu diolah serta diukur untuk melihat ada kemajuan atau tidak. Karena setiap cabang olahraga tidak sama kondisi fisik yang dibutuhkan. c) Unsur-Unsur Kondisi Fisik dalam Olahraga Bolabasket Agak lebih jelasnya unsur-unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam permainan bolabasket adalah sebagai berikut:

20

1) Daya Tahan Aerobik Daya tahan merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang terpenting, karena dasar dari elemen-elemen kondisi fisik yang lain. Menurut Arsil (2008:19) “Daya tahan adalah salah satu komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas fisik, dan salah satu komponen yang terpenting dari kesegaran jasmani”. Sedangkan menurut Irawadi (2014:55) “Daya tahan adalah kemampuanatau kesanggupan seseorang beraktivitas dengan intensitas tertentu dalam rentangan waktu yang cukup lama, tanpa kelelahan yang berlebihan”. Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa daya tahan adalah hasil kemampuan pemain untuk mengatasi kelelahan yang timbul setelah melakukan aktivitas tubuh berolahraga dalam waktu yang lama. Daya tahan yang dimaksudkan adalah daya tahan aerobik, menurut Depdiknas (2000: 116) daya tahan aerobic merupakan “kemampuan organisme tubuh mengatasi kelelahan yang disebabkan pembebanan yang berlangsung lama. Yang termasuk pembebanan aerobic yaitu segala aktifitas fisik yang berlangsung relatif dengan intensitas rendah sampai sedang”. Tujuan utama dari latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan kerja jantung disamping meningkatkan kerja paru-paru dan sistem peredaran darah.Ketiga komponen ini merupakan fundamen untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan fisik yang lainnya.Secara

21

umum kemampuan daya tahan dibutuhkan dalam semua cabang olahraga yang membutuhkan gerak fisik. Menurut Arsil (2008: 26) mengatakan “Dalam kondisi aerobik pekerjaan dilakukan dengan intensitas sedang pada waktu lama, yang lebih dari 5 menit, kebutuhan oksigen dalam kerja aerobic tidak akan melebihi kapasitas maksimum oksigen maksimal”. Dalam olahraga bolabasket daya tahan aerobik sangat dibutuhkan karena olahraga ini dilakukan dalam waktu yang lama, yaitu dalam permainan 4 x 10 menit. Dalam kurun waktu tersebut, seorang pemain dituntut mampu bermain selama pertandingan berlangsung tanpa mengalami kelelahanyang berarti dalam melaksanakan teknik dan taktik permainan bolabasket. Apabila seorang atlet tidak memiliki daya tahan yang baik tidak mungkin bisa bermain dengan maksimal yang terjadi malahan sebaliknya atlet akan manampilkan permainan yang sangat buruk seperti lemas dan kelelahan. Meskipun teknik dan taktik seorang atlet bagus tetapi apabila daya tahan atlet tersebut tidak baik maka teknik dan taktik tersebut tidak bisa dijalankan dengan maksimal dalam permainan.Untuk itu daya tahan aerobik (VO2max) sangatlah penting dalam olahraga bolabasket ini. 2) Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan Daya tahan kekuatan merupakan komponen yang sangat penting dari kondisi fisik secara keseluruhan, karena kekuatan merupakan daya penggerak dari setiap aktifitas fisik. Menurut Syafruddin (2012: 106) mengatakan

bahwa

“daya

tahan

kekuatan

adalah

kemampuan

22

sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahan kekuatan dalam waktu yang relative untuk lama dan dengan frekuensi yang relative banyak”. Sedangkan Menurut Arsil (2008: 46) “Daya tahan kekuatan diartikan sebagai kemampuan otot untuk mempertahankan kekuatan kerja dalam priode waktu yang lama”. Menurut Ismayarti (2008: 118) mengatakan “daya tahan adalah kemampuan otot untuk melakukan suatu kerja secara terus menerus dalam waktu yang relative lama dengan beban tertentu. Jadi menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa latihan daya tahan kekuatan sangat penting bagi semua cabang olahraga. Ada jumlah metode ataucara latihan untuk meningkatkan daya tahan kekuatan atau strength endurance antara lain: push-up, squat trush, pull-up, dan sit-up. Tujuan dalam memberikan latihan kondisi kekuatan otot lengan adalah meningkatkan kemampuan latihan kekuatan otot lengan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal sehingga dapat mencapai prestasi dari gerakan yang dimaksud. Peningkatan kemampuan kekuatan otot lengan adalah melalui kemampuan kerja organ-organ tubuh.Setiap kegiatan dalam bidang olahraga seperti hal nya dalam permainan bolabasket, khususnya latihan kondisi kekuatan otot lengan mempunyai manfaat yang berkelanjutan, artinya sasaran terakhir adalah dapat melakukan teknik maupun taktik permainan tersebut dengan baik.

23

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa daya tahan otot lengan meningkatkan kemampuan latihan kekuatan otot lengan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal sehingga dapat mencapai prestasi dari gerakan yang dimaksud. Untuk itu daya tahan otot lengan sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket.Karena bolabasket adalah olahraga yang semua gerakan memasukkan bola nya berlangsung dari tangan.Daya tahan otot lengan digunakan dalam melakukan lemparan (passing), memasukkan bola ke ring (shooting) termasuk melakukan dribble bola basket. 3) Kecepatan (speed) Salah satu elemen kondisi fisik yang sangat penitng adalah kecepatan.

Menurut

Syafruddin

(2012:86)

Secara

fisiologis,

kecepatandiartikan sebagai kemampuan untuk melakukan gerakangerakan dalam satu satuan waktu tertentu yang ditentukan oleh flexibilitas tubuh, proses system persyarafan dan kemampuan otot, sedangkan menurut ilmu fisika, kecepatan dapat diartikan sebagai jarak dibagi, waktu, dan hasil darimpengaruh kekuatan terhadap tubuh yang bergerak dimana kekuatan dapat mempercepat gerakan tubuh”. Sedangkan menurut Jarver dalam Arsil (2008:83) “Kecepatan adalah kemampuan untuk bergerak dengan sangat baik, tepat, dan cepat”.Bompa dan Haff dalam Irawadi (2014:103) “Kecepatan adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu jarak tertentu dengan cepat.

24

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan yang baik dan tepat dengan

waktu

yang

sesingkat-

singkatnya.Hal

ini

disebabkan

kemampuan kecepatan yang diproleh sangat tergantung dari implus (dorongan) kekuatan dan merupakan produk dari masa tubuh dan kecepatan tubuh itu sendiri.Sehingga terdapt korelasi negative antar kekuatan dan kecepatan dalam mengatasi beban luar. Menurut Nosek dalam Arsil (2008:84), mengemukakankecepatan digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu : (a) Kecepatan reaksi adalah kecepatan menjawab suatu rangsangan dengan cepat; (b) Kecepatan bergerak adalah kecepatan merubah arah dalam gerakan yang utuh; (c) Kecepatan sprint merupakan kemampuan organisme untuk bergerak kedepan dengan cepat. Kecepatan dalam permainan bolabasket sangat dibutuhkan baik itu kecepatan reaksi, kecepatan bergerak dan kecepatan sprint, karena dalam permainan bolabasket sering dihadapkan pada kondisi dimana atlet harus bertindak cepat. Pada saat penyerangan seorang atlet harus cepat bertindak, kecepatan dalam menggiring bola (dribble), menerobos lawan, kecepatan dalam menpassing, kecepatan dalam berlari sprint membawa bola. Situasi-situasi tersebut menuntut seorang atlet atau suatu tim mempunyai kecepatan yang baik untuk memenang suatu pertandingan. Apabila kecepatan ini tidak dimiliki oleh seorang atlet maka dalam penyerangan lawan akan lebih siap untuk membendung penyerangan,

