Role Play Simulasi Komunikasi Kelompok.docx

ROLE PLAY SIMULASI KOMUNIKASI KELOMPOK SIMULASI KOMUNIKASI KELOMPOK atau MASSA

Nama Kelompok 1. Muhammad Sulkhan : Pak Kades 2. Diva Uki Septi

: Perawat 1

3. Evi Lailiya

: Perawat 2

4. Sukma Diyanatul F

: Remaja 1

5. Uswah Nur H

: Remaja 2

6. Margareth

: Nenek

7. Agustina

: Istri

8. Agustinus Boby

: Suami

Disuatu desa tepatnya dirumah kepala desa, sedang berkumpul warga , diantaranya ada pak kades, 2 orang perawat, sepasang suami istri, nenek, dan 2 anak remaja. Pak kades

:” assalamuailaikum wr.wb. Baiklah kita akan memulai kegiatan kita pada hari

ini yaitu membahas tentang masalah asuhan keperawatan. Kepada para warga bisa menanyakan apa saya yang terkait pada asuhan keperwatan, dan sebelumnya perawat akan menyampaikan asuhan keperawatan. Pada mba evi dan mba sukma saya persilahkan.” Perawat Diva

:” Asalamualaikum wr.wb, terimah kasih kepada pak kades yang telah

memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan apa itu yang dinamakan asuhan keperawatan. Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan saya perawat Diva Ukisepti.” Perawat Evi : “dan saya perawat Evi lailiya, disini kami akan memberikan simulasi tentang asuhan keperawatan pada anda semua.” Setelah kedua perawat tersebut memperkenalkan diri, lalu mereka menyampaikan yang dimaksud asuhan keperawatan itu kepada masyarakat tersebut.

Perawat diva : “sebelum saya memulai ada yang tau tidak, apa yang dimaksud asuhan keperawatan itu?” Salah satu dari warga tersebut, ada anak remaja mengacungkan tangan nya dan mencoba menjawab. Sukma : “saya mba.” (sambil mengacungakn tangannya keatas) Perawat diva : “yak dek, silahkan”. Sukma : “asuhan perawatn menurut saya, yaitu suatu tindakan perawatan yang diberikan kepada pasien dari tenaga pelayanan kesehatan.” Perawat diva : “ya memang benar, asuhan perawatan adalah suatu tindakan atau proses keperawatan yang diberikan kepada pasien pada sebuah pelayanan kesehatan, dengan cara mengikuti aturan dan kaidah-kaidah keperawatan.” Pak kades : “untuk selanjutnya barangkali ada yang mau bertanya bisa di tanyakan langsung pada perawat.”

masalah yang sedang dihadapi ibu desi, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bayi yang berada dalam kandungan bu desi sekarang dalam keadaan sungsang yaitu keadaan tidak normal yang menyebabkan punggung atau kaki bayi keluar dahulu, sedangkan keadaan normal kepala ke bawah menghala ke arah pintu rahim dan saluran peranakan. Keadaan sungsang ini bisa menyebabkan kerusakan otak dan saraf bayi akibat kekurangan oksigen dan boleh membawa kepada kematian.” Suami

:” ya allah, tetapi bu bidan sebelumnya saya melihat istri saya sehat-sehat saja,

dan kedua anak kami lahir normal. Bagaimana itu bisa terjadi ? Bu desi

:” iya bu bidan, walaupun anak saya kembar tetapi mereka lahir normal. Saya

tidak terlalu merasakan hal-hal aneh, saya merasa biasa seperti hamil biasa.”

Bidan ana

:” nah itulah penyebabnya, Rahim yang kendur akibat kerap beranak dan otot-

otot perut yang kendur akibat kurang bersenam selepas bersalin juga menyumbang kepada masalah bayi songsang. Ibu merasa biasa aja sehingga ibu jarang untuk melakukan olahraga.” Dukun

:” iya bu bidan, ketika dulu saya membantu persalinan bu desi, saya juga

menemukan masalah, ibu desi melahirkan bayi yang belum cukup bulannya”. Bidan ana

:” oh, jadi wajar ibu mengalami kehamilan sungsang, karena ibu juga melahirkan

bayi pramatang, selain itu saya lihat pinggul ibu desi terlalu sempit sehingga memungkinkan bayi untuk merubah posisi.” Nenek

:” jadi cucu saya pasti dalam keadaan sungsang bu bidan?.”

Ibu bidan

:”iya nek.”

Kakek

:” jadi apa yang harus kami lakukan bu bidan.”

Ibu bidan

:” saran saya, ibu desi harus segera dirujuk kerumah sakit, karena alat rumah

sakit lebih lengkap dan tenanganya banyak, jadi persalinan dirumah sakit lebih baik daripada dirumah.” Suami

:” tetapi ibu bidan, kami tidak punya cukup uang untuk melahirkan disana, kami

harus bayar pakai apa, itu yang kami bingungkan, kami enggak mau nanti anak kami ditahan disana, gara-gara tidak bayar.” Bu desi

:” iya bu bidan, lagian kami sudah mempersiapkan untuk melakukan persalinan

dirumah, tolong lah kami bu bidan kami yakin ibu bisa?” Bidan ana

:” ibu bapak, saya bisa saja menolong persalinan, tetapi resiko nya sangat besar.

Kewajiban saya adalah merujuk ibu kerumah sakit, karena ini bukan masalah yang ringan, karena bisa menyebabkan kematian kepada ibu ataupun janinnya.” Kakek

:” sudahlah nak, turuti saja apa kata bu bidan. Masalah uang bisa dicari yang

penting anak dan cucu saya selamat.” Suami

:”saya juga berharap demikian tetapi apakah tidak ada jalan lain bu bidan?

Tolong bu bidan.”

Bidan ana

:” saya bisa saja menolong persalinan dirumah bapak, tetapi saya harus

mendapatkan persetujuan dari bapak dan bapak membuat surat perjanjian diatas materei, kalau terjadi sesuatu bapak tidak akan menuntut saya. Tetapi pak kalau menurut saya ibu harus dirujuk kerumah sakit, karena resikonya besar pak kalau dirumah.” Pak rt

:” baiklah setelah saya pikir sebaiknya bu desi harus dibawah kerumah sakit,

masalah biaya saya akan pikirkan, saya akan mengurus bantuan uang keluarga miskin untuk bapak. Bu Sukma

:” benar pak, terimah kasih pak.”

Pak rt

:”iya pak sama-sama, terimah kasih kepada perawat sukma dan perawat evi

yang telah menjelasakan masalah dan mencari solusinya. Baiklah cukup sampai disini kegiatan kita hari ini, saya akhiri wassalamualaikum wr.wb. Akhirnya masalah pun bisa diatasi berkat komunikasi kelompok untuk kepentingan bersama.