Sk 6.docx

  • Uploaded by: jane josephine
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sk 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,482
  • Pages: 10
Tinjauan Pustaka

Anatomi dan Mekanisme Kerja pada Extremitas Atas Ovi Hawila Tiran. Adam Feninlambir. Jane Josephine Chandra. Ikhwanul Muslimin. Mury Teresa Tahun. Putri Nurul Aisyah. Shema Suluhpradipta Warella. Tabita Nathasaria. D3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telepon: (021)5694-2051. Email: [email protected]

Abstrak Manusia memiliki kerangka. Kerangka adalah gabungan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain. Di dalam kerangka terdapat tulang, sendi, dan otot yang bergerak aktif.Tulang mempunyai salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh.Dislokasi Glenohumeral merupakan keluarnya caput humerus dari tempatnya yaitu glenoid yang terletak pada bahu.Sendi adalah sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada tulang melalui tendon.Dislokasi dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya yaitu dislokasi congenital,spontan dan traumatic. Berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi 4 yaitu dislokasi anterior,posterior,inferior,superior.Fraktur 1/3 Distal Os Radius atau Fraktur Colles merupakan patahan pada bagian radius yang berdekatan dengan pergelangan tangan hal ini dikarenakan karena seorang menahan beban. Kata kunci : Dislokasi Glenohumeral, Fraktur Colles, otot Abstract Human have a skeleton. Skeleton is a joint bones are interconnected with each other. Within the skeleton there are bones, joints, and muscles that move actively. Bones provide support for our bodies and also protect the visceral organs in the body. Joints is articulation between bones and muscles are also necessary for movement, themusclesattached tobonesbytendons..Glenohumeral dislocation is the discharge head of the humerus of the place is located on the shoulder glenoid . Dislocations can be distinguished based on the cause is congenital dislocation , spontaneous and traumatic . Based on the place is divided into four , namely dislocation anterior , posterior , inferior , superior . 1/3 Distal Radius Fractures Os or Colles fracture is a fracture in the radius of which is adjacent to the wrist this is because as a weight-bearing. Keywords : Glenohumeral dislocation , fracture Colles, muscles

Pendahuluan Dislokasi, Frakur dan cedera merupakan hal yang sering terjadi apabila seseorang mangalami kecelakaan.Kecelakan tersebut dapat menimbulkan cedera dari ringan hingga berat. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai dislokasi Glenohumeral, Fraktur pada 1/3 distal Os Radius dan cedera lengan bawah akibat seorang jatuh dari tangga dan tidak dapat menggerakan lengannya. Mahasiswa kedokteran dituntut untuk mengetahui anatomi dari tangan mulai dari tulang, sendi dan otot – otot yang terdapat pada tangan. Saat terjadi kecelakaan banyak hal yang akan terjadi pada tangan tersebut seperti dislokasi, Dislokasi ini dapat membuat tulang berubah dari posisi semula. Dislokasi ini harus kita ketahui jenisnya karena memiliki banyak jenis begitu pula dengan patah tulang atau dalam istilah keokteran dikenal dengan fraktur.Dislokasi dan Fraktur ini dapat menyebabkan syaraf terjepit, pembuluh darah pecah, pembuluh darah terjepit maupun tulang keluar dari kulit.Hal tersebut menyebabkan masalah terutama dalam menggerakan lengannya. Maka dari itu didalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang dislokasi, fraktur dan juga cedera pada otot lengan bawah.

Pembahasan Struktur Tulang pada Extremitas Superior1 Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas superior yaitu: Scapula, Clavicula, Humerus, Radius, Ulna, carpal, Metacarpal, Phalangs. Scapula (tulang belikat) Dalam anatomi manusia, tulang belikat atau scapula adalah tulang yang menghubungkan humerus (tulang lengan atas) dan clavicula (tulang selangka). Clavicula (tulang selangka) Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Humerus (Tulang Lengan Atas) Batang humerus terletak di antara batas atas pectoralis penyisipan besar proksimal dan distal ridge supracondylar.5 Ini merupakan tengah tiga perlima dari seluruh humerus.Bagian anterior tuberositas semakin besar meluas ke anterior punggungan yang berakhir pada fosa

coronoid distal.Aspek posterior yang lebih besar terus tuberositas sebagai lateral distal ridge yang berakhir di supracondylar lateral punggungan.Melds tuberositas yang lebih kecil menjadi medial terletak punggung bukit yang membentuk punggungan supracondylar medial distal. Deltoideus Tuberculum yang membentuk lateral keunggulan hanya proksimal ke midshaft. Batang humerus memiliki posterior, sebuah anterolateral, dan anteromedial permukaan.kanal

yang

meduler

berakhir

humerus

proksimal

ke

olecranon

fosa.