25

bola dribble akan mudah dirampas lawan, gerakan-gerakan tipuan akan mudah diketahui lawan dan taktik permainan suatu tim akan mudah dibendung lawan. Untuk itu kecepatan sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket, untuk meningkatkan kecepatan atlet dapat dilakukan dengan latihan yang sudah terprogram dan berkesinambungan seperti latihan lari bolak balik, latihan zig-zag, latihan sprint30 meter dan lain-lainnya. 4) Daya Ledak Otot Tungkai Daya ledak sering disebut power, karena proses kerjanya yang memerlukan waktu tercepat dan tenaga yang kuat, kemampuan ini merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Menurut Ehlenc, Grosser danZimmermann dalam Irawadi (2011: 96), “Mengartikan daya ledak sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh atau bagian-bagiannya secara kuat dan kecepatan tinggi”.Daya ledak merupakan perpaduan antara unsur kekuatan dan kecepatan.Selanjutnya menurut Herre dalam Arsil (2008: 71) “Daya ledak yaitu kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi”.Kontraksi tinggi diartikan sebagai kemampuan otot yang kuat dan cepat dalam berkontraksi”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa explosive power (daya ledak) adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum yang paling baik pada

26

tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosive untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Daya ledak otot tungkai dinyatakan sebagai kekuatan explosive dan banyak dibutuhkan oleh cabang-cabang olahraga yang cepat dan kuat. Menurut

Ismaryati

(2008:

59)

menjelaskan

bahwa

“explosive

menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Daya ledak otot (Muscular power) adalah kualitas yang memungkinkan otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosue dan intensitas kontraksi otot tergantung pengarahan sebanyak mungkin motor unit terhadap volume otot. Daya ledak juga dibutuhkan pada otot tungkai.Berawal dari situasi jumpball

untuk

memulai

awal

permainan

bolabasket

sangat

membutuhkan daya ledak dari otot tungkai.Olahraga bolabasket lebih banyak bermain dalamlompatan, misalnya pada saat shooting 3 point yang berada di luar daerah Q-hole,melakukan alley up shoot. Rata-rata dalam permainan bolabasket membutuhkan daya ledak otot tungkai untuk melompat dan mengantarkan bola ke ring lawan. Termasuk dalam situasi rebound dalam perebutan bola di udara pada saat bola memantul kembali setelah menyentuh ring lawan. 5) Kelincahan Menurut Irawadi (2011 : 108) kata “kelincahan” merupakan terjemahan dari kata “Agility” yang diartikan sebagai kemampuan tubuh

27

dalam bergerak dan merubah arah dalam waktu yang sesingkatsingkatnya tanpa kehilangan keseimbangan. Ismayarti (2008 : 41 ) “mengemukakan bahwa kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian bagiannnya.. Menurut Irawadi (2011 : 108) “mengemukakan kemampuan bergerak berpindah tempat sangat tergantung pada kemampuan kaki, semakin baik atau semakin cepat pergerakan kaki seseorang, maka semakin mudah ia berpindah posisi”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah atau posisi dengan cepat. Kelincahan merupakan modal dalam bergerak dengan cepat sesuai dengan situasi dan kondisi dari gerak yang akan dilakukan. Dengan demikian kelincahan merupakan dasar dalam mempelajari gerakan- gerakan baru yang sesuai dengan situasi dalam bermain bolabasket. Maidarman (2009) kemudian menambahkankegunaan kelincahan secara langsung untuk : (a) mengkoordinasi gerak-gerak berganda; (b) mempermudah berlatih teknik tinggi; (c) gerakan dapat efisien dan efektif; (d) mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan di lingkungan bertanding; (e) menghindari terjadinya cedera”. Dalam permainan bolabasket kelincahan digunakan dalam penguasaan bola (mengontrol bola), melakukan gerakan berporos (pivot), melakukan gerakan-gerakan tipuan pada saat membawa bola (dribble), melakukan gerakan-gerakan tipuan untuk mengumpan bola pada teman, gerakan tipuan

28

untuk menerima passing dari teman, dan banyak lagi gerakan lainnya yang membutuhkan kelincahan. Apabila kelincahan tidak memiliki oleh seorang atlet maka teknik dan taktik dalam permainan lebih mudah dibendung lawan.Untuk itu kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet bolabasket. B. Kerangka Konseptual Berdasarkan pendapat serta teori-teori yang dikemukakan para ahli seperti yang dipaparkan dalam kajian teori.Peneliti berpendapat kondisi fisik khusus sangat mempengaruhi penampilan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. Permainan bolabasket berlangsung selama 4 x 10 menit selama waktu tersebut suatu tim harus berusaha memasukan bola ke ring lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah ring sendiri supaya tidak kemasukan bola dari lawan.Untuk itu maka sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik untuk memenangkan suatu pertandingan. Dalam waktu 4 x 10 menit pertandingan akan terjadi banyak pergerakkan yang membutuhkan daya tahan aerobic, daya tahan kekuatan otot perut, daya tahan otot lengan, kecepatan, daya ledak otot tungkai. 1. Daya tahan aerobic Daya tahan aerobic sangat dibutuhkan karena olahraga ini dilakukan dalam waktu yang lama yaitu 4 x 10 menit.Dalam kurun waktu tersebut seorang pemain dituntut mampu bermin selama pertandingan berlangsung tanpa mengalami kelelahan yang berarti dalam melaksanakan teknik dan taktik permainan bolabasket.

29

Agar dapat tampil maksimal ddalam pertandingan bolabasket dibutuhkan kondisi fisik yang prima, dengan demikian untuk mencapai prestasi bolabasket yang maksimal kondisi fisik di atas harus dalam keadaan yang prima.Untuk mendapatkan kondisi fisik yang prima perlu dilakukan latihan yang terprogram dengan baik.Unsur kondisi fisik dalam olahraga bolabasket tersebut adalah daya tahan aerobic, daya tahan otot perut, daya tahan kekuatan otot lengan, kecepatan, daya ledak otot tungkai. 2. Daya tahan kekuatan otot lengan Daya ledak sangat dibutuhkan dalam permainan bolabasket.Mulai dari daya ledak otot lengan.Karena bolabasket adalah olahraga yang semua gerakan memasukkan bolanya berlangsung dari tangan.Daya ledak otot tangan digunakan dalam melakukan lemparan (passing), memasukkan bola ke ring (shooting). 3. Kecepatan Kecepatan dalam permainan bolabasket sangat dibutuhkan baik itu kecepatan reaksi, kecepatan bergerak dan kecepatan sprint, karena dalam permainan bolabasket sering dihadapkan pada kondisi dimana atlet harus bertindak cepat.Pada saat penyerangan seorang atlet harus cepat bertindak, kecepatan dalam menggiring bola (dribble), menerobos lawan, kecepatan dalam melakukan passing, kecepatan dalam berlari sprint membawa bola. 4. Daya ledak otot tungkai Daya ledak juga dibutuhkan pada otot tungkai.Berawal dari dituasi jumpball untuk memulai awal permainan bolabasket sangat membutuhkan

