AKUNTANSI HOTEL LAPORAN DAN PEMBELIAN DAIRY PRODUCT
KELOMPOK 1
I Gst Ngurah Agastya Mahasurya
1607532046
I Gede Adhi Brahmanda
1607532061
I Putu Arya Jaka Cakra Sukerta
1607532068
I Gusti Ngurah Gede Bali Sakhya Prawira
1607532073
S. Agus Andy Surya Dharma
1607532074
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019
1. JENIS-JENIS PEMBELIAN DAIRY PRODUCT PADA HOTEL Pembelian Persediaan Persediaan didalam hotel dapat berupa, makanan, minuman, material supplies dan barang-barang lain, dimana barang-barang ini diperuntungkan untuk dijual ataupun diperuntungkan untuk kelancaran operasi perusahaan hotel bersangkutan. Penyimpanan persediaan sangat berpengaruh pada ketahanan dan keawetan barang tersebut, sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut : a. Temperatur ruangan. b. Kebersihan dan kerapihan penyusunan barang. c. Metode penyimpanan barang. d. Sistem ventilasi. Adapun beberapa tujuan diadakannya persediaan di hotel, antara lain: a. Menjaga kontinuitas usaha. b. Mencegah over investment dan barang yang rusak/busuk c. Menghindari kerugian akibat waktu penyerahan dan menghemat biaya pemesanan d. Membuat perencanaan pembelian yang optimal e. Menjaga kebutuhan barang dapat seimbang antara pembelian dengan gudang. f. Mencegah slow moving item. Cara Pembelian Persediaan (Bahan Makanan) a. Pembelian bahan makanan dengan sistem kontrak Berikut dua jenis pembelian bahan makanan berdasarkan kontrak, antara lain: 1) Kontrak untuk jangka waktu tertentu. Pembelian dengan cara seperti ini memiliki tujuan tertentu, yaitu dengan jangka tertentu, dimana sesuai dengan lamanya kontrak tersebut, hotel tidak perlu bersusah payah mencari pemasok setidaknya selama kontrak tersebut masih berjalan. Pengguaan dengan cara seperti ini akan lebih baik lagi digunakan apabila mengguanakannya dengan persediaan yang memiliki harga yang sedikit stabil. 2) Kontrak pembelian dalam jumlah tertentu Memiliki tujuan guna untuk menjamin kontinuitas pemasok, serta memiliki kesiapan persediaan khususnya dalam bahan-bahan yang penting. Yang terpenting dalam pembelian menggunakan kontrak ini adalah kontrak sebaiknya dilakukan
2
secara tertulis, dan jika perlu dilakukan dihadapan notaris untuk disahkan menjadi dokumen legal. b. Pembelian bahan makanan secara harian Cara pembelian bahan dengan cara ini biasanya digunakan untuk pembelian bahan yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk melaksanakan pembelian dengan cara seperti ini karyawan didapur menentukan atau menghitung bahan yang sekiranya dihabiskan pada waktu-waktu tertentu sehingga tidak banyak barang yang tersisa maupun kehabisan bahan, penting halnya karyawan tersebut meminta order pembelian melalui chef untuk disetujui. c. Pembelian bahan makanan secara kuota mingguan Pembelian bahan makanan dengan kuota mingguan, umumnya dilakukan untuk bahanbahan yang tergolong dalam grocery, ini dikarenakan pengiriman sekali dalam seminggu atau sekali dalam dua minggu untuk jenis-jenis bahan makanan grocery adalah sangat sesuai. Prosedur atau metode pembelian dengan cara mingguan, sama dengan prosedur pembelian cara harian. Dan yang perlu diketahui adalah, dalam pembelian cara kuota mingguan ini setelah bagian pembelian menerima daftar bahan yang harus dibeli dari bagian yang bersangkutan kemudian bagian pembelian mengirimkan daftar bahan yang akan dibeli tersebut kepada pemasok(supplier) untuk membuat kuota harga. Setelah bagian pembelian menerima daftar kuota harga dari masing-masing pemasok (supplier), kemudian bagian pembelian akan menentukan pemasok (supplier) mana yang akan memasok bahan/barang yang dibutuhkan untuk minggu yang akan datang tersebut. d. Pembelian bahan makanan secara ‘Cash and Carry” Cara seperti ini biasanya digunakan oleh hotel menengah kebawah, diman pada umumnya barang yang akan dibeli tidak dalam jumlah besar, dan sekiranya untuk bahan yang mudah didapat. Pembelian dengan cara seperti ini dapat dilakukan secara langsung ke pasar, supermarket maupun toko-toko lainnya yang menjanjikan harga yang lebih murah. Adapun keuntungan bila menggunakan pembeilan cara Cash and Carry, antaralain: 1) Dapat dibeli di lebih banyak tempat, tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja. 2) Harga lebih kompetitif, walaupun bahan/barang yang dibeli dalam jumlah sedikit. 3) Pembeli tahu secara pasti barang/bahan yang akan dibeli beserta harganya hanya melalui katalog 4) Bila segera dibutuhkan, pembelian bisa dilakukan langsung atau seketika 3