Anatomi humerus memiliki implikasi yang penting untuk internal dan eksternal fiksasi Lengan

dibagi

menjadi

kompartemen

anterior

dan

posterior

oleh

fasia

septae.

Compartmentcontains posterior otot trisep, saraf radialis beteen panjang dan lateral kepala trisep. Anterior atau flexorcompartment berisi fleksor dari siku, biceps brachii dan brakialis, dan coracobrachialis. The brakialis telah mendapat pasokan dua saraf-satu dari muskulokutaneus dan lain dari saraf radialis.

Radius (Tulang Pengumpil)&Ulna (Tulang hasta) Radius (tulang pengumpil), letaknya bagian lateral, sejajar dengan ibu jari. Di bagian yang berhubungan humerus dataran sendinya berbentuk bundar yang memungkinkan lengan bawah dapat berputar atau telungkup. Ulna (tulang hasta), yaitu tulang bawah yang lengkungannya sejajar dengan jari kelingking arah ke siku mempunyai taju yang disebut prosesus olekrani, gunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak membengkok kebelakang.

Persedian dan Gerakan pada Extremitas Superior 2 Pembagian sendi menurut bentuk dan letaknya. Macam-macam dan Letak Sendi 1. Sendi Engsel Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah Persendian pada tulang siku dan lutut. 2. Sendi Pelana Sendi pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan. Sendi Putar

Sendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasitengkorak dengan tulang atlas dan radius dengan ulna. 4. Sendi Geser Sendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser, kedua ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga sendi kepat atau sendi avoid. Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang. 5. Sendi Luncur Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar,Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal. 6. Sendi Peluru Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah., Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul. 7. Sendi Elipsoid / Kondiloid Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluruhubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan

Otot-Otot lengan Atas dan Fungsinya Terdiri dari : 1. M. Triceps Adalah otot yang terletak di sepanjang lengan atas. Fungsinya untuk meluruskan lengan atas di siku dan meluruskan lengan.3 2. M. Biceps Adalah otot lengan atas. Fungsinya untuk menekuk lengan.3 3. M. Brachialis Adalah otot kecil yang terletak disebelah luar biceps.3 Fungsinya pada sendi siku (Fleksi) 4. M. Brakiorodialis

Adalah otot lengan bawah. Fungsinya bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku.3 5. M. Anconeus Adalah otot kecil pada aspek posterior dari sendi siku.Fungsinya untuk meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah. 3 6. M. Deltoideus Adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan suntikan indra – maskular.2 Memiliki fungsi untuk mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping, dan belakang. 7. M. Biceps brachii Adalah terletak didekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat. Fungsinya untuk menekuk lengan atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas.2 8. M. Teres minor Adalah otot tebal dan bulat kecil ada belikat.2 Fungsinya untuk memtar lengan ke luar. 9. M. Teres major Adalah otot yang tebal dan bulat.2 Fungsinya untuk melekatkan, melonggarkan, dan memutarkan lengan ke arah medial. 10. M. Abdector Polsis brevis Adalah otot ditangan yang berfungsi menarik ibu jari kedala menuju telapak tangan.2 11. M. Aponeurosis Palmar Adalah otot yang menjadi titik pelekatan bagi kulit dan melindungi tendon dibawahnya.2 12. M. Fleksor karpi ulnaris Adalah otot lengan bawah manusia.2 Fungsinya untuk melenturkan tangan, ataupun menekuk dan menarik pergelangan tangan kedalam.

