SAMPLING DALAM PEMERIKSAAN Beberapa pertimbangan menggunakan sampling : Dokumen sangat banyak Manfaat biaya Tenaga yang tersedia Waktu yang tersedia Adakalanya jumlah 100 % tidak mungkin dilakukan
Dasar Penggunaan Metode Sampling Dalam Pemeriksaan
SPAP Sub.300 mengenai standar pekerjaan lapangan nomor 350, diuraikan sbb : “Sampling audit adalah penerapan prosedur audit kurang dari 100 %, Auditor mengetahui saldo akun dan transaksi yang salah saji, dan terdapat 2 pendekatan umum ( statistic & non statistic ) “
Sample Yang Representatif Adalah yang dapat mewakili populasi atau sample yang karakteristiknya sama dengan populasinya. Misalnya : Tembusan faktur selalu dilampiri dokumen pengiriman barang, ini merupakan suatu karakteristik dari file tembusan faktur tersebut. Populasi tersebut selama satu tahun terdiri dari 4500 pcs, jika diambil sebanyak 100 pcs dan kemudian diteliti, hasilnya 3 pcs tidak dilampiri dokumen pengiriman barang. Kemudian dilakukan lagi spt diatas, hasilnya pun terdapat 3 pcs, maka sample tersebut dapat dikatakan representative.
Beberapa cara untuk memprediksi risiko, yaitu : •
Risiko bawaan
·
Risiko pengendalian
·
Risiko audit
Risiko Sampling : Keputusan yang dibuat berdasarkan hasil pengujian sample tidak sama dengan pengujian 100 %. Risiko Non Sampling : Risiko yang timbul wakaupun pengujian telah dilakukan atas semua data, ternyata masih terdapat kemungkinan adanya penyimpangan yang tidak terdeteksi.
Risiko sampling dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu : • Risiko keliru menerima ( sample ada
kekeliruan material ) · Risiko keliru menolak ( prediksi ada kesalahan, ternyata tidak ada ) · Penentuan tingkat risiko pengendalian terlalu rendah ( dibanding efektivitasnya ) · Penentuan pengendalian terlalu tinggi ( dibanding efektivitasnya )
Metode Pemilihan Non Sampling, dibagi 3 :
• Pemilihan Sample Langsung ( saldo piutang lama,
transaksi dgn karyawan intern, transaksi tidak umum, saldo piutang bersaldo kredit )
· Pemilihan Sample Block, menentukan 1 atau beberapa block sample dari suatu populasi. ( nomor urut, minggu/bulan, sub.jenis akun tertentu )
· Pemilihan Sample Sembarang, tidak mempertimbangkan segala sesuatu populasi yang akan dipilih. Namun karena tidak mempunyai metode tertentu maka praktiknya agak sulit dilakukan.
*
Evaluasi Hasil Sample Pengujian yang dilakukan secara sampling oleh auditor bukan hendak menentukan kebenaran dari populasi melainkan sedang menguji keandalan dari populasi. Misalnya dari populasi 1000 data, diambil sample 100 dan terdapat 3 data yang salah, maka terdapat 30 kesalahan dari populasi tersebut. Tetapi keputusan tersebut tidak mutlak benar, karena harus diperhatikan juga
Metode Sampling Statistik Menggunakan teknis hitungan/matematis, misalnya : karakteristik, variable, atribut, mean, median, mode, range, standar deviasi, distribusi normal, dll. Data-datanya : obyektif, mewakili karateristik, mendekati kebenaran, dapat dipergunakan, relevansi dengan kasus yg sedang diteliti. Misalnya untuk mengetahui jumlah kunjungan turis, produksi padi, dll.
Metode Pemilihan Sampling Statistik •Sample acak sederhana ( bantuan table random,
mis.fkti ’04 sebanyak 1000 pcs, maka dimulai dari no.0001 …dst.. ) ·Sample terstratifikasi ( strata 1 : jumlah diatas Rp.50 juta, strata 2 : diatas Rp.30jt,dst ) ·Sample kelompok ( populasinya secara phisik dpt dikelompokkan, mis:sparepart )
Pendekatan Sampling Statistik •Sampling atribut ( bersifat kualitatif,biasanya
menguji pengendalian manajemen )
·Sampling variable ( menilai / kuantitatif, untuk audit keuangan spt.piutang )
·Sampling discovery ( untuk kecurangan, fiktif )
Sampling Dalam Bantuan Komputer Software yang digunakan dalam pemeriksaan, mis. :
· ACL ( Audit Command Language ) 100 % data.
· IDEA ( Interactive data Extraction and Analysis )
· Focaudit
· Panaudit