SATUAN ACARA PENYULUHAN KOLELITIASIS DIRUANG 18 RSUD DR, SAIFUL ANWAR MALANG
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN KOLELITIASI ( BATU EMPEDU ) Topik Penyuluhan
: Gagal ginjal
Topik
: konsep Gagal ginjal
Hari/Tgl
: Rabu 27 Maret 2019
Tempat
: Ruang 26 IPD
Sasaran
: pengunjung dan Keluarga pasien
Waktu
: 1 x 30 menit ( jam 09.30 -10.00 )
A. Tujuan Intruksional 1. Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang Gagal Ginjal diharapkan masyarakat mengerti dan memahami hal-hal mengenai penyakit Gagal Ginjal dan pencegahannya. 2. Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu : 1. Mengerti dan memahami definisi Gagal Ginjal 2. 3. 4. 5. 6.
Mengerti dan memahami jenis Gagal Ginjal Mengerti dan memahami penyebab Gagal Ginjal 4.Mengerti dan memahami tanda dan gejala kondisi Gagal Ginjal 5.Mengerti dan memahami upaya penanganan Gagal Ginjal 6.Mengerti dan memahami pencegahan Gagal Ginjal
B. Sub Pokok Bahasan 1.
Pengertian Gagal Ginjal
2.
Macam-macam Gagal Ginjal
3.
Penyebab Gagal Ginjal
4.
Tanda dan Gejala Gagal Ginjal
5.
Upaya penanganan Gagal Ginjal
6.
Upaya pencegahan Gagal Ginjal
C. METODE 1) Ceramah 2) Tanya Jawab / Diskusi D. MEDIA 1) Leaflet, PPT E. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Semua pasien dan keluarga pasien berkumpul di ruang b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang c. Kesiapan SAP d. Kesiapan media: Leaflet, ppt 2. Evaluasi Proses a. Semua pasien dan keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan b. Tidak ada pasien ataupun anggota keluarga yang meninggalkan tempat saat penyuluhan c. Semua pasien dan anggota keluarga pasien mengajukan pertanyaan danmenjawab pertanyaan secara benar 3. Evaluasi Hasil Semua pasien dan keluarga pasien mengetahui dan paham tentang penyakit Kolelitiasis, meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, cara pencegahan dan pengobatannya. 4. Pengorganisasian dan Uraian Tugas a.
Moderator :
b.
Penyaji
:
c.
Fasilitator
:
d.
Observer
:
F. Kegiatan Penyuluhan NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
1
3 menit
Pembukaan: 1. Membuka
KEGIATAN PESERTA
kegiatan 1. Menjawab salam
dengan
mengucapkan 2. Mendengarkan
salam
3.
METODE
Ceramah
Memperhatikan
2. Pembukaan 3. Menjelaskan tujuandari penyuluhan 4. Menyebutkan
materi
yang akan diberikan 2
15 menit
Pelaksanaan : 1. Menjelaskan
tentang 1. Memperhatikan
pengertian kolelitiasis 2. Menjelaskan
anatomi
Kolelitiasis 3. Menjelaskan
tentang
macam-macam penyebab kolelitiasis 4. Menjelaskan klasifikasi tentang kolelitiasis 5. Menjelaskan tanda dan gejala kolelitiasis 6. Menjelaskan komplikasi yang
terjadi
pada
penderita kolelitiasis 7. Menjelaskan pemeriksaan penatalaksanaan
dan yang
dilakukan pada pasien dengan kolelitiasis
2. Mendengarkan
Ceramah
8. Memberi pada
kesempatan
peserta
untuk
bertanya 3
10 menit
Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
Tanya
tentang materi yang telah
dan diskusi
diberikan,
jawab
dan
reinforcement kepada para peserta
yang
dapat
menjawab pertanyaan 4
2 menit
Terminasi : 1. Menyampaikan kesimpulan 2. Mengucapkan
1. Mendengarkan
Ceramah dan
2. Menjawab salam
membagikan
salam
leaflet
penutup
G. Evaluasi a. Evaluasi Proses: 1. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditetapkan 2. Audience aktif dalam bertanya dan menjawab 3. Audience mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir acara 4. Audience memperhatikan materi yang diberikan oleh peyuluh. 5. Audience antusias dalam mengikuti penyulihan dengan memberikan umpan balik ketika acara tanya –jawab. b. Evaluasi Hasil 1. Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap yang diberikan secara rinci. 2. Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan singkat. 3. Sasaran mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan benar dan singkat.
