KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Dalam pemeriksaan harus mengacu pada SPAP, Standar Pengendalian Mutu, Kode Etik IAI. Semua prosedur dan temuan harus di dokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.
Kertas kerja pemeriksaan auditor bersumber dari :
Pihak klien Analisis auditor Pihak ketiga
Berkas dari Klien,mis.: Lap.keuangan, Rekonsiliasi bank, Analisis Umur Piutang, Rincian persediaan, Rincian hutang, Rincian Bia.Operasional.
Analisis Auditor, mis: Berita acara ( cash opname, persediaan,aktiva ), Pemahaman evaluasi IC, Working Balance sheet ( WBS ), WPL, Top Schedule, Supporting schedule, management letter,dll.
Berkas dari pihak ketiga , Mis :
Jawaban konfirmasi piutang, hutang, Bank, penasihat hukum perusahaan.
Tujuan KKP 1. Mendukung opini Auditor mengenai kewajaran 2. 3. 4. 5.
lap.Keuangan. Sebagai bukti telah sesuai dengan SPAP Sebagai referensi atas pertanyaan dari : pihak pajak, bank,klien,dll. Sebagai dasar penilaian manajemen KAP atas kemampuan staf nya tersebut. Sebagai dokumen audit untuk tahun berikut ( SO.awal, auditor baru, masalah tahun lalu )
KKP biasanya dikelompokkan dalam : Current file ( data thn berjalan,mis:lap.keu., berita acara, rincian piutang, dll ) Permanent file ( akte pendirian, kontrak, notulen rapat, dll. ) Corresepondence menyurat klien )
file
(
kontrak-
Faxcimile,
surat
Kriteria KKP Yang Baik Harus mempunyai tujuan ( setiap akun dapat di rujuk ke neraca atau RL ) Dijelaskan prosedur auditnya Harus diberi Index Harus diparaf oleh pembuat Setiap pertanyaan harus dijawab ( jangan samapai tidak terjawab ) Jelas, mudah dibaca, apabila ada copy dari klien harus diberi uraian Tickmark harus jelas.
Pemilikan & Penyimpanan KKP : Milik KAP Tidak dapat dianggap sebagai pengganti catatan klien Peminjaman kepada pihak lauar, harus seizin klien Sesuai peraturan pemerintah , masa penyimpanan 5 tahun.