Cinderella’s Bad Ending Tokoh: Narator Cinderella Ibu Tiri Saudara Tiri 1 Saudara Tiri 2 Ibu Peri Pangeran Pengawal
Narator : Harap perhatian, Bioskop Sen3petal segera dimulai, masing – masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya. (Cinderella, Ibu Tiri, dan kedua saudari tirinya masuk (mematung))
Narator
: Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis yatim piatu yang malang bernama Cinderella. Dia tinggal bersama Ibu Tiri, dan dua saudari tirinya yang kejam. Hidupnya sangaaat menderita. Akankah Cinderella menemukan kebahagiaannya? Anda penasaran? Karena itu, saksikan terus Cinderella’s bad ending… (Keluar)
Ibu Tiri
: Eh Cinderella! Kalau kerja tuh yang bener! Ngepel lantai segitu aja dari tadi nggak siap – siap?!!
S. Tiri
: Iya! Dasar lelet!!
Ibu Tiri
: Nanti habis ngepel, kamu jangan lupa nguras sumur! Ngerti?! : I…i…i…i…iya ma…
Cinderella
Eh, nggak usah sok – sok gagap deh! Sok dramatis banget! Emang sinetron… dramatis?!!
S. Tiri 1
:
S. Tiri 2
: Terus nanti habis nguras sumur, jangan lupa bersihin kandangnya si Manis ya!
S. Tiri 1
: Tapi hati – hati ya! Katanya sih… si Manis itu suka makan orang!
S. Tiri 2
: Ya iyalah…! Secara gitu, si Manis kan harimau!
Bertiga
: Ha…ha…ha… Yuuu’…
(Ibu Tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella pergi meninggalkan ruangan) Cinderella : Kenapa sih hidup aku tuh selalu menderita… Hiks…hiks…hiks… (Sambil berlalu) (Ibu tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella berada di dalam ruangan, lalu Cinderella masuk ke ruangan (mematung), Narator masuk) Narator
Ibu Tiri
: 3 jam 24 menit 51 detik kemudian… Setelah Ciderella menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Ibu Tiri dan dua saudari tirinya, dia pergi menemui mereka. (Keluar) : Gimana?! Sudah siap semuanya?!
Cinderella : Sudah Ma… S. Tiri 1
: Awas kalau masih ada yang kotor!
S. Tiri 2
: Iya, awas kamu! (Pengawal dan Pangeran masuk ke ruangan (semua mematung). Narator masuk)
Narator
: Tiba-tiba seorang Pangeran… Mmm… Yang menurut buku cerita Cinderella yang kami baca… SANGAT TAMPAN… Beliau datang ke rumah Cinderella bersama Pengawalnya. (Keluar)
Pengawal : Yang Mulia Pangeran Muda datang! Ibu Tiri
: (Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran
: Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!
Pengawal
: Mmm… Baik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami ke mari adalah untuk memberitahukan bahwa, nanti malam akan diadakan pesta dansa di istana. Pesta diselenggarakan dari pukul 10.00 malam sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Pesta itu dibuat untuk mencari calon istri bagi Pangeran. Karena itu, diminta bagi seluruh gadis di kerajaan ini untuk mengikuti pesta tersebut. Demikianlah.
Ibu Tiri
: Jadi, anak-anak saya boleh ikut, Pangeran?
Pangeran
: Of course Madam! Yah saya rasa cukup, kalau begitu saya permisi dulu ya. Dadah…Bye…bye…! (Pergi sambil melambaikan tangan)
Ibu Tiri
: Silakan Pangeran. Terimakasih ya Pangeran… (Bersama kedua anaknya)
(Pangeran keluar dari ruangan bersama pengawalnya. Narator masuk) Narator
: Mondar-mandir, mondar-mandir, Cabe deh… Huh… Setelah pangeran yang luar biasa tampan itu pergi, Cinderella menemui ibu tiri dan kedua saudari tirinya. Apa yang akan dia lakukan? Hmm… Sebenarnya saya rasa pemirsa sudah tahu, tapi yah… Tonton aja lah… (Keluar)
S. Tiri
: Yees…!
S. Tiri 1
: Ya ampun…! Aku udah nggak sabar banget buat pesta dansa nanti malam…!
S. Tiri 2
: Iya aku juga…! Pokoknya aku bakalan dandan habis – habisan buat pesta dansa nanti malam.
Ibu Tiri
: Ya, dan setelah pesta dansa itu, salah satu dari kalian berdua akan jadi istri Pangeran…! Yeee…! (Bersama – sama sambil tepuk tangan)
Cinderella : Hmm… maaf Ma, Ella boleh ikut ke pesta nggak Ma…? Ibu Tiri
: Haah?! Mau ikut ke pesta?! Ya jelas nggak boleh lah!!
S. Tiri 1
: Iya, berani – beraninya mau ikut ke pesta! Nggak pantes tau!!
S. Tiri 2
: Nanti kalau kamu ikut, dikirain gembel lagi! Makanya ngaca dong!
Ibu Tiri
: Daripada minta yang nggak – nggak, mendingan sekarang kamu bantuin kami siap – siap buat pesta nanti malam! (Pergi bersama kedua anaknya, diikuti Cinderella) (Ibu tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella sudah berada di dalam ruangan. Cinderella masuk (mematung). Narator masuk)
Narator
: Pada malam harinya… Ibu tiri dan kedua saudari tiri Cinderella bersiap-siap untuk pergi ke istana dengan mobil BMW mereka. KATANYA… (Keluar)
Ibu Tiri
: Nah sekarang sudah siap semuanya! Kalian cantik – cantik banget sayang!
S. Tiri
: Ya Iya dunks!
Ibu Tiri
: Nah Cinderella, kamu jaga rumah yang bener ya!
Cinderella : Iya Ma… S. Tiri
: Da…da… Cinderella…! (Pergi sambil melambaikan tangan).
Cinderella : (Duduk) Yah, seperti biasa di cerita Cinderella bakal ada Ibu Peri yang akan datang membantu, jadi tenang aja… (Ibu Peri masuk ke ruangan sambil berputar – putar ala penari balet) Cinderella : Tuh kan bener… Tapi kok kurang meyakinkan ya…? Ibu Peri
: Aduh, pusing beneran… (Diam sejenak) Huh, ingat… wibawa… Hmm… Cinderella, aku adalah Ibu Peri yang akan membantumu mengatasi semua permasalahanmu.
Cinderella : Ah, yang bener Ibu Peri?? Gimana caranya? Ibu Peri
: Oh, caranya gampang sekali, cukup ketik REG spasi IBU PERI, kirim ke 1234. SMS yang kamu dapat langsung dari HP saya. Ditunggu ya!
Cinderella : Aah, serius dong Ibu Peri! Ibu Peri
: Ya pakai magic dong! Gimana sih?! Namanya juga Ibu Peri… Ya sudah, sekarang kamu ceritakan ke saya semua masalah yang melanda dirimu.
Cinderella : Baiklah Ibu Peri, cerita ini dimulai sebelum saya lahir. Waktu itu ibu saya… Ibu Peri
: Sebelum lahir?? Eh tunggu, ceritanya itu nggak usah panjang-panjang. Pokoknya ceritanya itu singkat, padat, dan jelas.
Cinderella : Ooo gitu, ngobrol dong! Begini Ibu Peri, hidup saya itu sangat menderita. Ibu tiri dan kedua saudara tiri saya itu selalu menyiksa saya. Dan malam ini ada pesta dansa di istana… Tapi mereka melarang saya ke sana karena penampilan saya ini… Hiks…hiks… Ibu Peri
: Hiks…hiks… Karena di naskah disuruh terharu… Saya juga jadi terharu… (Sambil mengelap matanya dengan baju Cinderella) Baiklah, kalau begitu saya akan langsung mulai dengan memberi kamu gaun yang bagus. Kita mulai prosedur yang pertama… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella : (Membuka mata) Lho, kok nggak berubah sih Ibu Peri… Ibu Peri
: Sabar dong… (Pergi ke belakang Cinderella, mengambil kotak berisi gaun dan peralatan make over) Nah ini dia! (Sambil memberikan kotak tersebut) Di kotak ini semuanya lengkap, ada gaun, lipstick, bedak, eye’s shadow, pokoknya lengkap deh…!
Cinderella : Kirain habis dibacain manteranya langsung blek! Kepasang semua… Ibu Peri
: Ssstt! Jangan banyak komentar! Sekarang kamu mau apa lagi? Semuanya, saya beri.
Cinderella : Saya mau… mobil, plus sopir sama bodyguardnya buat pergi ke istana. Ibu Peri
: Oh… itu mah easy…! Tapi sebelumnya, tolong kamu bawakan tikus sama labu ya.
Cinderella : Ok. (Lalu kembali sambil membawa tikus dan labu) Ni dia Ibu Peri! Ibu Peri
: Nah, mantep nih! (Lalu meletakkan labu dan tikus itu di lantai) Sekarang kita mulai ya! Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella : Ah, nggak terjadi apa – apa Ibu Peri?! Ibu Peri
: Iih, ni anak nggak sabaran ya! (Lalu mengambil sesuatu di samping labu) Tadaa! (Lalu memberikan sebuah kunci pada Cinderella)
Cinderella : Waah… Ini pasti kunci mobil ya Ibu Peri…! Sekarang mobilnya ada dimana Ibu Peri? Di luar ya? Aduh, makasih ya Ibu Peri…! Ibu Peri
: Siapa bilang itu kunci mobil? Itu mah kunci rumah kamu. Nanti kan kamu mau pergi, otomatis rumahnya kan ditinggal. Kalau rumahnya nggak dikunci, terus ada maling, gimana?? Ribet kan urusannya…! Makanya saya kasih kamu tu kunci, supaya kamu nggak lupa! Gitu…
Cinderella : Lah, jadi tu labu sama tu tikus buat apaan? Ibu Peri
: Saya mau bikin kolak labu nanti. Daripada beli, kan mendingan minta sama kamu. (Sambil meletakkan labu itu ke atas meja, lalu mengambil tikus) Kalau yang ini, buat dijadiin peliharaan di rumah.
