Rusa Timor (Cervus timorensis) sebagai spesies asing invasif Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan spesies memiliki dampak signifikan sebagai
Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda pesaing dengan kanguru, untuk sumber makanan.
Cervus timorensis juga memakan spesies rumput, Stachytarpheta urticifolia yang tumbuh di sepanjang tepi sungai. Rumput ini memainkan peran penting dalam perlindungan lahan basah oleh memperpanjang durasi aliran air, mengurangi arus air yang mengalir ke laut. Konsumsi ini rumput oleh Cervus timorensis akan mempersingkat waktu untuk aliran air dan mungkin menyebabkan erosi.
Rusa timor menginvasi daerah padang rumput bagian tenggara TN Wasur. Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan spesies yang dilindungi dan didatangkan ke Irian Jaya pada tahun 1928 selama periode kolonial Belanda. Berdasarkan survey WWF pada tahun 1990, diketahui bahwa populasi rusa di TN Wasur diperkirakan sekitar 5985 ekor, dengan kerapatan individu 9,7 ekor/km2. Pada survey udara yang dilakukan tahun 1992-1994, populasi rusa berjumlah sekitar 12.000 ekor, dan berdasarkan survey darat yang dilakukan pada tahun 1997, diketahui populasi rusa sekitar 9.173 ekor (KLH, 2002).
Secara umum juga diketahui bahwa rusa timor dapat hidup di hutan primer maupun sekunder, menyukai daerah dengan pohon-pohon rindang; mencari makan di areal terbuka seperti padang penggembalaan dan pinggiran sungai maupun rumpang hutan