Sensus Harian Rawat Inap.docx

  • Uploaded by: sindi kias
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sensus Harian Rawat Inap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,384
  • Pages: 22
ANALISIS DATA PELAYANAN KESEHATAN INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN

Tim Penyusun : Kelompok 5

Hasna Febrilya Y

[G41171305 / RMD-B ]

Lusitha Prayuni Sheyla

[G41171311 / RMD-B ]

Siti Nur Faidah

[ G41171330 / RMD-B ]

Misbakhul Munir

[G41171331 / RMD-B ]

Mayoretta Berliana

[G41171388 / RMD-B ]

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK JURUSAN KESEHATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2018/2019

DAFTAR ISI Lama Dirawat.................................................................................................................................. 4

A. 1.

Definisi........................................................................................................................................ 4

2.

Rumus ......................................................................................................................................... 5

A. Lama Dirawat 1. Definisi Lama dirawat atau kadang disebut lama rawat adalah istilah yang menunjukkan berapa hari seorang pasien dirawat pada satu episode rawat inap. Satuan untuk lama dirawat menggunakan hari. Cara menghitungnya yaitu dengan menghitung selisih antara tanggal pulang (tanggal keluar rumah sakit, baik hidup maupun mati) dengan tanggal masuk rawat inap setiap pasien. Khusus pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama maka lama dirawat dihitung sebagai 1 hari. Contoh seperti tabel dibawah ini

Tanggal masuk

Tanggal keluar

Lama Dirawat

10 Mei

15 Mei

15-10=5 hari

13 Mei

20 Mei

20-13=7 hari

20 Mei

5 Juni

(31-20)+5 = 16 hari

25 Mei

7 Juli

(31-25)+30+7 = 43 hari

27 Mei

27 Mei

1 hari

Total lama dirawat menunjukkan total lama dirawat dari seluruh pasien yang dihitung dalam periode tertentu yang dipilih. Rata-rata lama dirawat dikenal dengan istilah ALOS (average Length of Stay) yang merupakan satu parameter dalam penghitungan efisiensi penggunaan tempat tidur (TT) di suatu bangsal atau rumah sakit. ALOS juga dibutuhkan untuk menggambar grafik Barber-Johnson (BJ). Kesalahan dalam mencatat dan menghitung LD berarti juga akan menyebabkan kesalahan dalam menggambar grafik BJ dan kesalahan dalam menghitung tingkat efisiensi penggunaan TT. Jadi, untuk bisa menghitung LD dibutuhkan data tentang tanggal masuk dan tanggal keluar (baik keluar hidup maupun mati) dari setiap pasien. Umumnya data ini tercantum

dalam

formulir

β€œRingkasan

Masuk

dan

Keluar

(RM-1)”.

Dalam beberapa kasus tidak cukup hanya mencatat tanggal masuk dan keluar saja, tapi

juga butuh mencatat jam pasien tersebut masuk perawatan dan keluar perawatan, terutama jika pasien tersebut keluar dalam keadaan meninggal. Data jam ini dibutuhkan untuk menentukan apakah pasien tersebut meninggal sebelum atau sesudah 48 jam dalam perawatan. Angka statistik yang berkaitan dengan jam meninggal ini adalah Gross Death Rate (GDR) dan Net Death Rate (NDR).

2. Rumus ALOS adalah ALOS menurut Huffman (1994) adalah β€œThe average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). Rumus : π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘› π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ (β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘ + π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–) Keterangan : ο‚·

Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode waktu.

ο‚·

Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang pulang atau meninggal dalam satu periode tertentu

3. Contoh soal A. Dalam suatu Rumah Sakit X, setelah dilakukan perhitungan selama 30 hari didapatkan jumlah lama dirawat sebanyak 4000 hari dan ada 200 tempat tidur. Jumlah pasien yang keluar 500 orang. Berapa ALOS di rumah sakit tersebut?