Cinderella : Yah, kirain tu labu mau dijadiin mobil… tikusnya dijadiin sopir… Ni bajakan nih cerita Cinderellanya mah! Ya sudahlah! Jadi saya pergi ke istananya naik apa? Ibu Peri
: (Merogoh sakunya) Nih! (Sambil memberi selembar uang pada Cinderella)
Cinderella : Lima ribu? Buat apaan? Ibu Peri
: Kamu pergi ke istana naik angkot, itu ongkosnya…!
Cinderella : Naik angkot?! Ibu Peri
: Iya. Kan lengkap tuh, mobil, sopir, plus bodyguardnya alias kernetnya. Eh nanti ongkosnya jangan lupa diganti ya!
Cinderella : Udah nyuruh naik angkot, ongkosnya minta diganti pula… Gimana sih ni Ibu Peri… Ibu Peri
: Ah jangan banyak komen ah! Ya udah, sekarang tugas saya sudah selesai kan??
Cinderella : Eh, tunggu dulu Ibu Peri! Sepatu saya gimana? (Sambil menunjukkan kakinya) Ibu Peri
: Oh iya, sori, ayam forget. Baiklah… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella : Nggak terjadi apa – apa lagi?!
Ibu Peri
: Shut up ah! (Lalu mengambil sebuah kotak berisi sepatu di belakang Cinderella) Nih… (Sambil memberikan kotak tersebut pada Cinderella)
Cinderella : Waah… Kotaknya aja udah bagus banget, gimana isinya ya… (Lalu membuka kotak itu) Hah?! (Lalu mengangkat sepatu dari dalam kotak itu) Kok sepatu kayak ginian sih Ibu Peri?! Warnanya item lagi… Ini mah sepatu sekolah…! Ibu Peri
: Emangnya kenapa?
Cinderella : Ya ampun Ibu Peri… (Lalu mengambil sebuah buku dan meniup debu yang ada di atasnya) Haatsyi… haatsyi… (Narator masuk) Narator
: Anda terserang gejala flu?
Cinderella : Uhuk… uhuk… Narator
: Disertai batuk? Kalau begitu, anda wajib minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil menunjukkan sebotol obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat ingat! Ting. (Sambil mengedipkan mata bersama Ibu Peri)
(Narator keluar) Cinderella : Ini ya Ibu Peri. (Sambil menunjukkan buku cerita Cinderella) Di buku ini diceritakan bahwa Cinderella itu pergi ke pesta dengan menggunakan sepasang sepatu kaca…! Ibu Peri
: Oh gitu toh… Saya baru tahu ceritanya… Yah mau gimana lagi lah… Daripada kamu nyeker ke istana?!
Cinderella : Ya tapi kan… Ah ya udah deh! Ibu Peri
: Baiklah, sekarang tugas saya disini sudah selesai. Oh ya, ingat! Kamu harus kembali ke rumah jika sudah tepat pukul 12.00 malam! Kalau tidak, semua sihir itu akan lenyap, Ok?!
Cinderella : Hah?! Jam 12.00 malam?! Sekarang aja udah jam setengah 12 malam?! Terus ditambah waktu perjalanan kesana… Mana cukup waktunya Ibu Peri?! Ibu Peri
: DL!!! Ya udah, saya pergi dulu ya! (Berputar ala penari balet) Oh iya, lupa! (Berputar lagi ke arah Cinderella) Saya lupa ngasih tagihan pembayaran ini ke kamu. (Sambil memberikan tagihan itu ke Cinderella)
Cinderella : Tagihan apa nih? Ibu Peri
: Ini tagihan untuk pembelian baju, make up, sama sepatu.
Cinderella : Jadi semuanya itu nggak gratis?! Ibu Peri
: Hari gini gratis?! Hello!! 2013 neng!! Cabe deh… Mahal book… Alah… Udah ya, dadah…! (Berputar)
Cinderella : Yah kalau gitu mah sama aja bohong…! Iih…! (Cinderella keluar, Narator masuk.) Narator
Pangeran
: Di cerita dikatakan bahwa kedatangan Ibu Peri memberikan secercah harapan pada Cinderella... Hmm… Apa iya? Ya sudahlah… Kita lanjut ke istana… Guys! Come in! (Pangeran, Pengawal, Ibu Tiri dan kedua anaknya masuk dan langsung mematung) Akankan Cinderella menemukan kebahagiaannya? Penasaran? Karena itu saksikan terus Cinderella’s Bad Ending… Dan jangan lupa kalau anda terserang gejala flu disertai batuk, minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil menunjukkan sebotol obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat ingat! Ting. (Sambil mengedipkan mata bersama Ibu Peri yang masuk, lalu keluar bersama sambil berputar) : (Sedang mencari kutu di kepala, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya) Hmm… Yang ini rasanya gurih lho pengawal. (Pengawal sedang memijit pundak Pangeran)
Pengawal : Wah, enak dong Pangeran? Pangeran
: Iya dong, kamu mau ngicipin?
Pengawal
: Ah, nggak usah repot – repot Pangeran. Pangeran ini baik sekali lho, sampai – sampai kutu aja ditawarin.
Pangeran Pengawal Pangeran
: Harus dong. Ini rahasia ketampananku. Yakin kamu nggak mau? : Yakin Pangeran. Terima kasih. Hmm… Ngomong – ngomong Pangeran, kok Pangeran nggak berdansa sama para tamu sih? : Lihat nih! (Sambil menunjukkan jempol kakinya yang bengkak)
Pengawal : Gilak! Gede banget Pangeran… Ck… ck…ck… Kok bisa Pangeran? Pangeran
: Mereka semua itu pada nggak bisa dansa, jempol saya ke – injek terus. Jadi kayak gini deh…
Pengawal : Mereka yang nggak bisa atau Pangeran yang nggak bisa?? Pangeran
: Dua – duanya.
Pengawal : Ya pantes kalau gitu… (Cinderella masuk sambil terengah – engah. (Para tamu berbisik – bisik)) Cinderella : Hosh… hosh… Pengawal : Wuih, gilak! Tu cewek cantik banget Pangeran! Pangeran
: Iya. Saya samperin dulu ya Pengawal.
Pengawal : Iya Pangeran. Pangeran
: Wahai gadis yang cantik, siapa gerangan namamu?
Cinderella : Nama saya… (Tiba – tiba jam berdentang 12 kali dan menunjukkan tepat pukul 12.00 malam) Aduh, sialan! Gara – gara angkotnya tadi mogok jadi telat deh! Hmm… maaf ya Pangeran, tapi saya harus pergi… (Lalu berlari ke arah pintu keluar) Pangeran
: Tapi…
Cinderella : (Berusaha melepaskan sepatunya) Iih, kok nggak lepas – lepas sih?! (Melepaskan salah satu sepatunya lalu kembali ke tempat Pangeran dan memberikannya pada Pangeran) Ini Pangeran. Pangeran
: Hei! Tunggu dulu! Huh… (Lalu mengendus sepatu itu) Ih, gilak! Cantik – cantik sepatunya bau banget! Pengawal!
Pengawal : Baik Pangeran! (Memakai sarung tangan, lalu memasukkan sepatu itu ke dalam kantong plastik) Pangeran
: Saya harus menemukan gadis itu… (Pangeran dan Pengawal keluar. Ibu Tiri, dan kedua anaknya duduk. (Mematung) Narator masuk.)
Narator
: Keesokan harinya, karena begitu penasaran dengan pemilik sepatu yang bau itu… Maka Pangeran dan Pengawalnya pergi mencari si pemilik sepatu yang bau itu dari rumah ke rumah. Hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Cinderella. (Keluar) S. Tiri 1
: Kira – kira cewek yang kemarin itu siapa ya?
S. Tiri 2
: Tau deh…
Bertiga
: Huh…
(Cinderella masuk sambil membawa minuman. Ketiganya langsung meminum minuman itu. (Serempak) Pangeran dan Pengawal masuk) Pengawal : Yang Mulia Pangeran Muda datang! Ibu Tiri Pangeran Pengawal
: (Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa Pangeran datang jauh – jauh kemari? : Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!! : Beuh… Baiiik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk mencari gadis yang memiliki ukuran kaki yang sama dengan sepatu yang kami bawa ini (Sambil menunjukkan sebuah sepatu). Dan gadis itu akan menjadi istri sang Pangeran. Demikian.
Pangeran
: Begitulah, jadi silakan anak – anak ibu mencoba memakai sepatu ini.
S. Tiri
: Yeess!! Aku duluan… Aku duluan…! (Sambil menarik – narik sepatu itu)
Ibu Tiri
: Eeh! Kalian jangan kelahi! Sekarang kakak yang nyoba duluan, habis itu baru adik!
S. Tiri 1
: Weeek! (Sambil mejulurkan lidah ke adiknya)
S. Tiri 2
: Iih, nggak adil!
S. Tiri 1
: Iih, susah banget sih! (Sambil berusaha memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu. Ah, kekecilan nih!
Pengawal : Teet! Maaf, anda kurang beruntung. Coba lagi lain waktu. Next! S. Tiri 2
: Kasian deh loe! (Mengejek kakaknya, lalu dia memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu) Yes, pas… pas…!
Pengawal
: (Melihat ke sepatu itu) Bohong! Sepatunya kebesaran! Maaf, anda nggak tahu diuntung! Jangan coba lagi lain waktu! Next!
Ibu Tiri
: Kalau mereka nggak berhasil, berarti saya dong peserta selanjutnya!
Pangeran
: Enak aja! Udah tua nyadar dong! Peserta selanjutnya ya gadis itu! (Sambil menunjuk Cinderella)
Cinderella : Saya, Pangeran? Pangeran
: Ya iyalah… (Lalu Cinderella mencoba memakai sepatu itu)
Pengawal : Yak! Pas Pangeran! Inilah dia calon istri Pangeran Muda! Cinderella : Yeeee!! Weekk!! (Menjulurkan lidah ke Ibu Tiri dan kedua saudari tirinya) Bertiga
: Haah???? Kok bisa ?? Yaaah… (Terduduk) (Ibu Tiri dan kedua anaknya keluar, Pangeran, Pengawal dan Cinderella tetap di dalam. (Mematung) Narator masuk.)
