Sejarah Penemuan Vaksin.docx

  • Uploaded by: LafridhaAlyazahari
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sejarah Penemuan Vaksin.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 547
  • Pages: 2
Sejarah Penemuan Vaksin

percobaan sebanyak 23 kasus yang sama, termasuk

(Lafridha Alyazahari)

pada

anak

lelakinya

yang

berumur 11 bulan. Penemuan Jenner tersebut dikenal sebagai vaksinasi yang

Sejarah

vaksin

tidak

dapat

dilepaskan dari nama seorang dokter dari Berkeley, Gloucestershire, Inggris yang lahir pada tanggal 17 Mei 1749, Edward Jenner. Dia meneliti seorang pekerja harian yang terkena penyakit cacar, kemudian diimunisasi dengan cacar sapi ringan. Dia mengambil beberapa cairan dari luka penderita cacar sapi dan menggoreskan di permukaan lengan anak berusia 8 tahun. Empat puluh delapan hari kemudian, Jenner memberi nama “vaksin”.

Sarah Nelmes, seorang wanita pemerah susu yang mengeluhkan adanya rash di tangannya. Dengan pisau tajamnya, Jenner mengambil materi rash yang diketahui sebagai penyakit cacar menular pada sapi tersebut atau yang biasa disebut cowpox. Setelah itu, dia memindahkannya ke lengan James Phipps, seorang anak tukang kebunnya yang berusia 8 tahun. Sehingga, James terkena cowpox. Selanjutnya, Jenner materi

dari

luka

cacar

smallpox ke luka yang ia buat di tangan James. Ada sesuatu yang berasal dari cowpox

berhasil

Sehingga

James

melindungi tidak

terkena

James. cacar

sebagaimana dugaan Jenner.

Jenner

kembali

penelitiannya dalam sebuah buku dengan judul “An inquiry into the causes and effects of the variolae vaccinae, a disease discovered in some of the western counties of England, particularly Gloucestershire, and known by the name of The Cow Pox”. Dengan keberhasilan Jenner ini, ilmu imunologi pun lahir. Jauh sebelum penemuan Edward sesungguhnya

vaksinasi

telah

dikembangkan di Cina pada awal tahun 200 SM. Pada abad 17, vaksin dari serbuk luka orang yang terinfeksi cacar berhasil didokumentasikan di India dan China. Pada saat itu, penyakit cacar melanda seluruh dunia dan mengakibatkan kematian sekitar 20-30 persen. Beberapa tahun sebelum percobaan Jenner ada enam orang yang mencoba melakukan imunisasi cacar yaitu seorang kebangsaan Inggris pada 1771, Sevel dari Jerman tahun 1772, Jensen dari Jerman tahun 1770, Benjamin Jesty dari Inggris, tahun 1774, Rendall, Inggris tahun 1782, dan Peter Plett, Jerman, tahun 1796. Seorang istri duta besar Inggris di Turki tahun 1716 hingga 1718 juga

Setelah percobaannya yang sukses tersebut,

vacca. Jenner mengumpulkan semua detail

Jenner,

Pada 1796, Jenner didatangi oleh

mengoleskan

diambil dari bahasa latin sapi, yaitu

melakukan

mengamati tradisi vaksinasi Turki yang disebut Ashi, yaitu vaksinasi dengan

mengoleskan lesi cacar sapi pada dada

tahun 1967, rubella tahun 1970, dan

ternak ke anak-anak mereka. Lady Mary

hepatitis B tahun 1981.

Wortley Montagu meminta ahli bedah kedutaan,

Charles

Maitland,

untuk

melakukan metode vaksinasi tersebut pada anak lelakinya. Setelah itu, dia menulis surat kepada saudara dan teman-temannya di Inggris, ia juga menggambarkan proses vaksinasi di Turki secara lengkap. Ketika kembali ke Inggris, Lady Montagu terus menyebarkan tradisi Turki tersebut dengan cara menyuntik koleganya. Ratusan tahun setelah keberhasilan Edward Jenner, vaksin telah digunakan untuk terapi berbagai penyakit. Louis Pasteur mengembangkan teknik vaksinasi pada

abad

19

dan

mengaplikasikan

pengguanaannya untuk penyakit anthrax dan rabies. Dengan vaksin pula, beberapa penyakit besar yang menyerang manusia dapat

dikontrol

penyebarannya.

atau

dibatasi

Organisasi

Kesehatan

Dunia (WHO) mencatat beberapa jenis vaksin pertama yang digunakan pada manusia, yaitu cacar pada tahun 1798, rabies tahun 1885, pes tahun 1897, difteri tahun

1923,

pertusis

tahun

1926,

tuberculosis (BCG) tahun 1927, tetanus tahun 1927, yellow fever tahun 1935. Setelah

perang

pengembangan

dunia vaksin

ke

dua,

mengalami

percepatan. Vaksin Polio suntik pertama diaplikasikan pada manusia tahun 1955, sedangkan vaksin polio oral tahun 1962. Selanjutnya campak tahun 1964, mumps

Related Documents


More Documents from "Anisatun Humayrah"