30

daya ledak dari otot tungkai.Olahraga bolabasket lebih banyak bermain dalamlompatan, misalnya pada saat shooting 3 point yang berada di luar daerah Q-hole,melakukan alley up shoot. Rata-rata dalam permainan bolabasket membutuhkan daya ledak otot tungkai untuk melompat dan mengantarkan bola ke ring lawan. Termasuk dalam situasi rebound dalam perebutan bola di udara pada saat bola memantul kembali setelah menyentuh ring. 5. Kelincahan Dalam permainan bolabasket kelincahan digunakan dalam penguasaan bola (mengontrol bola), melakukan gerakan berporos (pivot), melakukan gerakan-gerakan tipuan pada saat membawa bola (dribble), melakukan gerakan-gerakan tipuan untuk mengumpan bola pada teman, gerakan tipuan untuk menerima passing dari teman, dan banyak lagi gerakan lainnya yang membutuhkankelincahan. Apabila kelincahan tidak memiliki oleh seorang atlet maka teknik dan taktik dalam permainan lebih mudah dibendung lawan.Untuk itu kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet bolabasket. Agar lebih jelasnya gambaran dari kondisi fisik yang berperan penting untung atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat sebagai berikut:

31

Daya tahan aerobik

Daya tahan kekuatan otot lengan Tinjuan Kondisi Fisik Atlit Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang

Kecepatan

Daya ledak otot tungkai

Kelincahan Gambar 1. Kerangka Konseptual C. Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini, dapat diajukan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat kemampuan daya tahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 2. Bagaimanakah tingkat kemampuan data tahan kekuatan otot lengan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 3. Bagaimanakah tingkat kemampuan kecepatan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 4. Bagaimanakah tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang? 5. Bagaimanakah tingkat kemampuan kelincahan atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Menurut Lehman dalam Yusuf (2005:83) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Dalam penelitian ini diungkapkan atau digambarkan tentang kondisi fisik atlet bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilapangan bolabasket Ocean Generation ClubKota Padang.Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2018. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan, Tuckman dalam Yusuf (2005:183). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah Atlet bolabasket Ocean Generation ClubKota Padang yang berumur 16-18 tahun dimana atlet putra berjumlah 10 orang dan atlet putri 15 orang. Table 1. Jumlah Populasi Penelitian No. Atlet Jumlah 1 Putra 10 orang 2 Putri 15orang Jumlah

25 orang

Sumber : Pelatih bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. 32

33

2. Sampel Menurut Sax dalam Yusuf (2005:187), mengemukakan “sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur-unsur yang terpilih dari suatu populasi”.Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yang mana keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 25 Orang. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang di peroleh atau diambil secara langsung oleh peneliti melalui tes dan pengukuran terhadap variabel yang terdapat dalam penelitian berupa : daya tahan aerobik, daya tahan kekuatan otot lengan, kecepatan, daya ledak otot tungkai dan kelincahan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang berupa nama-nama atlit dan identitas lain berasal dari pelatih. 2. Sumber Data Untuk mendapatkan data tentang tingkat kondisi fisik atlit bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang melalui tes dan pengkuran untuk masing masing variabel, yaitu : a. Daya tahan aerobik diukur dengan bleep test. b. Daya tahan kekuatan otot lengan di ukur dengan push-up. c. Kecepatan diukur dengan lari sprints30 meter. d. Daya ledak otot tungkai diukur dengan Vertical jump. e. Kelincahan diukur dengan shuttle run.

34

E. Defenisi Operasional Sehubungan dengan penelitian ini agar tidak terjadi salah pengertian dalam memahami istilah, maka perlu dijelaskan sebagai berikut : 1. Kondisi fisik dalam olahraga adalah keadaan atau kemampuan fisik yang melalui suatu proses latihan yang terprogram sehingga prestasi yang diinginkan dapat tercapai. Dimaksud kondisi fisik dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik dasar/dominan dalam cabang olahraga bolabasket yang dimiliki oleh atlet Ocean Generation Club Kota padang. 2. Komponen-komponen kondisi fisik atlet bola basket terdiri dari : a. Daya tahan aerobik merupakan kemampuan organisme untuk dapat melakukan pembebanan selama mungkin baik secara statis maupun dinamis tanpa menurunnya kualitas kerja. Dalam penelitian ini daya tahan aerobik yang diukur dengan bleep test. b. Daya

tahan

kekuatan

otot

lengan

adalah

kemampuan

otot

mempertahankan kerja dalam periode waktu yang lama. Alat ukur daya tahan kekuatan otot lengan dengan push-up. c. Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan yang baik dan tepat dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pada saat penyerangan seorang atlet harus cepat bertindak, kecepatan dan mengiring bola (dribble), menerobos lawan, kecepatan dalam passing, kecepatan dalam berlari membawa bola. Kecepatan diukur dengan lari sprint 30 meter. d. Daya ledak otot tungkai yaitu kemampuan otot tungkai untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Daya ledak otot tungkai ini diukur dengan Vertical Jump.

35

e. Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian bagiannnya. Kelincahan ini diukur dengan shuttle run. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, yang terdiri dari: 1. Bleep test untuk mengukur tingkat daya tahan aerobic. 2. Push-up untuk mengukur daya tahan kekuatan otot lengan. 3. Sprint 30 meter untuk mengukur kecepatan. 4. Vertikal jump untuk mengukur daya ledak otot tungkai. 5. Shuttle run untuk mengukur kelincahan. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data didalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument tes untuk masing-masing variabel yaitu sebagai berikut : 1. Daya Tahan Aerobik a. Nama tes

: Bleep test

b. Tujuan

: untuk mengukur konsumsi oksigen.

c. Perlengkapan 1) Lintasan dengan panjang 20 meter dan lebar 1,5 meter yang tidak licin dan datar. 2) Tape dan kaset bleep test (lari multi tahap). 3) Blangko tes dan alat tulis. 4) Meteran, con/patok, tali plastik dan paku.

36

d. Pelaksanaan 1) Ukur jarak lintasan 20 meter dan lebar 1,5 meter dan diberikan tanda setiap ujungnya. 2) Siapkan kaset bleep test dan tapenya. 3) Peserta disarankan pemanasan serta peregangan sebelum melakukan tes. 4) Hidupkan tape rekorder antar sinyal “tut” menandai suatu interval 1 menit. 5) Beberapa petunjuk tes telah tersedia dalam kaset. 6) Akhir sebuah bolak-balik ditandai dengan “tut” tunggal. 7) Sedangkan akhir setiap tingkat ditandai “tut” tiga kali berturut- turut.

Gambar 2 : Lintasan Bleep Tes Sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+bleep+test&tbm (diakses tanggal 15 april 2017) Tabel 2. Norma Standarisasi Daya Tahan Aerobik (VO₂Max) Klasifikasi

Putra

Putri

Sangat Baik Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

60-70 55-59 50-54 40-49 30-39

50-65 45-49 40-44 30-39 25-29

Sumber : Bafirman (1999)

37

2. Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan a. Nama tes

: push-up

b. Tujuan

: untuk mengukur kekuatan otot lengan

c. Perlengkapan

: stop watch, blangko tes

d. Pelaksanaan : 1) Atlet menungkup dengan posisi kepala, punggung, sampai dengan tungkai dalam posisi lurus. 2) Kedua telapak tangan bertumpu dilantai disamping dada dan jari-jari tangan kedepan. 3) Saat sikap telungkup, hanya dada menyentuh lantai, sedangkan kepala, perut dan tungkai bawah terangkat. 4) Setiap sekali mengangkat dan menurunkan tubuh, kepala, punggung dan tungkai tetap lurus. 5) Telungkup angkat tubuh dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit, setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali. 6) Penilaian : nilai ditentukan dengan berapa jumlah gerakan dalam 1 menit.