Narator
: Apakah setelah ini Cinderella’s Bad Ending akan berakhir Happy Ending? Anda penasaran? Saya juga… (Keluar)
Pangeran
: Nah Cinderella, ini dia rumah barumu. Rumah baru kita!
Cinderella : Waah, bagus banget Pangeran! Tadi itu halamannya berapa luasnya Pangeran? Pangeran
: Yaa, sekitar 10 hektaranlah. Nah Cinderella, sekarang kamu kerjakan tugas kamu ya! (Sambil memberikan sapu dan kain lap)
Cinderella : Tugas? Maksudnya apa Pangeran? Pengawal : Jadi Tuan Putri ini belum paham juga ya? Begini, sebenarnya Pangeran itu mencari istri yang bisa melayani Pangeran dalam segala hal, misalnya menyapu, mengepel atau nyabut rumput gitu. Cinderella : Lho, emangnya disini nggak ada pembantu apa? Pangeran
: Karena krismon, semua pembantu disini saya PHK, dan lagi mereka nuntut gaji yang lebaaayyy. Nah, kalau istri kan nggak perlu digaji…
Cinderella : Jadi disini saya mesti nyapu, terus nyabut rumput di halaman yang luasnya 10 hektar itu?! Pengawal : Lebih tepatnya sih 11 hektar Tuan Putri. Cinderella : Kurang ajar!! Kalau gitu mah mendingan saya di rumah yang lama daripada disini! (Berlari keluar) Pangeran Narator
: Ehh!! Jangan pergi!! (Mengejar Cinderella bersama Pengawal, Narator masuk) : Demikianlah cerita Cinderella’s Bad Ending. Dan akhirnya Cinderella hidup menderita selamanya… Hmm… Cerita yang aneh…
*Selesai ?? -_-"
ASKAH DRAMA 8 ORANG, CRAZY LITTLE THINGS CALLED LOVE *Nama tokoh diganti sesuai keinginan Pada suatu hari di Salah Satu Sekolah Menengah Atas terkenal di ibu kota , terdapat seorang anak yang cerdas bernama Nam. Dia memilki kulit yang gelap, bergaya kuper namun sangat pintar .Nam menyukai salah satu seorang cowok popular di kelasnya yang bernama
Naufal. Ia adalah salah satu seorang pria
yangmempunyai hobi fotografer, idaman seluruh wanita di kelasnya. Rama adalah teman sekelas Nam. Rama bersahabat dengan Naufal sejak kecil dan bersekolah di SMA yang sama. Bu Ika adalah guru bahasa Indonesia yang menyeramkan , tapi centil dan naksir guru olahraga , Bapak Nugi. Ulfi adalah sahabat Nam yang sangat baik ,Ulfi sangat kalem dan baik hati .Anisa dalah temann sekelas Nam yang naksir Naufal. Aldi adalah teman cowok Nam yang bandel , suka mengganggu dan tawuran .
Pada suatu hari , Nam sedang berjalan bersama Ulfi dan dia melihat Naufal sedang memotret
daerah di kelas , ia sedang
mengikuti lomba fotografi di Sekolah . Ia sedang berbincang dengan salah satu guru olahraga yang sangat tampan di sekolah tersebut.
Nugi
: Naufal, kamu sedang memotret apa?
Naufal
:
Ini Pak, saya memotret untuk lomba
fotografi Sekolah tingkat SMA Nugi
:Oh gitu, semoga menang ya… semoga kamu bisa mewakili sekolah kita dalam lomba fotografi nanti.
Naufal
: Oh iya Pak, semoga .
Nugi
: Oh yaudah, bapak ngajar dulu yak … Oh iya kamu jangan lupa remedial kayang sama senam SKJ ya …nilaimu C –
Naufal
: Waduh! C- pak? Iya deh pak ntar saya remed
Namira malu malu melihat Naufal, ia senyum- senyum sendiri ke Ulfi sambil tersipu malu. Ulfi
: Kamu kenapa Nam?
Nam
: Itu….*Menunjuk ke Naufal yang sedang memotret
Ulfi
: Ooh cie…Naufal ya. Iya , dia emang keren banyak banget cewek yang suka sama dia?
Nam
: Hah? Beneran? Yah… potek – potek deh hatiku… galau deh malam ini
Ulfi
: Jangan galau dong Nam! Kamu tau kan Anis? Dia juga naksir tau ama Naufal dan katanya Naufal juga suka ama dia…
Nam
: Ah serius? Ya ampun udah deh … nyerah ah ,,, bakal bertepuk sebelah tangan lagi dong
Ulfi
: Coba dulu aja Nam…mungkin aja dia juga naksir kamu
Nam
: Nggak mungkin banget deh Nis, aku kan item , kuper lagi, dia nggak mungkin naksir sama aku
Ulfi
: Yah yaudahdeh Nam. Kita liat aja nanti Ya….. Ulfi dan Nam pun lewat dan mereka bertatapan dengan Naufal…. Ulfi dan Nam pun kembali ke kelas .
Keesokan harinya Nam bangun kesiangan begitupun dengan Naufal…akhirnya mereka tiba di Gerbang dan ternyata Bu Ika, sudah menunggu di depan gerbang .
Naufal dan Namira
:Aaaaah ,…jangan ditutup bu
Mereka berkata berbarengan, gerbang pun ditutup setelah bel berbunyi dan waktu menunjukan pukul 07:15 Ika
: Telat lagi, telat lagi … cepetan kalian berdua ikut saya ke lapangan … biar saya hukum !!
Pale
: Maafin saya Bu… tapi tadi pagi saya berangkat pukul 6 kok Bu
Ika
: Apa? Pukul 6 ! Masa berangkat pukul 6 baru nyampe jam segini?
Pale
: Bener bu, berangkat jam 6.45 bu maksudnya…
Ika
: Aduh kamu ini… awas ya pelajaran bahasa Indonesia nanti … ibu hukum kamu, Nam, kamu lagi ini kenapa jam segini baru dateng?
Nam
: maaf Bu, tadi pagi saya berangkat pagi- pagi terus saya naek angkot bu, eh ternyata angkotnya salah… pas naek angkot lagi bannya bocor, terus pas udah mau masuk saya nyebrangin neneknenek dulu Bu, eh habis nyebrangin nenek- nenek , akhirnya telat deh bu….
Ika
: ah yasudahlah…berdiri sana di tengah lapangan basket. Seperti biasa, tangan di kuping dua – duanya , satu kaki diangkat!
Akhirnya merekapun dihukum di Tengah tengah lapangan daan mereka tersenyum berdua …
Pada saat jam olahraga , Pak Nugi mengumumkan bahwa hari ini mereka akan di tes SKJ dan lari jarak pendek . Nugi
: Selamat pagi anak- anak. Oke pagi ini
kalian akan di tes lari jarak pendek… Silahkan bersiap – siap dan pemanasan. Jadi teknik lari jarak pendek adalah start, bersedia dan saat saya katakan siap
kalian harus berlari sejauh- jauhnya . Oke?
Anisdan temannya melakukan pemanasan dan mereka bersiap siap berlari. Kepada absen 21, 22 , 23, dan 24 silahkan bersiap siap. Dan saat akan berlari Anis terjatuh…. Anis
: Aww… sakit banget .
Nugi
: Naufal, tolong bantu Anis menuju ke UKS
… Akhirnya , Anis dibantu oleh Naufal pergi ke UKS. Naufal
: Nis , gue pergi dulu ya..
Ulfi dan Nam yang sedang lewat mereka melihat
Naufal
menemani Anis ke UKS… Nam merasa sangat cemburu dan sedih . Namun, Nam menyadari bahwa Naufal mencintai Anis dan Naufal sama sekali nggak pernah menganggap kalau Nam itu ada. #Viera – Kau hancurkan aku seakan ku tak pernah ada Nam
:Tuh kan Nis…bener Naufal itu suka banget
sama Ulfi Annisa
: Yah… aku ikut sedih deh Nam, kalo gitu
mendingan kamu move on yaa… Nam
: Mulut tuh gampang bilang move on…tapi
hati mah susah Fi Ulfi
: Ya coba dulu dooong….
Nam
: Hancur lebur nih hati aku.. bener- bener
hancur.. Ulfi
: Sabar ya Nam… aku ikut sedih
Saat pagi hari tiba, hari itu adalah hari Ulangan Harian Bahasa Indonesia yang gurunya adalah Bu Ika, guru killer yang sangat menyeramkan . Ika
: Anak- anak masukkan buku kalian, simpan di depan , hp kumpulkan di depan
Murid
: Iya Bu.
Ika
: Oh iya, hari ini kakak kelas kalian ikut ulangan kalian karena dia mengikuti ulangan harian susulan
Murid
:Ohh iya bu
Ulfi
: Cie … Nam.,, dag dig dug tuh
Nam
: apaan sih… fi
Anis
: Ya ampun ada Naufal , semangat deh ngerjainnya…
Aldi
: Bu, boleh pake pensil nggak?
Bu Ika
: Pensil ?
Aldi
: Pensil Alis bu ... hahha Saat ulangan , Naufal melihat- lihat kebelakang dan melihat kearah Nam , Namun Nam tidak melihatnya. Selanjutnya Aldi mengeluarkan contekan yang berada di kakinya, di bawah kolong mejanya dan di hpnya. Karena Nam risih akan hal itu, ia melapor kepada Bu Ika bahwa Aldi mencotek. Aldi pun kesal kepada Nam. Ika
: Aldi , keluar Kamu!
Bu Ika merobek kertas ulangan Aldi dan menyuruh Aldi keluar kelas. Tiba- tiba Pak Nugi, guru olahraga yang sangat keren lewat dan melihat ke arah bu Ika. Bu Ika pun langsung salah tingkah dan menjadi genit kepada Pak Nugi. Aldi terus dendam kepada Nam karena masalah itu. Saat Nam keluar kelas, Aldi menyenggol bahu Nam dengan sengaja dan hampir membuatnya jatuh.
