SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS BALONGSARI SURABAYA
Disusun Oleh : 1. Yusika Lestari – 167000023 2. Enggelina Bothmir – 167000014 3. Siti Hindun - 167000008
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2018
LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Dan Leaflet “Penyakit Menular Seksual / PMS” Di Puskesmas Balongsari Surabaya, Disusun Oleh : 1. Yusika Lestari
167000023
2. Nonlia Selvia Goraai 167000016 3. Siti Hindun
167000008
Telah Diperiksa Dan Disetujui untuk memenuhi tugas penyuluhan di Puskesmas Balongsari Surabaya pada : Hari
:
Tanggal
: Disetujui oleh : Pembimbing Klinik Puskesmas Balongsari Surabaya
Hj. Engkar Karniasih, Amd, Keb
Pembimbing Akademik Prodi DIII Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Retno Setyo Iswati, SST., M.Keb
Tema
: PMS ( Penyakit Menular Seksual )
Sasaran
: Pengunjung Puskesmas Balongsari
Hari/Tanggal
:
Tempat
: Puskesmas Balongsari Surabaya
Waktu
: 30 menit
A. ANALISA SITUASI Penyuluhan dilakukan di Puskesmas Balongsari karena sebagian besar masyarakat belum memahami tentang PMS (Penyakit Menular Seksual). Perlu kiranya mereka mendapatkan pengetahuan tentang penyakit menular seksual. Dengan diberikan penyuluhan kepada pengunjung puskesmas, diharapkan pengunjung puskesmas lebih kooperatif mengetahui tentang penyakit menular seksual. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pengunjung puskesmas dapat lebih mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS). 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan pengunjung puskesmas : a. Memahami arti penyakit menular seksual b. Memahami macam-macam PMS yang sering ditemukan c. Memahami penyebab penyakit menular seksual d. Memahami cara – cara mendeteksi penyakit menular seksual e. Memahami manfaat melakukan deteksi dini PMS C. POKOK BAHASAN 1. Definisi PMS 2. Macam –macam PMS yang sering ditemukan 3. Penyebab PMS 4. Cara – cara mendeteksi PMS 5. Manfaat melakukan deteksi dini PMS
D. METODE Ceramah dan Tanya jawab E. MEDIA Leaflet F. KEGIATAN PENYULUHAN Waktu 5 Menit
Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluh Pendahuluan Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada peserta Menyampaikan topic, maksud dan tujuan penkes kepada peserta Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan peserta
20 Menit
Kegiatan Inti
5 Menit
Evaluasi Penutup
Sasaran Menjawab salam
Mendengarkan penyuluh Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes
Menjelaskan tentang : Mendengarkan Definisi PMS penyuluh Macam –macam PMS yang menyampaikan sering ditemukan semua materi sampai Penyebab PMS selesai Cara – cara mendeteksi PMS Manfaat melakukan deteksi dini PMS 1./ Tanya Jawab Menanyakan yang belum jelas Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan kepada peserta Menyimpulkan dan Mendengarkan mengklarifikasi materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada peserta Mendengarkan Menutup acara dan penyuluh menutup mengucapkan salam serta acara dan menjawab terimakasih kepada sasaran salam
G. EVALUASI Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : 1. 2. 3. 4. 5.
Apa yang di maksud dengan PMS? Sebutkan macam-macam PMS? Apa saja penyebab terjadinya PMS? Bagaimana cara mendeteksi PMS? Apa saja manfaat deteksi dini PMS ?
H. Lampiran PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) Definisi PMS PMS (penyakit menular seksual) merupakan penyakit yang menular melalui hubungan seksual (hubungan kelamin). Penyakit menular ini akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang timbul atau ditularkan melalui hubungan seksual dengan manifestasi klinis berupa timbulnya kelainan-kelainan terutama pada alat kelamin. Pada laki – laki gejala PMS lebih mudah dikenali atau dirasakan. Sementara pada waita, sebagian besar tanpa gejala sehingga cendurung tidak mencari pengobatan. Justru yang tanpa gejala dapat menjadi sumber penularan penyakit menular seksual.
Penularan PMS Melalui: 1. Cairan vagina 2. Cairan sperma 3. Cairan darah 4. Adanya perlukaan
Yang Beresiko Tinggi Terkena Pms 1. Orang yang suka bergonta-ganti pasangan. 2. Orang yang punya satu pasangan seksual tapi pasangan seksualnya bergonta-ganti pasangan.
Gejala Yang Nampak Akibat PMS 1. Rasa sakit atau gatal di kemaluan 2. Muncul benjolan, bintik atau luka di sekitar alat kelamin 3. Keluarnya cairan yang tidak biasa seperti nanah dari kemaluan. 4.
Terjadinya pembengkakan di pangkal paha
5. Rasa sakit pada perut bagian bawah
Macam-macam penyakit menular a. Gonorhe (GO atau kencing nanah ) Penyebabnya adalah bakteri Nisseria gonorrhea dengan masa inkubasi antara 2-10 hari setelah masuk ke dalam tubuh. Umumnya pada wanita tidak menimbulkan tanda dan gejala. Tanda dan gejala bias di temukan pada sebagian wanita ketika melakukan pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan IUD, seperti keputihan kental , berwarna kekuningan nyeri pada panggul, sakit sewaktu menstruasi,dan uretritis yang menimbulkan keluhan nyeri saat kencing. Sementara pada pria gejala tampak adalah keluarnya cairan putih kuning kehijau-hijauan, rasa gatal, panas , nyeri di uretra , bengkak pada uretra dan berwarna kemerahan. Orang yang terkena infeksi gonorea dapat mengalami komplikasi seperti radang panggul, kemandulan, infeksi pada mata yang baru dilahirkan dan dapat mengakibatkan kebutaan, serta lahir premature. b. Sifilis (raja singa) Disebabkan oleh Treponema pallidum dengan masa tanpa gejala antara 2-6 minggu bahkan terkadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk dalam tubuh melalui hubungan seksual. Gejala yang di tunjukkan adalah luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri, bercak merah di tubuh, kelainan saraf , jantung, pembulu darah, dan kulit. Komplikasi : Dapat menibulkan kerusakan berat pada otak dan jantung jika tidak diobati Selama kehamilan dapat di tularkan pada janin dan dapat menyebabkan keguguran atau lahir cacat Memudahkan penularan HIV c. Herpes Disebabkan oleh virus herpes simplex . Masa inkubasi umumnya berkisar antara 3-7 hari setelah virus berada dalam tubuh, dimulai dengan rasa terbakar, kesemutan pada tempat masuknya virus. Gejala :
Bintil-bintil berkelompok seperti anggur berair dan nyeri pada kemaluan Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang dengan sendirinya Dapat muncul lagi seperti gejala awal, biasanya hilang dan timbul. Membesarkan kelejar getah bening diselakangan Sulit buang air kecil Komplikasi : Rasa nyeri berasal dari saraf Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda , cacat bayi, dan lahir mati Radang tengorokan (faringitis ) Infeksi saluran otak (meningitis ) Tertular HIV Kanker leher Rahim d. AIDS (Acquired immune Deficiency Synrom) Penyebab : Virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia dengan perantara darah, sperma/cairan vagina yang masuk ke aliran pembuluh darah. Masa inkubasinya/ masa tunasnya 6 bulan sampai 10 tahun, rata-rata masa inkubasi 21 bulan untuk anak-anak , 60 bulan untuk dewasa. Gejala: 1. Kehilangan BB secara drastis 2. Rasa lelah yang berkepanjangan 3. Sesak napas dan batuk berkepanjangan 4. Pembengkakan di leher dan ketiak 5. Bercak merah kebiruan pada kulit 6. Diare yang berkelanjutan 7. Sering demam (lebih dari 380C) disertai keringat dingin malam hari tanpa sesak yang jelas Penyebab terjadinya PMS a) Melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti pasangan Semakin banyak pasangan dalam berhubungan seksual maka resiko penularan PMS juga akan semakin meningkat. Mempunyai bayak pasangan harus sadar bahwa pasangan tersebut adalah orang yang juga suka berganti – ganti pasangan dalam berhubungan seks. b) Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
Pemakaian kondom memang tidak berarti menjamin akan terhindar dari PMS, namun pemakaian kondom dapat mengurangi resiko transmisi (penularan). c) Konsumsi alkohol yang berlebihan Penggunaan alkohol yang terlalu sering dan dalam jumlah banyak, akan menyebabkan pikiran tidak jernih untuk mengambil keputusan. Termasuk perilaku seks yang tidak aman atau bahkan menyimpang (melakukan hubungan seksual pervagina, peroral dan peranal. d) Menggunakan obat – obatan terlarang Penggunaan obat terlarang menyebabkan manusia tidak lagi stabil dalam mengambil keputusan, termasuk mengenai hubngan seksual . penggunaan jarum suntik secara bergantian juga akan meningkatkan resiko terkena HIV dan hepatitis. e) Tidak ada pembekalan ilmu seks Remaja maupun dewasa muda khusunya wanita lebih muda terkena PMS dibandingkan dengan orang yang cukup umur hal ini dikarenakan secara biologis para perempuan muda mempunyai kondisi fisik yang lebih kecil, dan akan lebih muda robek saat melakukan intercourse. Servik wanita usia remaja dan muda belum berkembang dangan sempurna sehingga lebih rentan terkena Clamydia, gonorhea dan PMS lainnya. Aspek lainnya yang menigkatkan tingginya PMS pada remaja adalah mereka jarang menggunakan kondom dan lebih cenderung mengambil resiko dalam hal seksual. Cara mendeteksi PMS o Tampak diwajah - Sipilis Dapat dideteksi dari luka terbuka yang lebar dibibir dan mulutnya. Luka biasanya muncul sekitar 3 – 6 minggu setelah hubungan seksual - Herpes genital Dapat dideteksi dari luka dingin disekitar mulut o Mengenali tanda – tanda - Pada wanita 1) Keputihan berwarna kuning atau hijau 2) Keputihan yang berbau 3) Perdarahan diluar siklus haid atau setelah berhubungan intim
4) Nyeri saat hubungan 5) Nyeri perut bawah - Pada pria 1) Keluarnya cairan pada penis 2) Iritasi pada alat kelamin o Dengan pemeriksaan laboratorium - Pemeriksaan sampel urine : dapat mendeteksi clamydia dan gonorhea - Pemeriksaan sampel darah : dapat mendeteksi herpes, sifilis, dan HIV - Pemeriksaan sampel luka (Swab) : kutil kelamin (HPV), kanker servik pada wanita dan sifilis, gonorhea, clamydia pada wanita dan pria. Manfaat melakukan deteksi dini PMS Dapat mengenali penyakit menular seksual lebih awal sehingga penyakit dapat diatasi lebih dini dan tidak sampai terjadi komplikasi. Dan dapat mengurangi penularan penyakit kelamin.
DAFTAR PUSTAKA Kumalasari, Intan, kesehatan reproduksi, salemba medika, Jakarta, 2012 Widoyono MPH, epidemiologi penularan, pencegahan, & pemberantasan penyakit menular, Erlangga, Jakarta : 2008 Gunawan, Lany. Kanisius, 2001
PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta, Penerbit
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta (http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147-penyakitmenular-seksual.html)