Sistem Sirkulasi Dhea (sudah Direvisi).docx

  • Uploaded by: Dhea Nur Khomala Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Sirkulasi Dhea (sudah Direvisi).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,782
  • Pages: 10
SISTEM SIRKULASI

Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten

: Dhea Nur Khomala Sari : B1A017155 : VI :4 : Dasilva Primarindu Nuswantari

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2018

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem peredaran darah adalah alur aliran darah yang mengandung hasil metabolisme, oksigen dan karbon dioksida keseluruh tubuh dan dari seluruh tubuh. Fungsi sirkulasi darah secara umum adalah sebagai alat transport oksigen, karbon dioksida, transport sari-sari makanan dan hasil metabolisme (Montagna, 1963). Ada dua macam sistem sirkulasi darah yaitu sirkulasi darah tertutup dan sirkulasi darah terbuka. Sirkulasi darah tertutupya itu sirkulasi darah dimana darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh di sekitarnya (Djuhanda, 1982). Selama beraktifitas peredaran darah akan mengangkut lebih banyak oksigen ke otot, karena tanpa peningkatan ketersediaan oksigen akan segera menghabiskan sistem energi anaerobik dan akhirnya menyebabkan keletihan akibat terbentuknya asam laktat. Darah membawa substansi dari tempatnya dibentuk ke semua bagian tubuh dan menjaga tubuh agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Sel darah merah membawa oksigen, sel darah putih menjaga tubuh dari serangan organisme penyerbu, sedangkan kombinasi trombosit dan faktor pembeku berperan untuk menyumbat kebocoran pembuluh darah tanpa menghambat alirannya (Djuhanda, 1982). Darah memberikan bahan materi dengan perantara difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler dan kembali ke jantung melalui sistem arteri dan vena. Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran darah yang tidak melewati pembuluh dan ada hubungan langsung dengan sel tubuhnya. Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena dilengkapi dengan pembuluhpembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara cepat ke organ maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak dari pada organ atau jaringan yang kurang aktif (Ville et al., 1988). B. Tujuan Tujuan praktikum sistem sirkulasi yaitu : 1. Melihat jalannya peredaran darah ikan. 2. Membedakan aliran darah vena dan arteri.

II. MATERI DAN CARA KERJA A. Materi Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) dan air secukupnya. Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity slide, kamera, sendok plastik, tisu, dan baskom. B. Cara Kerja Cara kerja acara praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) diletakkan di gelas objek. 2. Peredaran darah diamati di bawah mikroskop. 3. Aliran darah arteri dan vena difoto.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

1

2

Gambar 3.1 Arteri dan Vena pada Larva Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Keterangan gambar : 1. Pembuluh darah arteri 2. Pembuluh darah vena

A. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa sistem peredaran darah ikan adalah sistem peredaran darah tertutup. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa oleh jantung yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan conus arteriosus yang tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui kapiler dan insang. Saat melalui insang, CO2 dilepas dan O2 diambil sehingga terjadi pertukaran gas antara CO2 dan O2. Menurut Jensen et al. (2014), pada vertebrata ektotermik, yaitu ikan, amfibi dan reptil, sinus venosus membantu pengisian atrium dengan berkontraksi sebelum atrium (atria). Hal ini akan mengubah darah menjadi darah arteri kemudian menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati vena. Tekanan pembuluh darah arteri lebih besar daripada tekanan pembuluh darah vena. Hal ini sesuai dengan pernyataan Storer & Usinger (1961), yang menyatakan bahwa tekanan jantung pada pembuluh arteri sangat kuat, sehingga dibutuhkan pembuluh darah yang besar dan diimbangi dengan keelastisan dari dinding pembuluh darah arteri. Kecepatan aliran pembuluh arteri pun lebih besar daripada vena. Arteri kecepatan alirannya lebih terpancar keluar dengan deras, sedangkan untuk aliran darah vena bila terpotong akan menetes saja karena tekanan jantung mulai menurun. Sistem sirkulasi merupakan suatu sistem transport yang mengangkut nutrisi dan O2 keseluruh tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme serta CO2. Fungsi sistem sirkulasi darah pada hewan yaitu untuk transport zat-zat terlarut, untuk transport panas ke seluruh tubuh dan untuk transport energi di dalam tubuh. Menurut Storer & Usinger (1961), ada beberapa fungsi sistem sirkulasi darah yaitu sebagai transport makanan, gas, hormon, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya dibawa darah ke seluruh sel tubuh. Menurut Setyowati et al. (2014), zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal, dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh. Kemudian juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh, pembuluh darah berkontraksi untuk mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi untuk melepaskan panas pada permukaan kulit. Selain itu juga berfungsi sebagai perlindungan, sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi benda asing melalui sistem imun. Terakhir yaitu memiliki fungsi untuk pendaparan (buffering) yang berarti protein darah memberikan sistem buffer asam-basa untuk mempertahankan pH optimum darah (Priatna et al., 2016).