Di Kantin Ulfi dan Nam pergi ke kantin dan memesan dua buah minuman. Nam
: Bu limunnya 2 ya..
Ibu penjual
: Iya, ini…5 ribu
Namun aldi segera menyerobot minuman itu Aldi
: Ini buat gue dulu kan!
Ulfi
: ih Aldi itukan punya kita
Aldi
:Oh yaudah ini buat lu dan ini buat temen lu yang
sok cari muka… Aldi menumpahkan minuman tersebut ke rok milik Nam. Naufal melihat hal itu dan dia merasa kesal kepada Aldi Naufal
: Eh lu, biasa aja dong
Aldi
: Apaan sih lu! Gue nggak ada masalah sama lu !
Nggak usah ikut campur Naufal
: Itu jadi masalah gue karena lo udah nyakitin
cewek Aldi
: Oh sok pahlawan yak lu ! gue tunggu ntar pulang
sekolah di lapangan ! Naufal
: Siapa takut!
Nam
:Naufal, kamu nggak apa- apa kan?
Naufal
: Nggak apa apa kok
Ulfi
: Oh iya ... jangan berantem ama dia yah... kamu
tau kan dia itu jago karate Naufal
:Iya , tenang aja nggak akan kok... yaudah gue
pergi dulu ya
Di luar sekolah Aldi dan Naufal bertemu, mereka pun saling menatap dan berkelahi Aldi
: Gede juga ya nyali lo *bertepuk tangan
Naufal
: Udah deh jangan banyak bacot
Naufal dan Aldi pun berkelahi... Aldi berhasil memukul pipi Naufal dan Naufal akhirnya mengalahkan Aldi. Setelah Aldi kalah Aldi pun pergi dan pulang ke rumahnya Saat Naufal akan pulang ke rumah... ia bertemu dengan Nam dan Anis Ulfi
: Nam , itu Naufal! Liat mukanya memar- memar
Nam
: Gimana keadaan kamu Naufal?
Ulfi
: Kasih plester gih Nam!
Nam
: Mau plester?
Naufal
: Makasih ya...
Nam dan Ulfi pun pergi meninggalkan mereka
Nam dan Anis berkunjung ke rumah Ulfi, mereka mengerjakan tugas bahasa Inggris yang ditugaskan oleh guru Mereka Anis
: Nam, udah ketemu belum materinya?
Nam
: Belum nih susah banget , jarang di internet juga
Ulfi
: Eh liat deh , kemaren aku baru beli buku di
Gramedia Anis
: Buku apa itu fi?
Ulfi
: Judulnya “ 3 Langkah Mendapatkan Hati Cowok
Idamanmu” Nam
: Wah...keren banget tuh!
Ulfi
: Cie...Nam, emang mau ngedapetin hati siapa
siiih? Anis
:Kalo aku mau ngedapetin hatinya Naufal doong
Ulfi dan Nam langsung terdiam sejenak. Anis
:Kok, kalian pada diem sih?
Ulfi
: Nggak , kok enggak hehehe....
Anis
: Oh iya,,, kamu sebenernya naksir siapa sih Nam?
Nam
: Emm.,... nggak kok, aku nggak naksir siapa- siapa
hehe Ulfi
: Oh iya ini cara mendapatkan pria idaman ...
dengerin ya.. Langkah Pertama: Kenakan parfum yang paling disukai pria, misalnya Candies dan White Diamond. Meski banyak parfum yang disukai pria, namun dua merek itu yang biasanya paling populer dan disukai oleh pria. Ingatlah untuk selalu BERBAU MENYENANGKAN, meskipun Anda hanya akan melintas ruangannya saja. Langkah Kedua: Gunakan pakaian-pakaian atraktif yang disukai pria, seperti gaun terusan, rok mini dan pakaian pas badan yang menggunakan warna-warna terang . Seperti halnya parfum, gunakanlah pakaian yang atraktif SETIAP WAKTU, Mengapa? Karena Anda tidak akan pernah tahu kapan akan bertemu pria pujaan, jadi mengapa tidak selalu siap mendapatkan perhatiannya bila saat itu tiba-tiba datang? Selalu berpenampilan terbaik setiap hari, tak ada salahnya! Jika Anda merasa tidak cantik secara fisik, tutupilah kelemahan itu dengan menggunakan pakaian yang menarik, sehingga tetap enak dipandang. Dan jagalah penampilan anda menjadi semenarik mungkin.
Langkah
Ketiga:
Dan yang paling penting! Pria tak akan bisa mengetahui pemikiran Anda, sehingga, jika Anda tertarik pada seorang pria dan ingin agar ia memperhatikan Anda, katakanlah dengan menggunakan mata Anda! Nam
:
Oh gitu, berarti
aku harus memperbaiki
penampilan aku kali yah? Ulfi
: Iya gitu... besok aku make over deh
Nam pergi ke rumah Ulfi untuk membuat dirinya tampak berbeda ... Nam
: Gimana nis? Kamu udah siap kan make over aku
biar jadi cantik? Ulfi
: Ya...aku ada bukunya nih...pokoknya hari ini
kamu bakal tampil cantik deh! Nam
: Yaudah...
Akhirnya Nam pun di make over oleh Ulfi ,
namun
hasilnya
mengecewakan.... Nam menjadi sangat pucat dan menor. Saat Nam bertemu dengan Naufal yangsedang mencari foto di dekat taman Nam tersenyum pada Naufal. Naufal
: Nam, kamu kenapa? Kok kaya mak2 SPG gitu ,,, tebel banget make up nya...hahaaha
Nam merasa sangat kecewa .... ia pun berlari dan duduk di sebelah bangku taman... setelah itu, munculah Aldi yang sedang berjalan- jalan Aldi
: heh... hahahhahaha!
Nam
: Apa sih !
Aldi
: Dasar ondel – ondel hahahhaha....
Nam pun merasa sangat sedih dan dia pulang ke rumah... dia sangat kecewa . Dia pun menyerah dan dia berfikir bahwa sangat tidak mungkin Naufal suka sama dia yang sangat jelek.
Siswa siswi sedang bermain- main bernyanyi nyanyi, namun tibatiba Bu Ika masuk. Dan semua keributan berubah menjadi keheningan. Bu Ika
: Selamat Pagi Anak- anak!
Siswa – siswi : Selamat pagi Bu!
Bu Ika
: Sekolah kita diundang untuk mengikuti lomba
drama bahasa inggris... siapa disini yang mau ikut? Semua siswa siswi disana langsung terdiam ... tidak ada satu pun yang berani berbicara Bu Ika
: Sekali lagi... siapa disini yang bahasa inggrisnya
paling bagus? Siswa siswi
: Nam bu!
Nam
: Apa? Aku? Baiklah bu
Nam langsung mengeluh dan menundukkan kepalanya... Bu Ika
: Oke, kamu Nam...akan berperan sebagai Snow
White Aldi
: Tapi bu, kalau dia yang meranin Snow White
jadinya judulnya “Snow Black” hahaha Bu Ika
: Aldi , maju berdiri... seperti biasa...tangan
kekuping , kaki diangkat satu... Aldi pun maju dan menjalani hukuman Anis
; Bu, nanti kita bantu deh biar Nam bisa secantik
Snow White yang asli Bu Ika
: Baiklah saya serahkan ke kamu ya... pokoknya
buat Nam secantik mungkin Anis
: Oh iya Bu. Kalau boleh tau... siapa yang jadi
pangerannya Bu Ika
: Rama... diakan ketua teater sekolah kita
Akhirnya mereka pun belajar bahasa indonesia ... Akhirnya , Nam pun berperan menjadi Snow White... Siswa – siswa pun yang melihat Nam, menjadi tertarik padanya...kini , Nam menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Ia pun menjadi populer dan kini ia lebih sering bermain bersama Naufal dan Rama dibanding sahabat- sahabatnya. Sahabat- sahabatnya, berfikir bahwa setelah Nam cantik ia menjadi sombong. Diam – diam Rama ternyata makin menyukai Nam, sementara Anis makin menyukai Naufal.
Di Kamar Naufal Rama dan Naufal sedang bermain gitar dan mengobrol bersama Rama
: Fal, gue lagi naksir cewek nih
Naufal
: Widih , siapa tuh?
Rama
: Ada deh... pokoknya dia tuh tadinya bebek yang
sekarang jadi angsa Naufal
: Yang Pasti bukan Nam kan?
Rama
: Kok lu tau! Itu dia Nam... gue suka ama dia
Naufal
: Oh yaudah gue bantu deh elu buat ngedapetin
Nam,,,, tenang aja sob Rama
: Wah lu tuh emang sahabat terbaik deh Fal
Sebenarnya , di lubuk hati yang terdalam Naufal sangat kecewa karena sebenarnya dia menyukai Nam semenjak Nam belum menjadi cantik. Semenjak ia pertama bertemu dengannnya.
Rama
Rama
: Oh iya Fal,,, sebenernya Anis naksir lu tau
Naufal
: Ah serius lu?
Rama
: Bener deh ! Sueerr
Naufal
: Terus urang kudu umroh kitu?
Rama
: Ya , lu harus tembak dia
Naufal
: Yakin?
: Banget ,...percaya nggak rugi deh jadian ama Ulfi. Besok kan Ultah Ulfi..lu tembak dia besok aja.
Naufal
: Iya..sip sip
Hari ini teman – teman Anis pergi ke rumahnya untuk merayakan ulang tahunnya dan membawa beberapa kado untuknya. Ulfi
: Makasih ya teman udah dateng ke acara ulang
tahun ku Nam
: Iya dong... kan kamu temen baik kita
Aldi
:Nih kadonya...
Ulfi
: Makasih...
Anis
: Ehh main jujur berani yuukk!!
Ulfi
: Ayooo!
Naufal
: Yaudah ayo mulai
Merekapun bermain jujur berani Anis
: Nahh...Rama kena, jujur apa berani?
Rama
: Jujur dehh!
Anis
: Ceritain kisah lucu kamu
Rama
: Jadi gue pas kecil pernah suka sama cewe yang ternyata disukai juga sama si Naufal dan karena itu, kita jadi musuhan selama 6 bulan . Akhirnya kita bikin perjanjian kalo kita nggak bakal suka sama cewek yang sama demi menjaga persahabatan kita
Ulfi
: hah? Serius? Ckckck untung sekarang kalian nggak suka sama cewek yang sama yah... kalo sama ribet deh
Naufal
: Ohh iya ...gue mau jujur...
Anis
: Wahh...dalam rangka apa nih ?
Naufal
: Ulfi, sebenernya gue suka sama lu sejak pertama kita ketemu
Anis
: hah? Beneran? Iya gue juga suka banget sama lu
Naufal
: Lu mau kan jadi cewe gue?
Anis
: Maaf aku nggak bisa....
Naufal
: tapi kenapa?
Anis
: Aku nggak bisa nolak kamu...
Nam
: ciee.... Sebenernya Nam sangat cemburu dan kecewa mengetahui bahwa Naufal menyatakan cintanya pada Anis dan akhirnya mereka jadian. Hari valentine adalah hari yang dianggap special oleh anak- anak remaja yang memiliki kekasih, begitu pula dengan Nam. Walaupun Nam tidak memiliki kekasih, ia mendapat banyak coklat dari teman- teman prianya yang naksir padanya. Naufal tiba- tiba menghampiri Nam dan membawakan bunga mawar untuknya. Naufal
: Nam...selamat hari valentine ya
Nam
: Makasih Naufal
Naufal
: Ini bukan dari aku, tapi dari temen aku... Naufal pun langsung pergi...Nam mebaca surat yang
terdapat di bunga itu “Aku mau kita ketemu di Warung Steak jam 3 sore ini” Nam masih bingung mengenai surat itu, Namun dia sangat senang karena dia fikir surat ini untuk dia.
Nam pergi ke Warung Steak dan dia melihat Rama Saat Nam tiba di Warung Steak Rama melambaikan tangan ke arah Nam. Nam
: Eh ada kamu Nam, sedang apa?
Rama
: Sini, duduk.
Nam menjadi sangat bingung karena ia mengira bahwa yang mengirim surat adalah Naufal... di dekat cafe ternyata Naufal sedang melihat ke arah Ram dan Nam dan merasakan kesedihan yang mendalam. Rama
: Kamu udah dapet mawar dari aku kan?
Nam
: Mawar yang mana?
Rama
: Yang aku titipin ke Naufal
Nam
: Ohh itu.. udah kok..
Rama
: Nam maukah kamu jadi pacar aku?
Nam hanya tersenyum dan kemudian mereka mengobrol . Nam tidak berkata ya atau pun tidak kepada Rama. Mereka pun selalu bersama di hari- hari berikutnya walau sebenarnya Nam tidak mencintai Rama... ia hanya mencintai cinta pertamanya...Naufal.
Nam
: Ram, maaf aku tidak bisa melanjutkan hubungan
kita Rama
: Tapi kenapa?
Nam
: Ada orang lain di hati aku
Rama
: Siapa ?
Nam
: Kamu nggak perlu tau.. pokoknya aku nggak
cukup baik buat kamu Rama
: Yaudah kalo itu mau kamu
Naufal
: Fi , aku rasa hubungan kita sampe disini aja ya
Anis
: maksud kamu?
Naufal
: Aku mencintai orang lain Nis, Maaf ya
Anis
: Jadi selama ini?
Naufal
: Maaf ya NIs
Anis
: yaudah ...
Naufal
: semoga kamu mendapat orang yang lebih baik
dari aku ya Anis
: Semoga, walaupun hari ini kau mengukir luka d'hatiku , aku akan tetap mencintai mu seperti aku mencintai mu kemarin.
Dirumah Naufal Ayah Naufal sedang berbincang – bincang dengan bersama Ayah dan Ibunya.
Ayah
: Nak, kamu mau melanjutkan study di Amerika nggak? Ayah menemukan sebuah universitas yang bagus buat kamu
Ibu
: Iya Naufal. Kamu sekaligus bisa mengasah kemampuan fotografi kamu
Naufal
: Serius Pa?Ma?
Ibu
: Beneran...
Ayah
: Setelah kamu lulus kamu kesana
Naufal
: Oke deh Pa... makasih banyak ya... Setelah lulus Sekolah Naufal pun pergi merantau ke Amerika, begitupun dengan Nam. Ia mendapat beasiswa , namun di Italia.
Beberapa tahun kemudian Naufal menjadi seorang pebisnis yang sukses dan seorang fotografer, sementara Nam menjadi seorang peneliti muda yang sukses dan mendirikan laboratorium yang terkenal di Amerika . Suatu saat, mereka dipertemukan dalam sebuah wawancara MC
:Selamat datang di acara Kik Aldi
Sekarang kita akan mewawancarai dua insan yang sangat sukses dan berasal dari negara yang sama. Kabarnya mereka dulu satu sekolah di SMA . Mari kita Sambut Namira dan Naufal.
MC
MC
: Apa kabar Nam?
Nam
: Baik, terimakasih
MC
: Apakabar Naufal?
Naufal
: Baik terimakasih
: Selamat datang di Acara Kik Aldi...pertanyaan pertama.. apasih yang melatarbelakangi kesuksesan kalian di saat yang muda ini?
Naufal
: Kefokusan, percaya diri dan keyakinan
Nam
: Kerja Keras, tidak mudah menyerah
MC
: Untuk mas Naufal, Apakah Anda sudah menikah?
Naufal
: Saya menunggu seseorang
peneliti dari Amerika yang
merupakan cinta pertama saya MC
: Wah...bagaimana dengan mbak Nam?
Nam
: Saya masih menunggu kakak kelas saya saat SMA dulu yang membuat saya jatuh hati. Akhirnya Naufal menyatakan cintanya pada Nam. Mereka pun akhirnya bahagia sementara Rama menemukan wanita lain
begitupun dengan Anis yang menemukan pria yang tulus mencintainya.Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihanku,tapi jatuh cinta denganmu itu di luar kemampuanku.
Naskah drama 8 orang- bukan bawang putih bawang merah biasa BUKAN BAWANG MERAH & BAWANG PUTIH BIASA By Qory Linda Octasalvia & Dwi Rahni Maulidah (XI IPA) SINOPSIS CERITA Di sebuah desa yang damai dan tentram hiduplah seorang gadis cantik bernama bawang putih. Dia hidup bersama ibu tiri dan anakanaknya yang bernama Bawang Merah, Bawang Bombay dan Bawang Prei. Mereka memperlakukannya bukan seperti saudara tapi seperti pembantu. Tapi tidak untuk bawang Prei. Dia tidak seperti kakakkakaknya yang lain. Dia memandang Putih seperti kakaknya sendiri. Suatu hari kerajaan Petei mengadakan acara pemilihan untuk mencari calon istri untuk Sang Pangeran. Bawang Merah, Putih, Bombay dan Prei mengikuti acara tersebut walaupun awalnya Putih tidak di izinkan Ibu tirinya untuk ikut tapi berkat sang adik tirinya Prei, dia berhasil ikut acara tersebut. Lalu bagaimana kelanjutan kisah tersebut? Siapakan yang akan mendapatkan Sang Pangeran? Kita lihat saja nanti!!! SKENARIO Babak 1. Dirumah Narator : pada pagi yang indah, disebuah rumah yang terlihat tenang dan tentram (padahal tidak) sedang terlihat seorang wanita yang sedang tidak tenang karena cuaca yang terik sambil mengayunkan kipasnya. Karena sangat kepanasan dia menggerakan kipasnya semakin lama semakin cepat… cepat… dan ceepaatttt….. Ibu tiri : Stop…. Stop…. (menghentikan sang Narator untuk berbicara). Eh..,, kamu gimana sich ceritanya. Saya capek nih, gerakin kipasnya sebegitu cepatnya. Yang bener dong… Narator : iya.. iya.. sorry… Lanjut ya?! Ibu tiri : ikan hiu, ikan cucut… yu’ lanjut. Narator : (melnjutkan cerita yang terpotong) lalu, dia merasa kehausan dan memanggil Putri tirinya yang bernama Putih. Setelah Narator meninggalkan tempatnya. Ibu tiri : pu…ti…hh…. (teriak-teriak..) Putih : iya…… ibu…… putih datang dari arah belakang Sang Ibu tirinya dan tiba-tiba.. “duakkk” (sfx)… mereka secara tidak sengaja saling terhantuk.. Ibu tiri : aduahhh…. Putih : aw… sakit… Ibu tiri : heh.. kamu gimana sih… kalo jalan pake mata dong ( sambil menujuk hidung) Putih : aduh.. ibu ini.. mata bukan disini (sambil menunjuk hidung), tapi di sini (menujuk mata) Ibu tiri: : oh iya ya.., kamu bener juga!! Putih : lagian sapa yang jalan pake mata, saya jalan pake kaki ko’!!
