Nama : Indra Haning Pratama NIM : F0316048 S1 Akuntansi
RANGKUMAN MATA KULIAH PENGAUDITAN I ”Etika Dan Profesi Audit”
Etika merupakan serangkaian prinsip atau nilai moral. Contoh serangkaian prinsip dan nilai moral yang telah ditentukan adalah UU dan peraturan, kode etik bisnis bagi kelompok profesi seperti akuntan publik, serta kode perilaku dalam organisasi.
Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teratur. Etika merupakan perekat yang dapat mengikat anggota masyarakat. Standar etika seseorang berbeda dengan masyarakat umum. Jika kita menganggap suatu perilaku tidak etis sementara orang lain memutuskan bahwa perilaku ini etis maka akan ada konflik nilai etis yang tidak mungkin terselesaikan. Begitupula dengan keegoisan diri sendiri. Sebagian besar perilaku tidak etis disebabkan oleh tindakan yang mementingkan diri sendiri. Seseorang mengetahui bahwa perilakunya tidak benar, tetapi ia tetap melakukan itu karena diperlukan pengorbanan pribadi untuk bertindak secara etis.
Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus mengambil keputusan mengenai perilaku yang tepat. Ada beberapa metode rasionalisasi yang umum diakukan yang dapat mengakibatkan munculnya perilaku tidak etis, yaitu : 1. Setiap orang melakukannya 2. Jika sah menurut hukum, hal tersebut dianggap etis 3. Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat enam langkah pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan dilema etika, yaitu : 1. Memperoleh fakta yang relevan 2. Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut 3. Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dilema tersebut dan bagaimana setiap orang atau kelompok itu terpengaruhi 4. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang harus menyelesaikan dilema tersebut 5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternatif
6. Memutuskan tindakan yang tepat. Profesional merupakan tanggungjawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggungjawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat. Alasan utama mengharapkan tingkat profesionalitas yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan oleh profesi tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut.
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip etis dalam etika dan profesi audit, yaitu : 1. Tanggungjawab 2. Kepentingan publik 3. Integritas 4. Objektivitas dan independensi 5. Keseksamaan 6. Ruang lingkup dan sifat jasa.
Nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik atas independensi auditor. Independensi dalam audit berarti mrngambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan. Independen dalam fakta ada jika auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap yang tidak bias sepanjang audit, sedangkan independen dalam penampilan adalah hasil atas interpretasi lain atas independen ini.
Terdapat sembilan jasa yang tidak diperkenankan menurut aturan independensi SEC : 1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain 2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan 3. Jasa penaksiran atau penilaian 4. Jasa aktuarial 5. Outsourcing audit internal 6. Fungsi manajemen dan sumber daya manusia 7. Jasa pialang atau dealer atau penasihat investasi atau bankir investasi 8. Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaaitan dengan audit 9. Semua jasa lain yang tidak ditentukan oleh peraturan PCAOB sebagai tidak diperkenankan.
Terdapat tiga persyaratan penting yang harus dipenuhi auditor sebelum dapat diterima untuk memberikan jasa pembukuan dan audit kepada klien : 1. Klien harus menerima tanggungjawab penuh atas laporan keuangan 2. Akuntan publik tidak boleh berperan sebagai karyawan atau menejemen yang mengoperasikan perusahaan 3. Akuntan publik dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan yang disusun dari pembukuan dan catatan yang telah disiapkan sebelumnya atau sebagian oleh akuntan pbulik, harus sesuai dengan GAAS.
Terdapat empat pengecualian yang berkenaan dengan tanggungjawab yang lebih penting ketimbang mempertahankan hubungan rahasia dengan klien : 1. Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknik 2. Panggilan pengadilan dan ketaatan pada hukum serta peraturan 3. Peer review 4. Respons terhadap divisi etika.
Divisi etika profesional AICPA bertanggungjawab untuk menyelidiki pelanggaran atas kode dan menentukan tindakan disipliner. Penyelidikan oleh divisi ini timbul akibat informasi yang diperoleh terutama darikeluhan praktisi atau orang lain, perkumpulan akuntan publik negara bagian, atau pemerintah.