Gambar 3. Pelaksanaan push up Sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+bleep+test&ie=utf8&oe=utf-8#q=gambar+push+up (di akses tanggal 15 April 2017)

38

Tabel 3. Norma Standarisasi Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan Klasifikasi Putra Putri Sangat Baik 70 kali ke atas 70 kali ke atas Baik 54-69 54-69 Sedang 38-53 35-53 Kurang 22-37 22-34 Kurang Sekali 21 kali ke bawah 21 kali ke bawah Sumber : Arsil (2009:89) Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga 3. Kecepatan a. Nama tes

: Test lari sprint30 meter

b. Tujuan

: untuk mengukur kecepatan

c. Perlengkapan: 1) Stop watch 2) Lintasan 30 meter d. Bendera start Pelaksanaan: 1) Peserta tes berdiri dibelakang garis start, dengan sikap start melayang (berdiri). 2) Pada aba-aba “ya” peserta tes berusaha berlari secepat mungkin mencapai finish. 3) Tiap peserta diberi dua kali kesempatan, dan diambil waktu yang terbaik.

Start

30 meter Finish Gambar 4. Lintasan Lari Sprint 30 meter Sumber:Perkembangan olahraga terkini, Jakarta, 2003

39

Tabel 4. Norma Standarisasi Kecepatan Klasifikasi

Putra

Putri

Sangat Baik 3,58-3,91 4,06-4,50 Baik 3,92-4,94 4,51-4,96 Sedang 4,35-4,72 4,97-5,40 Kurang 4,73-5,11 5,41-5,86 Kurang Sekali 5,12-5,50 5,,87-6,30 Sumber : Panduan Mata Kuliah Tes Pengukuran dan Evaluasi Penjas (2003)

4. Daya Ledak Otot Tungkai a. Nama tes

: vertical jump

b. Tujuan

: melihat kemampuan daya ledak otot tungkai

c. Perlengkapan

: papantolakan, kapur

d. Pelaksanaan 1) Pemain berdiri menyamping didinding, salah satu tangan diluruskan ke atas, dimaksudkan mendapatkan jangkauan tertinggi pada posisi berdiri (tumit tidak boleh diangkat). 2) Persiapan posisi untuk melompat dengan membengkokkan kedua lutut, telapak tangan, tetap menempel pada lantai dasar. 3) Pemain melompat setinggi mungkin kemudian menyentuh papan angka pada lompatan tertinggi. 4) Penilaian : Skor diambil berdasarkan perbedaan jarak antara dua tangan (raihan dan lompatan).

40

Gambar 5. Pelaksanaan Test Vertical Jump Sumber: Ismayarti (2008:61) Tes dan Pengukuran olahraga Tabel 5. Norma Standarisasi Vertical Jump Klasifikasi

Putra

Sangat Baik 73 ke atas Baik 60 - 72 Sedang 50 - 59 Kurang 39 - 49 Kurang Sekali 38 dst Sumber : Arsil (2015:89)

Putri 50 ke atas 39 - 49 31 - 38 23 - 30 22 dst

5. Kelincahan a. Nama Tes : shuttle run b. Tujuan

: untuk mengukur kelincahan

c. Pelaksanaan 1) Pada aba-aba “bersedia” peserta tes berdiri dibelakang garis lintasan. 2) Pada aba-aba “siap” peserta tes start dengan start melayang(berdiri). 3) Dengan aba-aba “ya” peserta tes segera berlari menuju garis kedua, setelah kaki melewati garis kedua segera berbalik kegaris pertama itu dihitung satu kali. 4) Pelaksanaan dilakukan 4 kali bolak-balik sehingga menempuh jarak 40m.

41

5) Catatan waktu untuk menentukan norma kelincahan dihitung sampai persepuluh detik(0,1 detik) atau perseratus detik (0,01 detik). 6) Penilaian : berdasarkan perolehan waktu

Start dan Finish Gambar 6. Lintasan Shuttle Run Sumber : Irawadi (2011 : 110). Kondisi Fisik dan Pengukurannya Tabel 6. Norma Standarisasi Kelincahan Klasifikasi

Putra

Putri

≤ 12,10 ≤ 12,42 Sangat Baik 12,11 - 13,53 12,43 - 14,09 Baik 13,54 - 14,96 14,10 - 15,74 Sedang 14,97 - 16,39 15,75 - 17,39 Kurang ≥ 16,40 ≥ 17,40 Kurang Sekali Sumber : Arsil (2015:107) Kondisi Fisik dan Pengukurannya

H. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Persiapan a) Mendapat surat izin melakukan penelitian dari dekan Fakultas Ilmu keolahragaan. b) Menyiapkan tenaga pengawas dan tenaga pembantu. Untuk kelancaran penelitian, peneliti perlu menyiapkan panitia pelaksanaan tes yang bertujuan untuk mengawasi dan membantu dalam

42

pengambilann data. Adapun nama-nama pengawas dan tenaga yang membantu dalam penelitian ini antara lain : Tabel 7. Daftar Nama Panitia Pelaksana Tes No.

Nama

1

Wina Mulyani S.Pd

2

Ayu Dwi Cahaya

3 4 5

Anita Clara Melodi Lissa Desyarini

Jabatan Pengawas Timer/pengambil waktu Pencatat skor Dokumentasi Koordinator

c) Persiapan Format Isian Sebelum mengambil data terlebih dahulu disiapkan format tes yang diperlukan untuk mempermudahkan dalam pencatatan data dan menghindari terjadinya kekeliruan. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tes dilakukan di lapangan Ocean Generatin Club Kota Padang.Setelah disetujui dosen pembimbing dan penguji. Sebelum tes dilakukan peniliti terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tes yang akan dilakukan.Adapun tes yang dilakukan yaitu a) Tes daya tahan aerobik dilakukan dengan lari bleep test dilakukan di lapangan Ocean Generation ClubKota Padang. b) Tes daya tahan kekuatan otot lengan dilakukan dengan push-up dilapangan Ocean Generation Club Kota Padang. c) Tes kecepatan (Sprint30 meter) dilakukan di lapangan Ocean Generation Club Kota Padang.

43

d) Daya ledak otot tungkai dilakukan dengan vertical jump dilakukan di lapanganOcean Generation ClubKota Padang. e) Kelincahan dilakukan dengan shuttle run dilakukan di lapangan Ocean Generation ClubKota Padang. I. Teknik Analisis Data Berdasarkan jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif maka data yang terkumpul akan di analisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan data dan menyajikan data tersebut dalam bentuk distribusi frekuensi. Untuk mencari nilai persentase yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

P

f x 100 % n

Keterangan : P = Jumlah Persentase Jawaban f = Frekuensi n = Jumlah responden Untuk menentukan acuan klasifikasi tingkat pencapaian responden digunakan klasifikasi menurut Nana Sudjana (1989;129) sebagai berikut : 90-100 %

=

Sangat Baik

80-89 %

=

Baik

65-79 %

=

Cukup

55-64 %

=

Kurang

0-54 %

=

Kurang Sekali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Variabel penelitian ini adalah Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang. Adapun komponen kondisi fisik yang di teliti yaitu : daya tahan aerobik, daya tahan otot lengan, kecepatan, daya ledak otot tungkai, dan kelincahan. Data yang diperoleh dari tes dan pengukuran tersebut kemudian di klasifikasikan kedalam 5 norma (Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, dan Kurang Sekali) yang telah ditetapkan sesuai petunjuk tes dan pengukuran komponen Kondisi Fisik. Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang berjumlah 25 orang yang terdiri dari 10 orang atlet putra dan 15 orang atlet putri. Adapun hasil dari tes dan pengukuran yang telah dilakukan dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Daya Tahan Aerobik a) Atlet Putra Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar46,2 sedangkan nilai tertinggi sebesar 55,1. Adapun klasifikasi tingkat daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

44

45

Tabel 8. Tingkat Kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang No

Vo2Max

1 2 3 4 5

Klasifikasi

60 - 70 Baik Sekali 55 - 59 Baik 50 - 54 Sedang 40 - 49 Kurang 30 - 39 Kurang Sekali Jumlah

