Rmk Audit 8.docx

  • Uploaded by: Nurlita
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rmk Audit 8.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,504
  • Pages: 14
NATURE AND TYPE OF AUDIT EVIDENCE Sifat bukti Bukti audit didefinisikan sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Informasi ini sangat bervariasi sesuai kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Bukti audit mencakup informasi yang sangat persuasif, seperti perhitungan auditor atas sekuritas yang dapat diperjualbelikan, dan informasi yang kurang persuasif, seperti respon atas pertanyaan- pertanyaan dari para karyawan klien.

Perbedaan bukti audit dengan bukti hukum dan alamiah Penggunaan bukti bukan hal yang aneh bagi auditor. Bukti juga digunakan secara ekstensif oleh para ilmuwan, pengacara dan ahli sejarah. Dalam kasus-kasus hukum, terdapat aturan mengenai bukti yang sudah tersusun dengan baik yang digunakan oleh hakim untuk melindungi orang yang tidak bersalah. Meskipun para profesioanal ini mengandalkan jenis bukti yang berbeda, dan menggunakan bukti pada lingkungan yang berbeda serta dalam cara yang berbeda, para ahli hukum, ilmuwan, dan auditor semuanya menggunakan bukti guna membantu mereka menarik kesimpulan. Keputusan Bukti Audit Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat, yang diperlukan untuk bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Ada empat keputusan mengenai bukti yang harus dikumpulkan dan berapa banyak: 1. Prosedur audit yang akan digunakan 2. Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tertentu 3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi 4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut 

Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang diperoleh selama proses audit. Program audit adalah daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan proses audit. Program audit mencakup ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu.

Karakteristik bukti untuk eksperimen ilmiah, kasus hukum, dan audit atas laporan keuangan Dasar Perbandingan Penggunaan bukti

Eksperimen ilmiah untuk menguji obat Menentukan pengaruh obat

Sifat bukti yang digunakan

Hasil pengulangan eksperimen

Pihak yang mengevaluasi bukti Kepastian kesimpulan yang diperoleh dari bukti Sifat kesimpulan

Ilmuwan

Konsekuensi umum dari kesimpulan yang salah dari bukti

Bervariasi dari yang tidak pasti sampai hampir pasti Merekomendasik an atau tidak merekomendasik an penggunaan obat itu Masyarakat akan menggunakan obat yang tidak efektif atau membahayakan

Kasus Hukum seseorang yang dituduh mencuri Memutuskan bersalah atau tidaknya si penuduh Bukti dan kesaksian langsung dari para saksi dan pihak yang terlibat Juri dan hakim

Audit atas Laporan Keuangan Menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar Beragam jenis bukti audit dihasilkan oleh auditor, pihak ketiga dan klien Auditor

Apabila bersalah harus dipertimbangkan dengan layak Bersalah atau tidak bersalahnya pihak tersebut

Tingkat assurance yang tinggi

Pihak yang bersalah tidak dihukum atau pihak yang benar malah dinyatakan bersalah

Para pemakai laporan megambil keputusan yang salah dan auditor dapat dituntut

Menerbitkan salah satu dari beberapa alternatif laporan audit

Persuasivitas Bukti Pekerjaan lapangan wewajibkan auditor untuk mengumpulkan bukti audit yang tepat dan mencukupi untuk mendukung pendapat yang akan diterbitkan. Dua penentu persuasivitas bukti audit adalah ketepatan dan mencukupi.

1. Ketepatan bukti (appropriateness of evedence) adalah ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reliabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berkaitan. Jika suatu bukti dianggap sangat tepat, maka akan sangat membantu dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. 

Relevansi bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Relevansi

halnya

dapat

dipertimbangkan

dalam

tujtuan

audit

khusus,karena bukti audit mungkin relevan untuk satu tujuan audit, tetapi tidak relevan untuk tujuan audit lainnya. 

Reliabilitas bukti (reliability of evidence) mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya.