Jawab:

Jumlah Lama Dirawat = 4000 hari Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 500 orang π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘

ALOS = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘› π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ (β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘+π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–) =

4000 500

= 8 hari Jadi, ALOS di RS X ideal karena kurang dari 9 hari.

B. Pada tanggal 4 Januari 2018, di RS Bakti Utama ini ada 5 orang pasien pulang. Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari. Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 4 hari. Pasien C meninggal dengan lama dirawat 8 hari. Pasien D pulang dengan lama dirawat 4 hari. Pasien E pulang dengan lama dirawat 5 hari. Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 sep tersebut adalah 25 hari dan pasien yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 orang. Maka pada tanggal 4 Sep tersebut ALOSnya adalah?

Jawab: Jumlah Lama Dirawat = 25 hari Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘

ALOS = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘› π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ (β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘+π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–) =

25 5

= 5 hari Jadi, ALOS di RS Bakti Utama tidak ideal karena kurang dari 6 hari.

C. SENSUS HARIAN RAWAT INAP 1. Definisi Sensus Harian Sensus harian adalah cara untuk mengetahui jumlah pasien yang masuk dirawat, pasien keluar, lahir/meninggal dan perpindahan pasien antar ruangan, kapasitas TT tersedia dan yang terisi di suatu RS. (Taufuk:1986) Sensus harian dilakukan untuk mengetahui jumlah layanan yang diberikan kepada pasien selama 24 jam. (Huffman:1994) Sensus harian menjadi dasar dalam pelaksanaan pembuatan laporan rumah sakit yang kegiatannya dihitung mulai jam 00.00 sampai dengan 24.00 setiap harinya. (Departemen Kesehatan RI:1997) Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Jumlah pasien rawat inap yang ada pada saat pengambilan sensus setiap harinya ditambah dengan pasien rawat inap yang masuk dan keluar pada hari yang sama. (Huffman)

2. Tujuan dan Kegunaan Sensus Harian Tujuan sensus harian adalah untuk memperoleh informasi, mengenai identitas pasien, cara kunjungan, asal pasien, keadaan pasien, cara pembayaran dari setiap pasien rawat jalan yang di layani di masing-masing unit pelayanan selain dari pada hal tersebut sensus harian juga mempunyai kegunaan antara lain : 1.

Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien, pasien keluar rumah sakit.

2.

Untuk informasi mengenai diagnosa, penyakit, jumlah kunjungan pasien datang dan keluar.

3.

Untuk menghitung penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

4.

Sebagai sumber data untuk melaksanakan sistem pelaporan rumah sakit.

5.

Sebagai sarana untuk menentukan kebijaksanaan pemimpin.

6.

Sebagai arsip rawat jalan atau poliklinik yang harus di simpan di setiap poliklinik rawat jalan.

Sensus Harian Rawat Inap Sensus harian rawat inap adalah menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap dan aktivitas rutin di RS. Sensus harian pasien rawat inap merupakan jumlah pasien rawat inap di suatu fasilitas pelayanan kesehatan pada waktu tertentu. Sensus dikirim ke unit kerja rekam medis dengan menggunakan formulir yang telah disiapkan. Contoh formulir sensus harian rawat inap dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Hari Pelayanan Pasien Rawat Inap ( hari perawatan ) Suatu ukuran yang menunjukkan pelayanan yang diterima oleh seorang pasien rawat inap, dalam satu periode dua puluh empat jam. (Haffman)

Total Hari Pelayanan Perawatan Merupakan jumlah dari semua hari pelayanan pasien rawat inap setiap harinya dalam periode tertentu. (Haffman)

Komponen Data Rawat Inap 1.

Pasien masuk rawat inap;

2.

Pasien dipindahkan / pindahan;

3.

Pasien keluar RS (hidup dan meninggal);

4.

Rincian kelas, Jenis pembayaran dll.

Periode Pengambilan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) 1. Terhitung mulai jam 00.00 s/d 24.00. 2. SHRI dibuat oleh Perawat ruangan rawat inap, bukan

petugas Rekam Medis.

