Sap Phbs.docx

  • Uploaded by: Mitha Kim Nam Gil
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Phbs.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,539
  • Pages: 8
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN ”POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)”

Cabang Ilmu

: Keperawatan Komunitas

Topik

: Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Hari/tanggal

: Sabtu, 20 Oktober 2018

Waktu

: 16.00

Tempat

: Dirumah Kader

Sasaran

: Warga Rt 01 Rw 05 Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur

Metode

: Ceramah, tanya jawab/diskusi

Media

: leaflet

Materi

: Terlampir

I.

Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan seluruh sasaran dapat mengetahui, mengerti dan memahami tentang pola hidup bersih dan sehat.

II.

Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan seluruh sasaran akan mampu : 1. Warga Rt 01/Rw 05 mengetahui pengertian PHBS 2. Warga Rt 01/Rw 05 mengetahui manfaat PHBS 3. Warga Rt 01/Rw 05 mengetahui syarat PHBS 4. Warga Rt 01/Rw 05 mengetahui program PHBS 5. Warga Rt 01/Rw 05 mengetahui bagian dari PHBS

III.

Kegiatan Penyuluhan No

1

2

Tahap

Kegiatan

Kegiatan peserta

Pendahuluan

Memberi salam terapeutik

Menyimak

(5 menit)

Menjelaskan tujuan

mendengarkan

Kontrak waktu

memperhatikan)

Penyajian

Menjelaskan pengertian PHBS

Menyimak

(15 menit)

Menjelaskan manfaat PHBS

seksama (mendengarkan

Menjelaskan program PHBS

memperhatikan)

dan

dengan

Menjelaskan syarat PHBS Menjelaskan bagian dari PHBS Menjelaskan upaya agar rumah menjadi sehat

3

Penutup

Memberi

kesempatan

kepada -

( 25 menit)

saran/warga untuk bertanya.

penjelasan penyuluh

Menjelaskan tentang hal – hal yang -

Bertanya

kurang dimengerti oleh sasaran Salam terapeutik dan membagikan leaflet.

.

Menyimak

MATERI PENYULUHAN

I.

Pengertian PHBS PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

II.

Manfaat PHBS Manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), yaitu : 1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. 2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga 3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga. 4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota dibidang kesehatan. 5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

III.

Program PHBS Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

IV.

Bagian dari PHBS A. Rumah Sehat Rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan. Faktor kesehatan dan kenyamanan ini dipengaruhi tiga aspek besar yaitu pencahayaan, sirkulasi udara (penghawaan), suhu udara dan kelembaban dalam ruangan. Syarat – Syarat Rumah Sehat, antara lain : 1. Memiliki Luasan Yang Cukup Kebutuhan ruang untuk setiap orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah. Aktivitas itu meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, jamban, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya. Dari hasil kajian, kebutuhan ruang perorang adalah 9 m2 dengan ketinggian rata rata langit langit adalah 2,8 m. 2. Memiliki Sirkulasi Udara Yang Baik Sirkulasi udara menjadi sangat penting karena udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernapas. Sirkulasi udara akan baik apabila terjadi pengaliran atau pergantian udara secara kontinu melalui ruanganruangan dalam rumah. Hal ini menentukan kenyamanan yang memberikan kesegaran terhadap penghuni. Dengan suplai oksigen yang cukup maka tubuh akan tetap sehat. Agar memperoleh sirkulasi udara yang baik dapat dilakukan dengan membuat ventilasi silang dengan syarat lubang ventilasi minimal 5% dari luas lantai pada ruangan. Udara yang masuk sama dengan jumlah udara yang keluar tetapi udara yang masuk tidak berasal dari dapur atau kamar mandi. 3. Cukup Cahaya Matahari Yang Masuk Cahaya matahari dibutuhkan oleh setiap manusia dalam berbagai hal. Salah satunya adalah membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh. Selain itu cahaya matahari juga membantu pengaturan jam biologis tubuh (circadian rytme). Penglihatan kita akan cenderung baik karena pupil mata terlatih untuk berkontraksi menebal dan menipis saat terjadi perubahan cahaya.Untuk menjamin masuknya cahaya matahari yang cukup, buatlah lubang cahaya