F

Persentase

0 2 3 5 0 10

0% 20 % 30 % 50 % 0% 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kemampuan daya tahan aerobikatlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang. Terdapat 2 atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik”, 3 berada pada klasifikasi “sedang”, dan 5 berada pada klasifikasi “kurang”. Hasil frekuensi tingkat kemampuan daya tahan aerobikatlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kemampuan DayaTahan Aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang 6 5 4 3 2 1 0

5 2

3

0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

60 - 70

55 - 59

50 - 54 Interval

40 - 49

30 - 39

Gambar 7. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan AerobikAtlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang

46

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “SEDANG” denga rata-rata sebesar “50,02”. b) Atlet Putri Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 47,9 sedangkan nilai tertinggi sebesar 48,5. Adapun klasifikasi tingkat daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 9. Tingkat Kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang No Vo2Max Klasifikasi F Persentase

3 4 5

40 - 44 30 - 39 25 - 29 Jumlah

Sedang Kurang Kurang Sekali

7 4 0 15

46,67 % 26,67 % 0% 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kemampuan daya tahan aerobikatlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang. Terdapat 4 atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik”, 7 berada pada klasifikasi “sedang”dan “kurang”, dan 4 berada pada klasifikasi “kurang sekali”. Hasil frekuensi tingkat kemampuan daya tahan aerobikatlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

47

Frekuensi

Tingkat Kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang

7

8 7 6 5 4 3 2 1 0

4

4

0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

50 - 65

45 - 49

40 - 44 Interval

30 - 39

25 - 29

Gambar 8. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan AerobikAtlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Tahan Aerobik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padangberada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata “43,09”. 2. Daya Tahan Otot Lengan a) Atlet Putra Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar30 sedangkan nilai tertinggi sebesar41. Adapun klasifikasi tingkat daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

48

Tabel 10. Tingkat Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang No

Nilai

1 2 3 4 5

Klasifikasi

70 kali ke atas Baik Sekali 54 - 69 Baik 38 - 53 Sedang 22 - 37 Kurang 21 kali ke bawah Kurang Sekali Jumlah

F

Persentase

0 0 4 6 0 10

0% 0% 40 % 60 % 0% 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kemampuan daya tahan otot lengan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang. Terdapat 4 atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang”, dan6 berada pada klasifikasi “kurang”.6 berada pada klasifikasi “sedang”. Hasil frekuensi tingkat kemampuan daya tahan otot lengan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kemampuan Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang 7 6 5 4 3 2 1 0

6 4 0

0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

70 kali ke atas

54 - 69

38 - 53

22 - 37

21 kali ke bawah

Interval

Gambar 9. Histogram TingkatDaya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang

49

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “KURANG” dengan rata-rata “35,20”. b) Atlet Putri Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 19 sedangkan nilai tertinggi sebesar 30. Adapun klasifikasi tingkat daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel11. Tingkat Daya Tahan Otot Lengan AtletBolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang No 1 2 3 4 5

Nilai

Klasifikasi

70 kali ke atas Baik Sekali 54 - 69 Baik 35 - 53 Sedang 22 - 34 Kurang 21 kali ke bawah Kurang Sekali Jumlah

F

Persentase

0 0 0 13 2 15

0% 0% 0% 86,67 % 13,33 % 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kemampuan daya tahan otot lengan atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang. Terdapat 13 atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “kurang”, dan 2 berada pada klasifikasi “kurang sekali. Hasil frekuensi tingkat

50

kemampuan daya tahan otot lenganatlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kemampuan Daya Tahan Kekuatan Otot Lengan Atlet BolaBasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang 13

14 12 10 8 6 4 2 0

2 0

0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

70 kali ke atas

54 - 69

35 - 53 Interval

22 - 34

21 kali ke bawah

Gambar 10. Histogram Tingkat Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padangberada pada klasifikasi “KURANG” dengan rata-rata “24,60”. 3. Kecepatan a) Atlet Putra Berdasarkan hasil tes dan pengukuran kecepatan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan

waktu

terendah

sebesar

5,15

sedangkan

waktu

tercepatsebesar 4,15. Adapun klasifikasi tingkat kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

51

Tabel 12. Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Generation Club Kota Padang No

Nilai

1 2 3 4 5

3,58-3,91 3,92-4,94 4,35-4,72 4,73-5,11 5,12-5,50 Jumlah

Putra

Ocean

Klasifikasi

F

Persentase

Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

0 5 1 3 1 10

0% 50 % 10 % 30 % 10 % 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kecepatan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang. Terdapat 5 atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik”, 1atlet berada pada klasifikasi “sedang”,3 atletberada pada klasifikasi“kurang” dan 1 atlet berada pada klasifikasi “kurang sekali”. Hasil frekuensi tingkat kecepatan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang 6 5 4 3 2 1 0

5 3 1

0

1

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

3,58 – 3,91

3,92 – 4,94

4,35 – 4,72 Interval

4,73 – 5,11

5,12 – 5,50

Gambar 11. Histogram Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang

52

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation ClubKota Padang berada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata “2,57”. b) Atlet Putri Berdasarkan hasil tes dan pengukuran kecepatan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kecepatan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan waktu terendah sebesar 5,70 sedangkan waktu tercepat dengan skore 4,45. Adapun klasifikasi tingkat kecepatan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 13. Tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Generation Club Kota Padang No 1 2 3 4 5

Nilai 4,06-4,50 4,51-4,96 4,97-5,40 5,41-5,86 5,,87-6,30 Jumlah

Putri

Ocean

Klasifikasi

F

Persentase

Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali

1 4 7 3 0 15

6,67 % 26,67 % 46,67 % 20 % 0% 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kemampuan kecepatan atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang. Terdapat 1 atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik sekali”, 4 berada pada klasifikasi “baik”, 7 berada pada klasifikasi “sedang”, dan 3 berada pada klasifikasi

53

“kurang”. Hasil frekuensi tingkat kecepatan atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kecepatan Atlet BolaBasket Putri Ocean Geration Club Kota Padang 8 6 4 2 0

4

7 3

1

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

4,06 – 4,50

4,51 – 4,96

4,97 – 5,40 Interval

5,41 – 5,86

5,,87 – 6,30

Gambar 12. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat Kecepatan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padangberada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata “4,30”. 4. Daya Ledak Otot Tungkai a) Atlet Putra Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 30 sedangkan nilai tertinggi sebesar 51. Adapun klasifikasi tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

54

Tabel 14. Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang No

Nilai

1 2 3 4 5

Klasifikasi

73 ke atas Baik Sekali 60 - 72 Baik 50 - 59 Sedang 39 - 49 Kurang 38 dst Kurang Sekali Jumlah

F

Persentase

0 0 2 4 4 10

0% 0% 20 % 40 % 40 % 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekunsi dan persentase tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang. Terdapat 2 atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang”, 4 berada pada klasifikasi “kurang”,dan 4 berada pada klasifikasi “kurang sekali”. Hasil frekuensi tingkat daya ledak otot tungkai atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang 5 4 3 2 1 0

4

4

2 0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

73 ke atas

60 - 72

50 - 59 Interval

39 - 49

38 dst

Gambar 13. Histogram Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang

55

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “KURANG” dengan rata-rata “41,10”. b) Atlet Putri Berdasarkan hasil tes dan pengukuran daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 24 sedangkan nilai tertinggi sebesar 40. Adapun klasifikasi tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 15. Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang No 1 2 3 4 5

Nilai

Klasifikasi

50 ke atas Baik Sekali 39 - 49 Baik 31 - 38 Sedang 23 - 30 Kurang 22 dst Kurang Sekali Jumlah

F

Persentase

0 3 4 8 0 15

0% 20 % 26,67 % 53,33 % 0% 100 %

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensia dan persentase tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang. Terdapat 3 atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik”, 4 berada pada klasifikasi “sedang”, dan 8 berada pada klasifikasi “kurang”. Hasil