Sedangkan kerugiannya adalah: 1) Harus menyediakan orang yang ditugaskan untuk membeli beserta transportasinya 2) Hotel/restoran harus membayar tunai. e. Pembelian bahan makanan secara pembayaran pesanan Pembelian dengan cara seperti ini diperlukan hotel untuk bahan makanan dalam jumlah yang banyak selama beberapa waktu, hal tersebut juga menjamin kontinuitas bahan dengan keberadaan jenis makanan tertentu yang dicantumkan didalam menu.
2. JENIS-JENIS PENGGUNAAN DAIRY PRODUCT KHUSUSNYA FOOD AND BEVERAGE PADA HOTEL PENGGUNAAN PERSEDIAAN Pada setiap akhir periode (akhir bulan), cost control akan melakukan inventasrisasi atas persediaan (stock opname), inventarisasi pada departemen/outlet operasi biasanya dilakukan saat malam hari saat aktivitas operasi berkurang, sedangkan inventarisasi di daily store dan general store dilakukan setelah kegiatan keluar masuknya barang di gudang dihentikan pada saat tersebut. Sebelum inventarisasi dilakukan biasanya diberitahukan terlebih dahulu bagi departemen yang akan meminta barang. Sedangkan itu pencatatan yang dilakukan berkaitan dengan transaksi pengeluaran persediaan dari gudang untuk digunakan oleh departemen peminta adalah sebagai berikut : Biaya departemen
xxx
Persediaan
xxx
DAILY STORE Daily store merupakan gudang yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang persediaan makanan dan minuman, tingkat aktivitasnya setiap hari sangat sibuk, di gudang ini, transaksi keluar masuk barang (turn over-nya) sangat tinggi dan terjadi setiap hari, oleh karena itu disebut dengan daily store. Gudang ini menyimpan bahan-bahan makanan dan minuman seperti di bawah ini; a) Makanan yang cepat rusak (perishable). b) Makanan yang terbuat dari susu dan sejenisnya (dairy product). c) Makanan jenis daging , ungas dan ikan laut (meat, poultry, fish, sea food). d) Makanan jenis sembako (groceries). e) Jenis minuman (beverages).
4
Makanan Cepat Rusak/Layu (Perishable) Bahan-bahan makanan yang termasuk dalam kategori perishable antara lain: sayuran, buah-buahan, bumbu masak dan bahan-bahan mudah rusak. Jenis bahan makanan ini biasanya hanya bertahan untuk waktu yang tidak lama, sehingga dalam proses penyimpanannya memerlukan ruangan khusus yang dikondisikan sesuai dengan suhu yang tepat. Chilled room merupakan sebutan untuk ruangan gudang yang diperuntungkan untuk penyimpanan ini. Oleh karena hal tersebut permbelian bahan makanan ini dilakukan setiap hari, dan oleh sebab itu pula penyimpanan bahan makanan ini harus diberikan perhatian khusus. Berikut adalah penanganan sayuran dan buah-buahan yang benar: a) Sebelum disimpan sayuran dan buah yang memerlukan pencucian harus dicuci terlebih dahulu kemudian disimpan menggunakan tempat isian yang mempunyai lubang-lubang agar udara bebas masuk. b) Jangan menyimpan sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang terlalu banyak secara berhimpitan hingga udara tidak dapat bebas masuk. c) Kecuali pisang dan bahan-bahan yang masih memerlukan proses kematangan lebih lanjut dan harus disimpan dalam teperatur kamar, maka semua bahan harus disimpan di ruangan pendingin. d) Untuk sayuran seperti selada, seledri dan sebagainya perlu dibasahi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam ruangan pendingin. Karena dapat memperpanjang daya tahan sayuran tersebut. e) Sayuran tidak boleh terlalu lama direndam di dalam air karena dapat menghilangkan tekstur, flavour serta menurunkan mutu.
