SAYA TAJAH BINTI DZU SHEFAR Oleh: Jum’an Tujuh ekor sapi gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, tujuh tangkai hijau dan tujuh tangkai kering. Mimpi raja itu ditafsirkan dengan akurat oleh Yusuf as, nabi yang berhikmah dan berilmu tinggi begini: Kita simpan panen kita tujuh tahun mendatang ini, kita makan secukupnya saja. Karena akan datang kemarau dan paceklik berat selama tujuh tahun berikutnya. Nanti kita makan simpanan kita itu dan kita simpan sedikit untuk menyambut tahun-tahun gemah ripah yang segera akan menyusul. Itu terjadi sekitar 1800 tahun SM jadi hampir 3000 tahun yang lalu, dizaman kenabian Yusuf alaihissalam. Dan beliaulah bendahara negara Mesir waktu itu, yang bertanggung jawab mengendalikan lumbunglumbung gandum seluruh negri. Kejadian diatas dikisahkan dihampir semua kitab samawi. Kalau tidak karena alqur’an juga menyebutnya kita tidak akan percaya. Syukurlah bahwa penemuan arkeologi juga membuktikan kebenaran kisah mimpi diatas. Pada tahun 1850 karena banjir besar di Yaman, tersingkaplah sebuah situs makam dengan prasasti yang sangat bersejarah. Makam seorang wanita bangsawan kaya-raya, yang dikubur bersama dengan tujuh untai kalung mutiara dilehernya, dikaki dan tangannya masing-masing tujuh gelang logam mulia, masing-masing jarinya bercincin permata yang berharga sangat mahal. Diatas kepalanya masih ada setumpuk perhiasan yang sama berharganya. Bangsawan kaya ini bersama kaumnya mati kelaparan sebagai korban paceklik tujuh tahun, setelah dengan sia-sia tidak berhasil menukarkan hartanya dengan gandum dari Mesir. Prasasti diatas batu marmer yang diperkirakan berasal dari sekitar 1800 SM itu bertuliskan begini: Dengan namamu ya Tuhan, Penguasa bani Himyar Saya Tajah binti Dzu Shefar, kukirim utusanku kepada Yusuf Dan karena terlambat kembali, kuutus sekretarisku Membawa sekarung perak untuk ditukar dengan sekarung gandum Katanya masih kurang, kukirim dia dengan sekarung emas Katanya masih kurang, kukirim dia dengan sekarung mutiara Karena masih kurang juga, kutitahkan untuk di hancurkan saja Karena tidak ada juga untungya, sayapun terkubur disini Siapa saja yang mendengar kisahku ini, semoga menaruh iba Dan kalau ada perempuan siapaun, yang berani memakai satu saja dari perhiasanku ini, semoga dia akan mati sengsara, sama seperti saya
Sumber: Geographical History of Quran, Syed Muzaffarudin Nadvi Terj. Bhs Indonesia oleh: Jum’an, Editor Bambang Bujono – Pustaka Firdaus 1985