IMPLEMENTASI SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
dr. Andi Ashar, AAK Kepala Cabang
PROFIL • • •
•
NAMA : dr. ANDI ASHAR, AAK PENDIDIKAN: – S-1: Fakultas Kedokteran UNISSULA Semarang KARIR : – PT ASKES (PERSERO) CAB BOYOLALI – PT ASKES (PERSERO) CAB BOYOLALI: KOORD. ASKES CENTER RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN – PT ASKES (PERSERO) CAB. SURAKARTA: KASIE. HUB. KEMITRAAN EKSTERNAL – PT ASKES (PERSERO) CAB. UTAMA SEMARANG : KABAG. ADMINISTRASI KLAIM. – BPJS KESEHATAN CABANG UTAMA SEMARANG : KANIT. MPKR CONTACT : - Email :
[email protected] - No HP : 081 228 32 648
AGENDA PENDAHULUAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
PENDAHULUAN
Dilemma Indonesia Pertumbuhan ekonomi berdampak besar pada kehidupan masyarakat.
Urbanisasi
: Penumpukan penduduk dikota-kota besar,
kemacetan, polusi udara dan suara, penumpukan sampah dan limbah, kesenjangan ekonomi dan status sosial, tergesa-gesa
Perubahan Gaya Hidup
: Kurang gerak,
gemar makanan cepat saji, stress meningkat, hubungan sosial merenggang individualis
Gangguan Kondisi Kesehatan: Peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, peningkatan kadar lemak gerak, peningkatan berat badan
So what next…………………………………..
Insiden penyakit Katastrofik (berbiaya mahal) mulai meningkat ! 80,000,000,000
900,000
80,000,000,000
1,000,000
70,000,000,000
800,000
70,000,000,000
900,000
700,000
60,000,000,000
600,000
50,000,000,000
800,000
60,000,000,000
700,000
50,000,000,000
600,000
40,000,000,000
500,000
30,000,000,000
400,000
500,000 40,000,000,000 400,000 30,000,000,000
300,000
20,000,000,000
200,000
10,000,000,000
100,000
-
Diabetes Mellitus
-
2008
2009
300,000
20,000,000,000
200,000
10,000,000,000
100,000
-
2010
-
2008
35,000,000,000
350,000
30,000,000,000
300,000
2009
90,000,000,000
2010 Primary Hypertension
250,000
80,000,000,000 200,000
70,000,000,000 25,000,000,000
250,000
20,000,000,000
200,000
50,000,000,000
15,000,000,000
150,000
40,000,000,000
60,000,000,000 150,000
100,000
30,000,000,000 10,000,000,000
100,000 20,000,000,000
5,000,000,000
50,000
-
2008 Hypertensive Heart Diseases
-
2009
2010
50,000
10,000,000,000 -
-
2008
2009
2010 Stroke Non Haemorrage
Data PT.Askes 2010
SOS International Global Health
7
Dalam Negeri
Internasional • 62,1% dari semua kebangkrutan pada penelitian disebabkan oleh penyakit yang diderita • Semua pasien yang berutang berasal dari kelompok kelas menengah dan berpendidikan baik, ¾-nya memiliki asuransi kesehatan • Terjadi kenaikan kasus kebangkrutan akibat penyakit yang diderita sebesar 50 % dari 2001 dan 2007 Himmelstein et al. (2009)
PROVIDER Defensive medicine Perkembangan alat/ teknologi baru Belum sadar biaya Tidak ada insentif jika efisien Standar Pelayanan Kecenderungan menjadi entitas pencari laba: • Malaysia : Institut Jantung Nasional : Rp 21.000/hari • Amerika : pasien terancam jiwa RS (termasuk swasta) tanpa uang muka, tdk boleh tanya penduduk/ tdk, warga legal/ tdk,
HUBUNGAN PROVIDER - PASIEN - Bipartit
- Asimetri Pasien
Provider
SUMBER PEMBIAYAAN SAAT SAKIT
Uang sendiri Dibantu keluarga / Orang lain Perusahaan / Kantor Asuransi Jamkesmas (Bansos) Pemda
POLA BEROBAT Self Medicine Tenaga Non Medis Tenaga Paramedis Tenaga Medis 9
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Sistem Jaminan Sosial Nasional Hak konstitusional setiap orang
+
Wujud tanggung jawab negara
Konvensi ILO 102 tahun 1952
• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan, tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris
Pasal 28 H ayat 3 UUD 45
• “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat".