Reliabilitas, dan dengan demikian ketepatan, tergantung pada enam karakteristik bukti yang dapat diandalkan berikut: 1. Independensi penyedia bukti. Bukti yang diperoleh dari sumber luar entitas lebih dapat diandalkan ketimbang yang diperoleh dari dalam entitas. 2. Efektivitas pengendalian internal klien. Jika pengendalian internal klien efektif, bukti audit yang diperoleh lebih dapat diandalkan ketimbang jika pengendalian internalnya lemah. 3. Pengetahuan langsung auditor. Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor melalui pemeriksaan fisik, observasi, penghitungan ulang, dan inspeksi akan lebih dapat diandalkan ketimbang informasi yang diperoleh secara tidak langsung. 4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi. Meskipun sumber informasi bersifat independen, bukti audit tidak akan dapat diandalkan kecuali individu yang menyediakan informasi tersebut memenuhi kualifikasi untuk itu. 5. Tingkat objektivitas. Bukti yang objektif lebih dapat diandalkan ketimbang bukti yang memerlukan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti tersebut benar.

6. Ketepatan waktu. Ketepatan waktu bukti audit dapat merujuk pada kapan bukti itu dikumpulkan mauun pada periode yang tercakup oleh audit itu. 2. Kecukupan bukti (sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. Beberapa faktor akan menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit. Dua faktor yang paling penting adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian internal klien. Dalam membuat keputusan tentang bukti pada audit tertentu, baik persuasivitas maupun biaya harus dipertimbangkan, Sangat jarang terjadi hanya tersedia satu jenis bukti untuk memverifikasi informasi. Persuasivitas dan biaya dari semua alternatif harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis bukti terbaik. Disini, tujuan auditor adalah memperoleh sejumlah bukti audit yang tepat dan mencukupi dengan total biaya srendah mungkin. Namun, biaya bukan alasan yang tepat untuk menghilangkan suatu prosedur yang diperlukan atau tidak mengumpulkan ukuran sampel yang memadai.

Jenis- jenis bukti audit Dalam memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan, auditor dapat memilihnya dari delapan kategori bukti yang luas. Setiap prosedur audit mendapat satu atau lebih jenis-jenis bukti berikut: 1. Pemeriksaan fisik (physical examination) adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva atau aset berwujud. Jenis bukti ini paling sering berkaitan dengan persediaan dan kas, tetapi juga dapat diterapkan pada verifikasi sekuritas, wesel tagih, dan aset tetap berwujud. 2. Konfirmasi (confirmation) menggambarkan penerimaan respons tertulis langsung dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. Responsnya dapat dalam bentuk kertas atau elektronik atau media lainnya. 3. Inspeksi (inspection) adalah pemeriksaan oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mrndukung informasi yang tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan. Dokumen dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai dokumen internal dan eksternal. Dokumen internal adalah dokumen

yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien dan disimpan tanpa pernah disampaikan kepada pihak luar mencakup salinan, faktur penjualan, laporan jam kerja karyawan, dan laporan penerimaan persediaan. Dokumen eksternal adalah dokumen yang di tangani oleh seseorang di luar organisasi klien yang merupakan pihak yang melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien atau dengan segera dapat diakses oleh klien. 4. Prosedur analitis (analytical procedures) terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis atas hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan nonkeuangan. 

Memahami industri dan bisnis klien



Menilai kemampuan entitas untuk terus going concern



Menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan



Mengurangi pengujian audit yang terinci

5. Wawancara dengan klien (inquiries of the client) adalah upaya untuk memperoleh informasi secara lisan maupun tertullis dari klien sebagai respons atau pertanyaan yang diajukan auditor. 6. Rekalkulasi (recalculation) melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh klien. 7. Pelaksanaan ulang (reperformance) adalah pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien, yang semula dilakukan sebagai bagian dari sistem akuntansi dan pengendalian internal klien. 8. Observasi (observation) terdiri dari mengamati proses atau prosedur yang sedang dilaksanakan oleh pihak lain.

Dokumentasi audit Standar auditing menyatakan bahwa dokumentasi audit adalah catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan. Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung laporan audit.

Dokumentasi audit juga dapat dianggap sebagai kertas kerja, meskipun semakin banyak dokumentasi audit yang diselenggarakan dalam file terkomputerisasi. Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar audit. Secara lebih khusus, dokumentasi audit, yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan: Istilah, prosedur audit, dan jenis bukti

Istilah dan Definisi Examine—Studi yang cukup terperinci pada catatan dokumen untuk menentukan fakta yang spesifik Scan—Pemeriksaan yang kurang rinci dari dokumen atau catatan untuk menentukan apakah ada sesuatu yang tidak biasa menjamin penyelidikan lebih lanjut Read—Pemeriksaan informasi tertulis untuk menentukan fakta-fakta yang berkaitan dengan audit Compute— Perhitungan yang dilakukan oleh auditor independen pada klien

