Shaum Ramadhan Membangun Diri Dan Negeri

  • Uploaded by: H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Shaum Ramadhan Membangun Diri Dan Negeri as PDF for free.

More details

  • Words: 516
  • Pages: 2
Mutiara Ramadhan Haluan JADIKAN NILAI SHAUM RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN DIRI DAN NEGERI Oleh Buya H. Mas’oed Abidin Tujuan puasa agar mendapat takwa, lihat QS.2, Al Baqarah 183-184. Takwa, bermakna takut, hati-hati, rindu kepada nikmat Allah, terpelihara dan dekat dengan Allah. Puasa membuka pintu permohonan manusia kepada Tuhannya, “Ada tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, yaitu: orang yang berpuasa ketika berbuka, pemimpin yang adil dan do’anya orang yang teraniaya. Do’anya itu akan dinaikkan Allah diatas awan lalu dibukakan untuknya pintupintu langit, dan berfirmanlah Allah, “Demi keagungan dan kemuliaan Ku, sungguh engkau akan Kami tolong, sekalipun sudah lewat waktunya” (HR.Ahmad, Tirmidzi, Ibn Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban). Karena itu kita semua diminta untuk saling meningkatkan keimanan dan ketakwaan di dalam Ramadhan ini. Takwa menjadi dambaan Mukmin Sejati. Takwa mencakup tiga perangai, tiga sikap jiwa (mental attitude) yang paling berguna dalam hidup duniawi, sekarang dan masa mendatang. Pertama, khauf, artinya takut atas hukuman Allah yang datang karena sengaja melupakan perintah-perintah Nya. Atau menganggap enteng segala larangan-larangan Nya. Kedua, khasy-yah, hati-hati dalam menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Tidak semata mengikut yang dikerjakan orang lain, tetapi melakukan sesuatu yang lebih baik yang diperintahkan Khalik kepadanya. Ketiga wiqaayah yaitu senantiasa memelihara diri dan lingkungan dari segala yang akan berakibat merusak (fasad) kehidupan duniawi dan ukhrawi. Inilah sesungguhnya crucial point arti takwa itu. Jika ketiga sikap jiwa (mental attitude) ini telah berhasil diraih dalam latihan takwa selama Ramadhan, niscaya akan dapat dirasakan betapa manis dan nikmatnya hidup ini. Secara pasti pula akan dapat diperoleh jaminan Allah SWT, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”. (QS.65, At Thalaq : 2). Anggota masyarakat mesti hati-hati bertindak. Memelihara jiwa raga karena takut terhadap ‘iqab (siksaan) Allah. Memelihara lingkungan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, akan membuka segala jalan kebaikan. Pasti mereka akan diberikan rezeki dari berbagai penjuru. Janji Allah SWT sangat tegas ini dapat mendorong motivasi mendinamisir dhamir pemimpin dan masyarakat untuk hidup “memulai dengan apa yang ada”. Otonomi daerah dapat digerakkan dari sini. Khususnya di Ranah Minang Sumatra Barat yang memerlukan motivasi dinamik agar siap dalam menghadapi program otonomi di daerah.

Otonomi sesungguhnya adalah kemampuan memulai dengan apa yang ada. Sementara kaki belum kuat, bolehlah berpegang agar mampu berdiri. Perlu dijaga agar sekali-kali jangan bergantung dan bergayut. Supaya badan tidak terseret tempat bergayut dan dibawa lari. Karena yang ada itu sebenarnya sudah amat cukup untuk memulai. Modal besar masyarakat sebenarnya adalah takwa dan tawakkal. Takwa melahirkan kehati-hatian disertai mawas diri, giat bekerja, dan selalu berserah diri kepada Allah. “ Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.at Thalaq : 3). ‘Akidah Tauhid yang melahirkan takwa akan memberi warna prilaku ‘adah kebiasaan masyarakat berta’awun, berat sepikul ringan sejinjing yang lahir dari pemahaman dan pengamalan ajaran agama atau Syarak mangato adat memakai. Nilai-nilai kultur sedemikian, nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, yang akan mampu menjadi penggerak utama pembangunan Sumatra Barat Masa Depan. Amin. Wassalam < [email protected] >

Related Documents


More Documents from "H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar"