SARASWATI PENUNTUN KEHIDUPAN MENUJU KESEMPURNAAN JIWA
Om Svastyastu, Kehidupan yang kita jalani ini penuh dengan sukha-duhka, harapan, kekecewaan; dan juga menimbulkan pahala maupun dosa. Untuk mengatasi kesulitan hidup, kita harus memiliki penuntun agar kita mencapai tujuan hidup kita yakni pembebasan (moksartham dan jagadhita). Dengan anugrah dari Saraswati berupa kecerdasan dan kebijaksanaan kita lalui hidup ini menuju kesempurnaan jiwa. Hal ini dapat kita jumpai dalam sloka Bhagawadgita IV.36
api ced asi pāpebhyah sarvebhyah pāpa-kŗt-tamah sarvam jñāna-plavenaiva vŗjinam santarişyasi Walau seandainya engkau paling berdosa di antara manusia yang memikul dosa, dengan perahu ilmu pengetahuan ini, lautan dosa engkau akan sebrangi. Demikian pula kita jumpai dalam kitab Sucitta-Subudhi sbb : Kawikanan mamunahang, pangering tambete sami, sekancan laraning jagat, yadin mala ngebek gumi, kawikanan nglebur sami, wireh wikane puniku, panglukatan pabersihan, miwah pangentase jati, iku tuhu,sariran sang hyang wiseśa. Kalau kita cermati, adakah perintah dalam kitab suci kita untuk belajar? dan mengajar? jawabannya pasti; yakni Bg.IV.34. dan Yajurveda.XXVI.2 sbb:
tad viddhi praņipātena paripraśnena sevayā upadekşyanti te jñānam jñāninas tattva-darśinah Pelajarilah kebenaran dengan cara mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan mengabdikan diri kepada beliau. Orang yang sudah insaf akan dirinya dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena sudah melihat kebenaran.
Yathenām wācam kalyānī māvadāni janebhyah, brahmarājanyābhyām śüdrāya cāryāya ca svāya cāraóāya ca. Hendaknya disampaikan sabda suci ini kepada seluruh umat manusia, cendikyawan, rohaniwan, raja, pemerintahan, masyarakat, para pedagang, petani dan nelayan serta para buruh, kepada orang-orang kita dan orang asing sekalipun. Hendaknya perayaan Saraswati ini selalu mengingatkan kita tentang Tuhan, sesuai perintah Tuhan berikut:
mac-cittā mad-gata-prāņā bodhayantah parasparam khatayantaś ca mām nityam tuşyanti ca ramanti ca Memikirkan tentang Aku, seluruh hidupnya tercurah kepada-Ku, mengajarbelajar satu dari yang lain, berbicara tentang Aku terus menerus, mereka merasa puas dan bahagia. BG.X.9).
tasmāc chāstram pramāņam te kāryākārya-vyavasthitau jñātvā śāstra-vidhānoktam karma kartum ihārhasi (BG.XVI.24). Karena itu biarlah kitab-kitab suci itu menjadi petunjukmu untuk menentukan kebenaran, untuk menentukan baik-buruk perbuatan supaya diketahui dari pernyataan aturan dalam ajaran ajaran kitab suci untuk engkau, kerjakanlah dalam hidup ini. Demikianlah sekilas paparan mengenai Saraswati guna kesempurnaan jiwa. Om Śāntih Śāntih Śāntih Om. Mataram, 04 Oktober 2014 Pinandita I Gst Ngurah Sunarta 1