Pada manusia, otot dapat digolongkan lagi menjadi tiga bagian besar yang masingmasing memiliki fungsi khusus.Otot tersebut ialah otot rangka, otot polos, dan otot jantung.

a. Otot rangka adalah otot lurik, bekerja sebagai volunteer dan melekat pada rangka Otot rangka adalah spesialisasi kontraksi pada tubuh yang letaknya melekat pada tulang.Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut melekat bergerak,

yang memungkinkan tubuh melaksanakan barbagai aktivitas motorik.Setiap serabut otot itu bergaris melintang karena adanya gambaran selang-seling antara warna muda dan tua.Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris, dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron, setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer. b. Otot polosadalah otot yang tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius dan sistem sirkulasi darah.Serabut otot berbentuk spindle dengan nukleus sentral yang terelongasi, serabut inti berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus ibu hamil, dan kontraksinya kuat dan lamban. c. Otot jantungadalah otot lurik, involunter dan hanya di temukan pada jantung:Serabut terelongasi dan membentuk cabang dengan satu nukleus sentral, panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron, diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan dengan selsel otot tetangga, kontraksi otot jantung kuat dan berirama.3

Jenis-Jenis Mekanisme dan Biokimia dari Kontraksi Otot Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf.Pada saat datang impuls, sinaps atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin. Asetil-kolin ini akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), geser bergabung dengan filamen tipis tepat pada sisi aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut cross bridges.4 Setelah terbentuk, cross bridges tadi melepaskan energi dan mengirimkan energi tersebut ke filamen tipis dan menyebabkan filamen tipis tadi mengkerut. Tidak hanya filamen tipis, sarkomer dan otot pun juga mengkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis. Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya setelah itu filamen tipis akan lepas dari filamen tebal dan otot pun kembali relaksasi.5

Jenis Jenis Jaringan ikat Jaringan ikat terdiri atas komponen yang telah dibicarakan: serat, sel, dan substansi dasar, meskipun cukup bervariasi di struktur histologis.Jaringan ikat terdiri dari suatu matriks yang berfungsi menghubungkan dan mengikat sel dan organ dan pada akhirnya akan memberikan sokongan kepada tubuh. Hal itu berujung pada penggunaan nama atau klasifikasi untuk berbagai jenis

jaringan ikat.6 1. Jaringan Ikat Umum Terdapat 2 golongan jaringan ikat umum: longgar dan padat. a. Jaringan Ikat Longgar Jaringan ikat ini biasanya menunjang jaringan epitel, membentuk lapisan yang membungkus pembuluh darah dan limfe, serta mengisi ruang antara serabut otot dan saraf.Jaringan ikat longgar juga ditemukan pada stratum papilare di dermis, hipodermis, lapisan rongga peritonium, dan rongga pleura, di kelenjar dan di membran mukosa (membran basah yang melapisi organ berongga) yang menyokong sel-sel epitel. Jaringan ikat longgar yang terkadang disebut jaringan areolar, memiliki semua komponen utama jaringan ikat (sel, serat, dan substansi dasar) dalam proporsi yang kirakira setara. Sel yang terbanyak ditemukan adalah fibroblas dan makrofag, tetapi jenis lain sel jaringan ikat juga dijumpai. Serat kolagen, elastin, dan retikular juga terdapat di jaringan ini.Dengan substansi dasar dalam jumlah sedang, jaringan ikat longgar memiliki konsistensi halus, bersifat fleksibel, dipendarahi dengan baik, dan tidak terlalu resistan terhadap stress. b. Jaringan Ikat Padat Teradaptasi untuk memberikan ketahanan dan proteksi. Jaringan ini memiliki komponen yang sama seperti komponen jaringan ikat longgar, tetapi selnya lebih sedikit dan serat kolagennya lebih banyak di substansi dasar. Jaringan ikat padat kurang fleksibel dan jauh lebih tahan terhadap stres ketimbang jaringan ikat longgar.Jaringan tersebut dikenal sebagai jaringan ikat padat ireguler bila serat-serat kolagennya tersusun berupa berkas-berkas tanpa adanya orientasi tertentu.Serat kolagen membentuk anyaman 3-dimensi di jaringan ikat yang tidak teratur dan tahan terhadap stress dari segala arah.Jaringan ikat padat ireguler sering ditemukan berdekatan dengan jaringan

