Sejarah Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perjuangan Koperasi di Indonesia I.
Penyebaran Organisasi Koperasi Moderen Awal mulanya tumbuh dinegara industry Eropa Barat. Muncul kolonialisme (negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan), koperasi tumbuh di negara – negara berkembang/miskin yang menjadi daerah jajahan. Setelah negara – negara jajahan mengalami kemerdekaan, banyak negara yang memanfaatkan koperasi sebagai salah satu alat pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
II.
Koperasi Moderen Akhir Abad ke-18 (Tahap Awal Revolusi Industri) Mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “Koperasi Praindustri”. Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran
hingga
revolusi
Perancis
tahun
1789
yang awalnya
ingin
menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi (revolusi industri) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjajdi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal (kapitalisme). Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncul kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh kperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle. Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal “Revolusi Industri” di Eropa pada akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi PraIndustri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri.
Penyebabnya ialah: a) Perkembangan ekonomi pasar dan berbagai persyaratan pokok untuk berlangsungnya proses industrialisasi serta moderenisasi perdagangan dan petanian yang cepat. b) Industry mula – mula bercorak padat karya menjadi padat modal dan produksi. c) Mula – mula berdasarkan pesanan menjadi industri memproduksi untuk kebutuhan pasar (produksi massal). d) Perubahan struktur ekonomi yang radikal berdampak pada buruh (masalah pengangguran, tingkat upah yang rendah, hubungan perburuhan yang kurang baik, syarat – syarat kerja yang jelek, dan tanpa jaminan sosial. e) Para pekerja dan pengrajin kecil kalah bersaing dengan perusahaan industri berskala besar dan petani penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan karena proses pengintegrasian ke dalam ekonomi pasar yang sedang berkembang. (Hanel,1988) Terdesak oleh keinginan untuk memperbaiki diri, dengan mencari alternatif usaha yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dalam sejarah gerakan koperasi disebut sebagai pionir atau pelopor organisasi koperasi modern. Prinsip – prinsip Koperasi Rochdale dijadikan dasar kegiatan oleh berbagai koperasi di dunia, adapun prinsip itu, yaitu: a) Keanggotaan yang bersifat terbuka. b) Pengawasan secara demokratis. c) Bunga yang terbatas atas modal. d) Pembagian SHU sesuai jasa anggota. e) Penjualan sesuai harga pasar yang berlaku dan secara tunai. f) Tidak ada diskriminasi secara ras, suku, agama, dan politik. g) Barang yang dijual harus barang asli, tidak rusak atau palsu. h) Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
III.
Sejarah Awal Koperasi di Indonesia
IV.
Sejarah Koperasi Setelah Indonesia Merdeka
V.
Sejarah Perkembangan Koperasi Syariah di Indonesia
VI.
Sejarah Departemen Koperasi dan UMKM Indonesia