Prosedur audit ilustratif Memeriksa sampel dari vendor’s invoices untuk menentukan apakah barang atau jasa yang diterima masuk akal dan dari jenis yang biasanya digunakan oleh bisnis klien. Memindai jurnal penjualan, mencari transaksi besar dan tidak biasa

Jenis bukti audit Inspection

Analytical procedures

Membaca notulen rapat Inspection direksi dan meringkas semua informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dalam file audit

Menghitung rasio perputaran persediaan dan membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai uji keusangan persediaan Recompute— Menghitung unit sales price Perhitungan yang dikali jumlah unit untuk dilakukan untuk sampel duplikat sales menentukan apakah invoice dan perhitungan klien membandingkan totalnya benar dengan perhitungan Foot—Penambahan Foot the sales journal untuk kolom angka untuk periode 1 bulan dan menentukan apakah bandingkan semua total totalnya sama dengan dengan general ledger klien Trace—Instruksi Melacak sampel transaksi yang biasanya terkait penjualan dari faktur dengan inspection penjualan ke jurnal atau reperformance. penjualan, dan Instruksi membandingkan nama iniseharusnya pelanggan, tanggal, dan menyatakan apa total nilai penjualan.

Analytical procedures

Recalculation

Recalculation

Inspection Reperformance

Compare— Perbandingan infromasi di dua lokasi yang berbeda. Instruksi harus menyatakan informasi mana yang dibandingkan secara detail sebanyak mungkin. Count—Penentuan aset di tangan pada waktu tertentu. Istilah ini harus dikaitkan hanya dengan jenis bukti yang didefinisikan sebagai physical examination. Observe—Tindakan observasi yang harus dikaitkan dengan jenis bukti yang didefinisikan sebagai observasi. Inquire—Tindakan penyelidikan harus dikaitkan dengan jenis bukti yang didefinisikan sebagai inquiry Vouch—Penggunaan dokumen untuk memverifikasi transaksi atau jumlah yang tercatat

Memilih sampel faktur penjualan dan membandingkan harga jual unit sebagaimana tercantum pada faktur ke daftar harga jual unit yang ditetapkan oleh manajemen

Inspection

Menghitung sampel dari 100 item persediaan dan membandingkan kuantitas dan deskripsi dengan hitungan klien

Physical examination

Mengamati apakah kedua tim inventaris menghitung jumlah secara independen dan mencatat jumlah persediaan.

Observation

Menanyakan kepada manajemen apakah ada obsolete inventory di tangan pada tanggal neraca.

Inquiries of client

Memberikan sampel dari catatan transaksi akuisisi ke vendor’s invoice dan menerima laporan.

Inspection

Dasar bagi Perencanaan Audit Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit. File itu meliputi berbagai macam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif tentang pengendalian internal, anggaran waktu untuk masing–masing area audit, program audit, dan hasil dari laporan audit tahun sebelumnya. Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian Dokumentasi audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai telah dilaksanakan sesuai standar auditing. Jika muncul kebutuhan, auditor harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan pengadilan bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai. Bukti yang

dikumpulkan telah tepat dan mencukupi dan laporan audit tepat dengan mempertimbangkan hasil audit. Apabila prosedur audit melibatkan sampling transaksi atau saldo - saldo, maka dokumentasi audit harus mengidentifikasi item – item yang diuji. File audit juga harus mendokumentasikan temuan atau masalah audit yang signifikan, tindakan yang diambil untuk menanganinya, dan dasar kesimpulan yang dicapai. Data untuk menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat Dokumentasi audit menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data yang ada dalam file memiliki kegunaan yang sama untuk mengevaluasi bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai. Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner File audit adalah kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan asisten. Review yang cermat oleh supervisor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai. Peraturan SEC mengharuskan auditor perusahaan publik untuk memelihara dokumentasi berikut: 1. Kertas kerja atau dokumen lain yang menjadi dasar audit laporan keuangan tahunan perusahaan atau peninjauan laporan keuangan triwulanan perusahaan. 2. Memo, korespondensi, komunikasi, dokumen dan catatan lain, termasuk catatan elektronik, yang berkaitan dengan audit atau review. Peraturan ini meningkatkan secara signifikan dokumentasi audit yang harus disimpan untuk diaudit atas perusahaan publik.