MATERI PENYULUHAN GAGAL GINJAL 1. Pengertian Gagal Ginjal Gagal ginjal akut: Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah (Imam Parsoedi A dan Ag. Soewito :Ilmu Penyakit dalam Jilid II;91 ) Gagal ginjal kronik: Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ( KMB, Vol 2 hal 1448). 2.
Macam-macam Gagal Ginjal a. Gagal ginjal akut: Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah (Imam Parsoedi A dan Ag. Soewito :Ilmu Penyakit dalam Jilid II;91 ) b. Gagal ginjal kronik: Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ( KMB, Vol 2 hal 1448).
3.
Penyebab Gagal Ginjal a. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) b. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
c. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) d. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik e. Menderita penyakit kanker (cancer) f. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease) g. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
4.
Tanda dan Gejala Gagal Ginjal a. Gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. b. Gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan menurun, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
5. Upaya Penanganan Gagal Ginjal a. Transplantasi Ginjal b. Cuci Darah
6. Upaya Pencegahan Gagal Ginjal a. Minum air putih dan beristirahat yang cukup. b. Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan makanan pedas.
c. Konsumsi banyak makanan yang berserat seperti sayuran, buah-buahan, dan gandum. Jangan lupa banyak minum air untuk mencegah konstipasi atau susah buang air besar. d. Hindari makanan berkadar gula tinggi, makanan olahan, gorengan, junk food, dan kafein (terkandung dalam kopi, minuman berkarbonasi, minuman energi). e. Konsumsi makanan segar dan bukan olahan seperti frozen food atau makanan kalengan. f. Mengontrol tekanan darah Tekanan darah tinggi kronis merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya gagal ginjal akut pada laki-laki dan perempuan dewasa g. Suplemen bawang putih. Tanyakan pada dokter mengenai kemungkinan untuk mengambil suplemen bawang putih. Suplemen ini dapat membantu mengurangi tekanan darah dengan cepat. Namun, pada saat yang sama, suplemen bawang putih dapat menghambat kemampuan penggumpalan darah, sehingga harus diminum di bawah pengawasan dokter. h. Berhenti merokok. Asap rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal. Jika Anda berhenti merokok, selain dapat mencegah terjadinya gagal ginjal, juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi. i. Pemeriksaan x-ray. Bicaralah dengan dokter mengenai penyakit ginjal yang diderita sebelum melakukan berbagai jenis pemeriksaan x-ray. Mungkin Anda perlu minum obat khusus sebelum melakukan pemeriksaan x-ray untuk mencegah x-ray merusak ginjal. j. Berhenti minum alkohol. Menghindari atau berhenti minum alkohol dapat mengurangi ketegangan pada ginjal. Minuman alkohol memaksa ginjal bekerja keras, sehingga menghindari alkohol dapat mencegah terjadinya gagal ginjal.
k. Pemeriksaan darah dan urin. Kunjungi dokter dan lakukan pemeriksaan darah dan urin secara rutin. Pemeriksaan ini akan melihat adanya masalah pada ginjal yang muncul meskipun tanda dan gejalanya belum nampak atau dirasakan
DAFTAR PUSTAKA Purnomo, Basuki B. 2014. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto Price, Sylvia A. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:ECG Tessy A, Ardaya, Suwanto. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi 3. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sukandar E. 2010 .Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta :Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Smeltzer, Suzanne C. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : ECG Muttaqin,Arif dan Sari,Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika