Saudariku..kemana Perginya Rasa Malumu...

  • Uploaded by: inndi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Saudariku..kemana Perginya Rasa Malumu... as PDF for free.

More details

  • Words: 747
  • Pages: 2
Saudariku.... Kemana perginya Rasa Malumu..??? Nasehat Untukku tuk Saudariku serta Teman2ku Tercinta ==================================================================== Sungguh sangat membuat jiwa hati ini merasa pilu dan berderaikan air mata kesedihan, tatkala melihat pergaulan kaum remaja masa kini yang sungguh telah jauh dari norma-norma agama. Dimana kita melihat kaum muslimah tidak segera mengindahkan peringatan yang telah disampaikan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu �Alaihi Wa Sallama dalam hal berpakaian. �Dua kelompok termasuk penghuni neraka, aku (sendiri) belum pernah melihat mereka,.........dan para wanita yang berpakaian (tetapi) hakekatnya telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok, kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka tidak akan masuk Surga, bahkan tidak mendapatkan baunya. Dan sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian ( HR Muslim no. 2128 ) Coba kita lihat, cara berpakaian mereka sudah begitu jauh dari nilai kesopanan, berpakaian tapi pada hakekatnya telanjang, yang dengan jelas dapat menggambarkan tiap lekuk-lekuk tubuhnya tanpa ada perasaan malu sedikitpun. Saudariku...�untuk siapa seharusnya engkau menampakkan auratmu...�? �Untuk siapakah engkau seharusnya berhias...�? �Apakah dirimu rela, kecantikan yang kamu miliki itu dinikmati oleh orang-orang yang dekat dan yang jauh darimu?�. ?�. �Bagaimana engkau bisa menyelamatkan dirimu dari semua tatapan tajam para serigala buas yang berwujud manusia?� �Relakah kamu menjadi laksana barang dagangan yang murah harganya, bagi semua orang, yang bisa dibeli baik yang jahat maupun yang terhormat?�. �Maukah kamu, jika dihargai serendah itu?� Saudariku...engkau amatlah mahal dan berharga sekali. Pernahkah terlintas dalam benak fikiranmu, bagaimana seorang pembeli membolak-balik baran yang ingin dibelinya? Jika ia tertarik dan berniat membelinya, ia akan meminta kepada sang penjual agar ia diambilkan barang baru sejenis yang masih tersusun di atas rak. Ia ingin agar yang dibelinya adalah barang yang belum pernah tersentuh oleh tangan siapapun. Renungkanlah perumpamaan ini dengan baik-baik. Dari sini, engkau akan tahu betapa berharganya dirimu, yakni jika engkau menyembunyikan apa yan harus engkau sembunyikan berdasarkan perintah Allah Ta�ala. Saudariku...hadirkanlah hatimu untuk sejenak, buang jauh-jauh rasa egomu, bersihkan jiwamu dari bisikan nafsu yang buruk karena ingin ku ajak dirimu untuk mengarungi samudera kisah nyata yang bertabur hikmah berikut ini. Ada seorang artis terkenal, melakukan lawatan disalah satu negara Teluk. Untuk memeriahkan sebuah pesta malam kolosal di negara tersebut. Bersama grupnya, ia akan menggelar konser spektakuler. Salah seorang wanita shalihah menghubungi artis tersebut via telepon. Ia ingin melaksanakan tugas amar ma�ruf nahi mungkar. Segera ia mencari nomor telepon kamar di hotel tempat artis itu amenginap, setelah menemukannya, ia segera menghubungi. Selanjutnya terjadilah dialoq seperti dibawah ini: Ukhti : Kami ucapkan selamat atas kedatangan anda dinegeri kami. Kami senang sekali atas kehadiran anda disini. Saya harap anda sudi menjawabnya.�

Artis : �Dengan segala senang hati, silahkan anda bertanya!� Ukhti : �Jika anda memiliki barang yang berharga, dimana anda akan meletakkannya?� Artis : �Ditempat yang khusus, aku akan menguncinya sehingga tidak seorangpun bisa mengambil!.� Ukhti : �Jika sesuatu itu barang yang amat berharga sekali, dimana anda akan menyembunyikannya?� Artis :� Ditempat yang sangat khusus, sehingga tidak ada satu tanganpun yan bisa menyentuhnya.� Ukhti :� Apakah sesuatu yang paling berharga yang dimiliki oleh seoran wanita?� Artis : (lama tidak ada jawaban) Ukhti : �Bukankah kesucian dirinya merupakan sesuatu yang paling berharga yang ia miliki?� Artis :� Benar-benar, sesuatu yang paling berharga dari milik wanita adalah kesuciannya.� Ukhti :� Apakah sesuatu yang amat berharga itu boleh di pertontonkan dimuka Umum?� Dari sini, artis itu tahu kemana arah pembicaraan selanjutmya. Ia tercenung beberapa saat, lalu berteriak riang, seakan suara itu dari lubuk fitrahnya. Ia tersadarkan. Artis : � Ini sungguh ucapan yang pertama kali kudengar selama hidupku. Saya harus bertemu anda, sekarang juga! Saya ingin lebih banyak mendengarkan petuah-petuah anda.!� Wahai saudariku... yang telah kehilangan rasa malu, jika engkau menampakkan auratmu dan bersolek demi suamimu atau didepan sesama kaummu maka hal itu tidaklah mengapa. Selama tidak keluar dari rumah. Jika antar sesama wanita, maka hendaklah engkau tidak menampakkan aurat yang tidak boleh untuk dilihat sesama wanita, yakni antara pusar dengan lutut. Saudariku...semoga dengan kisah ini dirimu sadar dari buaian syetan yang telah lama meninabobokan dalam mimpi-mimpi semumu, dan jika tidak, maka ketahuilah boleh jadi kematian akan menjemputmu setelah setahun, sebulan, seminggu, sehari, sejam/ sedetik kemudian, semua itu serba mungkin, selama kita tidak tahu kapan ajal akan datang. Kematian tidak hanya mengetuk pintu orang yang sakit, tidak pula orang yang lanjut usia, tetapi juga orang-orang yang sehat wal afiat, orang dewasa, pemuda bahkan sampai bayi yang masih menetek di pangkuan sang ibunya, sedangkan dirimu masih dan masih dalam keadaan kehilangan rasa malu.

Sumber : Ila Ukhti Ghairil Muhajjabah, Mal Maani�u Minal Hijab! Oleh

: Abdul Hamid Al Bilaly

hhtp://Sapukusayang.multiply.com

Related Documents


More Documents from "Prof. DR. H. Imam Suprayogo"