Sap Ivaaaaa.docx

  • Uploaded by: Hindun
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Ivaaaaa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,547
  • Pages: 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN PEMERIKSAAN IVA

Disusun Oleh : 1. Muniroh

– 167000022

2. Triyaswati Habibah

– 167000001

3. Luluk Insiyah

– 167000002

4. Leni Safila Dwi P

– 167000020

5. Nonlia Selfia Goraai – 167000016 6. Wini A. Sutisna

– 167000018

7. Siti Hindun

– 167000008

PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2019

Pokok Bahasan

: Gangguan Sistem Reproduksi

Sub Pokok Bahasan

: Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA

Hari/Tanggal

: Minggu, 10 Februari 2019

Waktu

: 16.00 - Selesai

Tempat

: Rumah warga RW 2

Sasaran

: Ibu-ibu PKK

Lama Pertemuan

: 60 Menit

A. Latar Belakang Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar. Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruh dunia dan umumnya terjadi di negara berkembang. Di Indonesia IVA sedang dikembangkan dengan melatih tenaga kesehatan termasuk bidan. Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik. Mortalitas akan menurun dengan masalah yang begitu kompleks, timbul gagasan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang lebih sederhana anatar lain yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan, ibu – ibu mampu mengetahui tentang pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks.

2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran dapat : menjelaskan tentang materi yang telah disampaikan.

C. Materi 1.

Pengertian Kanker serviks

2.

Faktor resiko terjadinya kanker serviks

3.

Gejala Kanker serviks

4.

Cara pencegahannya

5.

Pemeriksaan IVA

6.

Tujuan pemeriksaan IVA

7.

Cara pemeriksaan

8.

Hasil Pemeriksaan IVA

9.

Keunggulan tes IVA

10. Tempat dimana saja dilakukan pemeriksaan IVA

D. Proses kegiatan penyuluhan Waktu 10 Menit

20 Menit

Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Pendahuluan  Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada peserta  Menyampaikan topic, maksud dan tujuan penkes kepada peserta  Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan peserta

Kegiatan Inti

Menjelaskan tentang :  Penyuluhmenjelaskanmateri  Pengertian Kanker serviks  Faktor resiko terjadinya kanker serviks

Sasaran  Menjawab salam 

Mendengarkan penyuluh



Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes



Mendengarkan penyuluh menyampaikan

        

30 Menit

Evaluasi Penutup

1./ Tanya Jawab  



semua materi sampai selesai

Gejala Kanker serviks Proses Terjadinya Kanker Serviks Deteksi dini kanker serviks Cara pencegahannya Pemeriksaan IVA Cara pemeriksaan Hasil pemeriksaan Keunggulan tes IVA Tempat dimana saja dilakukan pemeriksaan IVA



Menanyakan yang belum jelas  Menjawab pertanyaan

Memberikan pertanyaan kepada peserta Menyimpulkan dan mengklarifikasi materi penyuluhan yang telah  Mendengarkan disampaikan kepada peserta Menutup acara dan mengucapkan salam serta terimakasih kepada sasaran  Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam

E. Media Media : Ceramah dan Leaflet

F. Metode Tanya-jawab

G. Evaluasi 1. Jenis tes

: Lisan

2. Bentuk

: Pertanyaan terbuka

MATERI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN PEMERIKSAAN IVA

1.1 Pengertian Kanker serviks Kanker Serviks Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim/ serviks (bagian yang terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina) (Rasjidi, 2010). Sedang menurut Sukaca 2009, Kanker seviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus (leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dan liang senggama (vagina). Kanker serviks sering disebut juga kanker leher rahim.

1.2 Faktor Resiko Terjadinya Kanker Serviks a. Umur nampaknya memainkan peran tertentu, insiden akan meningkat sekitar usia 35 tahun ke atas dan menurun pada usia menopause dan sangat jarang terjadi pada wanita kurang dari usia 15 tahun. b. Merokok. Wanita yang merokok memiliki resiko tiga kali lebih besar terhadap kanker serviks daripada non-perokok. Bahan-bahan yang ditemukan dalam rokok setelah terhisap melalui paru-paru dapat terdistribusi luas ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa senyawa tersebut dapat dijumpai pada lendir serviks wanita yang merokok. Peneliti meyakini bahwa bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak DNA pada selsel serviks dan berkontribusi terhadap berkembangnya kanker serviks. c. Pil KB. Penggunaan pil KB dapat meningkatkan risiko kejadian kanker serviks, terutama yang sudah positif terkena HPV. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) sedikitnya 5 tahun ada hubungannya dengan peningkatan risiko kanker serviks. Analisis data oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2003 menemukan bahwa ada peningkatan resiko kanker serviks dengan penggunaan kontrasepsi oral, dan resiko berkurang ketika obat kontrasepsi oral dihentikan. Laporan dari IARC menyatakan bahwa dari 8 studi

mengenai efek penggunaan kontrasepsi oral pada wanita yang positif terhadap HPV, ditemukan peningkatan resiko 4 kali lebih besar pada mereka yang menggunkan kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun. Resiko kanker serviks juga meningkat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral pada usia sebelum 20 tahun. d. Mempunyai pasangan yang sering berganti-ganti partner dalam hubungan seksual. e. Berhubungan seks dengan laki-laki yang tidak disunat. Senggama, adalah substansi berlemak. Biasanya terdapat pada lekukan dekat ujung penis dan didapati pada laki-laki yang tidak disunat. Senggama sebenarnya adalah sekret alami yang dihasilkan kelenjar subaceous pada kulit penis. Namun ternyata hal ini berkaitan dengan meningkatnya resiko seorang laki-laki sebagai pembawa dan penular virus HPV.

