INSTRUMENTASI PADA PROSES PERINDUSTRIAN Wahyu Gilang Ramadhan (201610130311088) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Seperti yang kita ketahui bahwa instrumentasi merupakan hal yang penting untuk mengontrol suatu sistem pada pabrik perindustrian. Contohnya seperti suhu dan tekanan yang harus diukur untuk mengontrol gas, minyak, atau aliran listrik pada pemanas air (water heater). Pada dasarnya suatu instrumen dapat digunakan untuk mengendalikan sejumlah variabel seperti suhu, aliran, tekanan secara bersamaan. Semua variabel tersebut bisa menjadi variabel interdependen dalam satu proses yang membutuhkan mikroprosesor yang kompleks untuk proses kontrol secara keseluruhan. Pada tulisan ini hanya dibatasi pada pembahasan tentang variabel tekanan (pressure) yang paling sering digunakan dalam proses pengontrolan pada suatu industri. Agar pembaca lebih memahami secara fundamental mengenai masalah ini, alangkah baiknya jika pembaca mengerti lebih dahulu tentang arti dari tekanan itu sendiri. yang dimaksud dengan tekanan adalah gaya yang diberikan oleh gas atau cairan yang dipengaruhi oleh beratnya, contohnya seperti tekanan dari atmosfer pada suatu permukaan bumi dan juga tekanan yang diberikan oleh suatu cairan dalam luasan tangki tertentu. Dimana tekanan dari cairan ini dipengaruhi oleh banyaknya cairan dan luas penampang dari cairan yang dilaluinya tersebut. tidak luput juga ketinggian menjadi salah satu variabel dari besar kecilnya tekanan yang dihasilkan tersebut. oleh karena itu , suatu instrumen harus dikalibrasikan untuk mendapatkan hasil tekanan yang sebenarnya yang dihasilkan dari cairan tersebut. Terdapat berbagai cara dalam mengukur suatu tekanan, contohnya seperti manometer dan tabung bourdon. Manometer merupakan contoh alat pengukur tekanan yang baik meskipun alat tersebut tidak seperti alat alat yang biasa digunakan dalam proses pengukuran tekanan. Hal ini dikarenakan alatnya yang lebih kecil , lebih datar dan pastinya juga lebih mudah dalam proses pengukuran tekanannya. Tabung-U manometer tebuat dari tabung kaca berbentuk U yang didalamnya diisi oleh suatu cairan. Dimana saat kedua sisi terdapat tekanan yang sama , level dari cairan akan menunjukan ke skala nol. Sehingga jika salah satu sisi mendapat tekanan sebesar a dan terjadi
perbedaan tekanan diantara kedua sisi tabung U tersebut , maka level cairan dari tekanan yang lebih kecil akan menunjukan kenaikan yang mewakili dari tekanan yang diberikan tadi sebesar a. Lalu tabung bourdon yang berongga. Biasanya alat ini dibuat dari bahan tembaga atau besi yang berbentuk tiga perempat lingkaran . alat ini bekerja saat tekanan telah diberikan, pada sisi luar memiliki total gaya yang lebih besar secara proporsional karena luas permukaannya yang lebih besar, dan diameter dari lingkaran akan meningkat. Tabung-tabung itu berlabuh di salah satu ujungnya sehingga ketika tekanan diberikan ke tabung, ia berusaha meluruskan dan dengan demikian ujung bebas tabung bergerak. Gerakan ini dapat secara mekanis digabungkan ke pointer, yang ketika dikalibrasi, akan menunjukkan tekanan sebagai indikator garis pandang, atau dapat digabungkan ke potensiometer untuk memberikan nilai resistansi sebanding dengan tekanan untuk sinyal listrik. Tabung Bourdon dapat menahan beban berlebih hingga 30 hingga 40 persen dari muatan pengenal maksimum tanpa kerusakan, tetapi jika kelebihan beban mungkin memerlukan kalibrasi ulang. Tabung juga dapat dibentuk menjadi bentuk heliks atau spiral untuk meningkatkan jangkauannya. Tabung Bourdon biasanya digunakan untuk mengukur tekanan gauge positif, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur tekanan pengukur negatif. Jika tekanan pada tabung Bourdon diturunkan, maka diameter tabung akan berkurang. Gerakan ini dapat digabungkan ke penunjuk untuk membuat pengukur vakum.