File Permanen (permanent file) Berisi data yang bersifat historisatau berlanjut yang bersangkutan dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit yang dari tahun ke tahun semakin penting. File permanen umumnya meliputi hal-hal berikut: 1. Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting artinya seperti akte pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak. 2. Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang tetap penting artinya bagi auditor. Mencakup akun seperti utang jangka panjang, akun ekuitas pemegang saham, goodwill, dan aktiva tetap. 3. Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan pengendalian resiko pengendalian. Informasi ini mencakup bagan organisasi, bagan arus, kuisioner, dan informasi tentang pengendalian dan kelemhan sistem tersebut. 4. Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya. Diantara data ini terdapat rasio dan persentase yang dihitung oleh auditor dan total saldo atau saldo perbulan untuk akun tertentu. Informasi ini berguna dalam membantu

auditor memutuskan apakah ada perubahan tidak biasa dalam saldo akun tahun berjalan yang harus diselidiki secara lebih ekstensif. File tahun berjalan (Current File) Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Ada satu set file permanen utuk klien dan satu set file tahun berjalan untuk audit setiap tahun. Program audit Standar auditing mewajibkan program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit ini biasanya dicatat dalam file terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan integrasi semua bagian audit, meskipun beberapa kantor akuntan juga menyertakan salinan program audit untuk setiap bagian audit pada dokumentasi audit. Informasi umum Beberapa file auditing mencakup informasi periode berjalan yang bersifat umum, bukannya bukti yang dirancang untuk mendukung jumlah laporan keuangan tertentu. Neraca saldo berjalan Karena acuan untuk menyiapkan laporan keuangan adalah buku besar, jumlah yang dicantumkan dalam catatan tersebut akan menjadi pusat perhatian audit. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan keuangan harus dikoreksi. Skedul pendukung Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul pendukung (supporting schedules) terinci, yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah yang spesifik pada laporan keuangan. Auditor harus memilih jenis skedul yang tepat bagi aspek audit tertentu untuk mendikumentasikan kecukupan audit dan memenuhi tujuan lain dari dokumentasi audit. Jenis-jenis supporting schedules : 1. Analisis Analisi dirancang untuk memperlihatkan aktivitas dalam akun buku besar umum selama keseluruhan periode audit, yaitu menghubungkan saldo awal dan akhir.

2. Neraca saldo atau daftar Jenis skedul ini terdiri dari rincian yang membentuk saldo akhir tahundari akun buku besar umum. 3. Rekonsiliasi jumlah Rekonsiliasi yang mendukung jumlah tertentudan biasanya diharapkan akan mengaitkan jumlah yang dicatat dalam catatan klien dengan sumber informasi lainnya.

4. Pengujian kelayakan Skedul pengujian kelayakan, seperti yang tersirat dari namanya, berisi informasi yang memungkinkan auditor untuk mengevaluasi apakah saldo klien tampak mengandung salah saji dengan mempertimbangkan situasi penugasan. 5. Ikhtisar prosedur Jenis skedul lainnya mengikhtisarkan hasil dari prosedur audit khusus. Skedul ikhtisar mendokumentasikan luas pengujian, salah saji yang ditemukan, dan kesimpulan auditor berdasarkan pengujian. 6. Pemeriksaan dokumen pendukung Sejumlah skedul bertujuan khusus yang dirancang untuk memperlihatkan pengujian terinci yang dilaksanakan, seperti dokumen yang diperiksa selama pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi.

7. Informasional Jenis skedul ini berisi informasi yang berlawanan dengan bukti audit. 8. Dokumentasi dari luar Sebagian besar isi file audit ini terdiri dari dikumentasi luar yang dikumpulkan oleh auditor, seperti jawaban konfirmasi dan salinan perjanjian dengan klien.

Related Documents

Rmk Audit 8.docx
November 2019 20
Rmk Audit 7.docx
November 2019 20
Rmk Audit Presen.docx
December 2019 25
Rmk Audit 9.docx
November 2019 16
Rmk
June 2020 28
Rmk
October 2019 46

More Documents from "Muhammad Shinzuko"

Rmk Audit 7.docx
November 2019 20
25044_kriging
October 2019 26
Rmk Audit 8.docx
November 2019 20
Bab 3 Ekplorasi.docx
November 2019 27
Bab 1 Pengeboran
October 2019 18