Sifat Nilai Eigen Matriks Antiadjacency Graf Siklik.docx

  • Uploaded by: Qie Zarathustra
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sifat Nilai Eigen Matriks Antiadjacency Graf Siklik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,490
  • Pages: 7
Sifat Nilai Eigen Matriks Antiadjacency dari Graf Simetrik Noni Selvia Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI [email protected] Abstrak Matriks antiadjacency merupakan salah satu cara untuk merepresentasikan suatu graf berarah. Misalkan ๐‘ฎ adalah sebuah graf berarah dengan (๐‘ฎ) = {๐’—๐Ÿ , ๐’—๐Ÿ , โ‹ฏ , ๐’—๐’ } . Matriks adjacency dari graf berarah ๐‘ฎ adalah matriks ๐‘จ = (๐’‚๐’Š๐’‹ ) berukuran ๐’ ร— ๐’, dengan ๐’‚๐’Š๐’‹ = 1 jika terdapat busur berarah dari ๐’—๐’Š ke ๐’—๐’‹ dengan ๐’Š โ‰  ๐’‹ dan lainnya akan bernilai 0. Matriks ๐‘ฉ = ๐‘ฑ โˆ’ ๐‘จ disebut sebagai matriks antiadjacency dari graf berarah ๐‘ฎ dengan ๐‘ฑ adalah matriks berukuran ๐’ ร— ๐’ yang semua entrinya adalah 1. Pada makalah ini akan dibahas mengenai sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf simetrik. Kata Kunci: matriks antiadjacency, graf simetrik, sifat nilai eigen

Characteristic of Eigenvalue of Antiadjacency Matrix of Symmetric Graph Abstract Antiadjacency matrix is one of the ways to represent a directed graph . Let G be a directed graph with ๐•(๐†) = {๐ฏ๐Ÿ , ๐ฏ๐Ÿ , โ‹ฏ , ๐ฏ๐ง }. The adjacency matrix of G is a matrix ๐€ = (๐š๐ข๐ฃ ) of order ๐ง ร— ๐ง, with ๐š๐ข๐ฃ = ๐Ÿ if there is an edge from ๐ฏ๐ข to ๐ฏ๐ฃ , for ๐ข โ‰  ๐ฃ, otherwise ๐š๐ข๐ฃ will equals 0. The matrix ๐ = ๐‰ โˆ’ ๐€ is called the antiadjacency matrix of G, with ๐‰ is a matrix of order ๐ง ร— ๐ง with all entries equal to 1. In this paper, it will show characteristic of eigenvalue of antiadjacency matrix of symmetric graph. Keywords : antiadjacency matrix, a symmetric graph, characteristic of eigenvalue

Pendahuluan Teori graf aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang mengaplikasikan teori matriks dan aljabar linear untuk menemukan sifat โ€“ sifat yang berkaitan dengan kelas โ€“ kelas graf. Salah satu aplikasinya yaitu dalam menentukan sifat โ€“ sifat dari matriks antiadjacency dari suatu graf berarah. Ada dua tipe graf berarah ๐บ yang dapat diamati yaitu graf berarah simetrik dan graf berarah asimetrik atau biasa disebut graf terorientasi. Graf berarah ๐บ dikatakan simetrik jika pada graf tersebut terdapat busur berarah ๐‘ข๐‘ฃ maka busur ๐‘ฃ๐‘ข juga ada. Sedangkan graf terorientasi hanya mempunyai busur berarah ๐‘ข๐‘ฃ atau ๐‘ฃ๐‘ข saja. (Bapat, R.B, 2010) Busur berarah yang mempunyai simpul asal dan simpul ujung yang sama disebut gelang (loop), serta busur-busur berarah yang mempunyai pasangan terurut dari simpul yang sama disebut busur sejajar (parallel). Graf berarah yang tidak mempunyai gelang dan busur yang berarah sejajar disebut graf sederhana (simple directed graph).( Chartrand, G dan Lesniak, L, 1996). Graf berarah sederhana yang simetrik selanjutnya disebut graf simetrik. Berikut ini adalah contoh dari graf simetrik dan graf asimetrik