56

persentase tingkat kemampuan daya ledak otot tungkai atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kemampuan Daya Ledak Otot Tungakai Atlet BolaBasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang

8

10 8 6 4 2 0

3

4

0

0

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

50 ke atas

39 - 49

31 - 38 Interval

23 - 30

22 dst

Gambar 14. Histogram Tingkat Kemampuan Daya LedakOtot Tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padangberada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata “31,00”. 5. Kelincahan a) Atlet Putra Berdasarkan hasil tes dan pengukuran kelincahan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 12,01 sedangkan nilai tertinggi sebesar 9,00. Adapun klasifikasi tingkat kelincahan Atlet Bolabasket

57

Putra Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 16. Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Generation Club Kota Padang No

Nilai

Klasifikasi

Baik Sekali ≤ 12,10 12,11 - 13,53 Baik 13,54 - 14,96 Sedang 14,97 - 16,39 Kurang Kurang Sekali ≥ 16,40 Jumlah

1 2 3 4 5

Putra

F

Persentase

1 1 5 3 0 10

10 % 10 % 50 % 30 % 0% 100 %

Ocean

Dari tabel di atas dapat kita lihat frekuensi dan persentase tingkat kelincahan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang. Terdapat 1 atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang berada padaklasifikasi “baik sekali”, 1atlet berada pada klasifikasi “baik”,5atlet berada pada klasifikasi “sedang”, dan 3 atlet berada pada klasifikasi “kurang”. Hasil persentase tingkat kelincahan atlet bolabasket putra ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Frekuensi

Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang 6 5 4 3 2 1 0

5 1

1

Baik Sekali

Baik

≤ 12,10

3 0

Sedang

Kurang

12,11 - 13,53 13,54 - 14,96 14,97 - 16,39 Interval

Kurang Sekali ≥ 16,40

Gambar 15. Histogram Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang

58

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata “10,73”. b) Atlet Putri Berdasarkan hasil tes dan pengukuran kelincahan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang yang telah dilakukan, tingkat kelincahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang mendapatkan nilai terendah sebesar 14,57 sedangkan nilai tertinggi sebesar 13,67. Adapun klasifikasi tingkat kelincahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 17. Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Generation Club Kota Padang No 1 2 3 4 5

Nilai

Klasifikasi

Baik Sekali ≤ 12,42 12,43 - 14,09 Baik 14,10 - 15,74 Sedang 15,75 - 17,39 Kurang Kurang Sekali ≥ 17,40 Jumlah

Putri

F

Persentase

0 5 10 0 0 15

0% 33,33 % 66,67 % 0% 0% 100 %

Ocean

Dari tabel di atas dapat kita lihat persentase tingkat kelincahan atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang. Terdapat 5 atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi “baik”, dan 10 atlet berada pada klasifikasi “sedang”. Hasil persentase tingkat kelincahan atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

59

Tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang 12

10

Frekuensi

10 8

5

6 4

0

2

0

0

Kurang

Kurang Sekali

0 Baik Sekali ≤ 12,42

Baik

Sedang

12,43 - 14,09 14,10 - 15,74 15,75 - 17,39 Interval

≥ 17,40

Gambar 16. Histogram Tingkat Kelicahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat Kelincahan Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padangberada pada klasifikasi “SEDANG” dengan rata-rata skore “14,16”. B. Pembahasan Kondisi

fisik

merupakan

aspek

penting

yang

bertumpu

pada

perkembangan kemampuan biologis organ tubuh, konsentrasi lebih banyak pada peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspek-aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya system peredaran darah, system pernapasan, dan system metabolisme). Setiap cabang olahraga menuntut kebutuhan kondisi fisik yang spesifik dan berbeda antara satu dengan lainnya. Berdasarkan analisis data yang telah peneliti lakukan terhadap Kondisi Fisik Atlet BolaBasket Ocean Generation Club Kota Padang dapat di uraikan sebagai berikut:

60

1. Daya Tahan Aerobik Kemampuan daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang rata-rata skor 50,02 (putra) dan 43,09 (putri). Dengan rata-rata tersebut daya tahan aerobik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang hanya berada pada klasifikasi sedang dan klasifikasi sedang jugauntuk kemampuan daya tahan aerobik yang dimiliki atlet putri.Walaupun demikian, sebanyak 2orang atlet bolabasket putra ocean generation berada pada klasifikasi baik dan 4 orangatlet bolabasket putri ocean generation club berada pada klasifikasi baik. Tingkat daya tahan aerobik yang dimiliki atlet bolabasket ocean generation club Kota Padang tidak ada yang berada pada klasifikasi baik sekali. Bolabasket adalah olahraga yang dilakukan dengan rentan waktu yang cukup lama yaitu selama 4 quarter dan setiap quarternya dimainkan selama 10 menit. Daya tahan aerobik merupakan kemampuan seseorang mengatasi kelelahan akibat melakukan kerja fisik dan psikis dalam waktu lama (syafruddin, 2011:101). Rendahnya tingkat daya tahan aerobik atlet tentu akan berpengaruh dengan tingkat fokus maupun kualitas teknik. Oleh karena itu, atlet bolabasket ocean generation club Kota Padang harus lebih banyak latihan dalam upaya meningkatkan daya tahan aerobikbagi atlet bolabasket ocean generation club. Selain itu, meski ada atlet yang memiliki tingkat daya tahan aerobik yang baik, latihan harus tetap dilakukan agar mampu mempertahankan daya tahan aerobik yang telah dimiliki.

61

2. Daya Tahan Otot Lengan Kemampuan daya tahan otot lengan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang rata-rata skor 35,20 (putra) dan 24,60 (putri). Dengan rata-rata tersebut daya tahan otot lengankeseluruhan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang hanya berada pada klasifikasi kurang. Dengan hasil tersebut maka tidak ada atlet bolabasket ocean generation club yang memiliki daya tahan kekuatan otot lengan yang baik. Olahraga basket merupakan salah-satu olahraga yang di dominasi oleh pergerakan tangan, baik itu pada saat melakukan dribble, passing, shooting, lay up, atau pun lainnya. Oleh karena itu, daya tahan otot lengan sangat dibutuhkan untuk menunjang permainan basket. Mengingat olahraga basket dilakukan selama 4 quarter yang setiap quarternya dilaksanakan selama 10 menit. 3. Kecepatan Kecepatan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang memiliki rata-rata skor 4,57 (putra) dan 5,07 (putri). Dengan rata-rata tersebut kecepatan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang hanya berada pada klasifikasi sedang. Walaupun demikian, sebanyak 5 orang atlet putra Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang memilikikecepatan berada pada klasifikasi baik. Sedangkan 1 orang atlet putri Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang memilikikecepatan

62

berada pada klasifikasi baik sekali, dan sebanyak 4 orang atlet putri berada pada klasifikasi baik. Kecepatan dalam permainan bolabasket sangat dibutuhkan baik itu kecepatan reaksi, kecepatan bergerak dan kecepatan sprint, karena dalam permainan bolabasket sering dihadapkan pada kondisi dimana atlet harus bertindak cepat. Pada saat penyerangan seorang atlet harus cepat bertindak, kecepatan dalam menggiring bola (dribble), menerobos lawan, kecepatan dalam mempassing, kecepatan dalam berlari sprint membawa bola. Situasisituasi tersebut menuntut seorang atlet atau suatu tim mempunyai kecepatan yang baik untuk memenang suatu pertandingan. Apabila kecepatan ini tidak dimiliki oleh seorang atlet maka dalam penyerangan lawan akan lebih siap untuk membendung penyerangan, bola dribble akan muda dirampas lawan, gerakan-gerakan tipuan akan muda diketahui lawan dan taktik permainan suatu tim akan mudah dibendung lawan. 4. Daya Ledak Otot Tungkai Kemampuan daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang memiliki rata-rata skor 41,10 (putra) dan 31,00 (putri). Dengan rata-rata tersebut, daya ledak otot tungkai Atlet Bolabasket PutraOcean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi kurang. Sedangkan tingkat daya ledak otot tungkai yang dimiliki atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang berada pada klasifikasi sedang. Walaupun demikian, sebanyak 3 orang atlet bolabasket putri ocean generation club memiliki daya ledak otot tungkai yang baik.

