Tinjauan pustaka
Peran Puskesmas dan Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Jane Josephine Chandra. 102016032. A1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telepon: (021)5694-2051. Email:
[email protected]
Abstract A country’s public health affects lots of factors inside the country itself. Because of that reason, government overcomes public health problem, that once was poor and now being upgraded. Puskesmas as the primary health care means that puskesmas have a big job in improving the public health quality. Of course, puskesmas can’t work on its own. In performing their duties, puskesmas have helpers like posyandu that have more ability to reach people in a more specific way. Keywords: public health, puskesmas, posyandu. Abstrak Kesehatan masyarakat suatu negara mempengaruhi banyak faktor dalam negara tersebut. Karena itu, pemerintah menanggulangi kesehatan masyarakat yang semula buruk dan sekarang ditingkatkan. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan strata pertama yang berarti puskesmas berperan sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat. Puskesmas tentu tidak dapat bekerja sendirian. Dalam melaksanakan tugasnya, puskesmas memiliki sarana pembantu seperti posyandu yang dapat menjangkau masyakarat secara lebih terperinci. Kata kunci: kesehatan masyarakat, puskesmas, posyandu. Pendahuluan Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Jika tingkat kesehatan dalam suatu negara rendah, maka akan banyak mempengaruhi keadaan suatu negara. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dalam suatu negara adalah dengan
memperhatikan factor-faktor yang tergolong rentan terhadap penyakit, seperti ibu hamil dan anak bayi. Peran ibu hamil terhadap suatu negara sangat besar karena anak yang dikandungnya akan menjadi penerus negara, oleh karena itu, baik ibu maupun anaknya sebisa mungkin harus memiliki gizi yang cukup. Dalam menyelesaikan tinjauan pustaka ini, saya mendapatkan kesulitan untuk mencari literature yang berumur kurang dari sepuluh (10) tahun, karena itu ada beberapa sumber yang berasal dari tahun 1994, 1996 dan 2003. Walau demikian, saya harap tinjauan pustaka ini dapat membantu pembaca untuk menambah wawasan tentang kesehatan masyarakat. Isi Status gizi Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi. Keadaan gizi seseorang dipengaruhi oleh protein, iodium, zat besi, dan vitamin A dalam tubuh. Keadaan gizi baik dapat terjadi jika adanya keseimbangan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Gizi pada balita dikatakan baik jika berada pada kirasan -2.0 SD sampat +2.0 SD, sementara pada orang dewasa, seseorang dikatakan bergizi baik jika indeks massa tubuh (IMT) orang tersebut berkisar diantara 18,5 sampai dengan 25,0.1 Gizi ibu hamil Agar bayi yang dikandung oleh seorang ibu lahir dengan keadaan fisik maupun mental yang sempurna, maka ibu tersebut membutuhkan gizi lebih banyak dari yang biasanya ia konsumsi sebelum ia hamil. Gizi ibu hamil harus diperhatikan dengan tujuan2: 1. Ibu hamil dan janin mendapatkan gizi yang cukup 2. Status gizi ibu hamil normal agar menjalani kehamilan dengan aman dan melahirkan bayi yang sehat secara mental dan fisik 3. Makanan yang dikonsumsi membentuk lebih banyak jaringan tubuh, bukan lemak 4. Masalah kurangnya makanan karena mual dan muntah dapat teratasi 5. Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi dapat diatur makanannya agar tidak menyulitkan selama kehamilan 6. Ibu memperoleh energy yang cukup untuk menyusui anaknya kelak.