Pasal 34 ayat 2 UUD 45
• "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
DIBENTUK SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL MELALUI UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasal 2, 3, 4 UU No. 40 Tahun 2004
3 Azas 1. Kemanusiaan 2. Manfaat 3. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5 Program 9 Prinsip 1. Jaminan Kesehatan
1. Kegotong-royongan
2. Nirlaba 3. Keterbukaan
(BPJS Kesehatan)
4. Kehati-hatian
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
5. Akuntabilitas
3. Jaminan Hari Tua
7. Kepesertaan wajib
4. Jaminan Pensiun
8. Dana amanat
5. Jaminan Kematian
9. Hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesarbesarnya untuk kepentingan peserta
(BPJS Ketenagakerjaan)
6. Portabilitas
Jaminan Kesehatan Pasal 19 UU No. 40 tahun 2004 • Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. • Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Kita Perlu Asuransi Kesehatan ! Yang mampu memberikan jaminan pelayanan kesehatan seumur hidup Yang mampu memberikan ketenangan bagi semua Yang mampu menghindarkan kita dari kebangkrutan
Jaminan Kesehatan Nasional • Salah satu program dari Sistem Jaminan Sosial Nasional • Dimulai Per 1 Januari 2014
UU no 40/2004 & UU no 24/21011
Jaminan Kesehatan Nasional Pemerintah Kendali Biaya & kualitas Yankes
BPJS Kesehatan
Regulator
Peserta Jaminan Kes
Memberi Pelayanan Mencari Pelayanan
Sistem Rujukan
Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll)
Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Obat, Alkes Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan, Single payer, regulated, equity
Fasilitas Kesehatan
Kenapa SAYA perlu ASURANSI KESEHATAN ?? ASURANSI KESEHATAN Sakit itu sesuatu yg PASTI, hanya saja kita tdk tahu kapan terjadinya Biaya pengobatan makin hari makin naik dan belum pernah turun
•
•
•
SADIKIN : SAkit menjaDI MisKIN
Mengeluarkan risiko sakit yang kecil, untuk menghadapi risiko sakit yang besar yang dapat terjadi di kemudian hari Mengeluarkan sejumlah kecil uang (premi/ iuran), untuk mendapat manfaat yang besar (pengobatan) pada saat terjadi risiko sakit. Membagi risiko sakit pada banyak orang.
Pengeluaran nasional kesehatan per kapita : Th. 2005 : Rp. 260.509,Th. 2009 : Rp. 576.053,-
Naik lebih dari 2x lipat !!! (sumber : PerPres No. 73 th 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional)
Kenapa Perlu Asuransi
PT. Askes (Persero)
Konsep Dasar Asuransi Risk Transfer
• Transferring risk from one individual to a group
Risk sharing •Sharing losses by all members of the group
Insurance
Konsep Asuransi Kesehatan
Prinsip Asuransi Kesehatan Sosial Asuransi kesehatan sosial tidak dibiayai seluruhnya
oleh Pemerintah
Kontribusi dari pemberi kerja atau pekerja atau keduanya Kontribusi dikelola oleh institusi independen, terpisah dari keuangan pemerintah Pada umumnya kepesertaan bersifat wajib Metode dan paket manfaat yang digunakan oleh peserta ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang Gotong Royong/ Subsidi Silang
PRINSIP DASAR KEPESERTAAN Azas Kepesertaan bersifat “Wajib” Kepesertaan bersifat wajib adalah untuk mencegah terjadinya “adverse selection” atau kepesertaan yang berdasarkan adanya faktor resiko. Dengan kepesertaan bersifat wajib tidak lagi dilakukan perhitungan resiko perorangan
Azas “pooling of risk” / “Hukum Bilangan Besar” dimana peserta dihimpun dalam satu badan secara nasional sehingga terjadi subsidi silang yaitu yang membayar premi kecil dibantu oleh yang membayar premi besar, sehingga dengan premi yang kecil dapat memperoleh manfaat yang besar Azas Gotong Royong Dengan pooling of risk maka manfaat medis yang diterima peserta tidak dibedakan atas besaran iuran yang dibayarkan.
PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN ( I ) Azas ekuitas yaitu setiap peserta memperoleh hak yang sama atas pelayanan kesehatan ( manfaat medis ) Manfaat medis yang diperoleh PNS gol. I sama dengan gol. IV harus sama walaupun nilai rupiah iuran berbeda. Yang boleh berbeda adalah manfaat non medis yaitu kelas perawatan.
Azas keadilan yaitu setiap peserta memperoleh hak atas manfaat non medis sesuai besaran premi yang dibayarkan
Dengan pembayaran iuran berbeda tetapi manfaat medis yang sama maka ada perbedaan manfaat non medis pada saat rawat inap misalnya saat ini untuk PNS gol. I dan II di kelas II sedangkan gol III dan gol IV di kelas I.
PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN ( 2 ) Azas portabilitas yaitu setiap peserta dapat memperoleh pelayanan dimana saja tanpa dibatasi oleh wilayah geografis atau wilayah pemerintahan. Setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dengan manfaat yang sama di seluruh wilayah Indonesia. • Pelayanan kesehatan mengacu pada konsep “managed care” yaitu keterpaduan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dan pembiayaan yang terkendali Pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan pola pembiayaan yang dapat mengendalikan kenaikan biaya pelayanan antara lain dengan Prospective payment
Efisien
Efektif
MANAGED CARE
DEFINISI MANAGED CARE (tidak ada definisi yang baku) MANAGED CARE ADALAH SUATU METODE YANG MEMADUKAN PEMBIAYAAN DAN PEYEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM SUATU SISTEM YANG MENGELOLA : KEMUDAHAN UNTUK MENGAKSES PELAYANAN KUALITAS PELAYANAN BIAYA YG EFISIEN
(Def : LOMA : Prinsip Asuransi)
FITUR MANAGED CARE • RISK SHARING DENGAN PROVIDER • UTILIZATION MANAGEMENT (PENGELOLAAN PEMANFAATAN) – UTILIZATION REVIEW : • PROSPECTIVE / PREADMISSION • CONCURRENT REVIEW • RETROSPECTIVE REVIEW
BAGAIMANA MANAGED CARE MELAKUKAN RISK SHARING ? MELAKUKAN NEGOSIASI DENGAN PROVIDER TENTANG :
• FEE ARRANGEMENT • KONTRAK DENGAN PROVIDER (PKS)
FILOSOFI MANAGED CARE RISK SHARING (FINANSIAL) DENGAN PROVIDER PROVIDER TIDAK BOLEH MENGAMBIL “UNTUNG” DARI KONDISI KESEHATAN TERTANGGUNG PROVIDER MEMBERIKAN PELAYANAN YANG “BERKUALITAS” ( EFEKTIF & EFISIEN) PROVIDER DIDORONG UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN YANG DIPERLUKAN DENGAN BIAYA YANG EFISIEN
Ciri Managed Care • Ada kerjasama dengan provider • Ada standar baku dalam memperoleh pelayanan. • Ada program dan sistem untuk menjaga mutu • Ada pengaturan agar peserta menggunakan provider yang ditunjuk (network provider) • Ada upaya agar peserta dalam kondisi sehat ( promotif preventif) / menggunakan pelayanan seperlunya
LIMA ELEMEN DASAR IMPLEMENTASI MANAGED CARE
1. 2.
3. 4. 5.
SELEKSI PROVIDER SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER SISTEM PELAYANAN BERJENJANG UTILIZATION REVIEW UPAYA PROMOTIF & PREVENTIVE
Penjelasan 5 elemen dasar Seleksi provider/ credentialing: komitmen provider untuk melayani sesuai kontrak Fee arrangement: kapitasi , DRG, perdiem, budget Pelayanan berjenjang: pelayanan dasar dan lenjutan, untuk ke pelayanan lanjutan harus dirujuk dari pelayanan dasar Utilisasi review ( pengendalian biaya dan evaluasi mutu pelayanan): prospektif, concurrent, retrospektif Promotif dan preventif lebih ditekankan untuk mencegah sakit
KESIMPULAN : PENGERTIAN MANAGED CARE PELAYANAN & PEMBIAYAAN PELAYANAN YANG TERINTEGRASI DAN TERSINKRONISASI UNTUK TUJUAN: KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
WARNA BISNIS MANAGED CARE ADALAH : PENGENDALIAN
PRINSIP DASAR KEUANGAN ( 1 ) Azas sustainabilitas yaitu program yang dilaksanakan khususnya jaminan kesehatan adalah program yang menjamin adanya pelayanan kesehatan bagi semua orang seumur hidup. Pada saat ini PNS tetap memperoleh pelayanan kesehatan walaupun sudah pensiun sampai meninggal dunia, misalnya pelayanan cuci darah diberikan seumur hidup. Sisa dana pada akhir tahun dijadikan cadangan untuk menjamin sustainabilitas
• Azas nirlaba yaitu dana yang dihimpun dari premi peserta dipergunakan untuk kepentingan peserta dan bukan bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Walaupun dana yang terhimpun tidak dipergunakan untuk mencari keuntungan namun dana idle / cadangan dapat diinvestasikan untuk meningkatkan dana cadangan
PRINSIP DASAR KEUANGAN ( 2 ) Azas kehati-hatian yaitu manajemen keuangan dilaksanakan secara hati-hati berdasarkan prinsip keuangan dengan mempertimbangkan kemampuan dana yang tersedia untuk mempetahankan sustainaibiltias
Azas wali amanah yaitu sisa dana pada akhir tahun dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan peserta Sisa dana akhir tahun tidak menjadi dividen bagi negara tetapi dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta. Terdapat pemisahan antara asset BPJS dengan asset program.