Komponen sistem sirkulasi terdiri dari sistem pembuluh darah (blood vascular system) dan sistem pembuluh limfa atau getah bening (lymph vascular system). Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler yaitu saluran kecil yang beranastosome dan membelah diri serta menyediakan diri untuk

pertukaran berbagai zat

antara

darah dan jaringan, dan vena yang

mengembalikan darah ke jantung. Darah merupakan medium transport dari sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari sirkulasi yaitu suatu lintasan yang kontinyu. Darah dalam jumlah tertentu dipompa oleh jantung, maka jumlah yang sama juga mengalir melalui setiap bagian sirkulasi (Yustina et al., 2014). Menurut Kay (1998), sistem sirkulasi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua macam yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup. Sistem sirkulasi terbuka yaitu peredaran darah dialirkan keseluruh tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi bercampur dengan cairan interestial tubuh. Sistem sirkulasi tertutupya itu peredaran darah melalui pembuluh darah. Keadaan fisiologis darah ikan sangat bervariasi tergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan (Yustina, 2014). Sesuai dengan preparat yang digunakan ikan gurami (Osphronemus gouramy) mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan, yaitu atrium dan ventrikel (Jasin, 1989). Sistem sirkulasi darah pada hewan terdiri dari sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup. Sistem sirkulasi terbuka yaitu sistem sirkulasi dimana darah dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran tersebut kontak dengan region terbuka dan darah mengalir secara bebas di antara jaringan sebelum akhirnya darah kembali ke jantung. Sirkulasi darah terbuka merupakan sistem sirkulasi pada hewan yang tidak memiliki rongga gastrovaskuler yang memadai untuk transport internal sehingga darah tidak mempunyai ruang pembatas untuk sirkulasinya, contohnya adalah cacing planaria dan serangga. Sistem sirkulasi tertutup yaitu sistem sirkulasi dimana darah dibawa dalam suatu jaringan ke saluran dan akhirnya kembali ke jantung. Darah vertebrata dibawa dalam suatu sistem tabung elastik (arteri, kapiler dan vena). Darah kembali ke jantung tanpa meninggalkan sistem tabung ini sehingga darah tetap di dalam sistem tertutup. Sirkulasi darah tertutup, yaitu ketika darah hanya terdapat dalam pembuluh dan

