Sap Pascaoperasi.docx

  • Uploaded by: Risda Chanel
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Pascaoperasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,477
  • Pages: 14
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.

Topik

: Perawatan Luka

2.

Pokok Bahasan

: Perawatan Luka Pasca Operasi

3.

Sasaran

: Masyarakat dan ibu hamil

4.

Waktu dan Tempat 

Tempat

: Balai Desa Namorambe



Waktu

: Kamis, 5 Oktober 2018 Pukul 10.30 WIB

5.

Alokasi Waktu

: 30 menit

6.

Pemberi Materi

: Mahasiswa

7.

Metode

: Ceramah dan diskusi

8.

Media

: Leaflet dan LCD

9.

Tujuan instruksional a.Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan memahami tentang perawatan luka pasca operasi. b.Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat: (1)

Mengetahui dan memahami definisi luka pasca operasi.

(2)

Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pasca operasi.

10.

(3)

Mengetahui dan memahami komplikas penyembuhan luka yang tidak bagus.

(4)

Mengetahui dan memahami tujuan perawatan luka

(5)

Mengetahui dan memahami cara perawatan luka.

Sub Pokok Bahasan 1) Definisi luka pasca operasi 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pasca operasi. 3) Komplikasi penyembuhan luka yang tidak bagus. 4) Tujuan perawatan luka

5) Cara perawatan luka 6) Nutrisi untuk penyembuhan luka pasca operasi

11.

Kegiatan Penyuluhan Tahap

Waktu

Pendahuluan 5 menit

Penyajian

15 menit

Kegiatan

Kegiatan

Perawat

Klien

Metode

Media

1. Memberi 1. Menjawab salam salam 2. Memperkenal 2. Mendengar kan diri kan dan 3. Menjelaskan memper tujuan hatikan penyuluhan 3. Menjawab dan pokok pertanyaan materi yang akan disampaikan 4. Menggali pengetahuan pasien tentang imunisasi

Ceramah dan Tanya Jawab

-

Menjelaskan mat eri: 1. Definisi luka pasca operasi 2. Faktorfaktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pasca operasi. 3. Komplikasi penyembuhan luka yang tidak bagus. 4. Tujuan perawatan luka

Ceramah dan Tanya Jawab

Leaflet

1. Mendengar kan dan memperhati kan 2. Menganjur kan pertanyaan

5. Cara perawatan luka. Penutup

10 menit

1. Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikn 2.Menyimpul kan materi 3. Menutup acara dan mengucapkan salam

1.Menjawab Tanya Jawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh 2. Mendengar kan dan Tanya Jawab memperhatikan 3.Membalas salam

MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Luka Pasca Operasi Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah kerusakankontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain ( Ketika luka timbul,beberapa efek akan muncul : hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stressimpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, serta kematian sel.Luka post operasi merupakan luka yang sengaja dibuat oleh ahli bedah. Luka operasiadalah

luka

yang disebabkan karena tindakan operasi misalnya: operasi saesar, operasiusus buntu, dll. Biasanya luka tipe ini lebih kecil hanya berupa sayatan dan sudah dilakukanpenjahitan jaringan,

sehingga

biasanya

luka

tidak

dalam

kondisi

terbuka.Oleh

karena

itudibutuhkan penanganan secara khusus karena saat ini banyak luka post operasi yangterkena infeksi. infeksi luka post operasi bisa terjadi 2-11 hari setelah post operasi di tandaidengan antara lain: Kemerahan (rubor), Bengkak (tumor), Nyeri(dolor), Panas dan Demam(color). (Mayo j morison, 2003)

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Pasca Operasi Penyembuhan

luka

tubuh

yang

sehat

mempunyai

kemampuan

alami

untukmelindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak,membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari prosespenyembuhan. walaupunbeberapa

Proses bahan

penyembuhan perawatan

dapat

terjadi

secara

membantu

normal untuk

tanpa

bantuan,

mendukung

proses

penyembuhan.Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihanmembantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan (Taylor, 1997).Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997) yaitu: 1. Kemampuan

tubuh

untuk

menangani

trauma

jaringan

luasnyakerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang 2 .Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga 3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma, 4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka

dipengaruhi

oleh

5. Keutuhan

kulit

dan

mukosa

membran

disiapkan

sebagai

garis

pertama

untuk

mempertahankan diri dari mikroorganisme 6. Penyembuhan

normal

ditingkatkan

ketika

luka

bebas

dari

benda

asing

tubuh

termasuk bakteri. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka antara lain:

1. Usia Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua lebih sering

terkena

penyakit

kronis, penurunan

fungsi

hati

dapat

mengganggu

sintesis dari faktor pembekuan darah.