SISTEM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL (Thabrany, 2005) • MENGALIHKAN RISIKO BIAYA KESEHATAN INDIVIDU KE KE KELOMPOK PESERTA • BERSIFAT WAJIB • KONTRIBUSI DIATUR PEMERINTAH • KONTRIBUSI TERKAIT DG PENDAPATAN • NOT FOR PROFIT • SURPLUS DIGUNAKAN UTK PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PESERTA • BERLAKU THE LAW OF LARGE NUMBER • KAYA BANTU YG MISKIN, SEHAT BANTU YG SAKIT, MUDA BANTU YG TUA, RISIKO RENDAH BANTU YG RISIKO TINGGI (SUBSIDI SILANG)
Unsur Sistem Pembiayaan Kesehatan Berbasis Asuransi
Efisiensi tehnis ( penyediaan yan dan murah) dan alokatif (proses dan tepat) Kualitas Keterjangkauan( affordibility) Keberlanjutan( sustainability) Subsidi silang Keadilan Pemerataan Portabilitas( peserta yg pindah tidak boleh kehilangan hak)
PERBANDINGAN BERBAGAI MODEL ASURANSI KESEHATAN (Sulastomo, 2000:118) SOCIAL HEALTH INSURANCE (SOCIAL)
PRIVATE VOLUNTARY HEALTH INSURANCE (KOMERSIAL)
REGULATED PRIVATE HEALTH INSURANCE
NO
MASALAH
1
Kepesertaan
Wajib/ Kelompok
Sukarela/Peroranga n/Kelompok
Sukarela/Kelompok
2
Perhitungan Premi
Grup Rating/Community Rating
Rating by Class, sex, age
Grup Rating/ Community Rating
3
Santunan Benefit Package
Menyeluruh
Sesuai kontrak
Sesuai kontrak
4
Kegotong royongan
kaya - miskin Sehat – sakit Tua – muda High risk – low risk
Sehat - sakit
Sehat – sakit Tua – muda High risk – low risk
PERBANDINGAN BERBAGAI MODEL ASURANSI KESEHATAN (Sulastomo, 2000:118) lanjutan NO
MASALAH
5
Premi/Iuran
6
Kenaikan biaya
7
Peranan Pemerintah
SOCIAL HEALTH INSURANCE (SOCIAL) Presentasi gaji
PRIVATE VOLUNTARY HEALTH INSURANCE (KOMERSIAL) Angka absolut
REGULATED PRIVATE HEALTH INSURANCE Angka absolut
+
+++
++
+++
+
++
Sistem Pembayaran Asuransi Retrospektif • Sesuai jasa per pelayanan (JPP)/ Fee for service • Tarif diskon Prospektif • Diagnostic Related Group • Kapitasi • Perkasus/paket • Per diem • Global budget Sistem pembayaran yang baik adalah sistem yang mampu mendorong provider/dokter untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan medis.
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Kelompok Peserta JKN
Manfaat Jaminan Kesehatan Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis habis pakai sesuai dengan indikiasi medis yang diperlukan
1. Manfaat Medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan 2. Manfaat non medis ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan, termasuk didalamnya manfaat akomodasi.
Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan
Manfaat Akomodasi
Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pekerja Penerima Pekerja Bukan Bukan Pekerja Upah Penerima Upah
Kelas I dan II
Kelas I, II dan IIIKelas I, II dan III
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Fakir Miskin
Orang Tidak Mampu
Kelas III
Kelas III
PELAYANAN TERSTRUKTUR BERJENJANG Sistem Rujukan Sistem Pembiayaan
Tertiary
Secondary rujukan
Rujuk balik
Primary Care PEL BERBASIS KED KELUARGA
Tertiary Care
Self Care 45
Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta Rujuk/Rujuk Balik
FKTP Kegawatdaruratan
Rumah Sakit Kapitasi Klaim
Kantor Cabang BPJS Kesehatan
SETIAP PESERTA WAJIB TERDAFTAR DI SATU FKTP SETIAP PESERTA BERHAK UNTUK MEMILIH TERDAFTAR DI FKTP MANA PUN www.bpjs-kesehatan.go.id
Terima kasih
• Kartu Indonesia Sehat • Kalau Gotong royong, Semua Tertolong www.bpjs-kesehatan.go.id
@BPJSKesehatanRI
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan
bpjskesehatan
47