Ibu tiri
: oh iya ya… (tidak sadar jadi sok baik). Eh, saya ko’ jadi begini sih.. heh.., putih!?! Putih : iya bu.. ( jadi manis lagi) Ibu tiri : ambilkan saya minum, haus nih.. Putih : baik bu.. (sambil berlalu pergi) Ibu tiri : eh, saya belum selesai bicara… ( putih balik lagi) kamu udah belum bersihin dapur, ngepel, nyuci baju, cuci piring, jemur pakaian, nyapu, bersih-bersihin halaman, ngelap jendela? Putih : udah semua bu… Ibu tiri : ya udah kalo begitu.. bersihin lagi sana.. Putih : lha.. kan barusan udah saya bersihkan semua, ko’ lagi sih? Ibu tiri : eh.., saya kan berperan jadi ibu tiri, dan kamu kan anak tiri saya. Menurut cerita, kamu harus selalu patuh dan jangan mengeluh. Kan ceritanya kamu anak yang baik dan bernbakti pada orang tua.(sang ibu tiri menjelaskan) Putih : oh iya ya.. hehehe. Tapi, tega amat ya yang buat cerita. Apa dia gak kasihan sama saya? Ibu tiri : Au.. Ah.. gelap (memasang wajah tak berdosa) Kembali ke belakang panggung. Putih : ini bu minumannya Ibu tiri : Lama banget sih ? (sambil meminum minuman) aaaaaaaaaaaaaaaa..... najisss inggriisss perancisss cuiihhh, minuman apa ini ? kok asin ? kamu mau membunuh saya ya ? Putih : ya ampun bu, saya lupa mungkin yang saya masukin tadi garam bukan gula Ibu tiri : adduh, bego banget sih kamu ! udah sana ! Merah : mamiiii, di luar ada rame-rame tuh, lagi ngapain ya ? lihat yuuk ! Babak 2. Pengumuman Narator : Tiba-tiba sebuah pengumuman utusan dari kerajaan Petei mengumumkan akan diadakannya sebuah audisi untuk mencari calon istri Sang Pangeran. Dan ketiga anak-anak dari ibu tiri ini dari tadi ribut aja pengen ikutan. Padahal belum di umumkan.. halah.. cape dech (pakai gaya cape deh) Merah : cepetan dong jelasinnya.. udah jamuran nich nunggu pengumumannya… (teriak sebagai tanda protes) Narrator : iya..iya.. gak sabaran amat sih.. ya udah, langsung kita lihat ceritanya.. silahkan (mempersilahkan dengan tidak iklas).. Setelah dipersilahkan dan Sang Narator sudah tidak ada di tempat Ketiga anak tiri : MAMI….!!! (teriak bersama-sama) Ibu tiri : ada apa sih! Ya ampun.. ya ampun.. ya ampun.. (sok lebay) Merah : ih.. mami.. biasa aja donk! Ibu tiri : ih.. suka-suka mami donk! Mulut-mulut mami! (protes) Bombay : ih.. udah donk! Ko’ jadi kalian yang rIbut! Tu.. degerin. (sambil menujuk kearah suara) Mr. Pare : saya Mr.Pare! utusan dari kerajaan Petei, mengumumkan…. All : yee..!! Mr. Pare : eh! Belum! Dengrin dulu! All : iya..iya… (sambil senyum-senyum gak jelas) Mr. Pare : dengan ini saya beritahukan bahwa Kerajaan petei akan mengadakan audisi menyanyi untuk mencari calon istri Pangeran Papriko ijoo mantapoo lezatto enak to, iya to.. All : apaan sih lo? gubrak… (gaya ala cape deh) Mr. Pare : hehe.. lanjut. Yang akan dilaksanakan pada tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian, sekian, sekian, sekian dan sekian terima kasih. ( langsung berlalu pergi) All : alah! Lama.. (sambil berlalu pergi) Meninggalkan panggung.
Babak 3. persiapan Narator : karena mendengar pengumuman tersebut, para bawang bersaudara segera mempersiapkan segalanya mulai dari pakaian, suara, dan segala macamnya. Dan bagaimana suasana persiapan mereka? mari kita lihat bersama! (gaya ala presenter SILET) Merah, Bombay dan Prei seang bedandan di kamarnya. Merah : Putih ! ambilkan lipstik! Bombay : Putih ! ambilkan selendang! Merah : sisir ! Bombay : kipas ! cepet ! Prei : huh.. (bosan melihat kedua kakaknya) Putih : (menatap mereka bertiga) Merah : apa ! ko’ liat-liat ! mau ikut? Putih : (mengangguk dengan semangat) iya.. iya.. mau!! Merah+Bombay : (saling menatap lalu mereka berdua menatap Putih) Gak boleh!! (menjawab dengan serempak) Putih : yaaa..hh!! Ibu tiri datang menghampiri mereka. Ibu tiri : aduhh.. kalian ini.. ayo cepat anak-anak kita berangkat!! Merah+Bombay : iya ! mom ! Ibu tiri : (menatap putih) dan kamu, tetap dirumah! (berlalu pergi) Merah+Bombay : (menatap sinis) huh.. rasain… Mereka semua pun berangkat.Putih masih di kamar itu sembari membereskan kamar yang berantakan. Akan tetapi Prei belum beranjak dari tempatnya. Menyadari hal tersebut, Bombay kembali kekamar dan menanyakannya kepada Prei. Bombay : eh Prei, ayo kita berangkat! Nanti terlambat lo ! Prei : (sedang memikirkan sesuatu) emm, kayaknya aku nanti nyusul aja deh kak ! soalnya masih ada yang harus aku urus dulu di sini! Bombay : oh.. okehlah kaloh begituh! Setelah Bombay pergi. Prei menghampiri sang kakak tiri, putih. Prei : Ka’ Putih, kakak beneran mau ikut? Putih : iya sich de’ ! aku mau banget… Prei : kalau mau ikut, biar Prei yang ngurus! Kakak tenang aja ! ayo ! (sambil menarik tangan Putih) Putih : (menahan tarikan Prei) eh eh, tunggu dulu. Entar kamu bisa dapat masalah lo’ ! Prei : ah, tenang aja. tidak usah di pikirkan kak ! itu urusan belakangan! Ayoo!! (menarik tangan Putih lagi) Putih : eh tunggu! Beneran nih?? Gak bohong nih sama kakak?? Prei : ihh.. udah deh nanyanya! Cepatan ayooo!! Prei membawa Putih ke belakang panggung. Narator masuk. Babak 4. Acara Audisi Dan Akhir Cerita Narrator : tibalah saatnya audisi pemilihan calon istri Sang Pangeran Papriko Ijoo Mantapoo Lezatto bin Raja Peteo Ijoo Mantapoo Lezatoo.. Ckckck.., (menggeleng-gelengkan kepala karena heran) hmm, dasar keluarga sayur-sayuran.. All : sewottt… (membalas perkataan Narator) Narrator : (terkejut) waduh.., bahaya nich!! Bisa di amuk masa saya!! All : emang.. (jawab serentak) Narrator : (terkejut) hehe.. ya udah deh saya lanjut aja.. ehem ehem (berdeham tanda siap melanjutkan cerita) ..Bagaimanakah suasana acara audisi tersebut? Karena sudah terlihat gelisah. Jadi kita lihat saja langsung.. Mari..(mempersilahkan). Menunggu acara di mulai. Suasana tempat audisi sangat ramai dan masih terdengar orang yang berbincang-bincang atau mengeluh.
Ibu tiri : aduhh.. udah panas! Lama lagi! Kapan sih nih acara mulai.. Bombay : iya nih.. lama amat.. laper lagi.. kapan makannya..?? Merah+ibu tiri : Huuuu..(menyoraki Bombay) Mr. pare memulai acara. Mr. Pare : baiklah para penonton sekalian! Acara Audisi pemilihan calon istri Pangeran di mulai! (semua tepuk tangan). Sebelumnya Mr. Pare panggilkan para juri kita.. ini dia yang pertama, Melly Guslong..(datang+lagu pengiring+gaya melambai-lambai yang berlebihan).. wah meriah sekali ya sambutanya.. dan ini dia yang kedua, Tompyang.. (datang+lagu pengiring+gaya melambai-lambai yang berlebihan).. All : yeee!! (bersorak-sorak ria) All komentator : Ya!! Terima kasih.. Terima kasih… (masih melambai berlebihan) Melly : baiklah! Perkenalkan nama saya Melly Guslong, saya sebagai komentator pertama! Terima kasih!! (sambil sibuk ngaca) All : Yeeee!!!! (bersorak) Tompyang : ya! Saya Tomyang. Saya sebagai komentator kedua. saya ini seorang yang baik hati, pandai menabung, rajin, suka menolong, dan tidak sombong. Umur saya juga tidak tua-tua amat. Dan kalau ada yang berkenan silahkan hubungi saya di nomor 0812… All : (memotong perkataan Tompyang).. emang lu’ kira biro jodoh… Tompyang : hehehe.. sorry.. barangkali ada yang mau.. All : huuuuu…. (menyoraki Tompyang) Mr. Pare menengahi. Mr. Pare : ya sudah.. ya sudah.. para komentator silahkan duduk. Karena kita akan memulai acaranya.(para komentator duduk). Oke.., para penonton sekalian langsung saja kita panggilkan peserta pertama yang sudah tidak asing lagi yang biasa kita gunakan untuk masak, menumis dan… All : lamaaaaaa!!! (teriak) Mr. Pare : iya..iya… Bawang Bombay! Bombay maju. Bombay : baiklah saya akan menyanyikan lagu D’Masiv (siap-siap menyanyi) ehem..ehem.. (berdeham) Aku… rindu…. Setengah.. mati.. kepadamu.. (nyanyi) All Komentator : cukup-cukup.. Terima kasih.. (memotong nyanyian Bombay) Bombay : lho.. saya kan belum selesai.. Melly : waktunya udah habis.. waktunya Cuma 10 detik.. Bombay : yaaaa…. (muka menyedihkan) hu..hu..hu.. (nangis) Mr. Pare : Ya.. baiklah kita tinggalkan saja peserta yang sedang bersedih itu.. hehe.. Lanjut!! Okelah kalau begitu.. peserta kedua.. Bawang merah… Merah maju. Merah : ehem,ehem.., (viera-perih) aku kan bertahan meski takkan mungkin, mendengar kisahnya walau perih… (menyanyi dengan suara yang cempreng) Tompyang : iya cukup… (memberi pengarahan) Merah : ya udah deh… (menerima kenyataan) Mr. Pare : baiklah para penonton sepertinya kita… Di waktu yang tepat datanglah Prei. Prei : tungguuu.. (memotong pembicaraan Mr. Pare).. ada satu lagi.. ( semua bengong) ini dia orangnya.. Datanglah gadis manis nan jelita, Bawang Putih. All : wahh.. cuantik banget.. Putih : makasih.. Ibu tiri+merah : apuahhhh?… Putih.. (teriak-teriak gak jelas) Mr. Pare : baiklah kalau begitu.. silahkan.. (mempersilahkan Putih) Putih : makasih.. (membalas + senyuman manis) Putih siap menyanyi.
