Sistem Instrumentasi Industri Pada Generasi Ke.docx

  • Uploaded by: Wahyu Gilang Ramadhan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Instrumentasi Industri Pada Generasi Ke.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 554
  • Pages: 2
SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI PADA GENERASI KE-3 DAN KE-4

Industri tidak terlepas dari teknologi yang mendukung selama pemrosesannya. Suatu alat yang membantu manusia untuk mengolah berbagai sumber baik itu barang mentah, bahan baku ataupun barang setengah jadi menjadi sesuatu yang lebih berguna dan berharga . Setidaknya terdapat 4 kali revolusi industri yang mengubah suatu sistem keberlangsungan suatu industri. Bermula pada abad ke-18 yang ditandai dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Lalu penggunaan listrik dalam proses industri beserta dimulainya suatu pembuatan produk secara masal. Pada generasi ketiga, “Computer and Automation” istilah bagi tahapan ketiga dari sebuah revolusi industri. Berawal dari sebuah terobosan yang dicetuskan oleh Henry Ford pada proses produksi dalam sebuah jalur produksi yang dimungkinkannya untuk diotomasi sehingga berkembanglah jalur produksi terotomatisasi. Istilah otomasi digunakan untuk mendeskripsikan sebuah proses yang dilakukan secara otomatis. Namun apabila dilihat lebih jauh lagi bahwa otomasi tersebut dikerjakan oleh sebuah komputer yang telah diprogram untuk pekerjaan tertentu. Jadi kunci dari otomatisasi tersebut adalah komputer sebagai kontrol dari jalannya otomasi. Karena dalam prakteknya otomasi dan komputer tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Inilah yang menjadi penyebab bahwa revolusi industri ketiga adalah zaman diterapkannya komputer dan otomasi pada suatu industri. Dalam prosesnya manusia tidak lagi dilibatkan untuk melakukan pekerjaannya sehingga manusia dapat menikmati hasil dari proses tersebut tanpa perlu turun tangan selama pekerjaanya. Perubahan dengan cara kerja tersebut sangat dirasakan bagi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkannya karena keuntungan yang dihasilkan. Berikut adalah keuntungan yang dihasilkan dari diterapkannya otomasi dalam indsutri. 

Konsistensi dalam membuat suatu produk menjadi lebih baik

Penerapan otomasi dalam sebuah perusahaan membuat produksi perusahaan lebih mudah dan efisien karena semua proses pengerjaannya telah terprogram dengan menggunakan sebuah kendali lewat komputer sehingga produksi akan lebih konsisten. 

Pengurangan jumlah tenaga kerja

Contohnya pada industri pengisian botol minuman. Botol yang diisi secara manual dengan banyak tenaga kerja akan memakan banyak biaya bagi perusahaan tersebut. Dengan diterapkannya otomasi maka pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang dapat terselesaikan hanya dengan seorang operator yang mengatur proses jalannya operasi.



Tingkat keselamatan yang lebih tinggi

Dalam dunia perindustrian terutama dalam proses produksi pasti memiliki resiko ,dengan adanya otomasi, perusahaan bisa menekan resiko pekerjaan contohnya pada proses pengecatan bodi mobil. Manusia tidak perlu turun tangan dalam proses pengecatannya, melainkan manusia (operator) hanya perlu mengatur apa saja yang harus dilakukan oleh mesin pengecatan. Pada industri generasi 4 sudah sedikit berbeda dengan generasi sebelumnya, pada industri generasi 4 sudah menggunakan sistem operasi jarak jauh, robotic remote yang terhubung ke sistem komputer yang dilengkapi mesin algoritma sehingga dapat mengendalikan sebuah sistem tanpa melakukannya pada jarak dekat. Secara singkat bahwa dengan penerapan sistem operasi jarak jauh tersebut, para pekerja (operator) hanya mengoperasikan suatu sistem yang terhubung ke suatu mesin melalui perangkat yang terhubung tanpa perlu pergi langsung ke tempat dimana suatu mesin dioperasikan. Contohnya pada perusahaan pembangkit tenaga listrik yang sudah menggunakan SCADA yang terhubung dengan RTU (romote terminal unit). RTU adalah salah satu komponen peralatan SCADA yang didesain untuk memonitor aktivitas substation pada suatu sistem tenaga listrik. Informasi dasar tentang sistem tenaga listrik diperoleh dari pemantauan status peralatan dan pengukuran besaran listrik pada Gardu Induk. Informasi tersebut kemudian diproses oleh RTU untuk kemudian dikirim ke Control Center. Sebaliknya, Control Center pun dapat mengirim perintah ke RTU.

AGGOTA KELOMPOK: -

Wahyu Gilang Ramadhan (201610130311088)

-

Ansor Roesman (201610130311080)

-

M Kurniawan Nur Syahbani (201610130311070)

-

M Thoriq Aziz (201610130311068)

Related Documents


More Documents from "BanieManie"