ikat longgar. Kedua tipe jaringan ikat tersebut sering tumpah tindih satu sama lain dan pembedaan antara keduanya sering kali acak. Berkas kolagen jaringan ikat padat regular tersusun menurut pola tertentu dengan serat kolagen yang tersusun dengan orientasi linear fibroblas sebagai respons terhadap stres berkepanjangan dalam arah yang sama. Susunan ini tahan sekali terhadap daya tarikan. Tendon dan ligamen adalah contoh yang paling umum untuk jaringan ikat padat regular.Struktur silindris panjang ini melekatkan komponen sistem muskuloskeletal; karena banyaknya serat kolagen, tendon tampak berwarna putih dan tidak dapat diregangkan.Jaringan ini terdiri atas himpitan berkas-berkas kolagen yang sejajar, dan dipisahkan oleh sedikit substansi dasar antarsel.Fibrositnya mengandung inti panjang yang sejajar terhadap serat dan sedikit lipatan sitoplasma yang meliputi bagian berkas kolagen. Sitoplasma fibrosit ini jarang terlihat dengan pulasan H&E tidak hanya karena jumlahnya yang sedikit, tetapi juga karena terpulas dengan warna yang sama seperti seratnya. Sejumlah ligamen, seperti ligamenta flava columna vertebrae, juga mengandung sejumlah besar berkas serat elastin yang sejajar. Berkas kolagen tendon memiliki ukuran yang bervariasi dan diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah dan saraf.Namun, secara keseluruhan tendon kurang mendapat pendarahan dan perbaikan tendon yang rusak berjalan sangat lambat.Di luar, tendon dikelilingi oleh selubung jaringan ikat padat iregular.Pada tendon tertentu, selubung ini terdiri atas dua lapisan, dan keduanya dilapisi sel-sel sinovial gepeng yang berasal dari mesenkim. Satu lapisannya melekat pada tendon, dan lapisan lain melapisi struktur di dekatnya. Rongga di antara kedua lapisan ini mengandung cairan kental (mirip dengan cairan sendi sinovial) yang terdiri atas air, protein, hialuronat, dan GAG lainnya. Sekresi sinovial ini bekerja sebagai pelumas yang memungkinkan mulusnya pergeseran tendon di dalam selubungnya. 2. Jaringan Retikular Jaringan ikat retikuler adalah nama lain untuk serat retikuler yang merupakan bagian penting dari struktur jaringan. Sel-sel yang dibangun dengan serat retikuler adalah fibroblast yang juga dikenal sebagai sel retikuler.Serat retikuler terbuat dari kolagen dan glikoprotein.Serat ini sangat tipis dan hampir tidak terlihat di bagian

histologis. Namun, dapat dilihat secara mikroskopis setelah impregnasi dengan noda perak.Ini afinitas serat retikuler untuk perak noda dikenal sebagai argyrophilia.Serat retrikular juga diresapi dengan reaksi PAS karena glikoprotein yang ada di dalamnya. Serat retikuler juga merupakan bentuk dari kolagen tipe III.Jaringan menyusun sendiri untuk sel dalam berbagai organ seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa dan hati.Serat retikuler adalah bagian dari sebagian besar dari jaringan ikat dan selalu serat dominan.Jaringan ini membentuk kerangka struktural untuk sel organ di banyak organ dan jaringan. 3. Jaringan Mukosa Jaringan mukosa terutama ditemukan di tali pusat (korda umbilikalis) dan jaringan janin.Jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdiri dari atas asam hialuronat, yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung sedikit serat kolagen dengan sebaran fibroblas.Jaringan mukosa merupakan komponen utama tali pusat, yang disebut Wharton’s jelly.Bentuk jaringan ikat serupa juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih muda. Kesimpulan Dalam kasus ini bisa kita ketahui bahwa cidera yang di alami orang tersebut adalah kejadian dislokasi pada ekstrimitas superior yang di akibatkan karena adanya trauma atau tekanan keras pada saat dia mencoba menahan tubuhnya dari kejadian pada dia jatuh dari tangga.

Daftar Pustaka 1. Hubungan antartulang ( Artikulasi / Persendian ). Diunduh dari http://www.sentraedukasi.com/2011/07/hubungan-antartulang-artikulasi.html pada tanggal 26 Maret 2016. 2. Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3.Jakarta: EGC; 2011.h.1046. 3. Arif M.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakata: Salemba Medika; 2008.h.82. 4. Pearce E. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta: EGC; 2005. 5. Solane E. Sistem rangka. Dalam: Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC ;2004.h.92-6. 6. Mescher AL. Histologi dasar junqueira teks & atlas. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2006. h. 100-5.

Related Documents

Sk
October 2019 77
Sk
August 2019 81
Sk
October 2019 83
Sk
December 2019 70
Buff+sk
November 2019 7
Sk Mother
May 2020 2

More Documents from ""