Makanan Jenis Dairy Product Bahan makanan jenis dairy product ini meliputi : telur, susu dan atau yang dibuat dari bahan susu misalnya ice cream, keju, yoghurt, fresh cream dan lain sebagainya. Untuk bahan makanan jenis dairy product, pada umumnya pembelian bahan makanan jenis ini juga dilakukan setiap hari, dan diperlukan penanganan khusus dan diperhatikan betul kelayakan bahan makanan tersebut. Bahan-bahan makanan jenis ini disimpan pada suhu/temperatur khusus, sama seperti bahan makanan jenis perishable yaitu pada suhu 13 derajat sampai dengan 16 derajat selsius (chilled room).
5
Bahan Makanan Jenis Daging, Unggas, Ikan Laut (Meat, Poultry, Fish and Seafood) a. Penyimpanan Daging ataupun Unggas 1) Daging yang dibeli harus dalam keadaan segar dan disimpan menggunakan peralatan yang bersih. 2) Lama penyimpanannya berbeda-beda, tergantung dari temperatur kamar pendingin. Makin rendah temperatur makin lama daging dapat disimpan. 3) Daging yang akan dibekukan disimpan dalam freezer, kecuali jika harus hendak dimasak. Untuk mencairkan es pada daging yang beku harus dimasukkan pada tempat dengan suhu ruangan sehingga es dapat mencair secara perlahan-lahan. Mencairkan daging beku tidak boleh dengan merendam atau merebus atau menyiramnya dengan air panas. b. Penyimpanan Ikan 1) Ikan yang disimpan harus masih dalam keadaan segar. 2) Ikan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan. 3) Ikan ditempatkan di dalam box yang berisi es batu (es kristal) dan ditempatkan pada refrigerator yang terpisah dari bahan-bahan lainnya. 4) Temperatur diatur hingga sedikit di atas titik beku. 5) Ikan yang akan dibekukan harus dimasukkan ke dalam freezer. 6) Ikan asap seperti salem, trout dan sebagainya harus disimpan ke dalam refrigerator.
Makanan Jenis Sembako (Groceries) Groceries merupakan nama lain untuk kelompok bahan makanan grosir/sembako seperti: tepung terigu, beras, kacang-kacangan, kecap, saos, bahan-bahan kue, jenis-jenis mie, minyak goreng, bumbu dalam botol atau kaleng, dan lain sebagainya. Bahan makanan jenis groceries sangat memerlukan perhatian khusus dari petugas penerima barang (receiving) dan petugas gudang dalam hal pengecekan umur pakai (expired date) dari masing-masing barang itu. Selain itu selalu diperhatikan.
Jenis Minuman (Beverage) Minuman yang disimpan dalam gudang daily store antara lain: a. Soft Drink, soft drink disimpan pada ruangan normal dengan suhu udara antara 25 derajat celsius sampai dengan 35 derajat celsius.
6
b. Hard Liqour, merupakan jenis minuman keras untuk penyimpanan minuman jenis ini diperlukan ruangan atau gudang dengan temperatur khusus antara 13 derajat celsius sampai dengan 25 derajat celsius. Ruangan dengan temperatur seperti ini diperlukan untuk menjaga agar minuman tetap dalam keadaan fresh dan tidak cepat rusak. c. Wine/Champagne, merupakan jenis minuman yang bahan bakunya dari buah anggur, Cara menyimpannya memerlukan temperatur yang sangat khusus bersama-sama dengan dengan minuman yang termasuk sparkling wine, dan keg beers atau draught beers, dan lain sebagainya. Untuk penyimpanan minuman jenis wine/champagne diperlukan ruangan/gudang dengan temperatur yang sejuk, antara 10 sampai dengan 16 derajat celsius, untuk menjaga agar minuman ini tidak cepat rusak, karena minuman jenis wine/champagne selalu dalam keadaan bereaksi atau masih dalam keadaan proses fermentasi.