terpisah dari cairan interstisial, contohnya adalah cacing tanah, cumi-cumi, gurita dan hewan-hewan vertebrata lainnya (Kay, 1988). Sistem sirkulasi darah yang diamati pada praktikum kali ini adalah sirkulasi darah pada larva ikan gurame (Osphronemus gouramy) dan termati sistem sirkulasinya termasuk sistem sirkulasi tertutup dan tunggal. Menurut Ville et al. (1988), ikan termasuk ke dalam subfillum vertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata sistem sirkulasinya adalah sistem sirkulasi tertutup yaitu arah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Selain itu hewan vertebrata mempunyai organ yang berfungsi untuk memompa darah yaitu jantung. Jantung pada ikan dibagi dua yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Dengan meningkatnya aktivitas, maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen akan semakin besar. Kebutuhan ini akan dipenuhi jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga akan direspon oleh pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembuluh darah sehingga akan berdampak pada tekanan darah individu tersebut. Saat proses ini berlangsung maka keadaan darah akan semakin mengental dan menghambat peredaran darah dalam mengangkut sari-sari makanan dan osigen keseluruh tubuh. Kadar oksigen terlarut dalam air sangat penting bagi kelangsungan hidup semua organisme. Oksigen tergantung dari jenis ikan, umur dan aktifitasnya. Ikan gurame mempunyai labirin yang dapat mengambil oksigen langsung dari udara sehingga kadar oksigen dalam air tidak terlalu mempengaruhi gurami (Fitriadi et al., 2014). Perbedaan antara arteri dan vena yaitu pada arteri mempunyai tekanan lebih besar, kecepatan lebih cepat, arah aliran dari jantung ke seluruh tubuh, pola aliran menyebar, dinding lebih tebal, warna lebih terang dan kadar O2 lebih banyak, sedangkan pada vena tekanannya lebih kecil, kecepatannya lamban, arah aliran darah ke jantung, mempunyai dinding tipis, warna gelap dan kadar O2 sedikit. Pembuluh arteri mempunyai dinding yang kuat, tebal dan

elastis,

berdenyut teratur, mempunyai klep pada permukaan aorta, aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh meninggalkan jantung dan paru-paru. Letak arteri pada umumnya di bagian dalam dari jaringan otot, tekanan tinggi, warna merah muda karena masih mengandung oksigen, pola aliran pada percabangannya menyebar. Pembuluh vena mempunyai dinding yang tipis dan lemah, tidak elastis, kecepatannya lambat, darahnya berwarna merah tua karena membawa darah

kotor yang mengandung karbon dioksida dari jaringan tubuh dan paru-paru, aliran darah menuju jantung, tekanannya rendah dan pola alirannya mengumpul (Fadjarwati, 1982).

IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1.

Sistem sirkulasi larva ikan gurame (Osphronemus gouramy) adalah sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantisa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena serta hanya mengalir satu kali.

2.

Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena yaitu arah aliran pembuluh darah arteri keluar jantung, sedangkan arah aliran pembuluh darah vena menuju jantung.

DAFTAR PUSTAKA Djuhanda, T., 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan 1. Bandung: Amrico. Fadjarwati., 1982. Ikhtisar Biologi. Surabaya: IPIENS. Fitriadi, M. W., Basuki, F., & Nugroho, R. A., 2014. Pengaruh Pemberian Recombinant Growth Hormone (rGH) Melalui Metode Oral dengan Interval Waktu yang Berbeda terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Gurame. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(2), pp. 7785. Jasin, M., 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya. Jensen, B., Boukens, B. J. D., Wang, T., Moorman, A. F. M., & Christoffels, V. M., 2014. Evolution of the Sinus Venosus from Fish to Human. Journal of Cardiovascular Development and Disease, 1(1), pp. 14-28. Kay, I., 1988. Introduction of Animal Physiology. New York: Biosientific Publisher Springer. Montagna, W., 1963. Anatomy Comparative. New York: John Wiley. Priatna, D. E., Purnomo, T., & Kuswanti, N., 2016. Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Air dan Ikan Bader (Barbonymusgonionotus) di Sungai Brantas Wilayah Mojokerto. Lentera Bio, 5(1), pp. 48-53. Setyowati, Adhelia, Dewi, H., Awik, P. D. N., & Nurlita, A., 2014. Studi Histopatologi Hati Ikan Belanak (Mugil cephalus) di Muara Sungai Aloo Sidoarjo. Jurnal Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2(1), pp. 1-10. Storer, T., & Usinger., 1961. Element of Zoology. New York: Mc Graw Hill Book Company Inc. Ville, Claude, A., Warren, F., Barnes, Robert, D. & Walker., 1988. Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Yustina, Arnentis, & Rifa, S., 2014. Efek Subletal Sulfida pada Fisiologi Darah Benih Ikan Mas (Cyprinuscarpio L). Jurnal perikanan, 2(1), pp. 20-24.

Related Documents


More Documents from ""