Penambahan gizi yang dibutuhkan selama proses kehamilan3: a. Energi Banyaknya energi yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Menurut RISKESDAS 2007 Rerata nasional Konsumsi Energi per Kapita per Hari adalah 1.735,5 kkal. b. Protein Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan Protein digunakan untuk: pembentukan jaringan baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel, pembentukan cadangan darah dan Persiapan masa menyusui. c. Lemak Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. d. Karbohidrat Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. e. Vitamin Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Kebutuhan vitamin meliputi: a. Asam Folat: Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir
rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. b. Vitamin A Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. c. Vitamin B Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino. d. Vitamin C Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. e. Vitamin D Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. f. Vitamin E Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel darah merah. g. Vitamin K Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Pada umumnya kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena vitamin K terdapat pada banyak jenis makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus. h. Mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Kebutuhan mineral antara lain:
Zat Besi
Zat Seng
Kalsium
Yodium
Fosfor
Fluor
Natrium
Gizi balita Terdapat tiga (3) indikator untuk menentukan status gizi balita: 1. Berat badan menurut umur (BB/U)
Indikator: buruk, kurang, baik, dan lebih
2. Tinggi badan menurut umur (TB/U)
Indikator: sangat pendek, pendek, dan normal
3. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Sangat kurus, kurus, normal, dan gemuk
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 oleh Departemen Kesahatan Republik Indonesia menunjukan bahwa sekitar 18% balita di Indonesia mengalami gizi buruk, 37% mengalami permasalahan gizi kronis (pendek), dan 14% mengalami permasalahan gizi akut (kurus).4
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.5 Pengertian lain dari puskesmas adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan perorangan yang dimaksud adalah kuratif dan rehabilitatif dan upaya kesehatan masyarakat adalah promotif dan preventif. dengan kata lain, puskesmas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).6 Paradigma sehat dibentuk dengan tujuan untuk lebih mengutamakan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif. Hal ini berarti diharapan agar orang yang sudah sehat agar tidak jatuh sakit dan dapat meningkatkan kesehatannya melalui promotif dan preventif, namun tidak melupakan untuk menolong orang yang sakit untuk kembali sembuh dan meningkatkan kesehatannya. Kegiatan pokok puskesmas berdasarkan WHO: a) Mother and child health care b) Medical care c) Environmental sanitation d) Health education e) Simple laboratory f) Communication disease control g) Simple statistic Fungsi puskesmas5: 1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya 2. Membina peran serta masyarakat di lingkungan kerjanya dalam rangka kemampuan untuk hidup sehat 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh Dalam membaerikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, puskesmas membutuhkan sarana pendukung seperti7:
Bidan desa: diperuntukan terutama kepada desa yang belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan. Tugas utama bidan desa adalah untuk membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pembinaan kelompok Dasawisma.
Puskesmas pembantu (pusban): membantu puskesmas dalam melaksanakan tugasnya dengan menjangkau wilayah-wilayah yang lebih kecil. Puskesmas pembantu merupakan integral dari puskesmas dan beberapa puskesmas memiliki beberapa puskesmas pembantu di wilayah kerjanya.
Puskesmas keliling: unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi oleh kendaraan roda empat / perahu bermotor dan peralatan kesehatan, serta sejumlah tenaga dari puskesmas. Tujuan dari puskesmas keliling adalah untuk member pelayanan kesehatan kepada daerah yang sulit dijangkau, melakukan penyelidikan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB), dapat digunakan sebagai alat transportsi dalam kasus darurat, serta melakukan peenyuluhan.
Puskesmas perawatan: puskesmas yang diberi ruang tambahan untuk menolong pasien gawat darurat, baik dalam tindakan operatif, maupun hanya rawat inap sementara.
Dalam menjalankan tugasnya, puskesmas diharapkan untuk melakukan kegiatan secara menyeluruh yang berarti7:
Promotif Kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas yang bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat di wilayahnya. Contoh: puskesmas menggunakan LCD dan speaker untuk menampilkan penyuluhan secara audiovisual.
Preventif Upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk mencegah sakit pada suatu wilayah serta membantu masyarakat agar lebih sadar terhadap kesehatannya sendiri. Contoh: membagikan brosur tentang jadwal imunisasi, pencegahan DBD, dsb.
Kuratif Usaha yang dilakukan oleh puskesmas untuk membantu orang yang sakit untuk mendapatkan kesehatannya kembali. Contoh: mengembangkan laboratorium untuk pemeriksaan darah.