3. MENDESAIN DAN MEMBUAT POLA JURNAL KHUSUS PEMBELIAN PADA HOTEL Proses akuntansi pertama dimulai dari pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum, kemudian barulah di posting ke dalam rekening buku besar. Proses tersebut berjalan secara terus menerus sepanjang tahun buku. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan hanya untuk transaksi keuangan yang memiliki frekuensi tidak sering terjadi dan jumlah bukti transaksi yang ada pun tidak banyak. Apabila transaksi yang sejenis memiliki frekuensi sering terjadi dan jumlah transaksinya banyak, cara posting seperti pada pembahasan jurnal umum tidak lagi akan efisien dan kurang praktis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan besar ataupun satuan usaha yang mulai berkembang pesat. Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut dinamakan jurnal khusus.Transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal khusus misalnya berupa transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit.Setelah pencatatan dalam jurnal khusus selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang dilakukan secara periodik yang biasanya setiap bulan sekali. Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:
7
a. Jurnal penjualan barang dagangan, yang dimana digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit. b. Jurnal pembelian barang dagangan, yang dimana digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan secara kredit. c. Jurnal penerimaan kas, yang dimana digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang tunai. d. Jurnal pengeluaran kas, yang dimana digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang tunai. e. Jurnal umum, yang dimana digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam keempat jurnal di atas.
4. POLA JURNAL KHUSUS PENGGUNAAN DAIRY PRODUCT KHUSUSNYA FOOD AND BAVERAGE PADA HOTEL Bagian Yang Terlibat: a. Departemen b. Gudang c. Cost control Dokumen Yang Digunakan a. Storeroom requisition (SR), biasanya dibuat untuk masing-masing jenis persediaan yang ada, seperti makanan, minuman, material, SR digunakan sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang dan sebagai dasar pembebanan biaya departemen. b. Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama dari barang, barang masuk, barang keluar serta sisa barang. c. Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai alat kontrol oleh bagian cost control. Laporan Yang Dihasilkan a. General food,beverage cost, yang berisi perhitungan akan biaya makanan dan minuman. b. Stock opname report, adalah laporan yang menjelaskan tentang hasil inventarisasi persediaan pada akhir periode, yang dimana dipakai sebagai dasar mencocokkan dengan saldo akhir pada cardex/bincard.
8
c. Cost reconciliation, merupakan rekonsiliasi atas pengeluaran biaya makanan dan minuman, yang akan dipakai sebagai dasar perhitung food/beverage cost. d. Flash cost/daily food cost, adalah laporan yang menunjukkan perbandingan antara total sales dengan total cost Prosedur Penggunaan Persediaan a. Departemen yang memerlukan barang menyiapkan SR yang berisi tentang jenis dan jumlah satuan dari barang yang diperlukan, dimana SR tersebut harus disetujui oleh head departemen, yang kemudian diserahkan ke bagian gudang. b. Gudang akan mengecek dan menyiapkan barang yang diminta, lalu menyerahkan barang dan meminta tanda terima dari petugas yang menerima barang tersebut, setelah itu bagian gudang akan menandatangani SR tersebut. SR pada umumnya dibuat dalam 3 rangkap dengan distribusi sebagai berikut: 1) Cost control, sebagai dasar mencatat pada cardex 2) Gudang 3) Departemen yang memerlukan barang, sebagai arsip 4) Gudang akan mencatat pengambilan barang tersebut pada bincard sebagai pengurang berdasarkan SR.
9
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, AAGP, Suprasto, dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Graha Ilmu: Denpasar.
http://zetzu.blogspot.com/2010/12/akuntansi-perhotelan-ix-x.html
10