Putih
: (geisha-takkan pernah ada) ku ingin kau tahu isi hatiku.. kaulah yang terakhir dalam hidupku.. takkan ada yang lain hanya kamu.. tak pernah ada, takkan pernah ada.. (putih menyanyi dengan perasaan) Semua orang terpesona dengan suara putih yang merdu. Kecuali Ibu tiri, Merah dan Bombay. Dan Putih mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari semua penonton. All komentator : (manggut-manggut).. bagus banget suaranya.. (berunding) baiklah kami sudah mendapatkan pemenangnya.. Semuanya memperlihatkan senyum merekah. Mr. Pare : baiklah para penonton sekalian dan untuk para peserta diharapkan berkumpul karena pemenangnya akan segera di umumkan. Silahkan Komentator… Melly : baiklah pemenangnya adalah… (diiringi music menegangkan) All Komentator : Bawang…(ucapannya menggantung) Merahhh…. Merah dan ibu tiri teriak-teriak dan loncat-loncat kegirangan. Merah : yee..!!! saya menang…. Ah, pangeran I’m coming… hehehe (gaya super berlebihan bisa juga di bilang.. Lebay) Prei menyela. Prei : tunggu.. tunggu… kenapa dia yang menang? Kan suara yang paling bagus punya Ka’ Putih?... (protes, gak terima) Tompyang : hmm, maaf ya.. sebenarnya Pangeran suka dengan cewek yang suaranya cempreng.. makanya untuk mencari istri idaman Sang Pangeran, kerajaan mengadakan acara audisi ini.. begituu… Prei : hahhh.. aneh banget sih.. (terheran-heran) Mr.Pere menyela. Mr. Pare : baiklah kalau begitu.. untuk pemenang tolong berdiri di depan sini. (menujukan tempat). Dan tutup mata ya.. Pangeran akan menghampiri anda.. Merah langsung melakukan apa yang disuruh Mr.Pare. Dan dari arah belakang Merah, telah berdiri Sang Pangeran. Berlahan, Sang Pangeran menyentuh pundak Merah. Merah : ahhh, pangeran.. saya jadi malu.. (malu-malu Lebay) Pangeran : tidak usah malu calon istriku.. Mendengar suara pangeran, merah menjadi aneh. Merah : ehh, Kok suaranya beda ya.. kayak kakek-kakek.. ( merah berlahan membalik badanya. Dan…) kyaaaaaaaaaaa….aaaaa…aaa (teriak histeris).. kok Pangerannya udah tua… tidakkkk (berlari menjauh dari Sang Pangeran). Pangeran : lho.. sayangku.. mau kemana? Sini sama your honey… (mengejar Merah) Merah : tidak mauuu… Kejar-kejaran dalam gerak lambat. Narator masuk. Narrator : pause.. (menghentikan gerak mereka) ternyata.. Sang Pangertan sudah berumur 100 tahun. Dan merah tidak menginginkan untuk jadi istrinya… play (lanjut Narator) Masih kejar-kejaran. Merah : tidakkkkkk… Di kejar Pangeran menuju belakang panggung. Ibu tiri dan Bombay mengikuti. Ibu tiri : anakku… tunggu mami…. (mengejar Merah) Bombay : kakak…. Mami… (ikut mengejar) Tinggalah di panggung Putih, Prei, Mr.Pare, Tompyang, Melly dan Narator. Tiba-tiba, Mr. Pare mendekati Putih. Mr.Pare : ehem, hey.. sendirian nih? Putih : iya… (jawab Putih dengan kalem) Mr.Pare : boleh saya temani? Putih : boleh.. ( jawab dengan malu-malu) Mr. Pare : ya udah.. ayoo ( ngajak Putih) Putih : (menganguk tanda setuju sambil senyum malu)
Putih dan Mr.Pare ke belakang panggung. Semuanya memandang pasangan baru itu. Tompyang juga coba-coba PDKT dengan Prei. Tompyang : wah.., enak banget tuh bedua (masih melihat kearah mereka pergi).. hey..? (manggil Prei) Prei : (menoleh kearah Tompyang) apa? (menjawab sinis) Tompyang : ngedate bareng yok? (menawari Prei) Prei : serius?? (bertanya dengan wajah meyakinkan) Tompyang : ho’oh.. (sambil mengangguk) Prei : okelah kalau begitu.. (langsung narik Tompyang ke belakang panggung, tompyang terkejut) Sementara itu…. Melly : wah… tega banget mereka.. masa kita ditinggalin sih.. betul gak, Narator? Narator : iya betul banget… Ckckckck (geleng-geleng kepala) Narator dan Melly saling menatap. Melly : kita pergi aja yuk! Kemana gitu.. shoping kek, ke salon kek, creambath, menicure, pedicure, cukyur.. terserah lah.. Narator : ayoo.. (jawab dengan semangat) Akhirnya pergilah mereka semua dan tak ada yang tersisa. TAMAT TOKOH-TOKOH 1). Bawang Putih : 2). Bawang Merah : 3). Ibu Tiri : 4). Bawang Bombay : 5). Bawang Prei : 6). Mr.Pare : 7). Tompyang : 8). Melly Guslong : 9). Pangeran Papriko : 10).Narator :
Naskah Drama “Keong Mbak” Tokoh : 1. Papa 2. 3. 4. 5. 6.
(Ryanda) Dewi Galuh Candra Kirana (Sofani) Galuh Ajeng (Selly) Penyihir (Saiful) Mbok Rondo (Yuni) Viko (Yoga)
ADEGAN 1 Disebuah rumah, hiduplah seorang lelaki yang dipanggil Papa bersama dua putrinya yang cantik jelita. Putrinya yang bernama Dewi Galuh Candra Kirana adalah seorang perempuan yang ramah dan cantik. Dia akan dinikahkan dengan Viko yang merupakan anak dari temannya. : “ Putriku, kemarilah!” ( Memanggil kedua putrinya) Kirana : ( Menghampiri) “ Ada apa, pa?” Ajeng : ( Datang menyusul di belakang Kirana) “ Apakah Papa juga memanggilku?” Papa : “ Iya, putriku. Ada yang ingin Papa sampaikan pada kalian berdua. Besok, Viko anak teman papa akan datang kemari.” Ajeng : “ Lalu kenapa? Apa hubungannya sama kami, pa?” Papa : “ Papa sudah membuat perjanjian dengan Ayahnya, bahwa Papa akan menikahkan salah satu putri Papa denganViko.” Ajeng : ( Berbinar senang) “ Siapa diantara kami yang akan dinikahkan denganViko, Pa?” Papa : “ Kami sudah sepakat untuk menikahkan Candra Kirana denganViko.” Kirana : ( Tersenyum gembira dan memeluk ayahnya ) “Terimakasih, Papa… Aku bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil….” Papa : “ Benarkah putriku? Kalau begitu memang tidak salah, Papa memilihmu sebagai calon isteri Viko. Papa
Ayo, kita persiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangannya esok”
Sang Ayah dan Candra Kirana meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Galuh Ajeng . Meskipun Candra Kirana dan Ayahnya bahagia dengan pernikahan ini, ternyata Galuh Ajeng mempunya pendapat yang berbeda. Dia merasa marah dan kecewa. Ajeng
: “ Aku tidak setuju mengenai pernikahan ini! Kenapa harus Kirana yang dipilih dan bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya aku satu-satunya yang menjadi isteri Viko!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang harus kulakukan?” ( Berpikir keras sembari mondar-mandir) “ AHA! Aku punya Ide yang cemerlang!”
ADEGAN 2 Galuh Ajeng yang membuat sebuah rencana buruk untuk Kirana segera pergi ke dalam hutan untuk menemui seorang penyihir. Ajeng : “ Permisi!! Apa ada orang di sini!??” Penyihir : “ Oh, yes! Silahkan masuk gadis cantik, kemarilah…” Ajeng : “ Hm, aku membutuhkan bantuanmu! Tolong bantu aku!” Penyihir : “ Kamu ingin aku melakukan apa?” Ajeng : “ Aku ingin pernikahan Kirana dengan Viko dibatalkan!!” Penyihir : ( Manggut-manggut) “ Oh..ya..ya…ya aku mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin aku melakukan apa untuk Kirana? Mengutuknya?? Kutukan apa yang kamu inginkan? Berupa racun mematikan atau aku mengutuknya terkena tetanus!!?” Ajeng : “ Semuanya aku serahkan padamu! Yang jelas aku ingin Kirana menderita!!” Penyihir : “ Ok, aku akan mengutuk Candra Kirana sehingga dia tidak dapat menikah dengan Viko” Ajeng : ( Tersenyum senang) “ Terimakasih atas bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir sepertimu! Ini uang sebagai upah awal untukmu.
Penyihir
Ajeng
Nanti kalau kutukanmu berhasil, aku akan memberikan lebih banyak lagi!!” : ( Menerima uang itu) “ Tentu saja! Sekarang aku akan mempersiapkan kutukan untuknya…” ( Masuk ke dalam) : “ Akan kutunggu kabar darimu, penyihir!! Sampai jumpa!!” ( melambaikan tangan dan berbicara sendiri dengan sinisnya) “ Hahhaahaha…..Candra Kirana, saudaraku yang malang!! Sungguh kasihan sekali dirimu! Hahahaha!!!”