2. Nutrisi Penyembuhan

menempatkan

penambahan

pemakaian

pada

tubuh.

Klienmemerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineralseperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan memperbaiki

waktu untuk

status nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang

gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekuat. Pentingnya asupan gizi yang baik pada pasien dengan luka/pascaoperasi merupakan pondasi untuk proses penyembuhan lebih

cepat.

Nutrisi

yang baik

akan

memfasilitasi

peyembuhan,

dan

menghambat atau bahkan menghindari keadaan malnutrisi (Williams dan Leaper 2000).

Dukungan

kebutuhan

pasien

nutrisi akan

sangat nutrisi

pentingbagi bervariasi,

perawatan

makadibutuhkan

pasien

mengingat

diet

(pengaturan

makan). Pada prinsipnya, pengaturan makanan / diet pada pasien dengan luka / pasca operasi adalah Cukup karbohidrat, Tinggi protein,Cukup lemak, Cukup vitamin dan Cukup mineral.

3. Mobilisasi Mobilisasi segera

tahap

penyembuhan penderita.

demi

tahap

berguna

untuk

membantu

jalannya

4. Infeksi Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.Infeksi adalah

masuknya

bakteri

atau

kuman

ke

dalam

tubuh

dan

jaringan

yangterjadi pada individu. Penyebab infeksi antara lain : Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati di dalam tubuh Luka terbuka dan kotor Gizi buruk Daya tahan tubuh lemah Mobilisasi terbatas atau kurang gerak, Tanda dan Gejala infeksi: Merasa panas pada daerah luka atau suhu badan panas Merasa sakit atau nyeri pada daerah luka Ada kemeraha pada kulit didaerah luka Terjadi bengkak pada daerah luka Gangguan fungsi gerak pada daerah luka Luka berbau tidak sedap Terdapat cairan nanah pada luka. Cara Pencegahan infeksi  Mandi 2 kali sehari, daerah yang terbalut luka jangan sampai terkena air ataubasah karena

dapat

meninkatkan

kelembaban

pada

kulit

yang

terbungkussehingga

dapat menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri.  Makanan tinggikalori

yang

dibutuhkan

tinggi

protein

makanan (TKTP).

yang Makanan

mengandung yang

protein

mengandung

atau protein

misalnya :susu, telur, madu, roti, ikan laut, kacang-kacangan.  Ganti balutan minimal satu kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudahmengganti balutan, alat dan bahan yang akan digunakan untuk menggantibalutan harus dalam

keadaan

stril

atau

bersih,

antibiotic untuk mencegah infeksi.

minum

obat

sesuai

anjuranmisalnya obat

5. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhipenyembuhan besar

lemak

subkutan

dan

jaringan

lemak(yang

luka.

Adanya

sejumlah

memiliki

sedikit

pembuluh

darah). Pada orang-orang yang gemukpenyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudahinfeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasadan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi ataudiabetes millitus. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemiaatau Kurangnya

volume

darah

gangguan

pernapasan

akanmengakibatkan

kronik

vasokonstriksi

pada dan

perokok. menurunnya

ketersediaan oksigen dan nutrisiuntuk penyembuhan luka.

6. Hematoma Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secarabertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuanyang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehinggamenghambat proses penyembuhan luka.

7. Benda asing Benda suatu

asing seperti pasir abses

sebelum

atau mikroorganisme

benda

tersebut

akan menyebabkanterbentuknya

diangkat. Abses

ini

timbul

dariserum,

fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatucairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).

8. Iskemia Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplaidarah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadiakibat

dari

balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internalyaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

9. Diabetes Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan guladarah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadipenurunan proteinkalori tubuh.

10. Keadaan Luka Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitaspenyembuhan luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.

11. Obat Obat

anti

inflamasi

(seperti

steroid

dan

aspirin),

heparin

dan

anti

neoplasmikmempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapatmembuat seseorang rentan terhadap infeksi luka. Steroid

:

akan

menurunka nmekanisme

terhadap Antibiotik

:

efektif

peradangan

cedera. Antikoagulan diberikan

segera

normal

:mengakibatkan

tubuh

perdarahan.

sebelumpembedahan untuk bakteri

penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikansetelah luka pembedahan

tertutup,

tidak

akan

efektif

akibat

koagulasi

intravaskular.C.

Komplikasi Penyembuhan Luka Yang Tidak Bagus Komplikasi

penyembuhan

luka

meliputi infeksi, perdarahan, dehiscence daneviscerasi.

