Sap Pak Gung Hipertensi.docx

  • Uploaded by: Shirtflowerss
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Pak Gung Hipertensi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,108
  • Pages: 8
SAP HIPERTENSI Pokok bahasan: Hipertensi Sasaran

: Mahasiswa STIKES Bali Ilmu Keperawatan C Tingkat 2

Metode

: Demonstrasi

Media

: Flipcard, leaflet

Waktu

: 30 menit

Tempat

: STIKES Bali gedung lama lantai 1 kelas C

Hari/ tanggal : 24 November 2018

A. TIU (Tujuan Intruksional Umum) Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1x30 menit mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang penyakit darah tinggi dan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi. B. TIK (Tujuan Intruksional Khusus) Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit diharapkan mahasiswa memahami/mengetahui/mampu melakukan: 1) Pengertian Hipertensi 2) Penyebab Hipertensi 3) Penatalaksanaan Hipertensi

C. Sasaran Mahasiswa Ilmu Keperawatn Tingkat 2 Kelas C STIKES Bali.

D. Metode 1) Ceramah 2) Demonstrasi 3) Diskusi E. Media 1) Flipcard 2) Leaflet 3) Power point

F. Materi Disesuaikan

G. Kegiatan Penyuluhan No. 1

Waktu 5 menit

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan audience

Pembukaan 1.Penyuluh memulai penyuluhan

1.Menjawab salam

dengan mengucapkan salam. 2.Memperkenalkan diri.

2.Memperhatikan

3.Menjelaskan tujuan penyuluhan.

3.Memperhatikan

4.Menyebutkan materi yang akan

4.Memperhatikan

diberikan.

2

15 menit

Pelaksanaan 1. Menjelaskan apa yang

1.Memperhatikan

dimaksud dengan Hipertensi 2. Menjelaskan penyebab

2.Memperhatikan

Hipertensi 3. Menjelaskan penatalaksanaan

3.Memperhatikan

Hipertensi

4. Memperhatikan

4. Demonstrasi 5. Diskusi 3

4

5 menit

5 menit

5. Tanya jawab

Evaluasi : 1. Meminta audience menjelaskan

1. Menjelaskan

penyebab Hipertensi

penyebab hipertensi

Terminasi 1.Mengucapkan terima kasih atas

1.Memperhatikan

perhatian yang diberikan 2.Mengucapkan salam penutup

2.Membalas salam

H. Daftar Pustaka I. Lampiran A. PENGERTIAN HIPERTENSI Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah , makin besar resikonya. (Sylvia A.price)

B. PENYEBAB HIPERTENSI Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan 1. Hipertensi Primer (esensial) Disebut juga hipertensi diopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : gentik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol, dan polisitemia. 2. Hipertensi Sekunder Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

C. PENCEGAHAN HIPERTENSI Perlu kita diketahui sangat sulit untuk mendeteksi dan mengobati penderita hipertensi secara akurat, belum lagi dengan harga obat-obatan hipertensi yang tidaklah murah, dan mempunyai banyak efek samping. Untuk alasan inilah pengobatan hipertensi sangatlah penting, maka untuk menurunkan faktor resiko kita lakukan pencegahan hipertensi sejak dini. Pencegahan sebenarnya merupakan

bagian dari pengobatan hipertensi, karena mampu memutus mata rantai hipertensi dan komplikasinya.

Pencegahan hipertensi dilakukan melalui dua pendekatan :

1. Pemberian edukasi tentang hipertensi. Munculnya masalah kesehatan seperti hipertensi tidak hanya disebabkan oleh kelalaian individu, namun dapat juga disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat sebagai akibat dari kurangnya informasi tentang suatu penyakit. Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang hipertensi merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi di Asia. Dari penelitian yang dilakukan ( Armilawaty,2009) 50% dari penderita Hipertensi dewasa tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resiko. Masih kurangnya informasi tentang perbaikan pola makan bagi penderita hipertensi juga membuat pengetahuan masyarakat tentang perbaiakan pola makan masih rendah. Pemberian informasi kesehatan diharapkan mampu mencegah dan mengurangi angka kejadian suatu penyakit dan sebagai sarana promosi kesehatan. Pemberian edukasi mengenai hipertensi terbukti efektif dalam pencegahan hipertensi. 2. Modifikasi Gaya Hidup. Gaya hidup merupakan faktor penting yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab terjadinya hipertensi misalnya aktivitas fisik, pola makan, dan stres, dll. Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi dapat dikurangi dengan cara memeriksa tekanan darah secara teratur; menjaga berat badan ideal; mengurangi konsumsi garam; jangan merokok; berolahraga secara teratur; hidup secara teratur; mengurangi stress; jangan terburu-buru; dan menghindari makanan berlemak. Menjalankan pola hidup sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular.

Lalu ada juga pencegahan ‘Pencegahan Primer’ yaitu tidur yang cukup, antara 68 jam per hari; kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan; kurangi konsumsi alcohol; konsumsi minyak ikan; suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup membantu. Pencegahan Sekunder yaitu pola makanam yamg sehat; mengurangi garam dan natrium di diet anda; fisik aktif; mengurangi Akohol intake; berhenti merokok. Pencegahan Tersier yaitu pengontrolan darah secara rutin; olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

D. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI 1. Farmakologi Terapi obat pada penderita hipertensi dapat dimulai dengan salah satu obat berikut (Ardiansyah,M. 2012): a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dengan dosis tunggal pada pagi hari (pada hipertensi dalam keadaan kehamilan, hanya digunakan bila disertai hemokonsentrasi atau udem paru). b. Reserpin 0,1-0.25 mg/hari sebagai dosis tunggal. c. Propanolol mulai dari 10 mg 2xsehari yang dapat dinaikkan 20 mg 2xsehari (kontraindikasi untuk penderita asma). d. Kaptropil 12,5-25 mg sebanyak 2-3xsehari (kontra indikasi pada kehamilan selama janin hidup dan penderita asma). e. Nifedepin mulai dari 5mg 2xsehari, bisa dinaikkan 10mg 2xsehari.

2. Non Farmakologi Langkah awal biasanya adalah denganmengubah pola hidup penderita, yakni dengan cara (Ardiansyah,M. 2012) : a. Menurunkan berat badan sampai batas ideal. b. Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar kolesterol darah tinggi.

c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3gr natrium atau 6gr natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup). d. Mengurangi konsumsi alkohol. e. Berhenti merokok. f. Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat (penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali).

F. FAKTOR RESIKO Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi, antara lain: 1. Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.

2. Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi

3. Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.

4. Garam. Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.

5. Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko

DAFTAR PUSTAKA

RSUP. Dr. Sardjito. (Juli, 2018 09). Pencegahan Penyakit Hipertensi Dengan Gaya Hidup Sehat Dan Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi. Diakses pada November 21, 2018. https://sardjito.co.id/2018/07/09/pencegahanpenyakit-hipertensi-dengan-gaya-hidup-sehat-dan-peningkatan-pengetahuantentang-hipertensi/

Atep, Rizal. (Mei 27, 2018). 6 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi. Tribun News.

Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma. (2015). NANDA NIC-NOC.(edisi revisi Jilid 2). Jogjakarta, Indonesia.

Related Documents

Sap Pak Gung Hipertensi.docx
December 2019 16
Gung
April 2020 11
Gung Ho
November 2019 19
Gung Ho
August 2019 24
Pak
November 2019 67

More Documents from ""

Lp Oksigenasi 100%.docx
December 2019 22
1-100.docx
December 2019 14
Sap Pak Gung Hipertensi.docx
December 2019 16
71393_isi.docx
December 2019 12