G1

G2

v3

v2

v3

v2

v4 v1

v4 v1

Gambar 1.1 Graf simetrik ๐‘ฎ๐Ÿ dan graf asimetrik ๐‘ฎ๐Ÿ Sumber: (Chartrand, G dan Lesniak, L, 1996) Sebelum diberikan sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf simetrik, berikut ini akan diberikan beberapa definisi dan Teorema yang diperlukan untuk pembahasan selanjutnya. Definisi 1 Matriks adjacency dari graf berarah ๐บ adalah matriks ๐ด = [๐‘Ž๐‘–๐‘— ] berukuran ๐‘› ร— ๐‘› yang didefinisikan sebagai berikut : 1, untuk ๐‘– โ‰  ๐‘— jika terdapat busur berarah dari ๐‘ฃ๐‘– ke ๐‘ฃ๐‘— ๐‘Ž๐‘–๐‘— = { 0, untuk selainnya. Matriks antiadjacency dari graf berarah G adalah matriks ๐ต = ๐ฝ โˆ’ ๐ด, dengan ๐ฝ adalah matriks berukuran n ร— n yang semua entrinya adalah 1. (Aigner, 1967) Definisi 2 Misalkan ๐ด adalah suatu matriks berukuran ๐‘› ร— ๐‘›, skalar ๐œ† adalah nilai eigen dari matriks ๐ด jika terdapat vektor ๐‘ฅ๐‘›ร—1 โ‰  0 yang memenuhi persamaan ๐ด๐‘ฅ = ๐œ†๐‘ฅ. Vektor ๐‘ฅ yang memenuhi kesamaan tersebut dinamakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐œ†. Polinomial karakteristik dari ๐ด adalah bentuk polinom dari det(๐œ†๐ผ โˆ’ ๐ด). Ternyata, akar-akar polinomial karakteristik tersebut merupakan nilai eigen dari matriks ๐ด. (Aliyani, F, 2014) Definisi 3 Misalkan ๐ด adalah matriks berukuran ๐‘› ร— ๐‘›, maka trace ๐ด yang dinotasikan dengan ๐‘ก๐‘Ÿ (๐ด) didefinisikan ๐‘›

๐‘ก๐‘Ÿ (๐ด) = โˆ‘ ๐‘Ž๐‘–๐‘– , dengan ๐‘– = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘›. ๐‘–=1

(Meyer, 2000)

Definisi 4 Suatu submatriks dari suatu matriks adalah susunan matriks yang diperoleh dengan menghapus sembarang kombinasi baris dan kolom matriks dari matriks ๐ด. Suatu submatriks utama berukuran ๐‘Ÿ ร— ๐‘Ÿ dari matriks ๐ด๐‘›ร—๐‘› adalah suatu submatriks yang berada pada himpunan yang sama dari ๐‘Ÿ baris dan kolom. Suatu minor utama berukuran ๐‘Ÿ ร— ๐‘Ÿ adalah determinan dari submatriks utama berukuran ๐‘Ÿ ร— ๐‘Ÿ. Dengan kata lain, suatu minor utama berukuran ๐‘Ÿ ร— ๐‘Ÿ diperoleh dengan menghapus himpunan yang ๐‘› sama dari (๐‘› โˆ’ ๐‘Ÿ) baris dan kolom, dimana banyaknya adalah ( ) minor utama. (Meyer, 2000) ๐‘Ÿ Definisi Beberapa sifat nilai mutlak dari bilangan real yaitu, 1. |๐‘ฅ + ๐‘ฆ| โ‰ค |๐‘ฅ| + |๐‘ฆ|. 2. |๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ| โ‰ค |๐‘ฅ| + |๐‘ฆ|. (Biggs, 1993) Teorema 1

Jika ๐œ†๐‘› + ๐‘1 ๐œ†๐‘›โˆ’1 + ๐‘2 ๐œ†๐‘›โˆ’2 + โ‹ฏ + ๐‘๐‘›โˆ’1 ๐œ† + ๐‘๐‘› adalah persamaan karakteristik dari matriks ๐ด๐‘›ร—๐‘› maka ๐‘ค

๐‘๐‘– = (โˆ’1) โˆ‘|๐ด๐‘– (๐‘—) | ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘– = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘› ๐‘–

๐‘—=1 (๐‘—)

dimana |๐ด๐‘– | adalah minor utama yang berukuran ๐‘– ร— ๐‘– dari matriks ๐ด dan ๐‘— = 1, โ‹ฏ , ๐‘ค dengan ๐‘ค adalah banyaknya minor utama yang berukuran ๐‘– ร— ๐‘–. (Meyer, 2000) Teorema 2 Misalkan polinomial berderajat ๐‘›, ๐‘(๐‘ฅ) = ๐‘Ž0 ๐‘ฅ ๐‘› + ๐‘Ž1 ๐‘ฅ ๐‘›โˆ’1 + โ‹ฏ + ๐‘Ž๐‘›โˆ’1 ๐‘ฅ + ๐‘Ž๐‘› = 0, ๐‘ฅ1 , ๐‘ฅ2 , โ€ฆ , ๐‘ฅ๐‘› adalah akar-akar dari polinomial ๐‘(๐‘ฅ), maka berlaku 1. ๐‘ฅ1 + ๐‘ฅ2 + ๐‘ฅ3 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ๐‘› = โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘˜ = โˆ’ ๐‘˜

dengan

๐‘Ž1 ๐‘Ž0

2. (๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ3 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ๐‘› ) + (๐‘ฅ2 ๐‘ฅ3 + ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ4 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ๐‘› ) + โ‹ฏ + ๐‘ฅ๐‘›โˆ’1 ๐‘ฅ๐‘› = โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘— ๐‘ฅ๐‘˜ = ๐‘—โ‰ ๐‘˜

๐‘Ž2 ๐‘Ž0

3. (๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ3 + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ4 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ๐‘› ) + (๐‘ฅ1 ๐‘ฅ3 ๐‘ฅ4 + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ4 ๐‘ฅ5 + โ‹ฏ + ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ3 ๐‘ฅ๐‘› ) + โ‹ฏ + ๐‘ฅ๐‘›โˆ’2 ๐‘ฅ๐‘›โˆ’1 ๐‘ฅ๐‘› = ๐‘Ž3 โˆ‘ ๐‘ฅ๐‘— ๐‘ฅ๐‘˜ ๐‘ฅ๐‘™ = โˆ’ ๐‘Ž0 ๐‘—โ‰ ๐‘˜โ‰ ๐‘™

โ‹ฎ 4. ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ๐‘ฅ3 ๐‘ฅ4 โ€ฆ ๐‘ฅ๐‘› = โˆ ๐‘ฅ๐‘˜ = (โˆ’1)๐‘˜ 1โ‰ค๐‘˜โ‰ค๐‘›

๐‘Ž๐‘˜ . ๐‘Ž๐‘œ

(Wearden, 2003)

Metodologi Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan dengan mempelajari buku, makalah, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan untuk digunakan sebagai dasar teori dalam menentukan sifat nilai eigen dari suatu matriks antiadjacency untuk graf simetrik. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian tentang sifat nilai eigen matriks antiadjacency dari graf simetrik yang akan diberikan dalam bentuk Lema. Lema 1 Misalkan ๐บ adalah graf simetrik yang mempunyai ๐‘› simpul dan ๐‘š busur. Misalkan ๐ต๐‘›ร—๐‘› adalah matriks antiadjacency dari ๐บ. Jika ๐‘(๐ต) = ๐œ†๐‘› + ๐‘1 ๐œ†๐‘›โˆ’1 + ๐‘2 ๐œ†๐‘›โˆ’2 + โ‹ฏ + ๐‘๐‘›โˆ’1 ๐œ† + ๐‘๐‘› = 0 ๐‘š merupakan persamaan karakteristik dari matriks ๐ต, maka ๐‘1 = โˆ’๐‘› dan ๐‘2 = 2 . Bukti. Misalkan persamaan karakteristik dari matriks antiadjacency graf berarah ๐บ adalah ๐‘(๐ต) = ๐œ†๐‘› + ๐‘1 ๐œ†๐‘›โˆ’1 + ๐‘2 ๐œ†๐‘›โˆ’2 + โ‹ฏ + ๐‘๐‘›โˆ’1 ๐œ† + ๐‘๐‘› = 0 ๐‘š Akan ditunjukkan bahwa ๐‘1 = โˆ’๐‘› dan ๐‘2 = 2 . Berdasarkan Teorema 1, diketahui ๐‘ค

(๐‘—)

๐‘–

๐‘๐‘– = (โˆ’1) โˆ‘ |๐ต๐‘– | , ๐‘—=1

๐‘‘๐‘–๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘Ž ๐‘– = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘› .

(๐‘—)

dimana |๐ต๐‘– | adalah minor utama yang berukuran ๐‘– ร— ๐‘– dari matriks ๐ต dan ๐‘— = 1, 2, โ‹ฏ , ๐‘ค dengan ๐‘ค adalah banyaknya minor utama yang berukuran ๐‘– ร— ๐‘–. Berikut ini akan ditunjukkan nilai ๐‘๐‘– untuk ๐‘– = 1 dan ๐‘– = 2. Untuk ๐‘– = 1, maka akan ditunjukkan bahwa ๐‘1 = โˆ’๐‘› ๐‘ค

(๐‘—)

1

๐‘1 = (โˆ’1) โˆ‘ |๐ต1 | ๐‘—=1 (๐‘—) |๐ต1 | adalah

(๐‘—)

Dimana minor utama yang berukuran 1 ร— 1 pada matriks ๐ต, maka |๐ต1 | merupakan determinan dari entri โ€“ entri pada diagonal utama pada matriks ๐ต yaitu |๐‘๐‘–๐‘– | dimana ๐‘– = ๐‘—. Berdasarkan sifat submatriks utama dari matriks berukuran ๐‘› ร— ๐‘› dan ๐‘ค merupakan banyaknya minor utama yang ๐‘› berukuran 1 ร— 1 , maka ๐‘ค = ( ) = ๐‘›. Sehingga diperoleh 1 (1) (2) (๐‘ค) ๐‘1 = (โˆ’1)1 (|๐ต1 | + |๐ต1 | + โ‹ฏ + |๐ต1 |). = (โˆ’1)(|๐‘11 | + |๐‘22 | + โ‹ฏ + ๐‘๐‘ค๐‘ค ).

๏ƒฆ ๏€ฝ ๏€จ ๏€ญ1๏€ฉ ๏ƒง1 ๏€ซ 1 ๏€ซ w ๏ƒจ

๏ƒถ ๏€ซ 1๏ƒท . ๏ƒธ

= โˆ’๐‘ค. = โˆ’๐‘›. sehingga diperoleh ๐‘1 = โˆ’๐‘›. Untuk ๐‘– = 2, maka akan ditunjukkan ๐‘2 = ๐‘ค

๐‘š 2

.

(๐‘—)

๐‘2 = (โˆ’1)2 โˆ‘ |๐ต2 | ๐‘—=1 (๐‘—)

Dimana |๐ต2 | adalah minor utama yang berukuran 2 ร— 2 pada matriks ๐ต. Berdasarkan sifat submatriks utama dari matriks berukuran ๐‘› ร— ๐‘› dan ๐‘ค merupakan banyaknya minor utama yang ๐‘› berukuran 2 ร— 2 , maka ๐‘ค = ( ). Karena pada minor utama berukuran 2 ร— 2, mempunyai dua 2 kemungkinan nilai yaitu 0 dan 1, maka ๐‘ค

๐‘› (๐‘—) โˆ‘ |๐ต2 | = ( ) โˆ’ ๐œ” 2 ๐‘—=1

Dimana ๐œ” adalah banyaknya minor utama berukuran 2 ร— 2 yang bernilai 0. Dengan kata lain ๐œ” menyatakan banyaknya dua simpul yang tidak mempunyai busur simetrik. Ternyata untuk suatu graf ๐‘› ๐‘š simetrik hasil dari ( ) โˆ’ ๐œ” sama dengan setengah dari banyaknya busur simetrik yaitu 2 . Hal ini 2 dikarenakan oleh, suatu graf simetrik mempunyai ๐‘š busur dan untuk 1 minor utama berukuran 2 ร— 2 yang bernilai 1 menyatakan hubungan sepasang busur berarah simetrik, maka banyaknya minor utama berukuran 2 ร— 2 yang bernilai 1 akan sama dengan setengah dari banyaknya busur yang ada pada graf simetrik. Sehingga diperoleh, ๐‘ค

(๐‘—)

2

๐‘2 = (โˆ’1) โˆ‘ |๐ต2 |. ๐‘—=1

๐‘› = 1 (( ) โˆ’ ๐œ”). 2 ๐‘š = . 2 ๐‘š Jadi, ๐‘2 = 2 .โˆŽ

Lema 2 Misalkan ๐บ adalah graf simetrik yang mempunyai ๐‘› simpul dan ๐‘š busur dan ๐ต adalah matriks antiadjacency dari graf ๐บ. Jika ๐‘(๐ต) = ๐œ†๐‘› + ๐‘1 ๐œ†๐‘›โˆ’1 + ๐‘2 ๐œ†๐‘›โˆ’2 + โ‹ฏ + ๐‘๐‘›โˆ’1 ๐œ† + ๐‘๐‘› = 0 adalah persamaan karakteristik dari ๐ต dan ๐œ†1 , ๐œ†2 , โ‹ฏ , ๐œ†๐‘› adalah akar โ€“ akar persamaan karakteristik matriks ๐ต, maka berlaku ๐‘›

1.

โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘ก๐‘Ÿ (๐ต) = ๐‘› ๐‘–=1

2.

โˆ‘

๐œ†๐‘– ๐œ†๐‘— =

1โ‰ค๐‘–<๐‘—โ‰ค๐‘›

๐‘š 2

Bukti. Persamaan karakteristik matriks antiadjacency dari graf ๐บ simetrik adalah ๐‘(๐ต) = ๐œ†๐‘› + ๐‘1 ๐œ†๐‘›โˆ’1 + ๐‘2 ๐œ†๐‘›โˆ’2 + โ‹ฏ + ๐‘๐‘›โˆ’1 ๐œ† + ๐‘๐‘› = 0 1. Akan ditunjukkan bahwa ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘ก๐‘Ÿ ๐ต = ๐‘›. ๐‘–=1

Berdasarkan Teorema 2 dan lema 1 bagian 1 diperoleh ๐‘› ๐‘1 ๐‘1 โˆ‘ ๐œ†๐‘– = โˆ’ = โˆ’ = โˆ’๐‘1 = โˆ’(โˆ’๐‘›) = ๐‘› ๐‘0 1 ๐‘–=1

Jadi (1)

โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘› . 1โ‰ค๐‘–โ‰ค๐‘›

Berdasarkan definisi 3 diketahui bahwa ๐‘›

๐‘ก๐‘Ÿ (๐ต) = โˆ‘ ๐‘๐‘–๐‘– ๐‘–=1

Karena pada matriks ๐ต merupakan matriks antiadjacency, maka entri โ€“ entri pada diagonal utama bernilai 1, sehingga diperoleh ๐‘›

๐‘ก๐‘Ÿ (๐ต) = โˆ‘ ๐‘๐‘–๐‘–

๏€ฝ 1๏€ซ1๏€ซ

๐‘–=1

๏€ซ1

n

๐‘ก๐‘Ÿ (๐ต) = ๐‘›

(2)

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘ก๐‘Ÿ (๐ต) = ๐‘›. ๐‘–=1

2. Akan ditunjukkan bahwa ๐‘š โˆ‘ ๐œ†๐‘– ๐œ†๐‘— = . 2 1โ‰ค๐‘–<๐‘—โ‰ค๐‘›

Berdasarkan Teorema 2 dan Lema 1 bagian 2 diperoleh ๐‘2 ๐‘2 ๐‘š โˆ‘ ๐œ†๐‘– ๐œ†๐‘— = = = ๐‘2 = . ๐‘0 1 2 1โ‰ค๐‘–<๐‘—โ‰ค๐‘›

Jadi, โˆ‘ ๐œ†๐‘– ๐œ†๐‘— = 1โ‰ค๐‘–<๐‘—โ‰ค๐‘›

๐‘š .โˆŽ 2

Lema 3 Jika ๐œ†1 , ๐œ†2 , โ‹ฏ , ๐œ†๐‘› adalah akar โ€“ akar polinomial karakteristik matriks antiadjacency dari graf simetrik yang mempunyai ๐‘› simpul dan ๐‘š busur maka, berlaku ๐‘›

1. โˆ‘|๐œ†๐‘– | โ‰ฅ |๐œ†1 | โˆ’ ๐‘›, ๐‘–=2 ๐‘›

2. โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š โˆ’ ๐œ†1 2 . ๐‘–=2

Bukti. 1. Akan ditunjukkan bahwa ๐‘›

โˆ‘|๐œ†๐‘– | โ‰ฅ |๐œ†1 | โˆ’ ๐‘›. ๐‘–=2

Berdasarkan Lema 2 bagian 1 diketahui ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘›. ๐‘–=1

Dapat dikembangkan menjadi ๐‘›

๐œ†1 + โˆ‘ ๐œ†๐‘– = ๐‘›. ๐‘–=2

๐‘›

๐œ†1 = ๐‘› โˆ’ โˆ‘ ๐œ†๐‘– . ๐‘–=2

Dengan menggunakan sifat tanda mutlak, maka diperoleh ๐‘›

๐‘›

|๐œ†1 | = |๐‘› โˆ’ โˆ‘ ๐œ†๐‘– | โ‰ค ๐‘› + โˆ‘|๐œ†๐‘– |. ๐‘–=2 ๐‘›

๐‘–=2

|๐œ†1 | โ‰ค ๐‘› + โˆ‘|๐œ†๐‘– |. ๐‘–=2

Jadi, ๐‘›

โˆ‘|๐œ†๐‘– | โ‰ฅ |๐œ†1 | โˆ’ ๐‘›. ๐‘–=2

2. Akan ditunjukan bahwa ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š โˆ’ ๐œ†1 2 . ๐‘–=2

Perhatikan Lema 2 bagian 1, dapat dikembangkan menjadi ๐‘›

2

(โˆ‘ ๐œ†๐‘– ) = ๐‘›2 . ๐‘–=1 ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 + 2 โˆ‘ ๐‘–=1

๐œ†๐‘– ๐œ†๐‘— = ๐‘›2 .