minimal sepersepuluh dari luas lantai pada satu ruangan. Pastikan distribusi cahaya merata ke seluruh ruangan agar setiap kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan dalam rumah tidak perlu menggunakan lampu. Perhatikan juga tingkat cahaya yang masuk, jangan sampai terlampau redup atau malah terlalu terang. Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan minimal sekitar satu jam untuk setiap harinya, sedangkan cahaya paling efektif didapatka pada pukul 08 sampai pukul 16. 4. Kelembapan dan Suhu Sebuah rumah yang sehat ditandai dengan tingkat suhu udara dan kelembaban udara pada ruangan di dalamnya sesuai dengan suhu tubuh pada manusia normal. Kelembapan dan suhu pada rumah sebenarnya berkaitan dengan seberapa besar jumlah pencahayan dan sirkulasi udara. Pencahayaan dan sirkulasi udara yang tidak lancar menyebabkan rasa pengap atau sumpek dan menimbulkan tingkat kelembaban tinggi. Untuk mengatasinya maka seimbangkanlah tingkat pencahayaan dan sirkulasi udara, selain itu hindarilah perabotan yang menutupi sebagian besar lantai ruangan. 5. Sanitasi Kamar Mandi dan Dapur Tertata Baik Dapur dan kamar mandi menempati posisi teratas sebagai tempat berkembangnya kuman dan bakteri yang bisa menimbulkan berbagai penyakit dan ganguan kesehatan. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan beberapa hal seperti : a. Untuk Kamar mandi -

Perhatikanlah penempatan kamar mandi, sebisa mungkin hindari penempatan kamar mandi pada jalur hilir mudik orang. Dan aliran sirkulasi jangan berarah dari kamar mandi ke ruangan lain. Buat agak memojok sehingga pemasangan exhaust fan bisa langsung mengarah keluar rumah.

-

Perhatikan kemiringan lantai kamar mandi agar pembuangan air kotor ke lubang pembuangan lancar dan tidak menggenang.

-

Pakailah penutup lubang pembuangan agar tidak mudah masuk kuman dan bakteri, bau tidak sedap atau sumber penyakit lain yang datang dari luar rumah.

-

Gunakan saluran pembuangan tertutup yang bisa dibersihkan sewaktuwaktu.

b. Untuk Dapur -

Pilihlah lokasi dapur yang sesuai, usahakan banyak lubang ventilasi dari luar tetapi tetap tertutup ke ruangan lain (aliran udara tidak dari dapur ke ruangan lain).

-

Perhatikanlah pola pemipaan air bersih dan air kotor, skema kemiringan saluran pembuangan.

B. Jamban Sehat Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya Syarat jamban yang sehat : -

Cukup terang.

-

Cukup lubang angin.

-

Tidak menjadi sarang serangga nyamuk, lalat, kecoa

-

Selalu bersih.

-

Jarak dengan sumber air (sumur) lebih dari 10 meter.

Cara memelihara jamban sehat, antara lain : 

Lantai jamban selalu bersih dan tidak ada genangan air



Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih



Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat



Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikur yang berkeliaran



Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)



Bila ada kerusakan segera diperbaiki.



Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas penyakit.



Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan aktif.



Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar kloset tidak cepat rusak.



Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas, kain bekas, dll

C. Sampah Sampah merupakan material sisa baik dari hewan maupun manusia yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Setiap hari manusia menghasilkan sampah baik yang merupakan sampah rumah tangga maupun sampah industri yang bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Sampah jika tidak diurus dan dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan yang sangat merugikan. Sampah yang menumpuk dan membusuk dapat menjadi sarang kuman dan binatang yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik badan maupun jiwa, serta mengganggu estetika lingkungan karena terkontaminasi pemandangan tumpukan sampah dan bau busuk yang menyengat hidung. Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola tempat sampah rumah tangga / tempat pembuangan sampah pribadi di rumah-rumah : 1. Pisahkan sampah kering / non organik dengan sampah basah / organik dalam wadah plastik. 2. Tempat sampah harus terlindung dari sinar matahari langsung, hujan, angin, dan lain sebagainya. 3. Hindari tempat sampah menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung, tikus, kucing, semut, dan lain-lain 4. Buang sampah dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Selain itu juga memudahkan tukang sampah dalam mengambil sampah. Jangan biarkan pemulung mengobrak-abrik sampah yang sudah dibungkus rapi. 5. Tempat sampah harus tertutup aman dari segala gangguan namun mudah dijangkau petugas kebersihan. 6. Jangan membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan orang lain.

IV.

Akibat buruk lingkungan tidak sehat Akibat buruk lingkungan yang tidak sehat, yaitu : -

Menjadi tempat berkembang biak kuman penyakit.

-

Media penularan penyakit dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti : Diare, Cacingan, Tbc, Demam berdarah, Malaria, Typus, Penyakit Kulit, dan ISPA.

V.

Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat Yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat yaitu antara lain : -

Membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.

-

Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.

-

Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.

-

Membuang sampah pada tempatnya.

-

Mendapat penerangan yang cukup.

-

Dinding diusahakan terang.

-

Menata rapi barang di rumah

-

Melakukan penghijauan pada halaman.

-

Menguras bak mandi.

-

Mengubur barang bekas.

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Daftar Hadir.docx
April 2020 12
Sptk Selasa Seminar.docx
April 2020 15
Bab I Rpk.docx
April 2020 13
Pembatas.docx
April 2020 3
Sap Phbs.docx
April 2020 8