3. SHRI dikirim ke Unit kerja Rekam medis atau diambil oleh Petugas Rekam medis pada jam 00.00. 4. SHRI memuat informasi tentang jumlah pasien masuk, pasien pindahan, pasien keluar hidup atau dirujuk, pasien dipindahkan, pasien meninggal dan rekapitulasi.

Beberapa Ketentuannya 1. Pasien pindahan / dipindahkan adalah perpindahan pasien antara ruang perawatan dalam rumah sakit yang sama. 2. Selalu melakukan pengecekan terhadap jumlah pasien awal dan pasien akhir disetiap ruang perawatan. 3. Jumlah pasien akhir yang ada pada setiap ruang perawatan, akan menjadi jumlah pasien awal ruang perawatan tersebut pada tanggal berikutnya. 4. Perhatikan jumlah hari pada setiap bulannya.

Total Lama Dirawat Merupakan penjumlahan dari lama rawat semua pasien yang keluar dari ruang perawatan yaitu pasien dipindahkan ke ruang perawatan lain, keluar rumah sakit (hidup dan meninggal) pada periode tertentu.

Hari Perawatan Adalah : Jumlah sisa pasien yang ada pada saat jam 24.00 ditambah jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama. Misal : Sisa pasien pada jam 24.00 adalah 200 dan pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama 20 maka jumlah hari perawatan adalah : 200 + 20 = 220 hari

Sensus umumnya dilaksanakan sekitar tengah malam (menjelang jam 24.00). sebenarnya sensus boleh dilaksanakan jam berapapun asalkan jam sensus yang dipilih tersebut harus tetap/konsisten dan seragam di semua unit pelaksana sensus. Jadi, boleh saja sensus dilaksanakan rutin jam 20.00 di setiap unit pelaksana. Sensus yang beragam jam pelaksanaannya, misalnya bangsal Mawar pada jam 20.00; bangsal Melati pada jam 21.00; bangsal Kenanga dan Dahlia pada jam 22.00, bisa menyebabkan ketidakcocokan jumlah akhir pasien rawat inap pada saat sensus dari semua unit pelaksana tersebut direkap keesokan harinya. Direktur rumah sakit selayaknya menerbitkan kebijakan yang menetapkan jam pelaksanaan sensus di rumah sakit yang bersangkutan. Dalam laporan sensus harian rawat inap, yang dilaporkan bukan hanya jumlah pasien yang masih dirawat namun meliputi: a.

Jumlah pasien awal di unit tersebut pada periode sensus.

b.

Jumlah pasien baru yang masuk.

c.

Jumlah pasien transfer (jumlah pasien yang pindah dari unit/bangsal lain ke bangsal tersebut dan jumlah pasien yang dipindahkan dari bangsal tersebut ke bangsal lain).

d.

Jumlah pasien yang keluar/pulang dari bangsal tersebut (hidup maupun mati).

e.

Jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama dengan hari pelaksanaan sensus di bangsal tersebut.

f.

Jumlah akhir/sisa pasien yang masih di rawat di unit tersebut.

Rekapitulasi Sensus Proses rekapitulasi sensus harian dalam suatu periode (misalnya satu bulan), selain sebagai tahapan menyatukan dan menjumlahkan hasil dari sensus setiap harinya juga sebagai langkah mencocokkan/memverifikasi data tersebut. Misalnya: 1) Hasil akhir dari rekapitulasi sensus (misalnya bulan Januari 2008) di RS. XYZ, yaitu: Sisa pasien (pada akhir Januari) = jumlah pasien awal tanggal 1 Januari + semua pasien masuk dalam bulan Januari + semua pasien keluar (termasuk yang meninggal) dalam bulan Januari.