1. Infeksi Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelahpembedahan. peningkatandrainase,

Gejalanya nyeri,

berupa

kemerahan

infeksi dan

termasuk bengkak

peningkatan suhu, danpeningkatan jumlah sel darah putih.

adanya

di sekeliling

purulent, luka,

2.Perdarahan. Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membekupada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (sepertidrain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan luka dibawah balutan)

jika

mungkin

setelahpembedahan

dan

harus tiap

8

sering jam

dilihat

setelah

selama

itu.Jika

48

jam

perdarahan

pertama berlebihan

terjadi,penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan danintervensi pembedahan mungkin diperlukan.

3.Dehiscence dan Eviscerasi. Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasiyang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total.Eviscerasi adalah keluarnya

pembuluh

melalui

daerah

irisan.

Sejumlah

faktormeliputi,

kegemukan, kurang nutrisi, ,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batukyang berlebihan,

muntah,

mengalamidehiscence operasi

dan luka.

dehidrasi,

mempertinggi

resiko

klien

luka dapat terjadi 4 –5 hari setelah

Dehiscence

sebelumkollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi

terjadi luka harussegera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Kliendisiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.D.

Tujuan Perawatan LukaPerawatan luka merupakan penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka,menutup, dan membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka. Tujuan perawatan luka antara lain: Mencegah

infeksi

dari

masuknya

mikroorganisme

ke

dalam

kulit

membranmukosa Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan Mempercepat penyembuhan Membersihkan luka dari benda asing atau debris Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat Mencegah perdarahan Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologi

dan

E. CARA PERAWATAN LUKA

1. Perawatan luka terdiri atas : Mengganti balutan kering Mengganti balutan basah dengan balutan kering Irigasi luka Perawatan decubitus 2. Indikasi perawatan luka : Balutan kotor dan basah akibat factor eksternal Ada rembesan eksudat Mengkaji keadaan luka Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement jaringan nekrotik. 3. Pembersihan Luka Proses pembersihan luka terdiri dari memilih cairan yang tepat untuk membersihkan lukadan menggunakan cara-cara mekanik yang tepat untuk memasukkan cairan tersebut tanpamenimbulkan cedera pada jaringan luka. Membersihkan luka dengan lembut tetapi mantapakan membuang kontaminan yang mungkin menjadi sumber infeksi. Namun, jika dilakukandengan menggunakan kekuatan perdarahan untuk balutan

ataucedera

mengeluarkan untuk

yang

lebih

debrisorganic

yang berlebihan, dapat menimbulkan

lanjut. maupun

Tujuan

pembersihan

anorganik

sebelum

luka

adalah

menggunakan

mempertahankanlingkungan yang optimum pada tempat luka untuk

proses penyembuhan. Membersihkan lukaoperasi atau traumatic dengan menggunakan cairan sitotoksik yang diberikan melaului kassasteril atau melalui irigasi. Prinsip penting yang harus diperhatikan saat membersihkan lukainsisi atau area disekitar drain: Bersihkan dari arah area yang sedikit terkontaminasi, seperti dari luka atau insisi kekulit disekitarnya atau dari tempat drain ke kulit di sekitarnya Gunakan friksi lembut saat menuangkan larutan ke kulit Saat

melakukan

irigasi,

biarkan

larutan

mengalir

kurangterkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi

dari

area

yang

Tidak boleh menggunakan kassa yang sama, saat membersihkan insisi atau lukauntuk yang kedua kalinya.Cara Perawatan Luka : Cuci tangan sebelum melakan tindakan. Lepaskan verban/balutan dengan cara menyentuh bagian luarnya saja. Jika verban/balutan menempel pada luka, basahi dengan larutan NaCl,

buka

kalausudah longgar. Buang verban/balutan yang kotor ke dalam kantong tahan air untuk dibakar. Bersihkan luka dengan hati-hati dengan obat anti kuman dari dokter atau rumahsakit Sarung tangan bebas kuman atau atau pinset bebas kuman dapat dipakai untukmemegang gumpalan kasa. Mulai dari atas atau dekat dengan luka dan terus makin keluar. Buang kasaa atau kapas yang digunakan untuk membersihkan setiap kali sekalimengsusap luka itu . Tutup luka dengan verban/balutan bebas kuman, dengan memakai sarung tanganbebas kuman, pinset bebas kuman atau hanya disentuh disebelah luar, eratkanverban/balutan dengan plester. Cuci tangan.