63

Daya ledak merupakan perpaduan antara unsur kekuatan dengan kecepatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa explosive power (daya ledak) adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum yang paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosive untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Dalam olahraga bolabasket daya ledak sangat dibutuhkan, daya ledak otot tungkai digunakan dalam melakukan jump shoot, dan rebound. Apabila daya ledak tidak dimiliki, maka tolakan saat melakukan jump shoot ini tidak optimal proses jalannya bola saat ditembak ke ring sehingga tujuan yang dicapai tidak tercapai serta ketika melakukan perebutan bola, jika tidak memiliki daya ledak otot tungkai yang baik maka kita tidak akan bisa menjangkau bola pada saat bola melayang. 5. Kelincahan Kelincahan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang memiliki rata-rata skor 10,73 (putra) dan 14,16 (putri). Dengan rata-rata tersebut kelincahankeseluruhan Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang hanya berada pada klasifikasi sedang. Walaupun demikian, sebanyak 1 orang atlet bolabasket putra ocean generation club berada pada klasifikasi baik sekali dan 1 orang atlet berada pada klasifikasi baik.Sedangkan tingkat kelincahan yang dimiliki atlet bolabasket putri ocean generation club Kota Padang tidak ada yang berada pada klasifikasi baik sekali. Tetapi sebanyak 5 oragatlet bolabasket putri ocean generation club berada pada klasifikasi baik.

64

Dalam permainan bolabasket kelincahan digunakan dalam penguasaan bola (mengontrol bola), melakukan pivot (gerakan berporos), melakukan gerakan-gerakan tipuan pada saat menbawa bola (dribble), melakukan gerakan-gerakan tipuan untuk mengumpan bola pada teman,gerakan tipuan untuk menerima passing dari teman, dan banyak lagi gerakan lainnya yang membutuhkan kelincahan. Apabila kelincahan tidak dimiliki oleh seorang atlet maka teknik dan taktik dalam permainan lebih mudah dibendung lawan. Untuk itu kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet bolabasket.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, serta pengolahan data yang telah dilakukan, tingkat Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Atlet Putra a. Kemampuan Daya Tahan Aerobik yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 50,02. b. Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “kurang” dengan rata-rata skor 35,20. c. Kemampuan Kecepatan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 4,57. d. Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “kurang” dengan rata-rata skor 41,10. e. Kemampuan Kelincahan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 10,73.

65

66

2. Atlet Putri a. Kemampuan Daya Tahan Aerobik yang dimiliki Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 43,09. b. Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “kurang” dengan rata-rata skor 24,60. c. Kemampuan Kecepatan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 5,07. d. Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 31,00. e. Kemampuan Kelincahan yang dimiliki Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 14,16. 3. Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Ocean Generation Club Kota Padang a. Tingkat Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Putra Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 250,08. b. Tingkat Kondisi Fisik Atlet Bolabasket Putri Ocean Generation Club Kota Padang berada pada klasifikasi “sedang” dengan rata-rata skor 250,27.

67

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap dan memberi saran sebagai berikut: 1. Bagi atlet, hendaknya atlet melakukan latihan secara kontinu baik secara terstruktur maupun secara mandiri. Terutama tentang bagaimana menjaga dan meningkatkan kondisi fisik. 2. Bagi pelatih, perlu adanya latihan-latihan untuk membentuk dan meningkatkan kondisi fisik atlet. 3. Bagi pengurus, hendaknya mencukupi sarana dan prasarana latihan baik itu secara fisik maupun secara teknik. 4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah unsur-unsur lain untuk lebih menyempurnakan hasil penalitian.

68

DAFTAR PUSTAKA

Arsil, (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang : FIK UNP. __________. (2009). Evaluasi pendidikan jasmani dan olahraga. Malang : Wineka Media. __________. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang : FIK UNP. Bafirman, Agus, Apri. (2008). Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik. Padang : FIK UNP. Https://www.google.com/search?q=gambar+bleep+test&tbm(diakses tanggal 15 april 2016) Https://www.google.com/search?q=gambar+bleep+test&ie=utf8&oe=utf8#q=gambar+push+up (di akses tanggal 15 April 2016) Https://kebugaran.wordpress.com/category/tes-kebugaranjasmani(Diaksestanggal7 juni 2016) Irawadi, Hendri. (2011). Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang : UNP Press. __________. (2014). Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang : UNP Press. Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga, Surakarta : LPP UNS dan UNP Press. Kosasih, Danny, (2008). Fundamental basketball. Semarang : Karangturi Media. Madri M, (2012). The Basic Learning Basketball Technique. Padang : Sukabina Press. Nuril, ahmadi. (2007). Permainan bola basket. Surakarta: Era intermedia. Oliver, Jon. (2007). Dasar-Dasar Bolabasket. Bandung : Pakar Raya. PERBASI. (2012). Bahan Ajar Bolabasket (Peraturan dan Perwasitan 2010). Jakarta : PB. PERBASI. Syafruddin, (2004). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : FIK UNP. __________. (2012). Ilmu Kepelatihan Padang. Padang : UNP Press.

69

Undang- Undang Negara Republik Indonesia No. 3 (2005). Sistem Keolahragaan Nasional. Bandung : Citra Umbara. Witarsyah. (2005). Bola Basket Pendalaman. Padang : FIK UNP. Yusuf Muri, (2007). Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press.

70

Lampiran 1

HASIL TES KEMAMPUAN DAYATAHAN AEROBIK ATLET BOLABASKET PUTRA OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No

Nama Level

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Adelpha Pratama Juan F. Firman Syahputra Muhammad Reihan Aldi Putra Mares Ikhbal Kharisma Muhammad Reza Asefi Fachrizal Kurniawan Ghufron Elrisyad Auly Lucky Berliandi JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

9 9 12 9 11 12 11 10 9 10

DAYATAHAN AEROBIK Bleep Test Klasifikasi Balikan Vo2Max 9 11 2 11 10 5 7 11 11 5

46,2 46,8 54,3 46,8 53,3 55,1 52,2 50,2 46,8 48,5 500,2 50,02 3,46

Kurang Kurang Sedang Kurang Sedang Baik Baik Sedang Kurang Kurang SEDANG

71

HASIL TES KEMAMPUAN DAYATAHAN AEROBIK ATLET BOLABASKET PUTRI OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No

Nama Level

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Tessa Aztia Oktiva Windy Adinda Putri Shantia Rama Liara Natasha Khairunissa Indah Elisya Mayori Utari Rahmi Mardhatillah Fitri Yefriani Rania Putri Shaliha Febria Gievany Athaya Atsiq Indri Arwanda Garvinia Pamberga Gina Fitria Chairin Faradila Anggun Wulandari JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

10 9 9 6 9 7 10 9 7 8 9 7 9 9 8

DAYATAHAN AEROBIK Bleep Test Klasifikasi Balikan Vo2Max 3 10 2 10 1 10 5 3 6 3 11 2 5 4 10

47,9 46,5 43,9 36,4 43,6 39,9 48,5 44,2 38,5 40,8 46,8 37,1 44,8 44,5 43,0 646,4 43,09 3,80