Jumlah sisa pasien ini harus sama dengan jumlah penghitungan langsung terhadap pasien yang masih dirawat pada malam sensus terakhir bulan Januari (actual head count). Jumlah sisa pasien bulan Januari ini akan menjadi jumlah pasien awal pada tanggal 1 Februari. 2) Untuk merekap sensus pada satu bangsal, misalnya rekapitulasi sensus bangsal Mawar RS. XYZ bulan Januari 2008: Sisa pasien (pada akhir Januari) = jumlah pasien awal tanggal 1 januari + semua pasien masuk dalam bulan Januari + semua pasien pindahan dari bangsal lain selama Januari – semua pasien yang dipindahkan ke bangsal lain selama Januari + semua pasien keluar (termasuk yang meninggal) dalam bulan Januari. Jumlah sisa pasien ini harus sama dengan jumlah penghitungan langsung terhadap pasien yang masih dirawat di bangsal tersebut pada malam sensus terakhir bulan Januari (actual head count). Jumlah sisa pasien bulan Januari ini akan menjadi jumlah pasien awal bangsal yang bersangkutan pada tanggal 1 Februari.

Contoh rekapitulasi harian rawat inap seperti gambar di bawah ini:

Contoh soal: Perhatikan data rekapitulasi harian pasien rawat inap RS Sehat Mulia bulan Juli 2016 di bawah ini! REKAPITULASI HARIAN PASIEN RAWAT INAP Nama Rumah Sakit : Sehat Mulia

Ruang perawatan : Anak

Bulan

TT Tersedia

: Juli 2016 Pasien Masuk Ruangan

: 12

Pasien Keluar Ruangan

Pasien Perincian Pasien Yang Masih Masuk/ Jumlah Pasien Dirawat per Kelas (Hari yang Keluar Hari Perawatan) Pasien Lama Pasien Pasien Keluar Pasien Mati masih pada Perawatan Tgl Ket Jumlah Awal Pasien Pasien Jumlah DipinDirawat dirawat hari (19+20+21 Pindah(5+6+7+8+ Masuk (1+2+3) dahyang +22+23) an 9+10+13) (4-14) kan RS Pulang Lain- <48 >=48 Jml Kelas Kelas Kelas Kelas Tanpa sama Hidup Dirujuk Lain Paksa lain jam jam (11+12) Utama I II III Kelas

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

10 10 10 10 10 8 7 11 10 9 9 8 8 10 9 9 8 6 8 8 9 8 7 6 10 9 7 6 8 8 10 266

2

3 2 3 3 5 2 0 8 4 1 0

4 1

1 2 3 2 2 3 4 5 1 2 3 2 6 2 1 2 3 1 2 1 75

1

1

4

13 13 13 15 12 8 15 15 11 9 9 9 10 13 11 11 11 10 13 10 11 11 9 12 12 11 9 9 9 10 11 345

5

6 1

7

8

9

10 11 12 1

1 3 2 5 4 1 3 5 2

13

1

1

1 1 1

1

1

3 2 3 4 2 5 1 3 4 2 2 3 4 3 1

1

4

4 74

0

0

0

0

1

3

14 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

3 3 3 5 4 1 4 5 2 0 1 1 0 4 2 3 5 2 5 1 3 4 3 2 3 4 3 1 1 0 4 82

Hitunglah: 1) Total hari perawatan (HP) 2) Jumlah pasien keluar 3) Sisa pasien pada akhir bulan Juli 2016 4) Rerata sensus pasien rawat inap

15 10 10 10 10 8 7 11 10 9 9 8 8 10 9 9 8 6 8 8 9 8 7 6 10 9 7 6 8 8 10 7 263

16

17

18

5 9 6 11 12 5 8 10 9 6 4 10 8 14 8 8 12 8 12 10 15 14 10 14 11 5 6 15 265

0

19 10 10 10 10 8 7 11 10 9 9 8 8 10 9 9 8 6 8 8 9 8 7 6 10 9 7 6 8 8 10 7 263

20 1 1 1 1

1

1 1 1

1 1 1

11

21 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1

2 2 1 1 1 2 2 1 44

22 23 2 5 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 3 5 3 4 2 4 2 3 3 4 2 4 3 5 2 4 82 126

24

Jawab: 1) Total HP = HP tanggal 1+ HP tanggal 2 + HP tanggal 3 + … + HP tanggal 31 Juli = 10+10+10+...+7 = 263 2) Jumlah pasien keluar a) Pasien dipindahkan = 4 b) Pasien keluar, yang terbagi menjadi hidup, dirujuk, pindah ke rs lain, pulang paksa, dll, total sebanyak 74 c) Pasien mati : i.