ADEGAN 3 Setelah meminta bantuan pada penyihir, Galuh Ajeng kembali ke rumah dan ingin bertemu ayahnya. Ajeng Papa Ajeng Papa Ajeng
Papa
Ajeng
Papa Kirana Papa
Kirana
Papa
Kirana Papa
: “ Papa…papa…papa dimana? Ada yang ingin aku bicarakan!!” : “ Ada apa putriku?” : “ Ini tentang Candra Kirana, Papa.” ( Pura-pura panik) : “ Ada apa dengannya?” : “ Dia…dia ternyata selama ini menjalin hubungan dekat dengan salah satu pegawai kita, Pa…! Ini, aku menemukan surat cinta yang ditulis oleh Kirana untuk pegawai itu di kamarnya!” : ( Membaca surat itu dan murka) “ APA!? Dasar gadis nakal, anak tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta sama pegawai kurang ajar itu!” : “ Papa, sabar pa…sabar…” ( Menenangkan dan diam-diam dia tersenyum sinis) : “ Kirana!! Kirana!!!” : “ Ada apa , Pa?” : “ Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!!” ( Melempar surat itu ke muka Kirana) “ Berani sekali kamu, yaa…!!” : ( Membaca surat itu dan menggelengkan kepalanya dengan panik) “ Oh, ini fitnah, Papa! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong Pa, percaya padaku!” : “ Cukup!! Keluar kamu dari rumah ini! Keluar!! Kamu dengan pegawai brengsek itu, keluar!!!” : ( Menangis) “ Tapi, Pa…” : “ KELUAR!!!”
ADEGAN 4 Candra Kirana merasa sangat sedih dan dia pun meninggalkan rumah. Dia pergi ke pantai dan disana dia bertemu si Penyihir. Penyihir
Kirana Penyihir
Kirana Penyihir
Kirana Penyihir
: “ Hwahahahaha!! Halo, Candra Kirana! Apa kabarmu, Hah? Kelihatannya kamu sangat sedih hari ini? Hwahahaha…” : “ Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?” : “ Diam! Aku ke sini untuk mengutukmu menjadi keong!! Saudara macam mana saudaramu itu hingga dia ingin aku mengutukmu!!? Kamu tahu, dia tidak setuju dengan pernikahanmu! Hwahahaha!!” : “ Apa? Galuh Ajeng mau mengutukku?!” : “ Ya iyalah! Masa ya iya dong?? Dasar perempuan bodoh! Terima ini!! ABROKOKOK!! Hwahahaha!!” : “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi keong) : “ Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu siang hari, tapi bila menjelang malam, kamu akan kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu denganViko !! Hwahahaha…dadaaa!!!”
ADEGAN 5 Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong mbak. Dan terdampar begitu saja di pantai Desa Dadapan. Suatu hari, ada seorang Perempuan sedang mencari ikan di pantai. Dia menemukan keong mas itu, dan membawanya pulang. Mbok Rondo : “ Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawanya pulang!” Setibanya dipondok, Mbok Rondo meletakkan keong itu di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat sejenak di kursi. Mbok Rondo
Kirana
: “ Huh, sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus mencari ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?” ( Pergi keluar untuk mencari ikan) : “ Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi kan ada seorang nenek yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan terlebih dahulu. Aku akan membelikan
makanan untuknya.” Dengan uang yang dibawanya dari rumah, Kirana membelikan makanan-makanan lezat untuk si Nenek. Makanan itu ditatanya rapi di atas meja. Ketika hari mulai menjelang malam, dan si Nenek belum juga pulang, Kirana harus kembali menjadi keong. Kirana
: “ AAAAA!!!”
Tidak lama kemudian mbok Rondo pulang ke pondok sambil marah-marah. Mbok Rondo
: “ Sialan! Hari ini ikan-ikan pada kemana sih? Gara-gara dia aku tidak dapat makanan deh! Mau makan apa hari ini!?” ( Terkejut melihat ada makanan di atas meja) “ Wow, darimana makanan ini datang?? Kelihatannya lezat sekali!! Siapa yang berbaik hati memberikannya untukku ya? Ya, sudahlah…yang penting sekarang aku makan dulu.”
Keesokan harinya, Kirana kembali menyediakan makanan untuk sang Nenek. Tapi dia tidak tahu kalau hari ini si Nenek akan pulang lebih cepat dari biasanya karena lagi-lagi tidak memperoleh ikan. Kirana
Mbok Rondo
Kirana Mbok Rondo Kirana Mbok Rondo Kirana
Mbok Rondo Kirana
Mbok Rondo
: “ Mumpung Nenek belum pulang lebih baik aku segera menyiapkan makanan untuknya…” ( menata makanan di atas meja) : ( Pulang dan kaget melihat Kirana) “ Hah, siapa gadis itu?” ( Bicara sendiri lalu menegur Kirana) “ Kamu siapa??” : ( Menoleh kaget) “ Aku….aku…aku Candra Kirana.” : “Apa? Candra Kirana? Yang benar?” : “ Iya, aku Candra Kirana putri Papa.” : “ Kalau begitu, kenapa kamu bisa ada di sini?” : “ Andalah yang membawaku ke sini. Aku adalah keong mbak yang anda temukan kemarin, Nek…” : “ Apa? Kamu adalah keong mbak itu? Bagaimana bisa?” : Aku dikutuk, Nek….oleh seorang penyihir. Kutukan itu atas keinginan saudaraku sendiri yang cemburu padaku.” : ( Merasa iba) “ Kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu saudara macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi
namanya manusia kalau sudah cemburu,…apapun dia lakukan! Huh, cemburu memang membingungkan, juga dapat membuat orang menderita. Ya, sudah…sementara kamu boleh tinggal di sini, Nak…” : “ Terimakasih, Nek…”
Kirana
ADEGAN 6 Sementara pada saat itu dirumah, Viko yang mendengar kabar tentang Candra Kirana merasa tidak percaya mendengarnya. Dan dia mencoba mencari kebenarannya untuk membela Candra Kirana. : “ Tidak mungkin Candra Kirana melakukan semua ini! Pasti ada seseorang yang menfitnahnya!! Aku harus mencari tahu siapa orang itu!” ( Keluar dari rumah)
Viko
Di tengah perjalanan dia bertemu dengan penyihir. Penyihir
Viko Penyihir Viko
Penyihir Viko
: ( Mengipas-ngipaskan amplop berisi uang) “ Hwahahaha…gue dapat uang banyak hari ini!! Untung saja gue berhasil menuruti permintaan Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana dan membuatnya batal menikah denganViko! Dan kasihan sekali pegawai yang ikut difitnah oleh Galuh Ajeng itu, dia harus rela diusir dari rumah karena dituduh bercinta dengan Candra Kirana! Hwahahahaha…” : “ Apa? Apa kamu bilang? Benarkah yang kamu bilang itu?” : “ Yeee…lo siapa ikut-ikut campur?” : “ Aku Viko yang kamu maksud tadi. Jadi sebenarnya ini semua ulah Galuh Ajeng?” (Marah) : “ Wadduh, mampus gue!! Dia sudah dengar semuanya!!” : “ Kamu ikut aku!!”
ADEGAN 7 Viko yang telah memperoleh kebenaran cerita segera datang ke rumah Papa.
Viko
Papa
Viko Papa Viko
Penyihir Papa Ajeng
Papa
Penyihir Papa Ajeng
Papa
Viko
: “Om, sebenarnya apa yang terjadi pada Candra Kirana? Kenapa anda mengusirnya?” : “ Saya yakin kamu tidak akan mempercayai berita ini. Dia sudah mengkhianatimu!” : “ Tidak! Itu tidak benar, Om! Candra Kirana sudah difitnah oleh Galuh Ajeng!” : “ Kenapa kamu bicara gitu? Kamu tahu darimana?” : ( Membawa penyihir kehadapan ayah Ajeng) “ Ini! Ini adalah penyihir yang dibayar oleh Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana. Dan dari penyihir inilah saya tahu bahwa Galuh Ajeng juga yang menfitnah Candra Kirana! Heh, ayo ngaku….” ( Mendesak si penyihir) : “ Iya, itu benar Om…” : ( Murka) “ GALUH AJENG!!!!” : “ Iya, Papa.Ada apa, kok sampai teriakteriak gitu? Ajeng kan belum budek.” ( Masuk ruangan dan kaget melihat si penyihir) “ Loh, kamu?” : “ Kenapa kaget? Dia temanmu kan? Sekarang Papa sudah tahu semuanya! Kamu sudah menfitnah saudaramu sendiri! Sekarang, kamu pergi dari rumah! Pergi!” ( Menunjuk Penyihir) “ Kecuali kamu!! Kamu boleh tinggal di sini!” : “ Yang benar, tuanku?” ( Gembira) : “ Iya! Tapi tinggal di penjara rumah ku! Selamanya!” : (Bersimpuh di kaki ayahnya) “ Pa, maafkan Ajeng Pa…Ajeng ngaku salah. Jangan usir Ajeng…..” : “ Lenyaplah dari sini! Jangan pernah tunjukkan wajahmu itu disini!! Viko, tolong bawa mereka berdua!!” : “ Baik, Om.”
ADEGAN 8 Setelah itu Viko mengembara mencari Candra Kirana. Hingga akhirnya dia tiba di suatu Desa dan dia menemukan sebuah pondok. Viko
: “ Ah,…di sana ada pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di sana untuk sementara waktu dan setidaknya aku
Kirana Viko Kirana Viko
Kirana Mbok Rondo Kirana
Mbok Rondo
Viko
mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah berjalan sejauh ini.” ( Menghampiri pondok itu) “ Permisi!!...” : “ Iya, sebentar…” ( membuka pintu) : “ Loh, kamu….Candra Kirana?” ; “Viko? Kenapa bisa ada di sini?” : “ Itu tidak penting. Yang jelas aku gembira karena sudah menemukanmu. Berhari-hari aku mencarimu. Ayo, pulang…Kebenaran sudah terungkap. Ayahmu sudah menunggu, dia tidak sabar ingin bertemu denganmu.” : “ Terimakasih banyak, karena kamu sudah menyelamatkanku.” : “ Siapa, Kirana?” : “ Oh, Nenek…kenalkan ini adalah Viko yang Kirana ceritakan waktu itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang. Tapi, Kirana tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.” : “ Tidak apa-apa, Kirana. Kamu pulanglah, pasti kamu merindukan keluargamu.” : “ Begini saja, Nenek akan kita bawa ke rumah dan hidup bersama kita bila kita nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke rumah Papa Kirana.”
Mereka bertiga kembali ke Istana rumah. Tidak lama kemudian, Viko dan Candra Kirana menikah dan hidup bahagia untuk selamanya.
PROLOG