Baik Baik Sedang Kurang Sedang Kurang Baik Sedang Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Sedang Sedang SEDANG

72

Lampiran 2

73

74

75

Lampiran 3

HASIL TES KEMAMPUAN DAYATAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET BOLABASKET PUTRA OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Adelpha Pratama Juan F. Firman Syahputra Muhammad Reihan Aldi Putra Mares Ikhbal Kharisma Muhammad Reza Asefi Fachrizal Kurniawan Ghufron Elrisyad Auly Lucky Berliandi JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

DAYATAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN Push Up / 60 detik Klasifikasi 35 Kurang 30 Kurang 31 Kurang 41 Sedang 33 Kurang 39 Sedang 30 Kurang 39 Sedang 36 Kurang 38 Sedang 352 35,20 KURANG 4,05

76

HASIL TES KEMAMPUAN DAYATAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET BOLABASKET PUTRI OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nama Tessa Aztia Oktiva Windy Adinda Putri Shantia Rama Liara Natasha Khairunissa Indah Elisya Mayori Utari Rahmi Mardhatillah Fitri Yefriani Rania Putri Shaliha Febria Gievany Athaya Atsiq Indri Arwanda Garvinia Pamberga Gina Fitria Chairin Faradila Anggun Wulandari JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

DAYATAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN Push Up / 60 detik Klasifikasi Kurang 25 Kurang 23 Kurang 22 Kurang 26 Kurang 22 Kurang 23 Kurang 25 Kurang 27 Kurang Sekali 19 Kurang 24 Kurang 28 Kurang 26 Kurang 29 Kurang Sekali 20 Kurang 30 369 24,60 KURANG 3,18

77

Lampiran 4

HASIL TES KEMAMPUAN KECEPATAN ATLET BOLABASKET PUTRA OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Adelpha Pratama Juan F. Firman Syahputra Muhammad Reihan Aldi Putra Mares Ikhbal Kharisma Muhammad Reza Asefi Fachrizal Kurniawan Ghufron Elrisyad Auly Lucky Berliandi JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

KECEPATAN Lari 30 meter Klasifikasi 4,25 Baik 5,15 Kurang Sekali 5,00 Kurang 4,44 Sedang 4,80 Kurang 4,30 Baik 4,15 Baik 4,95 Kurang 4,30 Baik 4,33 Baik 45,67 4,57 SEDANG 0,37

78

HASIL TES KEMAMPUAN KECEPATAN ATLET BOLABASKET PUTRI OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nama Tessa Aztia Oktiva Windy Adinda Putri Shantia Rama Liara Natasha Khairunissa Indah Elisya Mayori Utari Rahmi Mardhatillah Fitri Yefriani Rania Putri Shaliha Febria Gievany Athaya Atsiq Indri Arwanda Garvinia Pamberga Gina Fitria Chairin Faradila Anggun Wulandari JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

KECEPATAN Lari 30 meter Klasifikasi Baik 4,90 Baik 4,88 Baik 4,60 Kurang 5,55 Kurang 5,70 Sedang 5,00 Baik Sekali 4,45 Sedang 5,30 Sedang 4,98 Sedang 5,12 Baik 4,55 Sedang 5,33 Sedang 5,25 Sedang 4,99 Kurang 5,44 76,04 5,07 SEDANG 0,37

79

Lampiran 5

HASIL TES KEMAMPUAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI ATLET BOLABASKET PUTRA OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Adelpha Pratama Juan F. Firman Syahputra Muhammad Reihan Aldi Putra Mares Ikhbal Kharisma Muhammad Reza Asefi Fachrizal Kurniawan Ghufron Elrisyad Auly Lucky Berliandi JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

Raihan

I

226 230 215 230 200 221 230 225 200 220

273 270 265 255 230 261 259 258 240 245

DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Nilai Vertical II III Tertinggi Jump 276 269 50 276 273 275 45 275 263 259 51 265 260 267 37 267 236 245 45 245 255 259 40 261 265 268 38 268 259 260 35 260 239 240 40 240 250 249 30 250 411 41,10 6,64

Klasifikasi Sedang Kurang Sedang Kurang Sekali Kurang Kurang Kurang Sekali Kurang Sekali Kurang Kurang Sekali KURANG

80

HASIL TES KEMAMPUAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI ATLET BOLABASKET PUTRI OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nama Tessa Aztia Oktiva Windy Adinda Putri Shantia Rama Liara Natasha Khairunissa Indah Elisya Mayori Utari Rahmi Mardhatillah Fitri Yefriani Rania Putri Shaliha Febria Gievany Athaya Atsiq Indri Arwanda Garvinia Pamberga Gina Fitria Chairin Faradila Anggun Wulandari JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

Raihan 209 215 220 217 223 227 221 218 227 219 221 221 227 227 220

DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Nilai Vertical I II III Tertinggi Jump 235 242 240 242 33 244 240 243 244 29 250 253 247 253 33 243 234 246 246 39 257 262 260 262 28 247 251 250 251 24 257 240 254 257 36 240 237 243 243 25 257 267 263 267 28 259 253 247 259 40 248 240 245 248 27 252 245 220 252 31 261 250 264 264 37 257 253 249 257 30 243 237 245 245 25 465 31,00 5,17

Klasifikasi Sedang Kurang Sedang Baik Kurang Kurang Sedang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Sedang Kurang Kurang

81

Lampiran 6

HASIL TES KELINCAHAN ATLET BOLABASKET PUTRA OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Adelpha Pratama Juan F. Firman Syahputra Muhammad Reihan Aldi Putra Mares Ikhbal Kharisma Muhammad Reza Asefi Fachrizal Kurniawan Ghufron Elrisyad Auly Lucky Berliandi JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

KELINCAHAN Shuttle Run Klasifikasi 9,80 Baik 11,00 Sedang 10,89 Sedang 10,55 Sedang 10,96 Kurang 9,00 Baik Sekali 12,01 Kurang 10,83 Sedang 11,70 Kurang 10,56 Sedang 107,3 10,73 SEDANG 0,86

82

HASIL TES KELINCAHAN ATLET BOLABASKET PUTRI OCEAN GENERATION CLUB KOTA PADANG

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nama Tessa Aztia Oktiva Windy Adinda Putri Shantia Rama Liara Natasha Khairunissa Indah Elisya Mayori Utari Rahmi Mardhatillah Fitri Yefriani Rania Putri Shaliha Febria Gievany Athaya Atsiq Indri Arwanda Garvinia Pamberga Gina Fitria Chairin Faradila Anggun Wulandari JUMLAH RATA-RATA STANDAR DEVIASI

KELINCAHAN Shuttle Run Klasifikasi Sedang 14,57 Sedang 14,33 Baik 13,99 Sedang 14,25 Sedang 14,53 Baik 13,80 Sedang 14,35 Baik 13,67 Sedang 14,10 Baik 13,68 Sedang 14,13 Sedang 14,23 Baik 14,35 Sedang 14,1 Sedang 14,27 212,35 14,16 SEDANG 0,28

Lampiran 7

83

84

85

86

87

88

89

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian Foto bersama atlet Ocean Generation club Kota Padang

Pengarahan Sebelum Melaksanakan Test

90

Pelaksanaan vo2 Max

91

Pelaksanaan Lari 30 Meter

92

Pelaksanaan Shuttle Run

93

Pelaksanaan Push Up

94

Vertical Jump

95

96

97

Related Documents

Skripsi Lissa Desyarini.pdf
November 2019 5
Trust Deed - Lissa
July 2020 4
Skripsi
December 2019 83
Skripsi
May 2020 46
Skripsi
June 2020 43
Skripsi
May 2020 41

More Documents from "Syamsudin"