1โ‰ค๐‘–<๐‘—โ‰ค๐‘›

Dengan menggunakan hasil Lema 2 bagian 2 diperoleh ๐‘› ๐‘š โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 + 2 ( ) = ๐‘› 2 . 2 ๐‘–=1

๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 + ๐‘š = ๐‘› 2 . ๐‘–=1 ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š. ๐‘–=1

Bentuk ini juga dapat dikembangkan menjadi ๐‘›

2

๐œ†1 + โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š. ๐‘–=2

Sehingga diperoleh, ๐‘›

โˆ‘ ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š โˆ’ ๐œ†1 2 . โˆŽ ๐‘–=2

Penutup Simpulan Salah satu cara untuk merepresentasikan graf simetrik adalah menggunakan matriks antiadjacency. Pada makalah ini, diperoleh beberapa sifat nilai eigen dari graf simetrik yaitu, terlihat pada lema 1, lema 2, dan lema 3. Pada lema 1 diketahui bahwa Jika p(B) = ฮปn + b1 ฮปnโˆ’1 + b2 ฮปnโˆ’2 + โ‹ฏ + bnโˆ’1 ฮป + bn = 0 merupakan m persamaan karakteristik dari matriks B, maka b1 = โˆ’n dan b2 = . Sejalan dengan lema 1, maka 2

diperoleh sifat pada lema 2, Jika p(B) = ฮปn + b1 ฮปnโˆ’1 + b2 ฮปnโˆ’2 + โ‹ฏ + bnโˆ’1 ฮป + bn = 0 adalah

persamaan karakteristik dari B dan ฮป1 , ฮป2 , โ‹ฏ , ฮปn adalah akar โ€“ akar persamaan karakteristik m matriks B, maka berlakuโˆ‘ni=1 ฮปi = tr (B) = n dan โˆ‘1โ‰คi<jโ‰คn ฮปi ฮปj = 2 . Sedangkan pada lema 3 diperoleh sifat Jika ๐œ†1 , ๐œ†2 , โ‹ฏ , ๐œ†๐‘› adalah akar โ€“ akar polinomial karakteristik matriks antiadjacency dari graf simetrik yang mempunyai ๐‘› simpul dan ๐‘š busur maka, berlakuโˆ‘๐‘›๐‘–=2|๐œ†๐‘– | โ‰ฅ |๐œ†1 | โˆ’ ๐‘› dan โˆ‘๐‘›๐‘–=2 ๐œ†๐‘– 2 = ๐‘›2 โˆ’ ๐‘š โˆ’ ๐œ†1 2 . Saran Pada penelitian ini, telah dilakukan pembuktian mengenai batas atas terkecil nilai eigen matriks antiadjacency dari graf simetrik, serta diberikan contoh penggunaannya pada beberapa kelas graf simetrik. Tetapi masih tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan batas atas nilai eigen matriks antiadjacency untuk graf siklik dan asiklik secara umum.

Referensi Aigner, M. (1967).On The Linegraph of a Directed Graph. Mathematische Zeitschrift 102, 56-61. Aliyani, F. (2014).Spektrum Matriks Antiadjacency dari Beberapa Kelas Graf Tak Berarah.Tesis.Depok: Universitas Indonesia. Bapat, R.B. (2010). Graph and Matrices. India: Hindustani Book Agency. Biggs, N. (1993). Algebraic Graph Theory (2nd ed). New York: Cambridge Mathematical Library. Chartrand, G dan Lesniak, L. (1996).Graph & Digraph (3thed). Florida: Chapman & Hall/CRC. Meyer, Carl D. (2000). Matrix Analysis and Applied Linier Algebra. New Jersey: SIAM. Waerden, B.L.v.d. (2003). Algebra Volume I. New York: Springer-Verlag.

Related Documents

Format Matriks Nilai
May 2020 18
Graf
May 2020 26
Sifat Sifat
November 2019 48
Matriks
June 2020 28

More Documents from "Ela Sela"