<48jam = 1 pasien

ii.

>=48jam = 3 pasien

Pasien yang meninggal sebanyak 4 pasien Jadi, total pasien keluar = 4 + 74 + 4 = 82 pasien 3) Sisa pasien pada akhir bulan Juli 2016 dari data di atas adalah 7 pasien, yangmana akan dicantumkan pada sensus selanjutnya pada bulan Agustus 2016 sebagai pasien awal tanggal 1 Agustus 2016. 4) Rerata sensus harian pasien rawat inap Diketahui

: Total HP pasien RI = 263 Periode

= 30 hari

Ditanya

: rerata SHRI

Jawab

:

Rerata sensus harian = =

total HP (tidak termasuk BBL) Jumlah hari dalam periode yang bersangkutan 263 30

= 8,76

Rerata Sensus Pasien Rerata sensus harian menunjukkan rerata jumlah pasien yang dirawat setiap harinya dalam periode waktu tertentu. Rerata sensus harian dihitung dengan cara

membagi total hari perawatan (HP, tidak termasuk bayi baru lahir) dengan jumlah hari dalam periode yang dimaksud. Rumus : Rerata sensus harian =

total HP (tidak termasuk BBL) Jumlah hari dalam periode yang bersangkutan

Contoh soal: 1) Jika total sensus harian rawat inap (SHRI) pasien dewasa dan anak untuk bulan Juni adalah 7489 dan total SHRI BBL pada periode tersebut adalah 639, maka hitunglah rerata SHRI dewasa dan anak-anak periode Juni tersebut.

Diketahui

: Total SHRI pasien dewasa+anak = 7489 Total SHRI bayi = 639 Periode hari = 30 hari

Ditanya

: rerata SHRI dewasa+anak

Jawab

:

Rerata sensus harian = =

total HP (tidak termasuk BBL) Jumlah hari dalam periode yang bersangkutan 7489 30 = 249,6

Rerata Sensus Pasien BBL Rerata sensus harian bayi baru lahir menunjukkan rerata jumlah bayi baru lahir yang dirawat setiap harinya dalam periode waktu tertentu. Rerata sensus harian bayi baru lahir dihitung dengan cara membagi total hari perawatan bayi baru lahir (HP bayi baru lahir) dengan jumlah hari dalam periode yang dimaksud. Rumus : Rerata sensus harian BBL =

Contoh:

total HP BBL Jumlah hari dalam periode yang bersangkutan

1) Jika suatu sensus harian rawat inap (SHRI), total hari perawatan pasien dewasa dan anak untuk bulan Juni adalah 7489 dan total hari perawatan BBL pada periode tersebut adalah 639, maka hitunglah rerata SHRI bayi periode Juni tersebut. Diketahui