Rehabilitatif Upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk mengembalikan fungsi tubuh dari seorang individu yang sebelumnya sakit.
Posyandu Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKMB) yang dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan yang diberikan posyandu berupa KB, KIA, penanggulangan diare, upaya peningkatan gizi, serta imunisasi balita dan anak.8,9 Dalam menjalankan tugasnya, posyandu memiliki beberapa sasaran pelaksanaan, antara lain9: a. Balita b. Ibu hamil dan ibu menyusui c. Pasangan usia subur (PUS) Tujuan dari posyandu adalah8:
Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran.
Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahterah (NKKBS)
Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Promosi kesehatan Mengupayakan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu upaya kesehatan wajib yang harus dilakukan oleh puskesmas maupun posyandu. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang sudah ada10: a. Kesehatan sekolah b. Kesehatan olahraga c. Perawatan kesehatan masyarakat d. Kesehatan kerja e. Kesehatan gigi dan mulut
f. Kesehatan jiwa g. Kesehatan mata h. Kesehatan usia lanjut i. Pembinaan pengobatan tradisional Pembahasan kasus Skenario A GIZI KESMAS Puskesmas Telaga Sari melakukan lokakarya mini, dan ditemukan data bahwa cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil hanya 60% saja. Pada pelayanan penimbangan bayi ditemukan bahwa angka kurang gizi pada bayi berkisar 40%. Diputuskan untuk merevitalisasi pelayanan perbaikan gizi di seluruh posyandu yang ada dengan sasaran ibu hamil dan bayi. Analisa Pada kasus diatas, ditemukan bahwa puskesmas daerah tersebut belum berhasil melakukan upaya kesehatan ibu dan anak melihat dari kurangnya tablet zat besi yang dibagikan serta angka kurang gizi yang cukup tinggi. Yang harus dilakukan oleh puskesmas adalah membentuk posyandu untuk lebih fokus dan terarah dalam melakukan upaya KIA. Posyandu dapat melakukan penyuluhan ataupun acara sosial untuk meningkatkan gizi masyarakat di sekitarnya. Kesimpulan Puskesmas memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dalam suatu negara, namun karena jangkauan puskesmas terkadang tidak mencangkup semua bidang, peran posyandu juga sangat dibutuhkan. Posyandu berperan seperti puskesmas namun lebih spesifik targetnya, sehingga memperbesar kemungkinan untuk menjangkau semua target melalui posyandu. Dalam skenario A, lebih ditekankan kepada kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak merupakan faktor penting bagi suatu negara karena ibu dan anak merupakan aset bagi negara di masa yang akan datang. Jika gizi yang ada pada ibu hamil kurang, maka dapat menyebabkan kerusakan mental maupun fisik terhadap anak yang dikandungnya, sementara anak tersebut adalah masa depan dari sebuah
bangsa. Maka dari itu, sangat perlu diperhatikan bagi petugas kesehatan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Daftar pustaka:
1. Persatuan ahli gizi Indonesia. Kamus gizi: pelengkap kesehatan keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2009. 2. Wibisono H, Dewi ABFK. Solusi sehat seputar kehamilan. Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2009. 3. Sudarma M. Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008. 4. Universitas Indonesia. Fakultas ekonomi. Indonesia economy outlook 2010: ekonomi makro, demografi, ekonomi syariah. Jakarta: Grasindo; 2009. 5. Riadi M. pengertian, fungsi & kegiatan pokok puskesmas. Diunduh dari: http://www.kajianpustaka.com/2015/07/pengertian-fungsi-kegiatan-pokok.html, 12 November 2016. 6. Dainur. Kegiatan KIA di puskesmas dan permasalahannya. Jakarta: EGC;1994. 7. Efendi F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktek dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 8. Suryanah. Keperawatan anak untuk siswa SPK. Jakarta: EGC; 1996. 9. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar kuliah obstetri.Jakarta: EGC; 2003. 10. Kemenkes. Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan. Jakarta: Kemenkes; 2011.