1.3 Gejala Kanker Serviks a. Perdarahan vagina yang bersifat abnormal b. Adanya riwayat keputihan menahun c. Perdarahan setelah berhubungan seksual d. Nyeri yang menjalar ke pinggang atau tungkai e. Nyeri saat perkemih

1.4 Cara Pemeriksaan Kanker Serviks a. IVA b. Pap Smear c. Biopsi Skrining merupakan upaya deteksi dini untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu. Upaya ini dapat digunakan secara cepat untuk

membedakan

orang-orang

yang

kelihatannya

sehat

tetapi

sesungguhnya menderita suatu kelainan.skrining kanker serviks di puskesmas dilakukan dengan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).

2.1 Pemeriksaan IVA Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang sederhana, murah, cepat dan cukup akurat untuk menemukan kelainan pada tahap kelainan sel (displasia) atau sebelum pra kanker bila dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. IVA salah satu cara melakukan tes kanker serviks yang mempunyai kelebihan yaitu kesederhanaan teknik dan kemampuan memeberikan hasil yang segera kepada ibu. Selain itu juga bisa dilakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan.

2.2 Tujuan Pemeriksaan IVA Tujuan dari pemeriksaan IVA tes adalahuntuk mengurangi morbiditas dan mortalitasdari penyakit dengan pengobatan diniterhadap kasus-kasus yang ditemukan danuntuk mengetahui kelainan yang terjadipada leher rahim.

2.3 Syarat Test IVA Syarat mengikuti IVA tes antara lain: 1. Wanita usia subur yang pernah melakukan hubungan seksual, 2. Tidak sedanghamil 3. Tidak berhubungan sexual dalam 1-3 hari sebelum pemeriksaan. 4. Tidak sedang Haid/ datang bulan 5. Tidak menggunakan bilas vagina 2x24 jam 6. IVA tes jugadapat dilakukan pada wanita yang dicurigaiatau diketahui memiliki infeksi menularseksual ataupun HIV/AIDS (Kemenkes RI,2015; Marmi, 2013).

2.4 Cara Pemeriksaan Pemeriksaan Iva dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah di olesi dengan larutan asam asetat 3- 5 %. Setelah ditunggu 1- 2 menit akan terlihat bercak putih bila terdapat perubahan pada mulut rahim.

2.5 Hasil Pemeriksaan 1. Hasil Tes-positif : bila diketemukan plak putih yang tebal berbatas tegas atau epitel acetowhite (bercak putih), terlihat menebal dibanding dengan sekitarnya seperti leukoplasia, terdapat pada zona transisional, menjorok ke arah endoserviks dan ektoserviks. 2. Positif 1 (+) : samar, transparan, tidak jelas,terdapat lesi bercak putih yang ireguler pada serviks. Lesi bercak putih yang tegas, membentuk sudut (angular), geograpic acetowhite lessions yang terletak jauh dari sambungan skuamosa. 3. Positif 2 (++) : lesi achetowhite yang buram, padat dan berbatas jelas sampai kesambungan skumokolumnar. Lesi acetowhite yang luas circumorificial, berbatas tegas, tebal, dan padat. Pertumbuhan pada serviks menjadi acetowhite. 4. Hasil Tes-negatif: permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu. Bila area bercak putih yang berada jauh dari zona transformasi. Area bercak putih halus atau pucat tanpa batas jelas. Bercak bergaris-garis seperti bercak putih. Bercak putih berbentukgaris yang terlihat pada batas endocerviks. Tak ada lesi bercak putih. Bercak putih pada polip endoservikal atau kista nabothi.

Garis

putih

mirip

lesi

acetowhite

pada

sambungan

skuamokolumnar. 5. Hasil normal : titik-titik berwarna putih pucat di area endoserviks, merupakan epitel kolumnar yang berbentuk anggur yang terpulas asam asetat. Licin,merah muda, bentuk porcio nomal. 6. Infeksi : servisitis (inflamasi, hiperemisis), banyak flour, ektropion, polop. 7. Kanker : massa mirip kembang kol atau ulkus dan mudah berdarah.

2.6 Keuntungan Tes IVA 1) Mudah dan praktis dilakukan 2) Biaya murah 3) Alat- alat yang dibutuhkan sangat sederhana 4) Dapat segera diterapi

5) Hasil bisa langsung diketahui 6) Dapat dilakukan oleh dokter/bidan

2.7 Tempat Dimana Saja Dilakukan Pemeriksaan IVA 1. Bidan Kelurahan 2. Puskesmas 3. Rumah sakit

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI . (2008). Skrining Kanker serviks dengan Metode IVA. Jakarta Novel S. Sinta dkk.(2010). Kanker Serviks dan Infeksi

Human

Pappilomavirus (HPV). Jakarta : Javamedia Network Rahayu, S.D. (2015). Asuhan Ibu Dengan Kanker Serviks.Jakarta : Salemba Medika Samadi, Heru P.(2011).Yes, I know Everything About Kanker Serviks.Solo: Metagraf Setiati, Eni. (2009). Waspada 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andi Offset Supinto, Sutiono. (2008). Cegah Dini Kanker dan Tumor.Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka Wiknjosastro, Hanifa . (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: YBPSP

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Cuci Tangan.docx
November 2019 32
Sap Ivaaaaa.docx
November 2019 26
Bab Iii.docx
June 2020 14
Sample Fall_1.pdf
October 2019 18