: Total HP pasien dewasa+anak = 7489 Total HP bayi = 639

Ditanya

: rerata SHRI bayi

Jawab: Rerata sensus harian BBL =

total HP BBL Jumlah hari dalam periode yang bersangkutan =

639 30

= 21,3

SENSUS HARIAN RAWAT JALAN A. Pengertian Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Rawat jalan juga merupakan salah satu yang dominan dari pasar rumah sakit serta merupakan sumber keuangan yang bermakna, sehingga selalu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan pelayanan RJ diantaranya adalah untuk memberikan konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang dokter spesialis, dengan tindakan pengobatan atau tidak. Selain itu juga untuk menyediakan pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol kondisi kesehatannya Permenkes Nomor 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa setiap sarana pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis (RM) adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. RM mempunyai tujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penyelenggaraan RM di rumah sakit meliputi penerimaan pasien, pelayanan medis dan keperawatan, pelayanan administrasi dan keuangan, pencatatan data RM dan pelaporan. Evaluasi pelayanan rawat jalan dilakukan dengan cara melihat laporan RM berupa informasi tentang rasio kunjungan pasien baru dan lama, rasio kunjungan pasien unit pelayanan umum dan spesialis, jumlah pasien rujukan, jumlah kunjungan pasien menurut cara pembayaran, jumlah pendapatan dari hasil tindakan yang dilakukan oleh dokter, dari hasil tindakan yang dilakukan oleh tenaga paramedis serta pendapatan total dari pelayanan rawat jalan, jumlah kunjungan pasien per kelompok usia, jumlah kunjungan pasien per penyakit, jumlah dan jenis obat yang telah dipakai. Apabila evaluasi pelayanan berdasarkan informasi tersebut dapat dilakukan maka pihak manajer dapat mengetahui

produktivitas pelayanan rawat jalan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan pelayanan rumah sakit. B. Definisi Sensus Pasien Harian Rawat Jalan Sensus harian pasien rawat jalan adalah kegiatan pencatatan atau perhitungan pasien yang di lakukan setiap hari pada setiap intallasi rawat jalan, (direktur jendral pelayanan medik, departemen kesehatan RI 1998, pedoman pencaatatan kegiatan pelayanan rumah sakit di Indonesia). Tujuan sensus harian adalah memperoleh semua informasi pasien yang masuk dan keluar rumah sakit selama 24 jam.(Directorat jendral pelayanan medik Departemen Kesehatan RI 1989, pedoman pencatatan rumah sakit di Indonesia, hal 43)yaitu identitas pasien, cara kunjungan,asal pasien,keadaan pasien, cara pembayaran dari setiap pasien rawat jalan yang di layani di masing-masing unit pelayanan. Kegunaan dari sensus harian rawat jalan adalah : ο‚·

Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien ,pasien keluar rumah sakit.

ο‚·

Untuk informasi mengenai diagnose ,penyakit,jumlah kunjungan pasien dating dan keluar.

ο‚·

Untuk menghitung penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

ο‚·

Sebagai sumber data untuk melaksanakan sistempelaporan rumah sakit.

ο‚·

Sebagai sarana untuk menentukan kebijaksanaan pemimpin.

ο‚·

Sebagai arsip rawat jalan atau poliklinik yang harus di simpan di setiap poliklinik rawat jalan.

ο‚·

Untuk mengetahui jumlah pasien yang sedang di rawat jalan di rumah sakit

ο‚·

Sebagai sarana untuk mengontrol jumlah pasien masuk

ο‚·

Sebagai sumber data untuk pelaporan rumah sakit

C. Formulir Sensus Harian Rawat Jalan Formulir adalah kertas yang memiliki ruang untuk di isi karena merupakan dokumen untuk merekam dan mencatat selama pasien di rawat di rumah sakit (Depkes RI, DIrektur jendral pelayanan medic, petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.) karena dengan adanya formulir ini dapat di pergunakan untuk menetapkan

tanggung jawab timbulnya kegiatan atau pelayanan kepada pasien dan dapat juga di pergunakan sebagai alat komunikasi pokok penyampaian informasi dan unit yang satu ke unit yang lainnya, mempunyai saling keterkaitan dan keseimbangan yang dapat di jadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Berikut adalah formulir sensus harian rawat jalan :

Daftar Pustaka

Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media. Hatta, Gemala R. 2014. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia. Https://ochatwentyone.wordpress.com/2015/07/10/sensus-harian-rawat-jalan-dan-rawat-inaprekam-medis/ Sudro, Reno Indradi. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Related Documents


More Documents from "Widyaningrum Yp"