F. NUTRISI PADA PASIEN PASCA OPERASI Mengonsumsi jenis makanan yang tepat tentunya dapat mempercepat proses penyembuhan dan membantu mengurangi pembengkakan atau ketidaknyamanan yang Anda alami setelah operasi. Makanan yang kaya protein seperti susu atau kacangkacangan juga dapat membantu tubuh untuk memenuhi nutrisi dan mempercepat pemulihan. Dilansir dari laman Boldsky, berikut ini 8 makanan yang baik Anda konsumsi pasca operasi : 1. Makanan Berserat Setelah operasi, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Bahan makanan seperti roti gandum merupakan sumber yang baik bagi pencernaan Buah-buahan dan sayuran segar juga merupakan sumber yang kaya akan serat. Selain itu, buah dan sayur juga kaya nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Sayur dan buah juga mampu mempercepat proses pemulihan dan mengatasi sembelit 2. Makanan Kaya Protein Pasca operasi tubuh membutuhkan protein, karena protein mampu membentuk dan meregenerasi jaringan baru pada kulit yang luka. Jenis makanan seperti kacang-kacangan, dan daging ayam mampu mempercepat proses penyembuhan dan memberikan energi lebih bagi tubuh. 3. Makanan Kaya Lemak Sehat Lemak sehat adalah salah satu komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan pasca operasi. Lemak juga memberikan energi bagi tubuh. Lemak sehat tersebut berasal dari kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Selain itu, lemak sehat juga mampu membantu penyerapan vitamin dalam tubuh. 4. Makanan Kaya Antioksidan Setelah operasi, perlu untuk mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang banyak dilepaskan selama operasi. Buah-buahan citrus seperti jeruk, atau apel yang mengandung banyak vitamin C (salah satu agen antioksidan) sangat baik dikonsumsi. Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel, dan teh hijau,

merupakan sumber yang baik dari antioksidan dan harus dikonsumsi sebelum dan setelah operasi untuk meminimalkan efek berbahaya dari operasi. 5. Makanan Untuk Menguatkan Usus Antibiotik biasanya diberikan setelah operasi untuk mengurangi efek berbahaya dari operasi. Namun antibiotik bisa mematikan bakteri baik dalam usus sehingga memengaruhi sistem kekebalan. Makanan fermentasi, seperti, kacang-kacangan, adalah sumber utama makanan untuk memperkuat usus. 6. Makanan Mengandung Banyak Air Air membantu proses pembuangan dan metabolisme tubuh. Sehingga mampu membuang racun lewat keringat dan urine. Karena itu, pasca operasi, tubuh harus tetap teridrasi. Anda bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka atau minum 6-8 gelas air setiap hari dapat membantu menghidrasi tubuh dengan baik. 7. Makanan Kaya Akan Mineral Makanan yang kaya mineral dapat membantu penyembuhan luka pasca operasi. Selain itu mineral juga membantu dalam memperkuat otot. Telur, makanan laut, kacang-kacangan merupakan sumber yang baik dari mineral. 8. Makanan Mudah Dicerna Setelah operasi, sistem pencernaan kita tidak terlalu kuat. Karena itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang sulit dicerna.Sebaiknya konsumsi bahan makanan yang mudah dicerna, contohnya sagu.

Daftar Pustaka

Bachsinar B, Bedah Minor, Hipokrates, Jakarta, 1995Braga M, Gianotti L, Gentelini O, Liotta S, Di Carlo V. Feeding the gut early after digestivesurgery : results of a nine year experience. Clinical Nutrition,2002;21(1),59-65Dudley HAF, Eckersley JRT, PatersonBrown S, Pedoman Tindakan Medik dan Bedah, EGCJakarta 2000Kaplan NE, Hentz VR, Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, AnIllustrated Guide, Little Brown, Boston, USA, 2003.Karnadihardja W. Perioperative care of the critically ill surgical patient. Perioperative Course.Kolegium Ilmu Bedah kolegium Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia.Jakarta.2005Mazaki T, Ebisawa K. Enteral versus

parenteral

nutrition

after

gastrointestinal

surgery: Asystematic

review

and meta-analysis of randomized controlled trials in the Englishliterature. J Gastrointest Surg. 2008;12,739-755Oswari E, Bedah dan perawatannya, Gramedia, Jakarta, 2004.Puruhito, Dasar-daasar Teknik Pembedahan, AUP Surabaya, 2005Saleh M, Sodera VK, Ilustrasi Ilmu Bedah Minor, Bina rupa Aksara, Jakarta 2005Singh K. Nutritional support for the surgical patient. Available at :www.sgrh.com.Accesed onOctober 20,2008Thorek P, Atlas Teknik Bedah, EGC , Jakarta, 2005.Wind GG, Rich NM, Prinsip-prinsip Teknik Bedah, Hipokrates Jakarta, 1992.Zachary CB, Basic Cutaneous Surgery, A Primer in Technique, Churchill Livingstone, LondonGB, 2003

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Cover Lestari.docx
June 2020 6
Sap Pascaoperasi.docx
June 2020 5
Antilipemika-2.docx
June 2020 7
Rumah Adat Jawa.docx
May 2020 16
01termarbod.docx
May 2020 7
Attachment.docx
May 2020 5